Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.
Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.
Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahul...Kamu! Ah...
Bagian.
Dengan tersenyum hangat Paman Singh menarik tangan Rahul dan membawanya kedalam rumah.
Setelah Ashraf dan lainnya pergi, hanya tersisa satu pemuda asing bagi Rahul dan Lumia beserta Lanin.
Rahul ingin bertanya pada Pretty, tapi merasa tidak enak. iya yakin siapin pun yang masih tinggal disini dan tidak pergi pasti ada hubungannya dengan Pretty.
Setelah bersulang beberapa gelas, kemudian Paman Singh berkata.
"Orang tua seperti tak perlu menemani anak anak muda seperti kalian, nanti malah menggangu. Santai saja dan makan pelan-pelan!"
Begitu Paman Singh pergi, suasana kembali hidup kembali.
Memang kehadiran paman Singh mereka semua merasa sungkan.
Akhirnya Rahul mengetahui siapa pemuda asing itu. Ternya dia dari keluarga Kapur, Raj Kapur.
Keluarga pebisnis nomor satu di kota Mumbay.
Keluarga Kapur dan keluarga Singh memiliki ikatan pernikahan, jadi Pretty memanggil Raj Kapur adik sepupunya. Hari ini dia datang secara kebetulan.
Rahul mulai menyantap makanan, karena ia sudah seharian belum makan.
Jadi ia tidak perlu menahan diri dan langsung menyikat habis makanan yang ada di depannya. Lalu mengambil sebotol anggur dan menghabiskannya sendiri.
Ketika ia bersendawa puas, iya baru menyadarinya bahwa semua orang menatapnya dengan tatapan terkejut.
Satu kata di benak mereka, "Rakus!" Rahul pun menjadi malu sendiri.
"Ehemmm....Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
"Mengertilah sedikit saja, aku belum makan sejak dari pagi, wajar aku makan sedikit lebih banyak!" Kata Rahul Seolah-olah tidak terjadi apa apa.
Lumia lalu berkata.
"Kami bukannya heran kalau kamu makan banyak. Apakah kamu baik-baik saja? kami takut apakah perutmu tidak sakit? Perlu kupanggil dokter?"
"Pergi sana....!" Rahul melototi Lumia.
Sejak iya mulai berlatih teknik langit dan bumi, nafsu makannya semakin bertambah banyak.
Jadi iya tidak heran bisa menghabiskan delapan piring makanan dan tiga botol anggur yang ada di depannya dalam sekejap saja.
Memang itu di mata orang-orang agak berlebihan, tapi tidak bagi dirinya.
Pretty pun berkata.
"Rahul...Seandainya saja aku tahu, pasti aku akan sediakan minuman biasa saja. Masak kau jadikan anggur merah sebagai pengganti jus?"
'Iya, sih...Soalnya ngak ada jus seenak anggur merah ini!" Rahul menjawabnya dengan nada polos.
Pretty menepuk dahinya dan berkata.
"Rahul...Kau itu makhluk apa sih, begitu aneh? Kau tahu ngak, tiga botol anggur yang kau minum itu adalah hadiah ulang tahu dari Kakakku dan di beli dari Prancis. Itu Lafite"
"Aku sengaja menghidangkannya untuk perjamuan makan malam ini, tapi kau malah meminumnya seperti air keran!"
"Lalu kau bilang rasanya lebih enak dari jus. Astaga! Apa aku punya hutang karma denganmu di masa lalu?"
'Apa...Lafite nomor satu di Prancis! Salah satu anggur terbaik di dunia. Coba lihat masih ada sisanya ngak?"
Lanin berteriak dan buru-buru mengambil ketiga botol anggur yang ada di depan Rahul.
Tapi sudah kosong, Rahul benar-benar menghasilkan semuanya.
Semua orang menatap Rahul, seperti menatap makhluk aneh.
"Cuma tiga botol doang kan?" Ucap Rahul tidak merasa bersalah.
"Kalian tenang saja, nanti kalau aku punya uang, aku akan membelikan kalian masing masing dua botol seorang" Lanjut Rahul dengan nada santai.
Pretty tersenyum masam dan berkata.
"Satu botol itu setara sebuah apartemen di kota kecil. Itu seharga tiga ratus juta"
"Apa...Semahal itu?"
"Cepat ambilkan baskom, cepat! Aku ingin muntah. Biar kalian bisa mencicipi semuanya..!"
"Rahul...Ah...! Kamu benar-benar menjijikkan!"
Simak terus iya...! Bersambung.