Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ke dokter obgin!
Tak berapa lama Arinda kembali
" ayo sayang " pinta Marco lagi
" oke, oke, jangan kedip ya " kata Arinda
Marco menatap layar ponselnya menantikan sang istri berpose di depan layar
" sayang ayo " ujar Marco
" tunggu dulu, kamu lagi sendiri kan? " tanya Arinda
" ya iya lah, aku sendiri di hotel mana mungkin aku kasih liat orang lain, enak aja kamu cuma milikku " kata Marco
" oke "
Arinda melepas handuk yang melilit di tubuhnya, terlihat sangat sexy tubuh indah itu hanya mengenakan bra dan CD berwarna hitam senada
Marco tak berkedip dibuatnya, ia terus menatap layar ponsel yang memperlihatkan sang istri sedang mengusapkan lotion ke sekujur tubuhnya dengan gerakan yang begitu menggoda.
" duh... Aku mau pulaaaaaangggg " ujar Marco
" hihihi... Siapa suruh mancing-mancing "
" sayang... "
" hemm "
" bangun "
" hihihi... tanggung sendiri "
Marco pusing sendiri di buatnya, juniornya bereaksi keras setelah melihat adegan sang istri di depan layar ponsel
Arinda membawa ponselnya kedalam walk in closed dan menggunakan pakaian tidur di depan layar ponsel, Marco terus menatapnya
" untung aku secepatnya rujuk sama kamu " ujar Marco
" kenapa? " tanya Arinda
" kalau ga, pasti sudah di ambil orang dan aku bisa gila istriku yang seindah ini di miliki orang lain " kata Marco
Arinda tersenyum
" dimiliki orang lain kalau akunya mau, aku kan cuma maunya sama kamu " ucap Arinda
Marco tersenyum lebar mendengar ucapan Arinda
" serius??? "
" apanya? " tanya Arinda
" kamu maunya cuma sama aku? " tanya Marco
Arinda menatap sang suami " cuma kamu yang bisa buat aku terbang ke awan " ucapnya dengan nada menggoda
" ah sayang... Jangan gitu ngomongnya aku makin ga kuat " ujar Marco
" hahahaha ... makanya ayo pulang "
" oke aku pulang sekarang ya "
" hah!!! Emang bisa? " tanya Arinda
" sebentar aja, setelah itu aku balik lagi kesini " kata Marco
" ih... ngapain? Cape boo, udah kamu selesaikan dulu kerjaan kamu baru pulang " Kata Arinda
" tapi ga tahan sayang " rengek Marco
" sabar ya " ujar Arinda
Marco memasang wajah frustasi, di satu sisi juniornya terus meronta tapi disisi lain pekerjaan menantinya
" tok tok tok " pintu kamar di ketuk
" Arin... Makan malam dulu nak " panggil mama Desy
" oh... Iya mah bentar lagi Arin turun " jawabnya
" boo.. Aku di panggil mama " kata Arinda
" masa kamu tega sayang " rengek Marco
" iya nanti setelah pulang aku servis abis-abisan deh " ujar Arinda
" bener ya "
" iya suamiku sayang "
" ya udah, sana makan nanti aku telepon lagi " kata Marco
" oke, bye sayang " ucap Arinda
" bye, i love you " ucap Marco
" i love you more " lalu telepon terputus
Arinda turun dengan menggunakan piyama tidur
" malam mah pah " sapa Arinda
" malam nak, ayo makan " ucap mama Desy
" Arin... udah ada kabar dari Marco? " tanya papa
" udah pah, baru aja abis teleponan " kata Arinda
" gimana masalah disana? " tanya Moreno yang ikutan kepo
" ada oknum yang mau korupsi material, tapi sekarang sudah di tangani dan di selidiki " kata Arinda
" selalu masalah klasik pah " ujar Moreno
" iya, untung Marco punya tim khusus disana " kata papa
mereka makan bersama sambil bercengkrama
setelah makan dan berbincang sebentar kini Arinda sudah masuk ke kamar nya untuk istirahat
" nikmat mana lagi yang kau dustakan " ujarnya tersenyum menatap langit-langit kamar
" rasanya nyaman sekali di bawah selimut, setelah lelah seharian " ucapnya
Arinda berbaring sambil memainkan ponselnya, setelah matanya lelah barulah ia memejamkan matanya dan terlelap.
Menjelang pagi tepatnya pukul 3 Arinda terbangun merasakan berat di area perutnya
benar saja, ada yang memeluknya dari belakang
" boo " ucap nya
" hemm " jawab Marco
" kapan pulang? " tanya Arinda
" tadi kamu lelap banget jadi aku ga bangunin. " katanya
" kerjaan kamu? " tanya Arinda
" udah selesai, aku segera pulang karna rindu sama kamu " kata Marco
Arinda tersenyum
Marco mulai menggerayangi tubuh istri nya
" kamu ga cape? " tanya Arinda
" lebih cape menahan juniorku daripada pekerjaan ku " bisik Marco
mendengar keinginan suaminya yang begitu besar Arinda mengimbangi dengan menyambut perlakuan suaminya dengan balasan tubuhnya membuat Marco semakin bersemangat
bibir saling berpaut dan tangan yang ikut sibuk meraba satu sama lain membuat seketika ruang kamar terasa panas
" sayang " bisik Marco
" eeeemmmm " Arinda sudah tak kuasa berkata-kata sentuhan Marco membuat nya melayang jauh
Marco membenamkan juniornya ke dalam ruang sempit, menusuk hingga kebagian terdalam
" ssssshhhhh " desisi Arinda merasakan kenikmatan penyatuan dirinya
Dengan gagah Marco memacu tubuhnya, Arinda terus meracau mengeluarkan suara surgawi membuat Marco semakin kalap
hingga pagi menjelang kedua insan itu terlelap dalam mimpi setalah berperang menjelang pagi
...
Satu bulan kemudian
Seperti biasa setiap pagi sebelum ke kantornya Marco mengantarkan sang istri ke kantor papa mertua nya terlebih dulu
Namun pagi itu Arinda terlihat sedikit pucat
" sayang kamu yakin sehat? " tanya Marco
" hemm, kenapa? " Arinda mengangguk
" kamu terlihat sedikit pucat " kata Marco
" ini semua karena kamu semalam main nya kaya orang kesetanan " kata Arinda memanyunkan bibirnya
" maaf sayang, kamu terlalu memabukan, sekian kali aku melakukan nya, tapi sensasinya berbeda setiap hari bikin aku ga bisa puas hanya satu kali " kata Marco
" dasar mesum " omel Arinda
tiba di kantornya Arinda turun dari mobil dan masuk ke kantor setelah mobil suaminya berlalu
" duh... perut bagian bawah ku kok sakit ya " ujar Arinda namun tetap masuk ke ruangan nya
Waktu bergulir cepat hingga sore hari saat jam pulang kerja Arinda masih merasakan sakit di perut nya
Tiba di rumah Arinda langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya setelah mandi dan membersihkan tubuhnya
" duh... kok rasanya ga enak banget " keluh Arinda
30 menit kemudian Marco pun tiba di rumah dan langsung naik ke kamarnya
" sayang " panggil nya saat membuka pintu kamar
" hemm " jawab Arinda
" kok jam segini udah rebahan, kamu sakit? " tanya Marco
" iya, perutku ga enak banget boo, sakit di bagian bawah " kata Arinda
" ya ampun, kenapa ga bilang daritadi, tau gitu aku pulang lebih awal. Ayo kita ke dokter " ajak Marco
" kamu mandi dulu aja, biar lebih fresh " kata Arinda
" oke, tunggu ya " lalu Marco pergi mandi dan bersiap
Setelah selesai mandi Marco segera membawa Arinda ke rumah sakit. tiba di rumah sakit jam sudah menunjukan pukul 7.00 malam
" nyonya Arinda silahkan masuk " panggil seorang perawat
setelah mengantri kini giliran Arinda konsultasi dengan dokter perihal keluhannya, dokter memeriksa dengan teliti kondisi Arinda
" Bu... kapan terakhir anda datang bulan? " tanya dokter
" satu bulan lalu masih datang bulan dok " jawab Arinda
" bulan ini sudah? " tanya dokter
" belum " jawab Arinda
" saya rujuk ke dokter kandungan ya Bu, karena ini sepertinya masalah nya ada di kandungan anda " kata dokter
Marco dan Arinda saling pandang
" lakukan yang terbaik dok " ucap Marco
lalu dokter merujuk Arinda untuk pindah Konsul ke dokter kandungan
Setelah mengurus semua berkasnya kini catatan medis Arinda sudah berada di dokter spesialis kandungan