NovelToon NovelToon
Peluru Rasa Kavaleri Timur

Peluru Rasa Kavaleri Timur

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Enemy to Lovers
Popularitas:173.3k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Patah hati membawa Russel menemukan jati dirinya di tubuh militer negri. Alih-alih dapat mengobati luka hati dengan menumpahkan rasa cintanya pada setiap jengkal tanah bumi pertiwi, ia justru diresahkan oleh 'Jenggala', misinya dari atasan.

Jenggala, sosok cantik, kuat namun keras kepala. Sifat yang ia dapatkan dari sang ayah. Siapa sangka dibalik sikap frontalnya, Jenggala menyimpan banyak rahasia layaknya rimba nusantara yang membuat Russel menaruh perhatian khusus untuknya di luar tugas atasan.

~~~~

"Lautan kusebrangi, Jenggala (hutan) kan kujelajahi..."

Gala langsung menyilangkan kedua tangannya di dada, "dasar tentara kurang aj ar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua~ Enjoy your flight

Ada helaan nafas lelah. Dirinya baru saja mencuci muka selepas bangun, bersama hawa pagi yang terasa lebih kering saat memasuki musim kemarau begini.

Ia menjambak rambutnya singkat demi mencabut rasa kleyengan tepat di tengah ubun-ubunnya. Semalam ia pulang jam 2 dini hari, dan pagi ini harus diributkan dengan desakan panggilan sang kaka.

Diraihnya kalender kecil yang berdiri di atas meja kecil, dimana tanggal-tanggalnya tak pernah ia lingkari lagi dengan spidol. Tentang ulang tahun papa, ulang tahun sebuah kesatuan, tentang perayaan besar bersama nuansa hijau yang memenuhi ruang retina mata.

...Om Cikal...

📩 Dek, bapak naik pangkat. Jadwal upacara pelantikannya 14 April. Kalau sempat pulanglah.

...Mamaku...

📩 Nak. Lala...udah lama ngga pulang. Mama kangen, sesibuk itu ya kerjaan kamu?

...Panggilan tak terjawab 3...

...Panggilan keluar...

📩 La, jangan lupa makan ya nak.

...Panggilan masuk...

📩 Jangan ambil job yang larut lah, nak.

📩 La, udah pulang. Mama telfon Tanta Yubi, kau pulang jam 3, iya kah, La?

...Panggilan tak terjawab 4...

...Kak Ayunda...

📩 La, papa naik pangkat. Bisa ambil jadwal pulang ngga?

...Panggilan tak terjawab 5...

📩 Mau sampai kapan diem gini sih La? Angkat telfonku!

Panggilan masuk 2 menit 30 detik

Ia kemudian turun dari kasur, suara gemerisik bernada asalnya dari tirai kerang-kerangan lautnya yang sengaja ia pasang di depan pintu kamar dan jendela. Sepatu bootnya masih teronggok berantakan di bawah kasur bekas ia live music semalam.

Tak butuh effort lebih untuk membawa rambutnya jadi satu, sebab rambutnya tak terlalu panjang, bahkan terkesan pendek, hanya sebatas bahu saja.

Gala mengganti kaos slim yang pas di badannya dengan kaos kebesaran. Namun sebelum itu terjadi, mata indah nan hazelnya itu jatuh tertumbuk pada goresan maha karya seniman setempat yang merupakan temannya.

Jenggala, dengan gambar gadis romawi yang memegang seikat gandum terlukis cantik di lengan sebelah kirinya, tak habis dengan itu...tulisan Jenggala lainnya di dada atas sebelah kanannya cukup bisa dilihat siapa saja jika ia memakai baju tanpa lengan, atau bermodel kemben.

Beberapa ikat kepala tenun Buna dan songket berbagai warna terutama motif Lotis tergantung rapi di sisi samping lemari baju kayu.

Ia menatap pantulan diri di cermin seukuran setengah badan. Sepasang mata hazel dengan bagian putihnya masih memerah karena mengantuk dan pusing tak bisa ia tutupi. Bulu mata lentik dan alis indahnya itu sempurna membingkai mata hazel dengan parutan wajah cantik khas timur. Ia juga tak seputih gadis-gadis di ibukota, sebab memiliki kulit sawo matang.

Ia bukan turunan bangsa Arab atau China, maka apa yang diharapkan? Ia hanya turunan sebelah timur dan tengah negri khatulistiwa.

Sejenak jemarinya menjepit hidung mancung yang terasa perih dan berair, lalu beranjak dari duduknya demi bisa ke kamar mandi.

"Pagi Tanta." Peluknya pada sang tante yang telah berdecak memicing sambil membawa Kolo di piring. Nasi bambu itu sudah ia potong jadi beberapa bagian untuk menu santap pagi mereka.

"Mama lu telfon, La. Ck, pulang lah aiiish nona. Kasihan...manangis dia, tau lu pulang larut terus."

Gala hanya mengangguk-angguk untuk kemudian melengos ke kamar mandi, tanpa menjawab apapun.

Om Dandi menggeleng menatap Gala di ujung matanya, "*apa lu ini Gala?! Karmana beta kastau pada Ina dan Amamu, malihat lu macam ini*?" terlihat gurat kecewa dan rasa bersalah di wajah lelah om Dandi.

"*Om dan tanta son bisa manjaga putri bungsu yang dititipkan. Apa pula lu pasang tatoo bagitu? Lebe bae*, Hah?!"

Gala diam dan menghela nafasnya berat, "Ina dan ama son tau, om. Itu biar jadi urusanku." Gala menyudahi sarapannya, baru beberapa suapan namun ia merasa sudah kenyang oleh omelan om Dandi.

"Beta ijin pulang sebentar ka ibukota, om...tanta." Ia lantas menunjukan reservasi tiket penerbangan di ponselnya pada adik dari mama itu, yang akhirnya membuat om Dandi meraup nafas banyak-banyak, ia sangat menyayangi keponakan nakalnya itu, tapi kelakuan Gala ini, masyaAllah!

"Hati-hati, Gala. Sampaikan salam om dan tanta pada Ina dan amamu, juga Ayunda. Pulang lah kembali jika urusanmu sudah selesai." Ucapan lembut tanta Yubi selalu berhasil membuat Gala menunduk patuh.

Tanta Yubi memeluk Gala, keponakan yang sudah mereka anggap layaknya anak sendiri, sebab...sudah 7 tahun menikah, namun keduanya belum jua dikaruniai anak, jadi kehadiran Gala tentu saja kebahagiaan tersendiri untuk mereka.

Gala pergi dengan diantar oleh mobil online pesanannya sebab ia membawa koper pribadi dan ransel. Jika dikira isi kopernya adalah pakaian pribadi, maka salah. Karena yang benar adalah alat dj miliknya yang ia bawa. Entahlah...Gala merasa sebentarnya ini akan sulit benar-benar sebentar.

Ia telah memenuhi semua panggilan live musicnya belakangan ini, dan meminta ijin pada beberapa rumah clubbing atau cafe pinggir pantai tempatnya mengais rejeki hampir setiap malamnya.

***

Ia menunjukan bukti pemesanannya pada loket tiket, lalu mengikuti alur bandara. Ia sempat duduk dan menunggu beberapa saat, bahkan Gala sempat membeli roti dan kopi terlebih dahulu disana.

Bersama lamunan yang mengudara, ia termenung sendiri di bangku tunggu.

Suara empuk announcer dan bel yang mengalun sopan tak bisa mengurangi rasa gusarnya. Sudah berapa lama ia tak pulang ke ibukota? Mungkin di tahun ke dua ini, ia baru menyempatkan kembali untuk bertemu keluarganya, itu pun setelah orang sekelilingnya memaksa dan mendesak, terlebih mama. Ia merindukan mama.

Jika bukan karena mama, jika bukan karena kak Ayunda, ia malas sekali bertemu manusia berjuluk papa. Kepulangannya kali ini bukan untuk memberikan selamat pada sang papa, namun semata-mata hanya untuk menyenangkan hati mama, dimana kak Ayunda bilang, mama sampai sakit memikirkannya, dan kenyataan pahit itu bahkan tak bisa tertandingi oleh rasa kopi di tangannya.

Kembali ia gigit roti yang setidaknya bisa mengisi ruang kosong di lambung setelah tadi ia tak cukup sarapan di rumah.

Tanpa pengawalan seorang ajudan militer papa, ia harus kembali menebalkan rasa sabarnya. Selalu terbayang di benaknya---kondisi paling membuatnya hancur di tahun kedua masa SMA nya, ia benar-benar bertengkar hebat dengan sang papa dan mengatakan kalimat makian bersama perasaan bencinya.

Kondisi itu tak bisa jadi lebih buruk lagi, ketika ia dan papa yang sama-sama keras semakin meruncingkan masalah berujung dengan pertengkaran yang tak pernah usai.

Ia memilih pergi, tanpa mengatakan apapun pada mama dan kak Ayunda selain dari---ia hanya ingin tinggal di tanah kelahiran. Ditambah....huft! Rasa sesak itu benar-benar memukul hancur sisa kewarasannya, semakin membuatnya menutup mata terhadap orang-orang tertentu. Jangan sampai ia menangis di bandara, memalukan!

Suara bel bandara kembali berbunyi, disusul suara empuk announcer yang memanggil jadwal penerbangan ke ibukota. Gala beranjak dan menggusur kopernya, menenteng paper bag kopi dan roti dengan jaket yang ia apit di lengan.

Enjoy your flight.... Sambil mengatupkan kedua tangannya.

Begitu sapa ramah seorang pramugari ketika ia sudah memasuki pesawat untuk mencari tempat duduk.

Matanya langsung tertuju pada angka yang sama dengan yang tertera di boarding pass.

Hmm, oke here we go...Ibukota dan segala mimpi buruknya, aku datang!

.

.

.

.

Hay sayang-sayangnya aku di bagian timur, jika ada kekeliruan atau kerancuan bahasanya, mohon dimaklumi ya, dan dibenarkan 😁🙏

1
Maria Kibtiyah
yg salah si rara dh tau punya anak bini malah jd pelakor
MunaRizka
ucel kah yg nelpon
Bunda Idza
baru Nemu lagi kisah othor satu ini, selalu suka karya nya
Bunda Idza
semangat Gala....ikut banjir air mata ini, Yach..... seorang anak akan bingung jika harus memihak salah satu dari orang tua nya... pun mereka yang bilang pisah secara baik dan akan selalu ada untuk sang buah hati, tapi tetap terasa ada ruang hampa dihati sang anak...jadi siapapun yang bergelar orang tua harus banyak melakukan pertimbangan sebelum keputusan.
Semoga setelah badai ini menerjang, akan ada damai datang
MunaRizka
lagu kesukaan keponakanku🤣
MunaRizka
meleleh hati adek bang
MunaRizka
otw jadi calon istri
MunaRizka
ooohhh mau pamitan sama aa ucel
Trituwani
bang uceeeelll ki nona manise lg butuh sandaran e.. knpa pas kau tak dirumah masalah itu meledak.... kasian bang kekasih hate mu itu...semoga saja itu bukan si lazizz yg tlf bisa bisa keracunan itu nona /Slight/
Trituwani
disaat terbongkar pun rasanya kian sesak, knp tidak berpura pura terus saja biar terlupakan dgn seiring wktu...klo gala saja Bisa mnekan selama bertahun tahun knpa harus sekarang bom wktu itu meledak disaat gala terlihat baik baik saja... apa tdk bisa saling mmaafkan krn orang ketiga pun sudah tiada,demi ank yg dulu bertumbuh dgn guncangan mental dr sosok cinta pertama... tlg dibicarakan lg pa ma...ankmu sdg tidak baik baik saja skrang /Whimper/
𝐙⃝🦜尺o
apakah itu suara Russel?
Nia nurhayati
rahasia apa yang di sembunyikn papa irianto yaa
sitimusthoharoh
duh om nya berubah jadi bang ucel.duh mana lagi tugas eh si adx sayang malah nanggis kira2 bakalan nyari bala bantuan siapa nih bang ucel?
lanjut
Nia nurhayati
abang usell kamu harus berjuang Kara's tuk ngedapetin hati gallaa💪💪💪💪
sitimusthoharoh
gk mungkin ma2mu gk tau la.😭😭😭😭😭kan jadi bingung mo komen ap
lanjut
Elmaz
ayang ucel.... saat nya tepat bgt.
ikutan nangis dong di bab ini ikut merasakan yg gala rasakan....klo gala ice rasa getir ...yg aq rasa mie kuah rasa asin alias ingus meleleh krn baca sambil makan mie rebus 😭😭
Yuni
om ucel sayang masih tugas 😭😭😭😭😭kasian lala y ikutan mewek 😭😭😭
Iccha Risa
si duta air mineral bukan yg nelpon, tolongin dong bang andai bisa tinggal tring dihadapan Lala ..
Iccha Risa
Lala duh pengen peluk tubuh ringkihmu... keegoisan kalian nambah luka perceraian bukan menyelesaikan masalah. Lala dengan kesendirian tuh udh melekat udh plis jgn nambah list yg buat hancur hati Lala, ga bisa apa buat Lala tetep waras bisa bicara dgn kepala dingin mama papa seharusnya bisa mengerti sebab akibat dari tindakan atw keputusan mereka ambil..
Vie ardila
aku juga berurai air mata kak mimin... 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!