Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
Setelah memberi pernyataan tentang pernikahan mereka kini Viken juga Nova sudah berada di Brown Cafe, Viken mengajak Nova ke Cafe karena memang jam sekolah telah selesai.
Nova duduk menatap suaminya yang tengah serius menatap layar laptopnya bahkan kini seragam sekolahnya pun sudah di lepas dan hanya memakai kaos hitam.
" Sudah puas memandang wajah tampan gue"Ucap Viken tanpa mengalihkan pandangannya
" Dih Geer banget sih Loe, siapa juga yang liatin Loe " Alibi Nova menutupi rasa malunya
Viken tersenyum dan bergantian menatap Nova yang terlihat jelas wajahnya merah karena menahan malu.
" Mau apa " Ucap Nova saat tiba tiba Viken berjalan mendekat
Viken tetap tersenyum hingga mengunci tubuh Nova dengan kedua tangannya..
" Ken "
" Apa Sayang "
" Loe, -
Belum selesai berbicara Viken langsung membungkam mulut Nova dengan bibirnya hingga sedikit **********.
Nova hanya terdiam dengan sentuhan lembut yang selalu Viken berikan kepadanya bahkan kini tangannya mengalung pada leher Viken membuat ciuman mereka semakin panas.
Viken melepaskan ciumannya dan menatap Nova yang masih mengatur napasnya..
" Nov,, gue ingin, '-
Tiba tiba ponsel Viken berdering,,
Shit,, Ucapnya mengambil ponsel nya membuat Nova tersenyum dengan tingkah suaminya yang sangat lucu.
" Apa "
(.....)
" Hem "
Viken kembali menutup telponnya dan duduk di kursi.
" Siapa " Ucap Nova masih menahan tawanya
" Anak anak di depan "
" Apa kok bisa " Ucap Nova kaget dan Viken menggandeng tangannya keluar.
Kini Viken bersama Nova duduk dengan Bisma dan Jova yang menatapnya tajam, seperti mereka akan di adili dengan sebuah kesalahan.
" Apa maksud ucapan Loe tadi, Loe becanda kan" Hardik Bisma menatap mereka membuat Nova menelan salivanya..
" Pernikahan bukan hal main main " lanjut Jova membuat Viken menghela napasnya.
" Siapa yang main main, gue bicara sesuai fakta " Ucap Viken enteng membuat Nova menatapnya.
" What,, "
" Kita udah nikah sebulan dan sorry gue gak kasih tau kalian "
Jova memijat pelipisnya sedangkan Bisma masih tidak percaya dengan apa yang dia Dengar.
" Pernikahan kita memang tidak ada pesta dan hanya di hadiri hanya kerabat termasuk Kepala sekolah "
" Loe gila Ken, kita sahabatan lama "
" Semua begitu cepat karena kami di jodohin " lanjut Nova
" Wait, Nova Loe gak '-
Pletak..
Nova melempar Bisma dengan tisu yang ada di depannya.
" Enak aja,, gue masih Pe'- Ucapan Nova terputus karena tidak mungkin dia katakan karena ini menyangkut privasinya.
" Sudahlah,, kalian sudah tau bukan.. Mending pesen makan loe "
Bisma tersenyum,,
" Gratis kan " Lanjutnya dan Viken mengangguk membuat Jova hanya menggeleng dengan tingkah Bisma yang selalu saja lupa jika tentang makanan.
Mereka pun kini menikmati makanan yang sudah di pesannya, bahkan Jova sesekali menatap Nova walaupun Dia sudah merelakan Nova namun tetap saja hatinya terasa hancur mendengar jika wanita pujaan sudah menikah.
-
Hari semakin sore dan Viken mengajak Nova pulang begitu juga Bisma dan Jova yang sudah lebih dulu pulang.
" Kenapa senyum senyum " Ucap Viken menatap Nova yang masih terus tersenyum
" Tidak,, aku hanya merasa lega setelah semua tau hubungan kita yang sebenarnya "
Viken tersenyum,,
" Tapi Ken,, Apa kita masih bisa sekolah dengan status kita "
" Gak Usah khawatir,, Ayah pemilik yayasan "
Nova tersenyum dan mengangguk, dia bahkan lupa siapa mertuanya.
Viken melajukan mobilnya hingga sampai di sebuah rumah besar, mereka turun dan berjalan masuk.
" Bunda " Sapa Nova dengan langsung memeluk mertuanya
" Loh,, Loh,, ada apa ini tumben langsung meluk Bunda, kenapa sayang "
Nova menggeleng namun masih dengan memeluk Mertuanya..
Viken tersenyum menatap kedekatan Ibu dan Istrinya..
" Oya,, Ada yang mau Bunda tanya sama kalian"
Nova langsung melepaskan pelukannya dan menatap mertuanya, dia merasa sedikit takut jika dia melakukan kesalahan.
" Bunda dengar jika semua siswa sudah tau hubungan pernikahan kalian "
Nova menatap Viken yang masih saja bersikap santai di saat seperti ini,
" Maafin kita Bund " Ucap Nova menunduk namun malah Ana langsung memeluknya seraya mengusap rambut panjang menantu cantiknya..
" Kenapa tidak dari dulu " Ucap Ana membuat Nova melepaskan pelukannya dan menatap mertuanya bingung..
" Ya,, kenapa tidak dari dulu kalian mengumumkan pernikahan kalian "
" Jadi Bunda tidak marah "
" Buat apa Sayang,, yang ada Bunda bahkan sangat senang "
" Tapi apa Nova atau Kak Viken masih bisa bersekolah di sana Bund "
" Hei,, Kenapa kau begitu pelupa sekarang Hem,, Mertua kamu ini pemilik Yayasan sekolah kalian jadi sudah pasti kalian tetap bersekolah "
" Oya,, berhubung status kalian sudah di ketahui semua bagaimana jika Bunda menginginkan sesuatu kepada kalian "
Nova mengernyitkan keningnya dan menoleh le arah Viken yang tetap saja bersikap tenang..
" Apa itu Bund "
" Janji akan di tepati "
Nova mengangguk dan tersenyum,,
" Sebenarnya Bunda dan Ayah sudah sangat menginginkan, -