Berkisah tentang seorang gadis berparas cantik dengan bentuk tubuh yang nyaris sempurna.
Sebut saja namanya Naura. Menjadi Yatim Piatu sejak masih berusia 3 tahun, tetapi Naura tidak kekurangan kasih sayang orang tua, berkat orang tua angkatnya.
Namun saat sebuah kecelakaan menghampiri keluarga angkatnya, kesedihan dan berbagai masalah pun mulai datang menghampiri kehidupan damainya.
Besarnya kasih sayang yang selama ini Naura dapatkan dari eluarga angkatnya, membuat Naura rela melakukan apapun demi kebahagiaan keluarganya, termasuk menjadi Pemuas nafsu dari seorang Pria tampan nan kaya raya.
Mungkinkah kisah ini akan berakhir sedih? atau happy ending seperti kisah cinta lainnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
"Wah wahhh ini bau masakan kakak udah bikin lapar aja" ucap ibu saat melihat Naura yang sedang sibuk bertempur di dapur.
"Ada yang bisa ibu bantu kak?" sambung ibu bertanya.
"Udah nggak perlu Bu, selama ada kakak ibu cukup duduk tenang istirahat aja." jawab Naura masih terus melanjutkan kegiatannya.
"Oh iya Bu. Dari tadi pagi kok kakak nggak lihat Riri sama Erika. Mereka pergi kemana ya?"
"Mereka pagi pagi sekali tadi udah pergi katanya ada keperluan diluar."
Pergi gak pamit sama sekali. kenapa gak kasih tau kalau mau pergi. fikir Naura
Tak beberapa lama kemudian masakan Naura telah selesai ia sajikan diatas meja makan.
"Ibu mau makan pakai apa? biar Kakak ambilkan." tawar Naura.
Ibu tersenyum lalu menunjuk menu masakan Naura yang ingin dimakan nya.
Mereka mulai makan dengan ditemani canda tawa kebahagian.
Tring tring tring...
(anggab lah bunyi dering handphone Naura)
Naura masuk ke dalam kamar mengambil Handphonenya yang berdering. Terlihat panggilan dari Tuan Sean, nama yang tertera di handphone Naura.
Apa secepat itu dia akan memintaku kembali. fikir Naura lalu menjawab panggilan tersebut.
"Assalamualaikum.." ucap Naura.
"Waalaikumsalam..." jawab Sean.
deggg degg
Naura dan Sean sama sama merasa jantungnya berdetak lebih kencang hanya dengan mendengar suara mereka masing masing.
"Iya tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Naura
"Aku hanya mau bilang, mulai sekarang kau tidak perlu datang kemari lagi. Aku ingin mengakhiri kontrak perjanjian kita, jadi mulai dari sekarang kau dan aku tidak punya hubungan apapun lagi. Kau tidak perlu khawatir, aku akan tetap membayar mu dengan kontrak kerja 1 tahun." ucap Sean berusaha tenang menahan gemuruh gejolak di hatinya.
Naura tediam sesaat, suaranya seakan tersangkut di tenggorokan nya. apa ini, kenapa seperti ini. Bukankah aku sudah membentengi hatiku, lalu kenapa rasanya sesakit ini ya tuhan. Apa semudah itu untuk mengakhiri semua ini. Apa begitu tidak berharganya aku dihatinya hingga dia membuangku dengan sangat mudah. Apa tidak bisa dia mengatakan semua ini secara langsung? Ra, bukankah ini yang kau inginkan selama ini lalu kenapa kau harus menangis. batin Naura
"Anda yakin tuan?" tanya naura berusaha tenang.
"Aku sangat yakin. Jenny telah kembali dan tidak akan pergi lagi. Akupun juga mencintainya. Jadi tidak ada alasan lagi untuk kita melanjutkan kontrak ini." jawab Sean terdengar lantang namun hatinya seolah ikut tersakiti dengan ucapannya sendiri.
"Baiklah" jawab Naura tetap berusaha terdengar tenang, Naura tidak ingin Sean sampai mengetahui bagaimana perasaannya saat ini.
"Terima kasih Na." ucap Sean tulus.
Terima kasih sudah menjadi wanita yang baik selama ini. Terima kasih untuk semua yang telah kau lakukan padaku. Aku akan menjadikan kebersamaan kita selama ini menjadi salah satu kenangan terindah dalam hidupku. Aku berharap dikehidupan selanjutnya kita akan dipertemukan lagi dalam keadaan yang tidak seperti ini. Maafkan aku Na. batin Sean.
"Apa bisa kita bertemu untuk yang terakhir kalinya. Aku janji setelah itu tidak akan mengganggu kalian lagi." ucap Naura lagi.
Sean memandang Jenny dan melihat Jenny menganggukan kepalanya tanda memperbolehkan mereka bertemu.
"Baiklah besok kau temui aku di kantor setelah jam makan Siang." jawab Sean lalu memutuskan panggilannya. Sean merasa tidak sanggup berlama lama mendengar suara Naura, ntahlah yang jelas hatinya sedari tadi terasa sangat nyeri mendengar suara Naura. Semakin lama mendengar suara Naura Sean takut akan membuatnya goyah.
Jenny tersenyum bahagia lalu memeluk Sean dengan sangat Erat setelah mendengarkan semua pembicaraan Sean dan Naura.
"Aku sangat mencintaimu, aku janji akan menjadi wanita terbaik untukmu." ucap Jenny. yang hanya dibalas deheman dan anggukan kepala oleh Sean namun Jenny sama sekali tak menghiraukannya karena saat ini Sean telah menjadi miliknya seutuhnya.
Disisi lain.
Dengan tangan bergetar Naura menaruh kembali handphonenya di atas tempat tidur.
Ya tuhan, kenapa ini terasa sungguh sungguh menyakitkan. Ini hadiah ulang tahun terburuk yang pernah aku dapatkan seumur hidupku. ucap Naura menepuk nepuk dadanya yang terasa sangat sesak dengan berurai air mata.