NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25

"Amel, kapan Antonio mau ke sini untuk melamar kamu? hubungan kalian itu sudah berjalan cukup lama dan kalian juga sudah pada dewasa, papi rasa sudah waktunya kalian menikah," ucap pak Bara saat mereka sedang sarapan pagi ini.

Seketika Amel menghentikan mengunyah makanannya, dia menatap papinya yang terlihat sangat serius saat membicarakan hal itu.

"Sampai sejauh ini mas Antonio tidak pernah berkata apa-apa padaku apalagi membicarakan tentang lamaran dan pernikahan hampir tidak pernah, aku harus berkata apa pada papi," Amel berkata dalam hatinya.

"Amel kenapa kamu diam?" tanya pak Bara sambil mengerutkan keningnya menatap Amel yang tidak menjawab pertanyaannya itu.

"Emmm... anu Pi, itu aku rasa mas Antonio mungkin masih belum memikirkan tentang pernikahan," ucap Amel sedikit gugup.

"Lantas mau nunggu apa lagi, atau jangan-jangan dia tidak serius sama kamu Amel, atau begini saja papi kasih waktu satu Minggu Antonio harus segera kesini kalau tidak papi yang akan carikan calon buat kamu ," dengan geram pak Bara menghentikan makannya dan beranjak dari kursi makan itu.

Wajah Amel tiba-tiba berubah jadi sedih, dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pak Bara yang sudah duduk di ruang tengah rumah mereka.

Amel kemudian duduk di samping papinya itu dan dengan manja Amel berkata pada papinya ," Pi...papi jangan marah dulu dong, nanti aku akan ajak kak Antonio ke sini untuk menemui papi ya," ucap Amel sambil menggamit lengan pak Bara.

Pak Bara masih menunjukkan sikap kesalnya pada Amel, tapi dia akhirnya luluh juga kalau putri satu-satunya itu sudah mulai bersikap manja pada dirinya dan akhirnya pak Bara berkata pada Amel ," ya sudah papi tunggu secepatnya dan bilang juga ke dia jangan hanya datang ke rumah saja tapi juga harus melamar kamu, ngerti."

"Iya papi...nanti Amel akan bicarakan maslah itu dengan kak Antonio, papi sabar ya jangan marah-marah dulu, kalau papi marah-marah terus itu artinya papi gak sayang dong sama Amel," Amel tersenyum manja sambil mencium pipi kanan papinya itu.

"Iya iya, sudah sana kamu siap-siap berangkat ke kantor," pak Bara berdiri dari duduknya dan berjalan ke sebuah nakas yang ada di depan kamar tengah.

Pak Bara mengambil kunci kontak mobilnya lalu dia berjalan menuju ke garasi tempat mobilnya di parkir di sana.

Sementara itu Amel duduk saja di ruang tamu menunggu Antonio datang untuk menjemput dirinya.

Amel mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, lalu dia menelepon Antonio.

"Kak Anton jemput aku kan?" tanya Amel waktu Antonio menerima panggilan telepon darinya itu.

Antonio terdiam sesaat tidak menjawab pertanyaan dari Amel ," bagiamana caranya aku bicara sama Amel kalau aku punya masa lalu dengan Laras dan aku berniat untuk kembali pada Laras lagi, tapi di sisi lain Laras tidak menginginkan hal itu karena dia tidak mau membuat Amel kecewa seperti yang pernah dia alami dulu sewaktu aku melakukan perbuatan khilaf dengan Mira sahabatnya Laras. Ya Tuhan...aku telah menyakiti hati orang yang sangat tulus mencintai aku dan sekarang aku harus bisa merebut hatinya lagi untuk menebus semua kesalahanku di masa lalu," gumam Antonio di dalam hatinya.

"Kak, kak Anton. Kakak kok diem sih....,'" panggil Amel masih di telepon itu.

"Oh. iya iya aku akan jemput kamu," seketika Antonio terperanjat saat Amel memanggilnya di telepon.

"Oke kak aku tunggu ya, jangan lama-lama ya...," pesan Amel dengan manja.

"Iya," jawab Antonio yang kemudian menutup pembicaraannya dengan Amel.

Dengan malas Antonio meraih kunci kontak mobilnya yang dia letakkan di atas meja ruang tamu rumahnya.

Lalu dia berjalan keluar dari rumahnya itu menuju ke teras depan tempat mobilnya di parkir di sana.

Antonio mengendarai mobilnya menuju ke rumah Amel dan tak lama kemudian dia pun sudah tiba di depan rumah Amel.

Amel yang sedari tadi sudah menunggu Antonio itupun segera berlari ke arah mobil Antonio.

Antonio keluar dari mobilnya dan membukakan pintu mobil depan untuk Amel, lalu Amel pun masuk ke dalam mobil itu.

"Terimakasih kak Anton," ucap Amel setelah dia duduk di kursi mobil itu.

Antonio tersenyum, lalu dia pun masuk ke dalam mobilnya dan duduk di samping Amel.

Kemudian mobil itu pun melaju di jalanan yang sudah mulai rame dengan kendaraan bermotor karena memang ini waktunya orang-orang berangkat bekerja .

Antonio sengaja mengemudikan mobilnya lewat jalan yang melalui rumah Laras.

" Kak Anton, inikan jalan yang melewati rumah kak Laras ya," ujar Amel pada Antonio yang fokus menyetir.

"Iya," jawab Antonio.

"Kalau begitu kita ajak barengan aja kak Laras nanti," ucap Amel.

"Iya boleh," kata Antonio yang memang berkeinginan mengajak Laras bareng dirinya.

Sementara itu di depan rumah Laras sana.

Terlihat Laras sedang duduk di kursi yang terletak di terasnya itu, dia sedang mengutak-atik handphonenya untuk memesan taxi online.

Antonio melambatkan laju mobilnya ketika sudah sampai di depan rumah Laras.

Amel membuka kaca mobil dan melongok kan kepalanya keluar sambil berteriak memanggil Laras.

"Kak Laras ayo bareng sama kita," ucap Amel pada Laras.

Amel melihat ke arah Laras yang sedang memanggilnya itu, kemudian dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekat ke mobil Antonio itu.

"Kalian jalan dulu saja, aku sudah memesan taxi," kata Laras pada Amel sambil berdiri di samping mobil tersebut.

"Gak apa-apa kak, kakak ikut kita saja daripada naik taxi lagian tadi kak Antonio kebetulan juga lewat sini kok," ucap Amel tersenyum pada Laras.

Laras menatap Antonio yang juga sedang menatapnya itu lalu buru-buru Laras membuang mukanya.

"Ayok kak, jangan sungkan sama kak Anton.

Kak Anton gak apa-apa kok," Amel menoleh pada Antonio dengan tersenyum.

"Iya. Bu laras jangan sungkan pada saya, saya tidak apa-apa," Antonio tersenyum pada Laras, dia berharap Laras mau di ajak bareng naik mobilnya.

"Ayok kak masuk," ajak Amel pada Laras yang masih ragu-ragu untuk masuk kedalam mobil.

Antonio turun dari mobilnya dan dengan segera membukakan pintu mobil untuk Laras.

"Silahkan Bu Laras," ucap Antonio pada Laras sambil memegangi pintu mobil itu.

"Terimakasih," Laras menundukkan pandangannya lalu dia masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku tengah di belakang tempat duduk Antonio dan Amel.

Antonio kembali masuk kedalam mobilnya dan dengan penuh semangat dia mengemudikan mobilnya ke arah kantor Amel.

Selama mengemudi sesekali Antonio mencuri pandang pada Laras lewat kaca mobil yang tergantung di depannya itu.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!