NovelToon NovelToon
Legenda Shinobi Satu Pukulan

Legenda Shinobi Satu Pukulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Daud Nikolas

Di dunia Bintang Biru, setiap manusia akan melalui ritual kebangkitan bakat. Mulai dari peringkat terendah Rank F hingga yang tertinggi Rank SSS, bakat inilah yang menentukan jalan hidup seseorang—apakah menjadi manusia biasa atau pahlawan yang mampu mengguncang alam semesta. Sejak lahir, Ye Chen dianggap tak memiliki masa depan. Bakatnya hanyalah elemen kayu dan aura rubah biasa. Namun, tak seorang pun tahu bahwa rubah di dalam dirinya adalah Rubah Ekor Sepuluh, eksistensi mitos yang melampaui seluruh makhluk sihir. Saat upacara kebangkitan dimulai, seluruh langit bergetar. Ye Chen justru memecahkan batas manusia dan memperoleh bakat misterius: Saitama—Fisik Tak Terbatas, kekuatan tubuh yang berkembang tanpa ujung hingga melampaui segala logika. Namun perjalanan Ye Chen tak sendiri. Kekasih masa kecilnya, seorang gadis berbakat yang selalu berada di sisinya, membangkitkan garis keturunan kuno Uchiha sejak kecil, lengkap dengan mata yang menyala bak api takdir. Tidak hanya itu, dia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daud Nikolas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3 tes kemampuan

Mereka melanjutkan makan dengan harmonis, sambil berbincang ringan. Lan Batian dan Xia Yu beberapa kali menghela napas kagum mendengar Ye Chen dan Lan Shuang berkata bahwa kemampuan mereka baru saja dimulai—dan akan terus berkembang seiring naiknya alam kultivasi.

Kedua orang tua itu merasa sangat senang dan bahagia melihat semangat anak-anak mereka.

Selesai makan, Lan Batian berdiri di luar vila. Angin pagi bertiup lembut ketika ia menatap putra, putri, dan istrinya dengan tatapan hangat.

“Aku pergi dulu, ya,” ucapnya sambil tersenyum.

“Ya, Ayah!” jawab Ye Chen dan Lan Shuang bersamaan dengan suara riang khas anak-anak.

Xia Yu menatap suaminya lekat-lekat, raut wajahnya dipenuhi kekhawatiran.

“Hati-hati di sana,” katanya lembut.

“Hahaha, baik, istriku,” jawab Lan Batian sambil tertawa. Ia lalu melangkah menuju pesawat tempur di atas distrik mereka. Dengan gemuruh lembut, pesawat itu terbang meninggalkan rumah.

“Wah, Ayah bisa terbang?” seru Ye Chen dengan mata berbinar.

Lan Shuang ikut menatap langit, wajahnya dipenuhi kekaguman.

Xia Yu tersenyum kecil. “Itulah yang terjadi kalau sudah mencapai alam Ruang Hampa. Saat itu, gravitasi tidak lagi mengikatmu.”

Ye Chen tampak bersemangat mendengarnya, sementara Lan Shuang hanya diam. Dalam hatinya, tekad kuat sudah tertanam—dia harus menjadi lebih kuat agar bisa selalu bersama Ye Chen.

Hari-hari keluarga itu pun berlalu dengan damai.

Dua bulan kemudian, Ye Chen dan Lan Shuang berhasil menembus alam Kebangkitan hingga tingkat sembilan. Sembilan meridian mereka terbuka sempurna dan energi spiritual mengalir lancar di seluruh tubuh.

Namun, selama dua bulan itu, Ye Chen menemukan sesuatu yang aneh di dalam dirinya—sebuah matahari kecil berputar di dalam perutnya, memancarkan cahaya lembut. Ia belum tahu apa itu, tapi firasatnya mengatakan benda itu penting.

Sementara itu, Lan Shuang juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Selain Sharinggan yang kini telah mencapai tiga tomoi, dia membangkitkan kemampuan lain—kendali atas bayangan. Bayangan itu mampu menyerap energi spiritual untuk dirinya sendiri, membuat laju kultivasinya tak kalah cepat dari Ye Chen.

Kini, di halaman rumah mereka, Lan Batian berdiri di depan dua anak kecil itu. Wajahnya serius namun penuh kebanggaan.

Kemampuan mereka berdua terlalu abnormal, pikirnya. Bahkan bakat rank SSS tidak sampai seperti ini.

“Baiklah,” katanya perlahan. “Kalian berdua, Ayah akan memberikan metode kultivasi untuk menembus alam Roda Energi. Dengarkan baik-baik. Ini menyangkut masa depan kalian. Jika tidak sanggup, jangan dipaksakan. Kalian masih kecil, baru enam tahun.”

Lan Batian menatap mereka dengan tegas, sementara Ye Chen dan Lan Shuang mengangguk serius.

“Ya, Ayah.”

Mereka berdua menangguk kecil dengan wajah serius. Ye Chen sudah menunggu lama momen ini—akhirnya dia bisa menggunakan energi spiritualnya untuk melancarkan jurus-jurus kayu yang selama ini dia impikan. Lan Shuang pun tampak antusias di sampingnya.

“Baiklah, ini dia,” ucap Lan Batian sambil meletakkan telunjuk di dahi keduanya.

Dalam sekejap, pengetahuan baru mengalir ke dalam pikiran Ye Chen dan Lan Shuang—metode kultivasi untuk membuka roda energi di pusaran perut.

Mereka segera duduk bersila di halaman.

“Cukup sederhana,” kata Lan Batian sambil memperhatikan. “Ini metode kultivasi umum Xia Agung, untuk menyerap energi spiritual di sekitar dan memasukannya ke dalam tubuh.”

Ye Chen mulai menyerap energi spiritual di sekelilingnya. Sembilan meridian di tubuhnya terbuka sempurna, dan aliran energi mengalir deras menuju bagian bawah tubuh. Di perutnya, sebuah pusaran energi mulai terbentuk—berputar cepat, semakin lama semakin kuat.

Dalam radius seratus meter, energi spiritual terserap habis dan terhisap ke arah tubuh Ye Chen.

“Anak ini…,” bisik Lan Batian dengan mata terbelalak. Ia bahkan bisa merasakan tekanan dari pusaran energi itu. Menyerap sebanyak ini? Mustahil…!

Namun bukan hanya Ye Chen—Lan Shuang di sampingnya juga melakukan hal yang sama. Energi spiritual dalam radius yang sama ikut terserap dengan kekuatan yang tak kalah hebat.

Akhirnya, pusaran di dalam tubuh Ye Chen stabil. Roda energi itu berputar cepat dan memancarkan cahaya spiritual yang cemerlang. Energi yang ditampungnya jauh lebih besar dari normal, dan di dalamnya mengalir kekuatan pemulihan otomatis yang terus berputar.

“Haha! Berhasil!” seru Ye Chen sambil membuka mata, wajah kecilnya berseri.

Lan Batian terpaku. Alam Roda Energi di usia enam tahun? Siapa yang akan percaya!

Namun belum sempat ia berkata, Lan Shuang di samping Ye Chen membuka matanya. Sharinggan-nya berputar, tomoinya bertambah menjadi tiga, lalu perlahan berubah menjadi Mangekyō Sharinggan—pola mata yang sama seperti Uchiha Madara sebelum mendapatkan versi abadi.

Ye Chen tersenyum puas. Seperti yang kuduga dari rivalku…

Lan Batian menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya bersemangat, “Chen’er, Shuang’er, bagaimana? Apa kemampuan kalian?”

“Ayah,” jawab Ye Chen mantap, “aku bisa menyerap energi spiritual sepuluh kali lipat lebih banyak lagi, juga memiliki kemampuan pemulihan otomatis. Selain itu, aku bisa menguasai banyak jurus kayu… dan kekuatan air.”

Lan Shuang menyusul dengan suara lembut, “Kalau aku, Ayah, aku bisa menghasilkan lima pedang energi dan juga mengendalikan api.”

Lan Batian tertegun. Kebangkitan Shuang’er luar biasa—kekuatan api dan pedang energi. Tapi Ye Chen… hanya air dan kayu?

Ia lalu tersenyum kecil. “Apakah kalian ingin mencobanya?”

Ye Chen mengangguk semangat. “Ya, Ayah!”

“Kalau begitu,” ucap Lan Batian sambil menepuk dadanya, “serang Ayah sekuat tenaga. Jangan khawatir, Ayah kuat.”

Ye Chen dan Lan Shuang saling pandang, lalu berdiri berdampingan.

Ye Chen mengambil posisi pertama. Ia menyatukan kedua tangannya membentuk segel aneh.

“Gaya kayu:kayu menjalar,” gumamnya pelan.

“Hm? Bahasa apa itu?” pikir Lan Batian bingung. Tapi sebelum sempat menanyakan, di bawah kaki Ye Chen tanah mulai bergetar.

Akar-akar kayu raksasa muncul dari tanah, menjalar cepat ke segala arah. Dalam hitungan detik, cabang-cabang setebal satu meter memenuhi area dalam radius puluhan meter.

“Gaya Kayu: Kurungan Kayu!”

Segel tangan Ye Chen berubah cepat. Kayu-kayu besar itu melilit dan menutup Lan Batian dalam kurungan rapat tanpa celah sejauh sepuluh meter.

Lan Batian menatap sekitar dan tersenyum tipis. “Nak, kalau begini Ayah bisa membakar kayumu, tahu?”

Ia mengangkat tangan kanannya, dan api menyala menyelimuti telapak tangannya sebelum menjalar ke kayu yang melingkupinya.

Namun Ye Chen justru tersenyum kecil. Saat api menyentuh kayu, nyala itu langsung terserap dan menghilang seketika.

“Apa…?” Lan Batian terbelalak. “Menyerap elemen lain?”

Ia benar-benar tak percaya. Seharusnya kayu ini terbakar!

Ye Chen menatap ayah angkatnya dengan senyum tenang dan berkata dalam hati. “Lucu sekali, kan? Kayu dari Senju Hashirama istimewa—terbentuk dari elemen tanah dan air. Karena itu, kekuatan kayu bisa menyerap elemen lain.”

Di sampingnya, Lan Shuang mulai membentuk segel dengan kedua tangan, gerakannya cepat dan lincah. Dengan nada imut namun penuh semangat, dia berteriak,

“Gaya Api: Badai Api!”

Sekejap kemudian, semburan api besar berbentuk pusaran muncul dari mulutnya. Api itu berputar membentuk badai raksasa, meluas hingga puluhan meter, lalu menjalar dengan panas menyengat ke arah kurungan kayu tempat Lan Batian berdiri.

Lan Batian sempat tertegun, namun segera tersenyum tipis.

“Kekuatan api, Lengan Naga Api!”

Suara dentuman terdengar ketika dua lengan naga berwarna merah membara muncul dari punggungnya. Lengan itu menjulur hingga lima meter, menghantam badai api dan menepis serangan putrinya. Sementara itu, kurungan kayu pun ikut terlepas dan hancur berkeping.

Ye Chen yang berdiri di sisi lain segera menyatukan kedua tangannya.

“Gaya Kayu: Duri Kayu!”

Dalam sekejap, dari tanah dan pepohonan di sekitarnya muncul duri-duri besar sepanjang dua meter. Duri itu menjalar cepat dalam radius sepuluh meter, menembus udara dan menghujam ke arah Lan Batian.

1
Daud Nikolas
guyss.izin off ya 5 hari mau persiapan uts bntr aja👍
Kaka Putra
tetap konsisten thor
Kaka Putra
jangan berenti update thor jarang²nih dapet novel menarik,dimari
Daud Nikolas: ok bg aman💪
total 1 replies
Daud Nikolas
ayo guyss baca
Daud Nikolas: jangan lupa like comment dan subrek ya guyss💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!