Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Arman memenuhi janjinya dengan membawakan sarapan buat Maher namun dia tidak berani meletakkan dimeja ruang kerjanya,dia meminta kepada Azalea membawa keruangannya.
"Lea,gimana nih?"tanya Arman
"Sudah taruh sini dulu."jawab Lea
Azalea melihat jam di meja kerjanya,dia merasa pagi ini Maher akan terlambat datang,Lea beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dispenser karena ingin mengambil air namun dia sedikit melamun dan airnya tertumpah hingga membuat Maher dan Imran yang baru saja keluar dari lift menatapnya.
"Lea,airnya!"kata Maher sedikit berteriak,dia spontan mendekati Azalea dan membantunya
Imran menatap sekeliling ruangan,dia tidak menyangka jika selama ini Azalea bekerja diperusahaannya,itu artinya dia sering melihat Natasha masuk kedalam ruangannya,Imran mendekati Maher yang sibuk dengam air milik Lea.
"Bukannya kamu puasa?"tanya Imran
"Tidak jadi."jawab Azalea
"Kenapa?"tanya Imran lagi
Azalea tidak menjawab dia malah mengajak Maher mampir kemejanya karena Arman membawakan sarapan untuknya.
"Pak,ini untukmu."kata Arman dengan ragu setelah Azalea mencolek pundak dan memberi isyarat
"Apa ini?"tanya Maher
"Janjiku semalam karena Bapak sudah menjaga Lea."jawab Arman
Mendengar jawaban Arman membuat Imran berpura-pura mengambil air,namun dia merasa panas karena Maher harus menjaga Lea,disaat yang sama terlihat Natasha datang menghampiri Imran,mereka terlibat pembicaraan serius.
Azalea yang kebetulan sedang mengarahkan pandangannya langsung ditutup oleh Maher dan Maher mengajaknya sedikit bercanda.
"Lea,apa malam ini kamu makan disana lagi?"tanya Maher
"Hem,aku belum tahu."jawab Azalea
Karena melihat Maher berdiri Arman membawakan kursi dan meminta Maher duduk.
"Pak,baiknya duduk jangan makan sambil berdiri."kata Arman
Saat Maher duduk Azalea menyibukkan diri dengan kertas meski hanya menggambar dia tidak ingin melihat pemandangan didepannya,karena bagi Lea hidup harus terus berjalan.
"Dasar tidak tahu malu!"kata Azalea sambil menekan meja dengan pulpen
"Lea kamu ngomong apa?"tanya Arman
"Tidak ada."jawab Azalea
Maher mendengar gerutuan Zalea,dia merasa hal itu wajar dia lakukan mengingat Imran adalah suami sahnya sedang bersama dengan kekasihnya.
Imran melihat asistennya sedang makan didepan Azalea,dia dengan sengaja meminta Lea membuatkan kopi untuknya.
"Azalea,buatkan kopi."kata Imran saat mendekat
"Pakai gula?"tanya Azalea
"Namanya kopi juga pakai gula."jawab Imran
"Tapi Mama bi.......,Au sakiiittt Pak."kata Azalea menjerit saat Maher menginjak kakinya,Maher hanya mengingatkan agar Azalea hati-hati bicara dengan mengedipkan mata.
Azalea tersenyum tipis,dia bergegas pergi kepantri membuat dua cangkir kopi,dengan sengaja dia manambah banyak gula disalah satu kopi buatannya sementara satu cangkir benar-benar tanpa gula.
Azalea memberikan kopi kepada Imran namun Imran meminta membawanya kedalam ruangannya,Natasha hanya diam karena dia merasa aneh melihat tingkah Imran.
"Kamu kenapa sih?"tanya Natasha
"Tidak ada."jawab Imran sambil menatap pintu dan menyesap kopinya,dia menelan sedikit karena merasakan rasa yang sangat manis.
Imran beranjak kembali keluar dengan membawa kopi ditangannya,dia memberikan kepada Azalea dan memintanya menggantinya.
"Apa-apaan kamu,buat kopi saja tidak becus!"kata Imran
"Ya sudah tinggal dibuang saja."kata Azalea
"Cepat buatkan yang baru!"kata Imran
"Sudah biar aku saja yang buat."kata Maher sambil berdiri namun Imran menahannya,Maher kembali duduk dia menatap wajah Azalea yang masih memasang wajah datar.
Imran menarik Azalea dan membawanya kedalam ruangan,dia lupa didalam ada Natasha.
"Kamu duduk sini dan jangan kemana-mana!"kata Imran
"Sayang,kamu membawa dia kemari lagi?"tanya Natasha
Imran melepaskan genggaman tangannya dan menghempas tangan Azalea,dia berjalan mendekati Natasha dan menyakinkannya dengan membisikkan sesuatu ditelinganya.
"Janji."kata Natasha
"Janji."kata Azalea sebelum Imran mengucap lebih dulu
"Kamu siapa sih masih berdiri disitu?"tanya Natasha
"Aku hanya pegawai yang sedang dihukum oleh Pak Imran."jawab Azalea dengan enteng tanpa menatapnya
Azalea melihat pemandangan didepan matanya,suaminya sengaja mencumbu kekasihnya didepan langsung namun Azalea selamat dengan kedatangan Papa dan Kakek yang tiba-tiba saja masuk tanpa mengetuk pintu.
"Imraaaaann!"panggil Papa
Imran dan Natasha menoleh,mereka memasang wajah terkejut karena benar-benar tidak menyangka jika Papa dan Kakeknya akan datang.
"Papa."kata Imran
Papa dan Kakek menatap Imran penuh amarah,mereka berniat ingin memberi tahu Imran jika Azalea bekerja diperusahaannya namun nyatanya Azalea sendiri sudah berada diruangan Imran.
Azalea hanya bersandar didinding dengan melipat kedua tangan didada,dia hanya mengikuti alur drama,kemana dan sampai mana sandiwara Imran akan berakhir hari ini.
Sementara Natasha bersembunyi dibalik tubuh Imran.
"Lea,hukuman apa yang cocok untuk laki-laki macam dia?"tanya Papa
"Suruh mereka menikah daripada terus melakukan zina."jawab Azalea
"Lea!"panggil Papa
"Mereka saling mencintai,buat apa dirahasiakan."kata Lea
Imran menatap kearah Azalea dengan tajam,Azalea sendiri berbalik menatapnya dengan lebih tajam,bagi Lea itu menyakitkan namun dia sudah siap mental karena dia yakin Imran menikahinya hanya karena Kakeknya.
"Imran,sejauh mana kalian berhubungan?"tanya Papa
"Sepertinya Bu Natasha sudah hamil."jawab Azalea
Mendengar kata-kata Azalea membuat Imran menatap kèarah Natasha dengan spontan,dia mengenggam erat tangan dan menahan gigi gerahamnya.
"Apa itu benar?"tanya Imran
"Itu."kata Natasha sambil meremas kedua tangannya
"Lea,mari kita keluar,biar mereka menyelesaikan urusan mereka."ajak Papa
Azalea membuka pintu,dia mempersilahkan Kakek dan Papa mertuanya keluar lebih dulu,sebelum menutup pintu dia menatap tajam kearah Imran yang sedikit berselisih dengan Natasha.
"Lea,sudah biarkan saja."kata Kakek
Azalea mengikuti kemana Papa mertua dan Kakek melangkah namun dia harus berhenti karena mengingat pekerjaannya yang sudah menumpuk,dia meminta ijin kepada Papa dan Kakek.
"Pa,Lea kembali kerja,maaf sekali Papa sama Kakek harus melihat kejadian tadi."kata Azalea
"Ya sudah,tapi ingat langsung pulang jangan kemana-mana."kata Kakek
Azalea tersenyum,dia mengantar dan membuka lift serta menunggu hingga tertutup,dia berbalik arah berjalan menuju mejanya,disana sudah ditagih penjelasan oleh Arman.
"Ada apa tadi?"tanya Arman
"Tidak ada,semua aman."jawab Azalea
Azalea lembur hingga jam makan malam selesai,dia tidak memberi tahu Maher karena Maher sudah keluar bersama dengan Imran.Saat pulang dan tiba dirumah dia mendengar suara gaduh didalam rumah,Azalea buru-buru masuk dan mengucap salam namun diruang tengah terlihat Papa sedang marah terhadap Imran dan juga Natasha.
"Kalian berdua benar-benar tidak tahu malu!"kata Papa
"Pa,sudah.Imran sudah mengakui kesalahannya."kata Mama
"Kamu sudah menikah!masih juga menjalin hubungan dengan mantanmu!"kata Papa dengan nada geram
Azalea tidak mampu lagi melihat kejadian tersebut,dia memilih diam dan naik kelantai atas.