NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 35

Laras mendekat ke arah Antonio yang tersungkur itu, perlahan Antonio membalikkan badannya dan betapa terkejutnya Laras melihat kepala Antonio yang mengeluarkan darah segar.

"Ya Tuhan mas, kepala mu," Laras panik melihat kondisi Antonio yang seperti itu.

Laras menoleh ke kanan dan kiri mencari orang yang lewat dan meminta bantuan dengan mendekap kepala Antonio Laras berteriak meminta pertolongan.

"Tolong...! Tolong...!!" teriak Laras dan tak ayal orang-orang yang lewat di sana pun berhamburan ke arah Laras.

"Kenapa mbak," tanya seorang bapak-bapak yang pertama kali menghampiri Laras itu.

"Tolong pak, bantu saya membawa teman saya ini ke rumah sakit dia barusan tertabrak sepeda motor yang melaju kencang di sini," cerita Laras pada bapak yang bertanya itu.

"Mana orangnya yang menabrak mbak?" tanya seorang laki-laki lain yang ikut mengerubuti Laras juga.

"Dia lari mas," ucap Laras pada laki-laki yang lebih muda dari bapak pertama tadi.

"Dasar brengsek itu orang, main tabrak lari saja dia," ucap laki-laki itu dengan kesal.

"Sudah-sudah sebaiknya kita bawa langsung masnya ini ke rumah sakit," ucap bapak yang pertama bertanya pada Laras tadi.

"Iya ayo," orang-orang yang berkerumun itu menyahut semua.

Lalu mereka pun menggotong tubuh Antonio dan memasukkan ke dalam mobil Antonio sendiri dan menyuruh orang untuk mengemudikan mobil itu ke rumah sakit.

Laras duduk di kursi tengah sambil memangku Antonio yang meringis kesakitan itu.

"Mas, sabar ya mas. Kita akan menuju ke rumah sakit, kamu yang kuat ya mas," ucap Laras cemas sambil mengusap rambut Antonio itu.

Laras melihat ke jalan lewat kaca mobil yang di tumpangi nya itu dan matanya juga tak lepas memperhatikan luka Antonio yang terus mengeluarkan darah itu.

"Mas, ya Tuhan...darahnya keluar terus, pak tolong menyetirnya agak cepat ya pak," ucap Laras pada orang yang menyetir mobil Antonio itu.

"Iya mbak," jawab orang itu yang kemudian menaikkan kecepatan kendaraan itu sesuai perintah Laras.

"Mas, tahan ya mas...," Laras mengusap-usap rambut Antonio yang masih berada di pangkuannya itu.

Dan tak lama kemudian mobil itupun sudah sampai di halaman rumah sakit Medistra.

Mobil itu berhenti tepat di depan ruang UGD dan dengan segera beberapa perawat datang sambil membawa tempat tidur dorong untuk pasien.

Beberapa perawat itu mengangkat tubuh Antonio dan membaringkannya di atas tempat tidur dorong yang mereka bawa.

Kemudian perawat itu mendorong tempat tidur itu dan membawanya masuk ke dalam sebuah ruangan.

Laras berhenti di depan pintu ruangan tersebut, dia menatap Antonio yang terbaring di atas tempat tidur dorong itu.

"Maaf mbak. Mbaknya tunggu di luar ya kami akan memeriksa pasien," ucap perawat itu dengan ramah pada Laras yang terlihat sangat cemas sekali.

"Iya," ucap Laras yang kemudian berjalan dengan lunglai ke arah tempat duduk yang terletak di depan ruang UGD tersebut.

"Ya Tuhan...mudah-mudahan mas Antonio tidak kenapa-kenapa. Dia sudah menyelamatkan aku dari pengendara yang akan menabrak aku tadi dan sekarang mas Antonio terluka, kasihan mas Antonio," ucap Laras sambil menatap pintu ruang UGD itu.

Hampir setengah jam Laras menunggu selesainya pemeriksaan pada Antonio tapi dokter belum juga keluar dari ruang periksa itu.

Dan tiba-tiba seorang yang berpakaian serba putih itupun keluar dari ruang pemeriksaan Antonio.

Laras yang melihat dokter itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri dokter itu.

"Dok, bagaimana keadaan teman saya?" tanya Laras pada dokter itu dengan cemas.

"Untuk sementara pasien harus menjalani rawat inap dulu karena kondisinya sangat lemah setelah mengalami pendarahan yang sangat banyak tadi akibat luka bocor di kepalanya," dokter itu memberi penjelasan pada Laras.

"Iya dok, terimakasih," ucap Laras pada dokter itu.

Kemudian dokter itupun pergi meninggalkan tempat itu dan Laras melihat dua orang perawat yang membawa Antonio keluar dari ruang UGD.

"Mbk, mau di bawa kemana teman saya?" tanya Laras pada salah satu perawat yang akan membawa Antonio itu.

"Pasien mau di pindahkan ke kamar rawat inap," ucap suster itu yang kemudian mendorong Antonio menuju ke kamar rawat inap.

Laras berjalan mengikuti langkah perawat yang membawa Antonio itu.

Dan setelah sampai di kamar rawat inap, perawat itu memasukkan ranjang pasien yang berisi Antonio itu di sana.

Kemudian perawat itupun pergi keluar dari kamar tersebut.

Laras mendekat ke arah Antonio yang terbaring diatas tempat tidur pasien itu dengan kepala yang masih di perban.

"Mas. Maafkan aku, gara-gara menolong aku tadi kamu jadi korban tabrak lari pengendara sepeda motor itu,"ucap Laras sambil duduk di samping ranjang tempat Antonio terbaring itu sambil memegang lengannya.

Antonio menatap Laras dan tersenyum padanya sambil berkata," tidak apa-apa Laras asalkan kamu selamat aku sudah sangat bersyukur sekali karena kamu tidak kenapa-kenapa tadi," Antonio menatap Laras sayang dan Laras bisa merasakan tatapan sayang dari Antonio itu.

"Mas, hari ini kamu sudah menolong aku dari tabrakan tadi dan aku tidak bisa memungkiri hatiku kalau saat ini aku sedih melihat kamu terluka karena sudah berkorban untuk menyelamatkan aku," Laras bergumam dalam hatinya saat menatap Antonio dan terlihat matanya berkaca-kaca.

"Kamu kenapa Laras," tanya Antonio saat melihat mata Laras yang berkaca-kaca itu.

"Em...enggak mas. Aku gak kenapa-kenapa, aku cuma sedih melihat kamu seperti ini mas," ucap Laras pada Antonio.

"Sudahlah kamu gak usah mikirin aku, aku sudah gak apa-apa, besok pasti sudah boleh pulang," Antonio mencoba menenangkan hati Laras agar tidak mengkhawatirkan dirinya.

Laras tersenyum pada Antonio sambil menganggukkan kepalanya pelan.

"Mas, aku jagain kamu di sini ya sampai kamu di izinkan untuk pulang oleh dokter," pinta Laras pada Antonio.

"Boleh, kalau tidak merepotkan kamu. Tapi bagiamana dengan Lala? Apa dia tidak mencari kamu nanti kalau kamu di sini nungguin aku," Antonio mengkhawatirkan Lala.

"Gak apa-apa mas, Lala anak yang pinter kok nanti aku bilangin dia dan pastinya dia akan mengerti dan tidak akan rewel."

Antonio tersenyum tipis menatap Laras lalu dia bertanya lagi padanya ," baju kamu banyak darahnya Laras," ucap Antonio yang melihat baju Laras terkena darah itu.

"Iya mas, aku tadi memangku kamu dan kepala kamu terus mengeluarkan darah sampai mengenai baju aku. Tapi tadi aku sudah telepon ibu untuk membawakan baju ganti."

Antonio menganggukkan kepalanya pelan setelah mendengar cerita dari Laras.

"Permisi, ini makanannya," tiba-tiba datang seorang perempuan petugas rumah sakit yang membawa nampan berisi makanan untuk pasien.

"Iya terimakasih," ucap Laras sambil menerima nampan yang berisi makanan untuk pasien itu.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!