BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 34 : Pergi membalas.
🌹Malam harinya🌹
Didalam kamar mandi. Killa sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Gadis itu berpakaian serba hitam. Celana jeans dan kaos hitam serta jaket berwarna hitam.
Kikan, kau kira kau siapa? Selama ini aku sudah terlalu banyak bersabar terhadapmu! Tapi sekarang aku sudah sangat muak dan geram dengan mu, berani-beraninya kamu mengusik adik ku! Tunggu dan rasakan lah! gumam nya sembari menatap bayangan dirinya pada kaca wastafel.
Killa pun keluar dari dalam kamar mandi. Tak sengaja berpapasan dengan Marvin yang juga baru saja masuk ke dalam kamar.
Pandangan mereka sempat bertemu. Namun kedua nya saling menghindar tanpa bertegur sapa. Killa juga tidak memasang wajah ramah. Gadis itu menampakkan wajah datar dan sorot mata membunuh. Sedangkan Marvin acuh tak tahu-menahu.
Killa berdiri didepan lemari sambil menguncir rambutnya, lalu memakai topi berwarna hitam. Setelah sudah merasa semua nya sudah siap, tidak ada yang terlupa. Dirinya segera keluar kamar.
Mau kemana lagi dia? Marvin menatap kepergian Killa. Sembari ia merebahkan tubuh di atas tempat tidur. Kepala nya terasa sangat penat, hari ini sangat melelahkan baginya.
***
Killa berdiri di depan pintu kamar Naya. Dibuka nya sedikit pintu tersebut, mengintip keberadaan Naya. Sang adik tengah terlelap di tempat tidur nya. Killa menghela nafas pelan.
"Aku harus selesaikan malam ini juga! Aku tidak akan memaafkan orang yang sudah hampir mencelakai adik ku!" ucap Killa.
***
Kini Killa tengah berdiri di depan pintu gerbang sebuah rumah besar yang mewah. Tempat markas besar Kikan, wanita paruh baya yang sekarang menjadi mantan bos nya.
Killa menarik nafas panjang. Lalu melangkahkan kakinya.
“Maaf Nona Killa, anda tidak diizinkan untuk masuk!” ucap salah satu penjaga gerbang.
Killa malah terkekeh, menatap tajam penjaga yang tadi berkata. "Persetan dengan kalian semua" teriak Killa yang disusul bunyi suara tembakan.
Dor!
Dor!
Dor!
Dengan gerakan cepat Killa mengeluarkan senjata api dari saku jaket. Lalu menembaknya tepat kepada para penjaga tersebut.
Huft!
Killa menghela nafas kembali sesaat setelah menghabisi semua penjaga pintu gerbang markas tersebut. Ternyata semudah ini! pikirnya.
Alarm pun seketika berbunyi nyaring dari setiap penjuru rumah besar itu. Peringatan adanya musuh yang menyusup masuk. Tanpa rasa ragu di dalam hatinya Killa melangkah masuk. Berjalan dengan santainya menuju ruangan tempat dimana Kikan berada.
Para anak buah Kikan berbondong-bondong mencegah Killa masuk. Ada yang menghadang memakai kayu, dan ada juga yang menghadang menggunakan senjata api juga tentunya. Tapi dengan kepintaran Killa dalam berkelahi. Gadis itu berhasil menumbangi satu persatu orang-orang itu.
BRAK!
Killa menendang kuat pintu ruangan dimana tempat Kikan berada. Saking kuatnya tendangan nya, pintu itu terpental.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Dengan beberapa kali pukulan tangan kosong. Killa menghabisi anak buah Kikan yang berusaha menyerang nya. Killa berlari kencang kearah Kikan yang masih duduk santai dikursi kebesaran nya sambil tertawa.
Namun tiba-tiba saja.
Bugh!
Killa terpental akibat dari tendangan seseorang yang tiba-tiba menyerangnya dari arah kanan. Killa langsung berdiri kembali. Menatap tajam orang tersebut.
"Jika kau mau menyentuhnya, hadapi aku dulu" ucap seorang pria muda. Kalau dilihat-lihat dia mungkin seumuran dengan Killa.
"Denis?" lirih Killa menatap pria itu dengan skeptis. Setelah itu Killa tersenyum memperbaiki topinya.
"Kau kira, kau sanggup untuk mengalahkan ku? Mustahil!" lanjutnya menertawai pria muda yang bernama Denis itu.
Denis adalah anak buah Killa dulunya. Denis sering dibutuhkan jika Killa memerlukan sebuah bantuan. Tapi jika dibanding dengan Killa. Tingkat kekuatan dan kemahiran Denis dalam berkelahi dan menjalankan misi. Tentu sangat jauh dari kehebatan Killa. Karena itu Killa merasa tidak ada yang perlu ditakuti oleh pria seperti Denis. Tidak harus memakan waktu lama untuk menghabisinya.
...🌹Note : Jangan lupa like dan BERI AUTHOR VOTE YAH🌹...
Caranya sangat gampang loh untuk memberikan vote kalian untuk Author. Biar makin semangat untuk updatenya. Apresiasi kalian dalam mendukung cerita ini bisa kalian berikan dengan cara Vote🥳🥳.
Kalian bisa klik tulisan 'VOTE' yang ada diujung episode ini yah! Seperti ini!
Lalu klik ini selanjutnya! 🥳🥳
Terus bisa juga caranya seperti ini. Dilayar depan novel ini kalian klik tulisan 'VOTE'. Seperti ini!
Kemudian klik ini 🥳
...🌹Untuk yang berkenan memberikan VOTE nya, Author ucapkan terimakasih 🙏🏻🌹...
