Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Keesokan harinya Nanda seperti biasa disibukan dengan pekerjaannya yang begitu banyak. Dia terlihat sedang menandatangani setumpuk berkas yang ada dihadapannya. beberapa jam berlalu ahirnya setumpuk berkas itu nerhasil ia selesaikan. Tinggal dia menunggu sekertarisnya Erika mengambil dan mengantarkan berkas yang baru.
Nanda tampak menatap lurus kedepan, tiba - tiba terlintas wajah gadis gila yang semalam sudah mengerjainya, tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik keatas begitu saja
" Lucu" kata itu lolos begitu saja dari bibirnya
" Ish... aku pasti sudah gila" Nanda menepuk jidatnya sendiri " tapi hanya dia yang tidak terpengaruh oleh ketampananku" mengetuk - ngetukan bolpoin diatas meja " ah.. boro - boro terpesona, dia bahkan berani menginjak kakiku" melihat kakinya sendiri " bahkan rasa sakitnya masih terasa" Nanda meringis sendiri
" Lihat saja kalau aku bertemu kembali dengannya, aku akan membalasnya" Nanda mengangkat ujung bibirnya
Tok
Tok
Tok
Suara pintu uang diketuk membuyarkan lamunan Nanda " masuk!"
Tak lama sosok pria tampan nan gagah masuk keruangan Nanda dan langsung mendudukan dirinya diatas sofa diruangan itu
" Apa?" Nanda menatap pria itu dengan nada dingin
" B aja kali, gak usah dingin gitu. sama gue ini juga" pria itu menaikan satu kakinya pada kaki yang lain " untung ruangan ini gak jadi kutub utara gara - gara lo"
" Kalau ruangan ini jadi kutub utara, keenakan lo tau ga"
" Ko enakan gue, emang gue suka makan salju apa?"
" Bukan gitu, nanti lo bisa nempatin pacar lu disini jadi lo gak harus jauh - jauh buat ngapel" ucap Nanda mengejek
" Sialan lo, lo kira pacar gue beruang kutub apa" pria itu mengambil bolpont yang berada diatas meja dekat sofa tersebut dan melemparkannya pada Nanda
" Ha..ha..ha.." tawa Nanda pecah. ya hanya dengan sahabatnya Jay dia bisa tertawa seperti ini. Jay adalah sahabat Nanda sejak SMA dan kini dia bekerja diperusahaan Nanda sebegai kepala HRD.
" Hari ini saya mulai memanggil calon karyawan kita untuk interview besok" Jay mulai mengubah mode sahabat ke mode karyawan
" Terus"
" Besok apakah anda akan ikut menyeleksi karyawan kita seperti biasanya?"
" Oke, kamu siapkan semuanya"
" Baik bos, interview dimulai pukul 8 pagi. jadi bersiaplah"
" Kalau begitu saya permisi" Jay bangkit dari duduknya bersiap untuk meninggalkan ruangan kerja sahabat sekaligus bosnya
" Gak pantes banget lo ngomong serius kaya gitu" Nanda mencibir
" Ha..ha..ha.. iya, gue juga ngerasa aneh ngomong kaya gitu sama lo"
" Udah tau aneh, masih dilakuin"
" Sekali - sekali bro nyoba hal baru" Jay terkekeh " oh iya, besok selain interview buat karyawan baru. Kayaknya gue juga bkal interview buat calon istri gue deh"
Nanda menaikan sebelah alisnya
" Siapa tau ada yang bening, iya ga" Jay menaik turunkan alisnnya
" Serah" Nanda memutar bola matanya malas
" Eh lo gak mau sekalian gitu?"
" Lo tau gue, dihati gue ada dia" tiba - tiba raut wajah Nanda berubah menjadi sendu
Jay yang sudah tau mengenai sahabatnya itu pun menarik nafasnya kasar dan betjalan menghampiri sahabatnya itu" tapi itu sudah 7 tahun berlalu, dan tidak ada yang tau keberadaannya" Jay menjeda ucapannya " apa lo yakin dia masih hi.." Nanda dengan cepat memotong ucapan Jay
" Dia masih hidup dan baik - baik saja, gue yakin bisa bertemu kembali dengan dia"
" Gue sebagai sahabat lo, cuma bisa doain yang terbaik buat lo. Tapi gue mohon, bila lo udah nemuin gadis yang bisa memberi warna dihari lo. Lo harus bahagia dengannya walaupun gadis itu bukan dia" Jay mengulas senyum diwajahnya yang dibalas senyuman oleh Nanda " oke gue janji" jawabnya
" Gue pegang janji lo" Jay menepuk pundak sahabatnya itu dan beranjak pergi meninggalkan ruangan sahabatnya itu
" Apa akan ada gadis yang bisa mengisi hatiku selain dia?" gumam Nanda seraya fikirannya melayang membayangkan gadis yang sudah mengisi hatinya 7 tahun yang lalu