NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:22.4M
Nilai: 5
Nama Author: Yudhistira

Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.

👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.

_____________

Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.

Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.

Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.

Terima kasih 🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Ide Zilong.

Utara kota Xin.

Zilong terus bergerak mengikuti Xin Moshu yang membawanya menuju sekte Angsa Putih.

Setelah berjalan cukup lama, mereka berdua akhirnya tiba di sebuah gerbang dengan hiasan patung angsa putih yang terletak di kiri dan kanannya.

Belum sempat Xin Moshu berbicara, Zilong langsung memulai pembicaraan sambil menghampiri murid yang berjaga.

" Saudara, kami berdua lelah dan ingin beristirahat di tempat ini. Apakah boleh?"

" Saudara,  ini bukan tempat berstirahat, ini adalah sekte." sang murid menjelaskan.

" Saudara, Kami baru saja bertarung melawan murid dari sekte aliran hitam,  pamanku terluka parah, dan perlu segera diobati." Sambil menatap kearah Xin Moshu.

Xin Moshu yang mendengar percakapan itu mau tidak mau bersikap seperti orang yang sedang kesakitan.

" Saudara, di terkena racun." Zilong menegaskan.

Empat  murid yang berjaga di luar pintu gerbang itu saling berpandangan.

" Oh saudara, mari," ucap seorang murid sambil membawa Zilong dan Xin Moshu memasuki sekte.

" Zilong, apa yang kamu lakukan?" Berbicara melalui telepati. 

" Kakek Buyut, jika kita jujur, aku yakin murid ini pasti tidak akan menerima kita. Dengan begini kita dapat melihat ketulusan mereka. Kakek buyut,  ini minumlah." memberikan sebutir pil berwarna hitam pada Xin Moshu sambil mengikuti murid tersebut.

" Apa ini?"

" Kakek Buyut, minumlah sekarang!"

Sambil mengikuti murid tersebut, Xin Moshu lalu meminum pil berwarna hitam yang diberikan oleh Zilong.

" Akh...." ucap Xin Moshu kesakitan.

" Zilong er, apa ini?"

" Kakek Buyut, kan sebelumnya aku mengatakan kakek terkena serangan racun. Jadi aku memberikan racun."

" Zilong!" suara  Xin Moshu meninggi.

" Kakek, tenanglah. Racun itu tidak akan membunuhmu.  Selain itu aku juga memiliki penawarnya."

" Mana penawarnya? Sekarang!"

" Kakek buyut rencana kita akan gagal jika kakek sembuh." Sambil mempercepat langkahnya.

" Dasar cicit nakal, tunggu pembalasanku!" sambil menahan rasa panas yang mulai menyebar di seluruh tubuhnya.

Murid itu lalu membawa Zilong dan Xin Moshu menuju Balai Pengobatan Sekte.

" Mari tuan."

" Tetua, ada yang memerlukan bantuanmu," ucap sang murid berbicara di luar halaman..

" Bawa masuk!" suara wanita menyahut.

Tanpa ragu Zilong lalu menarik tangan Xin Moshu dan membawanya memasuki ruangan itu.

" Siapa kalian...?" tanya sang wanita terkejut saat melihat dua orang yang tidak dikenalnya.

" Tetua, nanti aku akan menjelaskannya, tapi tolong pamanku ini terlebih dahulu."

" Tetua, mereka berdua adalah murid sekte aliran putih yang telah  diserang oleh murid sekte aliran hitam." sang murid menjelaskan.

" Baik, kamu laporkan hal ini pada patriark, dan serahkan mereka padaku."

" Tuan, mari!" Sambil membawa Xin Moshu duduk dan memeriksa nadinya.

" Hm... Ini adalah serangan racun kayu tingkat puncak." Sambil menatap Xin Moshu dengan penasaran, lalu memberikannya sebutir pil berwarna putih.

" Ini hanya pereda rasa nyeri, aku akan meracik penawarnya untuk anda."

" Tetua mohon penjelasannya?" tanya Zilong berpura-pura sambil menatap Xin Moshu yang menatapnya dengan tatapan jengkel.

" Tuan muda, racun tebagi ke dalam empat golongan, mulai dari racun angin, racun kayu, racun api dan racun logam. Di setiap golongannya ada tiga tingkatannya lagi, yaitu tingkat rendah, tingkah menengah dan tingkat tinggi. Adapun pamanmu ini terkena racun kayu tingkat tinnggi."

" Apakah ini berbahaya?"

" Tentu saja, tetapi tenanglah, aku akan berusaha menolongnya, sambil meracik obat."

" Terima kasih tetua, mohon bantuannya. Aku akan melakukan apa saja untuk membalas kebaikan tetua."  sambil menatap Xin Moshu yang membalasnya  dengan tatapan tajam.

" Bocah tengik, kamu ingin membunuh aku ya?" berbicara melalui telepati.

" Kakek buyut, tetua ini ternyata wanita yang sangat cantik. Aku sangat setuju jika dia menjadi permaisuri kekaisaran Dongnan." mengalihkan pembicaraan  Xin Moshu yang terlihat kepanasan.

" Tunggu pembalasanku!" ucapnya gusar.

" Tetua, boleh kah aku tahu nama anda? Karena akan sangat tidak sopan jika aku tidak mengetahui dengan siapa Aku berbicara, apalagi dengan orang yang menolong pamanku."

" Tuan muda. Aku  Quan Yuyin." Sambil menatap Zilong dengan ramah.

" Nona Quan Yuyin, aku Liong Xi." sambil menangkupkan tangannya dengan hormat.

" Oh maaf maksudku, tetua Quan Yuyin."

" Hm... Tidak masalah," jawab Quang Yuyin tersenyum sambil bekerja.

" Apakah itu berarti tetua Yuyin masih gadis?"

Quan Yuyin menatap Zilong dengan tajam.

" Mengapa kamu membicarakan hal itu?"

" Tetua Yuyin, aku tidak tahan dengan dengan bau obat-obatan. Jadi aku ingin keluar.

" Mengapa bisa demikian?"

" Tetua Yuyin, jika anda  sudah memiliki suami, maka akan sangat berbahaya jika aku meninggalkan tetua bersama pamanku, karena itu akan menimbulkan kecemburuan dan aku tidak ingin membuat kekacauan di sekte ini."

" Hais kamu, masih begitu muda, tetapi sudah bisa memikirkan hal yang demikian. berapa usiamu?"

" Tetua, aku baru berusia dua belas tahun."

Quan Yuyin mengerutkan keningnya menatap Zilong dengan tajam.

" Aku tidak yakin."

" Tetua Yuyin, berbicara jujur adalah kebajikan yang selalu diajarkan oleh ayahku. Tetua anda sungguh wanita cantik, mengapa masih belum menikah?"

" Aku tidak bisa menjawab. Liong Xi, kamu ini....?"

" Tetua, apakah anda tidak tertarik dengan pria tampan yang kesakitan itu?" sambil menatap Xin Moshu yang mulai salah tingkah.

Quan Yuyin terdiam sesaat.

" Sedikit," jawabnya sambil tersenyum kecil.

" Itu berarti tetua menyukainya. Tetua aku sangat setuju." dengan tatapan serius.

" Hais.., Kamu ini." Sambil tersenyum kecil.

" Kakek Buyut, Nona Quan Yuyin ini sepertinya menyukaimu. Tunjukan kehebatanmu dalam merayu, jika tidak, aku tidak akan memberi penawarnya. Racun yang aku berikan sebelumnya adalah racun daun akar perak, dan hanya aku yang tahu cara mengobatinya. " berbicara melalui telepati.

Xin Moshu terdiam.

" Bocah ini. Tunggu pembalasanku," jawabnya kesal.

" Hm... Sudah selesai," ucap Quan Yuyin.

" Bibi serahkan padaku," ucap Zilong dengan cepat sambil meraih mangkuk obat dan memberikannya pada Xin Moshu.

" Oh... Boleh," jawab Quan Yuyin kebingungan saat Zilong memanggilnya bibi.

Sambil membawa mangkuk obat, zilong menaburi beberapa serbuk berwarna putih pada mangkuk obat tersebut.

" Kakek, aku sudah bermurah hati. Aku sudah mencampur obat ini dengan penawarnya." berbicara melalui telepati dan memberikannya pada Xin Moshu.

Tanpa ragu, Xin Moshu lalu meminum obat itu hingga habis.

Lima detik kemudian, Xin Moshu tiba-tiba menjadi semakin kepanasan.

" Akh...." ucapnya kesakitan sambil mengeluarkan beberapa teguk darah berwarna hitam.

" Ti-tidak, apa yang terjadi. racikan yang telah kubuat sebelumnya sudah sesuai. Aku tahu ini adalah racun daun akar perak." sambil menghampiri Xin Moshu yang kesakitan.

" Bibi, tolonglah pamanku," ucap Zilong memohon.

" Zilong er, bajingan kecil. Aku akan menghajar mu!" suara Xin Moshu bergema dalam pikiran Zilong.

Xin Moshu sekali lagi telah tertipu, ternyata serbuk putih yang ditaburkan Zilong sebelumnya adalah penambahan reaksi dari racun yang telah dia minum sebelumnya.

Di depan mereka Quan Yuyin terlihat begitu  bersalah.

" Tuan, tenangkan dirimu. Aku akan membuat penawarnya."

" Bibi, bagaimana jika pamanku mati?" dengan wajah sedih.

" Liong Xi, pamanmu akan baik-baik saja. Gejala yang ditunjukkan adalah reaksi berlebihan dari penawaran yang telah dia minum sebelumnya."

" Bibi, Bagaimana jika Pamanku mati. Karena hanya dialah satu-satunya pemain yang aku miliki saat ini." 

" Liong Xi, kamu bicara apa?"

" Bibi..., lihat paman!" sambil menghampiri Xin Moshu yang terbaring lemas dengan sekali lagi memuntah darah hitam dari mulutnya.

Quan Yuyin lalu menghampiri Xin Moshu yang semakin melemah.

" Tuan, minumlah!" sambil memberikan pereda sakit.

" Bibi Yuyin, maukah bibi berjanji menikahi pamanku sekarang?"

" Liong Xi, apa-apaan kamu." dengan wajah kesal.

" Bibi Yuyin, dia adalah pria kesepian. Setidaknya berikanlah kebahagiaan di sisa akhir  hidupnya." sambil meraih tangan Quan Yuyin dan menyatukannya dengan tangan Xin Moshu yang terbaring tidak berdaya.

" Bibi, aku mohon." dengan wajah sungguh-sungguh.

Quan Yuyin yang merasa bersalah itu hanya bisa terdiam. Wajahnya yang cantik menatap Xin Moshu dengan sedih. Walaupun dia menyukai pria yang tidak dikenalnya itu, tetapi bagaimana mungkin dia tiba-tiba menikahinya.

" Apakah bibi tidak menyukainya?"

" Liong Xi, Amaku menyukai pamanmu, tapi...."

" Bibi katakan saja jika bibi ingin menikahinya. Siapa tahu dengan kata-kata bibi, paman memiliki semangat untuk bertahan dan melawan racun itu. Bibi...." dengan wajah memohon.

1
Pierany Prahasiwie
gitulah..gausah tele tele..lanjut petualang berikutnya..bosan muter muter aja ceritanya
Muhammad Basharudin
Biasa
Bamz
Pertarungan disini sebenarnya agak ambigu, pada saat Lan Yue bertemu QR setelah tubuhnya bersatu dengan Qing Ling dan Yin Meili mengatakan kalau Dalu Wang Heng bukanlah lawannya.. tapi.. ??? 😏😏😏😔 selain itu saat QR menyembuhkan Shen Mingxing Patriark Klan Shen Yun menyatakan tingkatan QR sudah ditahap penguasa,, dan dijawab masih ditingkat dasar,, tetapi melawan Wang Heng masih kerepotan dan menggunakan banyak trik dan keroyokan
kangbeyy
ah qing ruo gk asik thor tambahin dong istrinya lagi biar hepy gitu
supaino 20
Luar biasa
Jasimmarseda
Thor,judul barunya apa namanya
Bamz
Hayooo... tanda'a di tangan kanan apa kiri nih jadinya 😁😁😁👉👉👉
Ghani Capamm
Luar biasa
Bamz
jiahhh 🤣🤣
Bamz
😀😀😀
Di AZ
Luar biasa
Bamz
Divisi keamanan apa kehakiman nih thor 😁😁👍👍👉👉
Capricorn 🦄
keren
Bamz
Luar biasa
Bamz
typo nih,, Mogu Ying apa Mogu Yi
Ahmad R Laros
maksih thooor mantab kali ceritanya
Ahmad R Laros
trimaksih
Ahmad R Laros
dewa teler dah g bisa napa2
Ahmad R Laros
kapok kancamu mati
Ahmad R Laros
waheng sma dengan bersin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!