Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firasat buruk Adrian
Adrian Mulai bercerita tentang pertemanannya dengan Irsyad, dan Delisha terlihat antusias dengan kisah cinta dari almarhum ayah kandung Safira itu.
"Diantara kami, mungkin Irsyad lah yang paling pintar menyembunyikan perasaannya"
"Irsyad mungkin mengira tidak ada yang tahu perasaan cintanya pada seseorang, tapi papa bisa melihatnya setiap kali dia menatap orang itu, penuh kasih sayang dan juga rasa ingin melindungi"
"Siapa orang itu pa?" Tanya Delisha
"Kamu tidak perlu tahu, tapi yang pasti dia masih menjaga cintanya itu sampai dia mati, bahkan nama Safira itu ada hubungan dengan seseorang yang dia sayangi"
"Kamu tahu Delisha, kita bisa mencintai siapapun, tapi jangan sampai rasa cinta itu membuat kita juga menyiksa orang yang kita cintai, Irsyad tidak pernah merasa marah saat melihat orang yang dia sukai memperhatikan pasangannya di depan matanya langsung, dia justru tersenyum dan ikut bahagia, karena baginya, senyuman orang yang dia sayangi adalah segalanya" ungkap Adrian
Delisha menunduk, perasaannya selalu berubah kesal saat dia melihat Laut memperhatikan Dafina saat di sekolah, ataupun di perumahan Dark Dragon saat dia bermain ke rumah Almira, dia tidak pernah suka saat Laut melakukan itu dan akan bersikap ketus pada Dafina.
"Lalu bagaimana cara om Irsyad menghibur hatinya yang merasakan cintanya tidak berbalas?" Tanya Delisha
"Dia tetap berteman dengan orang itu bahkan dengan pasangannya juga, tidak ada sakit hati ataupun dendam, dia ikhlas menerimanya, bahkan dia sempat ingin menikahi Saraswati untuk mengalihkan perasaannya itu"
"Benarkah?" Tanya Delisha
"Iya, Saraswati yang bilang, tapi saat itu dia katanya sudah menikah dengan pak Xavier, jadi Saraswati menolaknya" jawab Adrian terkekeh saat mengingat Saraswati pernah menyesal menikahi Xavier setelah Irsyad melamarnya.
"Dengan menjalani cinta bersama orang baru?" Tanya Delisha
"Iya, meski dia gagal menikah dengan Saraswati, setelah lulus kuliah dia menikah dengan mamanya Safira, karena mereka sering bertemu di panti asuhan tempat Dark Dragon sering memberikan sumbangan" jawab Adrian.
"Dia menjalani pernikahan itu awalnya tanpa cinta tapi dengan keikhlasan, dan lambat laun, keikhlasan itu berubah jadi cinta" ungkap Adrian
"Delisha juga ingin bisa seperti itu pa" ungkap Delisha mengusap nisan Nur
"Cobalah, dan buka hatimu untuk orang lain juga" bujuk Adrian mengusap rambut Delisha
"Pa, nanti tolong antar Delisha ke rumah Almira ya, Delisha mau menanyakan tugas dari pak Mulyana" ucap Delisha
"Memangnya kalian ada tugas apa?" Tanya Adrian merasa tidak nyaman mendengar nama Mulyana.
"Nggak tahu, tapi pak Mulyana bilang untuk tambahan nilai, soalnya nilai Delisha kurang untuk semester akhir ini Katanya, dan penting juga untuk sidang skripsi Delisha nanti" jawab Delisha
"Iya, papa akan antar, kamu bersiaplah" jawab Adrian
Delisha masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang lebih lega, dia akan meminta maaf pada Dafina Karena selalu bersikap ketus padanya setiap kali bertemu, padahal semua yang terjadi padanya bukanlah perbuatan Dafina, dirinyalah yang membuat perasaannya menyiksa hatinya.
"Aku akan minta Om Abraham awasi orang itu, sejak pertama melihatnya, aku selalu saja tidak bisa berprasangka baik padanya" gumam Adrian
.........................
"Ayo bang, ini sudah siang" ajak Andromeda tak sabaran
"Tunggu bang Zaki dulu, Katanya tunggu kak Vika berangkat dengan Om Samuel" jawab Gafi
"Aku sudah nggak sabar ingin lihat Om Peter" ucap Andromeda
"Sekarang panggilnya Om, padahal kemarin kemarin panggilnya tangan nakal" ledek Aurora
"Biarin, kak Ola jadi nggak bisa ikut lihat Om Peter karena di larang Om Langit" balas Andromeda
"Awas kamu ya, kak Ola nggak akan belikan kamu es krim melon" ancam Aurora
"Jangan! Maafkan Meda, Meda janji nggak akan ledekin kak Ola, tapi belikan Meda es krim melon" rengek Andromeda
"Bocah tetap saja bocah padahal dia jadi pelindung adik adiknya yang lain tapi malah dia paling manja dengan Ola" gerutu Khalid
"Itu tandanya, seorang pemimpin juga tetap saja manusia biasa bang" jawab Aurora tersenyum manis.
"Dan Abang juga boleh ko manja dengan kami" ledek Gafi menaik turunkan alisnya
"Malas, yang ada nanti kalian akan terus ledekin Abang" sinis Khalid
"Altair nggak akan ledekin Abang ko" ungkap Altair memeluk Khalid
"Tentu saja, karena kamu adalah adik Abang yang paling baik dan nurut sama Abang" balas Khalid.
"Nurut, kalau ada maunya doang" ejek Gafi mencubit pipi Altair
"Abang Abang dan kak Ola mau ke mana?" Tanya Arjuna
"Mau ke sekolah, cari capung" jawab Andromeda
"Ih.. capung, Juna takut capung, papa, mama, tolongin Juna! Bang Meda mau cari capung untuk gigit pusar Juna!" Pekik Arjuna kabur kembali ke rumahnya.
"Hahaha.... Di kira capungnya untuk gigit pusarnya dia supaya nggak ngompol lagi kali" gerutu Khalid.
"Memangnya Juna masih ngompol di kasur?" Tanya Aurora
"Kalau nggak salah, terakhir ngompol kelas tiga SD, itupun dia berhenti setelah pusarnya di gigit capung katanya dan dia trauma" jawab Altair.
Tiiid. Tiiid.
Klakson mobil Adrian mengagetkan mereka yang sedang menunggu Zaki di depan gerbang.
"Opa!" Pekik Altair dan Andromeda berlari dan memeluk Adrian
"Untung hari ini libur sekolah, Opa jadi bisa lihat kamu dan Andromeda" ungkap Adrian
"Opa, Meda juga kangen Opa" ungkap Andromeda
"Kemarin kan kita ketemu di rumah opa Samuel" ucap Adrian mencubit hidung Andromeda
"Om bukan Opa, Opa Samuel nggak mau di panggil Opa, katanya nggak cocok" jawab Altair
"Jangan ikuti permintaan dia, dia sudah tua sama seperti Opa" ucap Adrian
"Kak Delisha mau ke rumah kak Zaki?' tanya Aurora sopan mencium tangan Delisha dan Adrian
"Nggak, kak Lisha mau ke rumah kak Almira, mau mengerjakan tugas kampus" jawab Delisha
"Ikut kita saja kak, kita mau ke sekolah, mau lihat hantu" ajak Altair
"Kamu ini, lihat hantu ko ngajak kak Lisha, nggak ah takut" ucap Delisha gemas
"Ada kak Zaki juga loh kak" bujuk Khalid
"Lain kali saja ya, kak Lisha juga mau ke rumah Dafina nanti setelah selesai mengerjakan tugas" jawab Delisha memelas
"Iya kak, kami mengerti ko, kak Lisha kuat dan pasti akan dapat yang kuat juga" ucap Aurora
"Lisha! Kamu kesini mau main ke rumah kak Kali kan?" Tanya Kalingga terlihat bahagia karena Delisha datang kesana. Dia berlari dari rumahnya dan buru buru keluar menemui Delisha dan mencium tangan Adrian.
"Lisha mau ke rumah Almira kak" jawab Delisha
"Almira nggak ada, dia kan ikut ke pesantren, mau menemui kak Salima di pesantren, tadi pagi berangkat bareng Om Samuel dan Om Hendra" balas Kalingga
"Ko Sania nggak bilang?" Tanya Adrian
"Sania dan kak Raka ada ko di dalam Om" jawab Kalingga
"Kita pikir yang antar Vika cuma Om Samuel dan Opa Hendra" ungkap Gafi
"Nggak ko, Om Sandi, Tante Kirana dan Almira ikut juga, katanya kangen dengan adiknya Om Sandi disana" jawab Kalingga
"Kamu mau pulang?" Tanya Adrian memastikan
"Ikut kami saja kak" bujuk Aurora
"Jangan, main ke rumah kak Kali saja, Dafina juga nggak ada, dia main ke rumahnya Michiko dengan Niandra" bujuk Kalingga
"Gimana ya? Lisha bingung ini" gumam Delisha
Zaki datang sudah dengan pakaian rapi dan mendekati mereka.
"Ayo semuanya, sayang banget Ola nggak ikut, padahal Peter pasti senang kalau lihat kamu" ucap Zaki mengusap rambut Aurora
"Ola lihat nanti saja hari Senin kak" jawab Aurora
"Lisha mau ikut?" Tanya Zaki dan Delisha melirik Kalingga yang terlihat sedih, hatinya mendadak merasa tak enak karena terus menolak ajakan kalingga untuk mampir setiap kali datang kesana.