NovelToon NovelToon
Putra Rahasia Sang Aktor

Putra Rahasia Sang Aktor

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: Quenni Lisa

Menikahi Pria terpopuler dan Pewaris DW Entertainment adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah terjadi di hidupnya. Hanya karena sebuah pertolongan yang memang hampir merenggut nyawanya yang tak berharga ini.

Namun kesalahpahaman terus terjadi di antara mereka, sehingga seminggu setelah pernikahannya, Annalia Selvana di ceraikan oleh Suaminya yang ia sangat cintai, Lucian Elscant Dewata. Bukan hanya di benci Lucian, ia bahkan di tuduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap kekasih masa lalunya oleh keluarga Dewata yang membenci dirinya.

Ia pikir penderitaannya sudah cukup sampai disitu, namun takdir berkata lain. Saat dirinya berada diambang keputusasaan, sebuah janin hadir di dalam perutnya.

Cedric Luciano, Putranya dari lelaki yang ia cintai sekaligus lelaki yang menorehkan luka yang mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quenni Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35 - Izin dari Anna

Disinilah ia berada, di depan sebuah rumah minimalis yang sederhana. Matanya terus menatap ke jendela. Kakinya masih tetap berdiri kokoh tanpa berniat melangkah untuk masuk.

Ini jam sembilan pagi. Setelah mengetahui kabar keberadaan Anna. Lucian langsung bergegas menghampiri rumahnya. Tanpa berpikir apa yang akan ia katakan nantinya pada Putranya.

"Apakah dia ada di dalam?"

"Apakah dia akan menerimaku?"

"Ya Tuhan... Aku tidak hanya berdosa pada Anna, namun pada Putraku juga," gumam Lucian. Menatap nanar ke arah pintu rumah, yang adalah rumah Anna.

Sedangkan di dalam sana. Anna telah menyadari keberadaan Lucian. Ia mengintip di balik jendela. Menatap tubuh jangkung nan maskulin milik Lucian. Rasa rindu menyusup ke hatinya.

'Kenapa kau datang secepat ini?' batin Anna. Hatinya belum siap. Namun, keadaan membuatnya harus siap kapan pun. Jika ini demi kebahagiaan Putranya.

Anna menghela nafasnya panjang. Ia telah berdiri di depan pintu selama kurang lebih 15 menit. Mengatur ekspresi, emosi dan nafasnya.

Ceklek!

Deg!

Jantung keduanya terus berpacu hebat. Pandang keduanya terkunci. Penuh kerinduan juga kekecewaan. Anna menundukkan kepalanya dalam.

'Fokus Anna. Ini untuk Cedric!'

"Anna!"

Lucian menghampiri Anna. Ia setengah berlari menuju pagar rumah. Senyumnya merekah. 'Apakah Anna mau menemui ku? Apakah dia sudah tidak marah?' batin Lucian mencoba menebak.

"Masuklah," ucap Anna, singkat. Ia membuka pagar mempersilahkan Lucian untuk masuk.

"Ya, terima kasih," jawab Lucian, ia tak bisa melepaskan pandangannya dari wanita itu. Hatinya menghangat. Perasaan gelisahnya menghilang.

"Duduklah dulu disini! Anda ingin minum apa, Tuan?" tanya Anna dingin. Ia berusaha keras mengatur emosinya, agar tak terpancing.

Lucian menatap nanar Anna. Ia sedih, mendengar kata 'Tuan' dari Anna. Seolah mereka sangatlah jauh, untuk sekedar memanggil nama.

"Air putih saja..."

Anna mengangguk, ia masuk ke dalam dan berjalan cepat menuju dapur. Hatinya masih tak bisa tenang, menghadapi Lucian.

'Ya Allah. Kuatkanlah hambamu ini. Tolong jangan biarkan hati hamba dengan mudah luluh dengan sikapnya,' batin Anna, resah.

Ia berjalan membawa nampan berisi air putih. Lalu meletakkannya di atas meja di hadapan Lucian.

Mereka tengah berada di teras rumah. Keadaan sangat hening. Karena tidak satupun dari mereka mau membuka suara. Lucian hanya menatap Anna dalam.

'Kenapa dia terus menatapku?' batin Anna bingung.

'Kau terlihat lebih cantik, Anna. Dia... raut wajah tenangnya, seolah menyejukkan hatiku,' batin Lucian.

"Ehem!" Anna berdehem. Membuat Lucian tersadar.

Blush!

Semburat merah muncul di pipinya. Menandakan ia malu dengan tindakannya barusan. Yang tanpa sadar terus menatap wajah Anna.

"Ada yang harus kita bicarakan, Tuan!" Anna menatap Lucian dengan percaya diri. Ia tak boleh takut, jika ia takut maka ia akan kehilangan Putranya.

Lucian tertegun sejenak lalu mengangguk paham. "Apakah... Ini tentang Cedric?" tebak Lucian, di angguki oleh Anna.

"Sepertinya saya tidak perlu menjelaskannya lagi, bukan? Karena sepertinya anda sudah mengetahuinya..."

Anna terdiam sejenak. Mengatur nafas dan emosinya. "Saya akan mempertemukan kalian, namun... Saya tidak akan tinggal diam jika anda berani merebutnya dari saya! Saya akan melawan anda dengan semua yang saya punya, bahkan jika itu nyawa saya!" ucap Anna dengan tegas, menatap tajam Lucian.

"Tidak! Ak-Aku tidak akan pernah mencoba merebut Cedric darimu, Na... Ak-Aku hanya ingin meminta kesempatan darimu..." Penjelasan Lucian sontak membuat Anna tertegun.

'Tidak... Jangan salah paham, Anna!'

Anna menghela nafas. "Saya akan memberikan anda kesempatan untuk bersama Putra saya, jika anda tidak memiliki niat untuk merebutnya dariku!"

Lucian yang awalnya tersenyum bahagia, kembali murung mendengar kalimat terakhir Anna. Ia menggeleng. "Tapi aku juga ingin memiliki kesempatan untuk mengejarmu, Na... Apakah boleh?" tanya Lucian dengan lembut.

Anna melotot menatap Lucian. "Anda jangan bercanda disaat seperti ini, Tuan! Itu tidak lucu sama sekali!" bentak Anna, kesal.

"Aku tidak bercanda, Na. Aku serius!" Lucian turun dari kursinya dan bersimpuh di hadapan Anna.

"Apa yang anda lakuk---!"

"Aku minta maaf, Anna. Aku tahu, aku tahu bahwa ini semua kesalahan dan kebodohanku dulu! Aku minta maaf!"

"Aku tahu, kamu adalah gadis yang menyelamatkanku sebelas tahun yang lalu! Bukan Mona! Aku terlalu buta saat itu, sehingga aku menyangkal kenyataan itu," jelas Lucian, entah mengapa jika menyangkut Anna ia tak pernah bisa menahan emosinya.

"Aku... Aku sadar sekarang. Semua perasaan menganjal yang selalu membuatku marah dan benci, setiap kali mendengar kedekatanmu dan Raven, aku yang bodoh ini baru menyadari apa yang hatiku rasakan saat itu adalah perasaan cinta."

Anna hanya diam mendengarkan ungkapan Lucian. Ia merasa tak percaya namun hatinya masih terus terngiang akan kejadian-kejadian masa lalu yang menyakitinya.

Anna meneteskan air matanya. Perasaan sedih sekaligus senang membuatnya benci. Kenapa hanya dengan sedikit kata-kata dari lelaki itu mudah sekali membuatnya luluh.

Sret!

Anna menghapus air matanya. "Saya tidak bisa memberikan apa yang anda mau. Saya tidak akan mentolerir jika anda membahas masalah ini lagi. Jemputlah dia di Sekolahnya!" Anna melangkah menjauh, dan menutup pintu dengan cepat.

Sret!

Tubuhnya jatuh, ia menyadarkan tubuhnya di balik pintu. Menumpahkan tangisnya yang sejak tadi ia tahan. 'Jika memaafkanmu semudah itu... Apa artinya semua rasa sakit yang keterima selama ini,' batin Anna.

Lucian terduduk dengan dada yang bergemuruh. Ia sangat takut. 'Ternyata dia benar-benar sudah berubah! Dia bukan lagi Anna yang selalu mendengarkan ku. Bukan lagi gadis yang menyukaiku apa adanya,' batin Lucian, merasa tertampar.

"Aku tidak bisa menyerah begitu saja. Bahkan dulu sifatku lebih parah daripada Anna. Jika Anna saja bisa, mengapa aku harus menyerah... Aku sebaiknya memikirkan cara bagaimana aku memperkenalkan diriku nanti pada Cedric," gumam Lucian, bingung.

Ia meraih ponselnya.

Tuttt!

"Ya, Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Juan di seberang sana. Lelaki itu tengah sibuk mengurus perusahaan, saat Lucian sedang sakit.

"Menurutmu... Hadiah apa yang bagus untuk seorang anak laki-laki berusia 7 tahun?" tanya Lucian, penuh harap.

"Hah? Anak tujuh tahun, Tuan? Untuk apa?" tanya Juan heran. Ia termenung dan teringat bahwa Lucian, bosnya itu telah memiliki anak berusia tujuh tahun dari Anna.

Lucian tersenyum bangga. "Untuk anakku," jawabnya dengan percaya diri.

"Oh... Ya, Tuan. Menurut saya mungkin sebuah mobil-mobilan jika itu adalah anak biasa. Tapi, setelah saya selidiki. Tuan Cedric adalah seorang anak yang cerdas dan berbakat di bidang komputer dan hacker. Anda bisa mencari beberapa buku tentang hacker mungkin," jelas Juan, membuat mata Lucian berbinar.

"Ah, benar. Aku baru ingat, jika Putraku adalah seorang jenius. Terima kasih, Juan! Aku akan menaikkan gajimu bulan ini!" Lucian langsung mematikan sambungan telponnya dan bergegas menuju toko buku.

Di sebrang sana Juan terdiam. Ia baru saja mendapatkan gaji. "Gitu kek dari kemarin. Udah nyusahin gak sadar lagi tuh anak. Giliran soal anaknya langsung kasih bonus," celoteh Juan kesal.

...****************...

Toko Buku.

Lucian lama termenung di depan rak buku hacker. Ia akan memilihkan beberapa buku yang bagus untuk Putarnya.

"Ini bagus... Ah, ini juga!" Lucian terus memasukkan buku ke dalam keranjangnya. Hingga penuh, membuatnya jadi pusat perhatian.

Namun, karena memakai penyamaran yang ketat, tak ada yang menyadari bahwa itu adalah dirinya.

'Rasanya masih kurang...'

Lucian memutar stirnya untuk berbelok kembali ke Mansion utama. Ia akan menambahkan koleksi buku lamanya untuk Cedric. Karena ia juga belajar dari buku-buku itu.

Setelah seharian sibuk membeli berbagai macam buku dan mainan. Lucian langsung bergegas menuju sekolah Cedric. Karena ia hampir saja telat, jika ia telat menjemput Putranya ia pasti akan sangat malu pada Anna.

'Anna pasti akan berpikir jika aku tidak bersungguh-sungguh dengan Putraku. Jika terlambat di hari pertama...'

Lucian telah sampai di depan gerbang.

"Fyuhh... Ternyata masih belum pulang," gumam Lucian bersyukur.

10 menit kemudian.

Anak-anak mulai berhamburan keluar dari sekolah. Lucian menatap satu persatu anak di sana, mencoba mencari keberadaan Cedric.

Matanya berbinar, ketika sosok kecil itu mulai berjalan di antara kerumunan anak lainnya. Lucian ingin segera turun, namun langkahnya terhenti. Ia melihat Putranya seorang diri di antara kerumunan anak lainnya.

'Ya Allah. Apakah dia belum memiliki teman?' batin Lucian. Ia tahu, jika ini adalah hari pertama Putranya sekolah di Ibukota. Namun ia tetap merasa sedih melihat kesendirian Cedric diantara kerumunan anak lainnya.

Cedric nampak celingak-celinguk, mungkin mencari keberadaan Anna.

Ceklek!

"Cedric!" panggil Lucian, setengah berteriak. Sejujurnya ia sangat gugup. Padahal ini bukan pertemuan pertamanya.

Tiba-tiba saja ia teringat. Apa mungkin, sejak awal alasan Putranya itu membobol keamanan perusahaannya karena sudah mengetahui fakta bahwa dirinyalah yang telah menelantarkan Cedric dan Anna.

Lucian tersenyum merutuki kebodohannya. Namun, di ujung sana Cedric nampak heran. Wajahnya juga nampak panik.

"Apa yang kau lakukan disini, Paman! Sebaiknya kau pergi, jangan sampai Bundaku melihatmu!" titah Cedric, berusaha mendorong Lucian dengan panik.

'Jika Bunda melihatnya menemuiku. Bunda pasti akan sedih lagi,' batin Cedric.

Lucian merasa bersalah. "Tidak apa-apa. Aku sudah mendapatkan izin dari Anna," jelas Lucian, sontak membuat Cedric terkejut.

1
Nana Meidian
kok raven terkesan egois ya. jgn mau ana tidak ada slhnya memberi ksempatan kedua pada lucian apa LG dia sudah menyadari kslahannya. smga cedrik baik2 saja
alyssa bunga: bener kok kak, orang dianya ngaku kok🤣🤭
total 1 replies
Linda Liddia
Lanjuuuuutttt kk otor
alyssa bunga: ohey, otw🤧
total 3 replies
alyssa bunga
telat eh lah, typo mulu🤣🤧
Nana Meidian
nah kan kasian cedrik dan lucian . smga mrka bersatu kmbali.
DozkyCrazy
sehat sehat author
Linda Liddia
Lanjuuttt kk..
Semangat selalu
alyssa bunga: makasihhhh🤧
total 1 replies
tia
semangat thor,,semua update ny rutin 🤭
alyssa bunga: iya makasih, pasti ak usahain rutin🫶
total 1 replies
kalea rizuky
klo balikan ya goblok. aja
Denni Siahaan
lanjut lagi Thor ♥️♥️♥️
TRI FAA
lanjut thorr smoga aj sgera thu bpak ny udh ad ank,,dn brjuang mndptkn anna kmbali😍
alyssa bunga: wokeyy🫶
total 1 replies
DozkyCrazy
minta maaf rubah sikap n sifat lu lucinta lu na
DozkyCrazy
pantesan g up
Cpt sembuh author
alyssa bunga: makasih, udah mendingan. entar bisa update 🫶😄
total 1 replies
Purple Girls
😍🤩🤩🤩
DozkyCrazy
anna sosok bunda luarr biasaa👏👏🤘🤘
DozkyCrazy: semangat
total 3 replies
DozkyCrazy
bettul anna kamu berhak bahagia
DozkyCrazy
lebay ah ci lucinta
DozkyCrazy
eh lucinta luna bisa nyaa marah"😪😪
DozkyCrazy
mending raven deh
DozkyCrazy
preet
DozkyCrazy
emang bodoh jago nya cuma marah" n nyakitin anna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!