Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!
Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.
Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.
…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35: Langit Baru, Tangan yang Sama
Yun Ruona menatap nyala kecil itu dalam diam. Di matanya, api itu bukan sekadar cahaya — tapi simbol semua usaha kecil yang kini menyala bersama.
Lilin lebah di tengah kue itu memancarkan cahaya lembut keemasan. Api kecilnya bergetar, memantul di mata semua orang di ruangan: Su Yulan yang menahan air mata, Yun Haoran dengan wajah tenang penuh bangga, dan Yun Zhen yang berdiri dengan tangan terlipat sambil menatap adiknya seolah melihat keajaiban kecil di depan mata.
“Sekarang apa yang harus dilakukan?” tanya Yun Zhen dengan nada pura-pura serius, seolah sedang menghadapi upacara sakral.
“Ditiup,” jawab Yun Ruona, suaranya pelan tapi pasti. “Sambil berharap.”
Suara di dapur lenyap, hanya tersisa detak api dari tungku dan napas lembut keluarga yang menanti. Yun Ruona menutup mata. Bayangan cahaya lilin menari di kelopak matanya, seperti bintang yang bergetar di langit batin.
“Untuk langit yang masih sabar menungguku, untuk waktu yang terus menulis ulang takdirku, untuk keluarga yang menjagaku di antara dua dunia.”
Tiupan kecil memadamkan nyala api — tapi dalam sekejap, sesuatu yang lain muncul. Cahaya lembut dari kalung Xiao Ming berputar perlahan di udara, membentuk garis spiral halus yang melingkari seluruh ruangan.
Bukan hanya mereka yang melihatnya, tapi juga bisa merasakannya — hangat, tenang, dan sedikit bergetar di dada, seolah angin musim semi meniup hati mereka dari dalam.
Suara sistem bergema pelan di ruang sunyi itu, seperti gema langit yang menyapa dengan senyum:
>【Konsep baru berhasil: ‘Kue ulang tahun’ — status: fenomena lokal.】
>【Efek jangka panjang: tradisi berulang setiap tahun.】
>【Dampak sosial: penyebaran budaya oleh Madam Chen (70%).】
Cahaya dari kalung itu memudar perlahan, lalu hilang, meninggalkan lingkaran kecil dari rasa damai yang sulit dijelaskan.
Su Yulan menepuk tangan kecil putrinya dengan lembut. “Sekarang… waktunya kita makan, kan?”
Yun Ruona tertawa kecil, mengangguk cepat. “Iya! Tapi potongan pertama harus untuk Niangqin dulu.”
“Kenapa begitu?” tanya Su Yulan pura-pura bingung.
“Karena Niangqin yang paling sabar pas adonannya meledak waktu itu!” jawab Nana dengan ekspresi polos tapi sungguh-sungguh.
Semua tertawa. Bahkan pelayan tua yang biasanya pendiam sampai menunduk untuk menyembunyikan senyum. Yun Zhen mengambil pisau bambu, mengiris kue dengan hati-hati. Krim lembut menempel di ujung pisau, dan wangi susu serta madu memenuhi udara.
Potongan pertama diberikan pada Su Yulan — potongan kecil, tapi bentuknya sempurna. Su Yulan menatapnya sebentar sebelum mencicipi. Lembut. Hangat. Manisnya tidak berlebihan, tapi menenangkan. Seperti rasa yang tak hanya dari bahan, tapi dari kebersamaan yang mereka bagi.
“Manisnya … tidak berasal dari gula,” bisiknya. “Tapi dari hati yang mencintai.”
>【Resonansi emosional keluarga: puncak stabilitas tercapai.】
>【Efek spiritual lingkungan: meningkat 24%。】
Yun Haoran menepuk bahu putranya. “Rasa seperti ini tidak bisa diajarkan di akademi, Zhen’er. Kau harus belajar dari dapur rumah sendiri.”
Yun Zhen terkekeh. “Diedie, kalau semua pelajaran seperti ini, Zhen'er pasti tidak pernah bolos.”
Su Yulan menatap mereka, tertawa kecil sambil menahan air mata bahagia. “Kue ini untuk kita semua. Bukan cuma makanan, tapi tanda bahwa kerja keras, sabar, dan kasih bisa jadi sesuatu yang manis.”
Yun Ruona mendengarkan dalam diam. Tapi di balik senyumnya, ada sesuatu yang jauh lebih dalam.
Inilah saatnya, pikirnya. Sesuatu yang kecil bisa menjadi benih besar — bukan karena bentuknya, tapi karena niat yang menumbuhkannya.
>【Analisis sistem: persepsi waktu subjek utama beresonansi dengan lapisan realitas.】
>【Efek tambahan: koneksi dimensi meningkat 0.8%。】
Cahaya dari kalung Xiao Ming bergetar pelan, seolah mengangguk setuju.
Mereka makan bersama malam itu. Potongan demi potongan kue berpindah dari tangan ke tangan, dari mulut ke tawa, dari tawa ke kehangatan yang memenuhi rumah. Tidak ada musik, tidak ada pesta besar — hanya obrolan ringan, tawa yang sederhana, dan aroma madu yang masih menempel di udara.
Bahkan pelayan dapur yang biasanya paling cerewet menjadi hening. Ia berkata dengan suara nyaris berbisik, “Kue ini … seperti doa yang bisa dimakan.”
Semua diam sejenak — lalu tertawa lagi.
Di luar, angin musim semi berhembus lembut, membawa aroma bunga pertama yang mulai mekar. Dari jendela, langit malam tampak bersih, penuh bintang, dan seolah sedang menunduk, ikut menyaksikan kebahagiaan kecil itu.
Malam tiba. Yun Ruona duduk di meja kecilnya, membuka buku rencana yang kini hampir penuh. Di sampingnya, kue yang tersisa sudah dibungkus rapi — akan diberikan pada Madam Chen esok hari. Ia masih belum tahu bahwa Madam Chen adalah nama samaran ibunya.
Ia menulis kalimat terakhir hari itu dengan tinta lembut.
>“Kadang, yang manis bukan karena gula, tapi karena hati yang mau berbagi.”
Kalung Xiao Ming memantulkan cahaya lembut yang menyorot tulisan itu, seperti ingin mengabadikan kalimat tersebut ke dalam waktu.
>【Catatan akhir: fase baru tercipta — ‘Tradisi Manis Waktu’.】
>【Efek dunia: stabil, harmoni meningkat.】
>【Status subjek utama: pencipta konsep budaya.】
Angin malam menyusup lembut ke dalam paviliun. Dari jauh, terdengar tawa anak kecil, denting mangkuk, dan bisikan lembut Su Yulan memanggil putrinya untuk tidur.
Langit Yunshan berwarna keemasan pudar, bintang pertama muncul di ufuk barat — dan di bawah cahaya itu, rumah keluarga Yun berdiri tenang, menjadi pusat kecil dari dunia yang terus menulis ulang dirinya dengan kasih.
Namun di dalam kamar kecil di paviliun timur, Yun Ruona masih belum tidur. Cahaya pelita menari lembut di matanya yang terbuka, sementara pena buluhnya diam di atas halaman terakhir buku rencana.
Ada sesuatu yang menekan dadanya — bukan beban, tapi semacam kerinduan samar yang tak bisa ia jelaskan. Ia menatap jemarinya sendiri, kecil namun kokoh, lalu berbisik lirih,
“Kalau di dunia dulu ... mungkin semua ini bisa dilakukan dalam sekejap.”
Ingatan samar menelusup seperti bayangan cahaya di air — kilasan meja belajar dengan buku-buku terbuka, halaman bergambar anatomi, struktur logam, mesin kecil yang ia rakit dari benda-benda sisa.
Di kehidupan sebelumnya, ia terbiasa dengan kecepatan, presisi, dan bunyi mesin. Tapi di dunia ini, setiap hal kecil menuntut kesabaran:
tepung yang menolak mengembang, logam yang retak, atau api yang menolak jinak.
Namun entah mengapa, justru di antara semua keterbatasan itu, ia merasa lebih hidup. Setiap kegagalan bukan sekadar kesalahan — tapi pelajaran untuk menyesuaikan diri dengan napas alam.
>【Analisis sistem: refleksi lintas kehidupan terdeteksi.】
>【Efek tambahan: integrasi memori meningkat 1.3%。】
Ia menatap Xiao Ming yang terbaring di sisinya. Kalung bening di leher boneka itu memancarkan cahaya kecil — berdenyut perlahan, seperti napas dunia yang tenang.
“Mungkin langit membawaku kembali bukan untuk mengubah dunia,” bisiknya, “tapi untuk belajar menciptakan kembali makna dari hal-hal kecil yang dulu kupandang sepele.”
Ia menutup buku rencana itu perlahan, lalu memeluk bonekanya.
Di luar, angin malam menggoyang tirai bambu, membawa harum sisa madu dari dapur.
>【Status subjek utama: kesadaran dua dunia — stabil.】
>【Efek waktu: pengetahuan lama mulai berakar di tanah baru.】
✨ Bersambung ✨
Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.
Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.
Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.
Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!
/Good/
dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.
makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Kutunggu dewasamu, Nana!
alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!
pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/