Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZIZAH 13
" Pak Asep...pak Asep!!!!!" teriak orang itu .
" Ada apa kang teriak-teriak?" tanya kakek Asep.
" Itu.....itu......huh..huh...huh .....!" orang itu belum bisa menjawab karena nafasnya masih tersengal-sengal karena berlari.
" Pelan-pelan saja kang !" ucap pak Asep.
" Itu manta istri Darman....jatuh di parit . Kepala nya terluka dan dia pingsan pak !" jelas orang itu . Azizah yang masih disana tentu saja kaget dia segera menuju tempat yang di katakan orang itu bersama Hany dan Aryo. Sedangkan kakek Asep membonceng orang tadi .
Di jalan mereka berpapasan dengan suami Dian yang baru pulang dari kota. Pak Asep langsung menyuruh menantu nya itu untuk ke tempat Bu Habibah jatuh . Kebetulan suami Dian mengendarai mobil pick up nya.
Azizah berteriak histeris melihat ibunya diangkat oleh beberapa warga.Aryo juga menangis . Aryo di dekap oleh Hani sementara Azizah mendekat ...memeluk ibunya. Bu Habibah di naikan ke mobil pick up untuk di bawa ke rumah sakit Sementara ada salah seorang pemuda yang memfoto tempat kejadian serta saat bu Habibah masih jatuh. Pak Asep ikut ke rumah sakit bersama Menantu dan cucu nya.Motor kakek Asep bawakan oleh orang lain ke rum Buah sakit juga.
" Zizah kamu tenang ya....ibu pasti baik-baik saja!" ucap pak Asep yang juga berada di pick up bersama Azizah dan Aryo.
Sesampainya di rumah sakit Kakek Asep dan beberapa warga yang ikut langsung membawa bu Habibah ke unit gawat darurat. Semua orang berdoa semoga bu Habibah baik-baik saja. Dan juga mulai terdengar ada sesuatu yang janggal dengan kejadian ini.
Karena tempat bu Habibah jatuh tidak ada batu atau benda keras lain nya . Tapi kenapa luka di kepalanya seperti terbentur atau bahkan sengaja di pukul.Begitulah kira-kira bisik-bisik warga yang ikut mengantar bu Habibah ke rumah sakit.
Tadi Darman juga tahu jika mantan istrinya itu terkena musibah . Baru saja dia akan ikut untuk melihat keadaan mantan istri nya . Santi sudah marah-marah dan tidak mengizinkan.Darman hanya bisa pasrah. Sebenarnya Darman sudah mulai memikirkan tentang anak-anaknya.
Tapi apa daya dia di butakan oleh cinta nya lada Sinta. Bagai kerbau di cucuk hidungnya. Darman selalu mengikuti apa kata Sinta.
Sementara di rumah sakit ,dokter yang memeriksa bu Habibah sudah keluar dari UGD. Bu Habibah dalam keadaan kritis saat ini dan membutuhkan donor darah secepatnya. Beruntung ada beberapa warga yang bersedia membantu bu Habibah.
Azizah menangis tersedu-sedu di pelukan bude Wani. Sementara Hani bergantian pulang ke rumah karena harus sekolah . Hani juga membawa Aryo pulang dan menjaga nya.
"Bude .... Apakah ibu akan meninggalkan Zizah dan Aryo?" tanya Zizah di sela tangisnya.
" Ibu kamu itu wanita kuat ... kita berdoa saja supaya ibu kamu baik-baik saja nak!" ujar bude Wani.
Kakek Asep sendiri merasa ada yang janggal dan memberitahu menantu nya yaitu suami Dian.Tapi tak lama suami Dian harus pulang karena istrinya itu terus menghubungi nya tanpa henti.
"Kamu darimana saja mas?" tanya Dian ketika suami nya sampai di rumah.
" Rumah sakit, nganterin mbak Bibah tadi" Jawab Suami nya.
" ,kamu kok mau-mau nya nganter orang kaya dia . Aturan tadi biarin aja dia mati disana"celetuk Dian.
"Dek...nggak boleh gitu. Mbak Bibah juga keluarga kita. Lagi pula kecelakaan mbak Bibah ini sepertinya ada yang janggal. Makanya tadi pak Rt bilang jika ingin melaporkan kasus ini ke pihak berwajib"jelas suami Dian.Menfmdengar penuturan suami nya . Wajah Dian tiba,-tiba berubah pucat.
Tetapi dalam hati Dian mencoba meyakinkan dirinya sendiri jika semua akan baik-baik saja.Di rumah sakit bu Habibah sudah dipindahkan ke ruang rawat. Kondisinya juga sudah stabil .Azizah bisa bernafas lega sekarang.
*Tiga hari sudah bu Bibah di rumah sakit . Azizah dan bude Wani selalu setia menemani bu Bibah . Besok bu Habibah sudah di perbolehkan pulang . Tapu sangat di sayangkan tiba-tiba kaki bu Habibah tidan bisa di gerakan . Kaki kiri bu Habibah mati rasa .
Sebenarnya bu Habibah harus rajin melakukan terapi ,akan tetapi beliau menolak. Karena takut tidak mampu membayar..Saat ini juga bu Habibah sedang bingung untuk melunasi tagihan biaya rumah sakit. Karena keluarga nya tidak punya BPJS. Bu Habibah adalah orang baik, banyak orang yang tak segan untuk membantunya. Para warga juga mengumpulkan donasi untuk melunasi biaya rumah sakit bu Habibah.
Azizah dan ibunya sangat berterimakasih pada semua orang yang telah membantu mereka.Bukan tanpa alasan para warga mau membantu bu Habibah. Itu semua karena kebaikan dari keluarga bu Habibah sejak dulu ,semasa orang tua nya masih hidup keluarga mereka suka membantu warga. Walaupun hidup mereka sendiri kekurangan.
Bu Habibah saat ini belum bisa berjalan, keadaan nya juga masih lemas dan hanya mampu berbaring di atas tempat tidur.
Azizah yang mengurus semua kebutuhan ibunya. Ada juga tetangga yang memberikan kruk pada bu Habibah setelah orang itu mendengar jika bu Habibah tidak bisa berjalan ataupun berdiri.
Azizah dan Aryo juga masuk sekolah seperti biasa. Jika kedua nya kesekolah bude Wani membantu menjaga bu Habibah.
****up tipis-tipis dulu ya ........semoga bisa up doble hari ini ***¢ jangan lupa like dan komentar nya ya.
