NovelToon NovelToon
HIDDEN MARRIAGE

HIDDEN MARRIAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Pernikahan rahasia
Popularitas:370
Nilai: 5
Nama Author: Wendy081104

Elena terikat pernikahan sejak umurnya menginjak 17 tahun. Awalnya pernikahan ini tidak ia ketahui, hingga saat umurnya menginjak 20 tahun, barulah ia mengetahui bahwa ia sudah menikah selama 4 tahun. Namun yang membuat Elena bertanya, siapa pria yang berstatus sebagai suaminya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wendy081104, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Elena mendekat perlahan, langkah kakinya bergema di tengah keheningan  taman itu. Udara malam sejuk  menyerbu wajahnya, membuat bulu  kuduknya berdiri. Langkahnya agak terhenti, saat melihat pria itu yang berbalik padanya. Namun Elena tidak mengatakan apapun, dia hanya...merasa familiar dengan wajah pria yang ada di depannya.

"Tidakkah kamu ingin, mengatakan sesuatu pada suamimu?" kata Alex, sambil melangkah mendekati Elena, yang sudah berdiri mematung.

"Suami?" batin Elena terkejut. Tubuhnya terlalu berat untuk di gerakan.

Di antara kebingungan dan keheningan Elena, Alex terus mengikis jarak di antara mereka. Bahkan pria itu sudah satu langkah di depannya, tanpa Elena sadari. Elena terkesiap, napasnya tersangkut di tengah dada. Wajah pria asing di depannya ini, yang tampak familiar menghantui pikirannya.

"Aku pikir ada kesalahan di sini, tuan." kata Elena setelah mendapatkan kembali ketenangan dan penguasaan dirinya.

"Kesalahan? Maksudmu bertemu dengan istri sendiri adalah kesalahan begitu?" Alex mengangkat tangannya, memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manis miliknya, yang sama dengan cincin milik Elena.

Elena hanya terdiam tanpa mengatakan apapun, selama 4 tahun ini dirinya terus bertanya siapa suaminya. Dan sekarang tiada angin dan hujan, pria ini muncul sesuka hatinya. Dan langsung mengatakan bahwa, dirinya adalah suaminya. Jika Elena sendiri, dirinya akan tertawa sepuasnya mengejek dirinya sendiri. Namun Elena juga tidak ingin percaya pada perkataan pria ini, dirinya harus melakukan sesuatu sebagai pembuktian.

Elena menatap Alex dingin, "Katakan saja apa perlumu denganku tuan? Aku harus kembali, waktuku bukan hanya untukmu saja, jadi tolong katakan intinya." Elena tersenyum pada Alex, namun bukan senyuman yang ramah.

Alex terdiam mendengar respon santai dari Elena, dirinya menyadari ada tembok yang tinggi di antara mereka berdua, yang di bangun oleh Elena untuk memisahkan mereka berdua. Pria itu kembali menatap gadis di depannya yang berstatus istrinya, ada perasaan yang tidak tersampaikan oleh Alex. Dan mungkin Elena marah dan kecewa padanya, selamanya 4 tahun ini.

"Tuan, anda mendengarku?" tanya Elena lagi.

Alex berhenti tepat di depan tubuh Elena, tanpa mengatakan apapun, Alex langsung menarik pinggang mungil Elena yang pas di lengannya, dan memeluknya erat, membuat Elena terkejut sekaligus membeku pada tempatnya.

"Apa yang anda lakukan! Lepaskan aku!" Elena memberontak dalam pelukan Alex, tapi nihil kekuatan tubuh mereka tidaklah seimbang.

"Sebentar saja...hanya sebentar..." kata Alex setengah memohon.

Elena memberontak kasar, berusaha melepaskan diri dari pelukan Alex. Dia terkejut dengan aksi tiba-tiba pria ini. Jantungnya berdebar kencang,  perasaannya bercampur aduk, marah,  kecewa, dan sedikit takut. Alex mencengkeram pinggang Elena lebih erat, membuat tubuh Elena menempel erat padanya. Ia mencium aroma rambut Elena dengan lembut, menghirup aroma wangi rambut Elena yang membuat hatinya tenang.

"Aku akan melepaskan pelukanku, tapi berjanji satu hal, jangan pergi dan dengarkan penjelasanku." bisik Alex, yang membuat Elena berhenti memberontak.

Elena memejamkan matanya perlahan, dirinya mengangguk pelan dalam dekapan Alex, membuat pria itu tersenyum puas.

·–·–·–·–·

Elena berdiri membelakangi Alex, hatinya menjadi lebih tenang setelah angin malam menyapu wajahnya. Dirinya menatap turun ke arah bawah, tidak berbalik dan menatap pria yang ada di belakangnya. Elena menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan debar jantungnya. Angin malam membawa aroma bunga di sekitar taman itu yang menyegarkan hidungnya. Elena mencoba mengabaikan perasaan takut dan bingung yang menyergapnya sejak bertemu Alex.

"Kau harus berani, Elena. Jangan biarkan ketakutan menguasai dirimu." gumamnya sambil menatap kota yang  terbentang di bawah matanya.

Elena mencoba memahami situasi ini.  Pria yang mengatakan bahwa ia adalah suaminya ini, memiliki aura yang menakutkan dan misterius. Elena tak menyangka bahwa suaminya, akan  berpenampilan seperti itu.

"Apa benar dia suamiku? Atau dia hanya bermain-main denganku?" batin Elena.

Dia mengingat kembali kejadian selama  empat tahun terakhir. Kehidupannya  sendiri tanpa kejelasan, tentang status  pernikahannya. Kehidupannya yang  dipenuhi pertanyaan, tentang siapa  suaminya. Menghela napasnya pelan, Elena berbalik menghadap Alex,  tatapannya tajam dan tak  menunjukkan rasa takut.

"Jadi bisakah kita bicara?" tanya Alex menatap Elena serius.

"Aku tidak butuh penjelasan apapun, yang aku ingin, adalah bukti bahwa anda memang suamiku, secara sah di mata hukum dan negara." kata Elena tegas, dirinya mengabaikan semuanya, kecuali yang satu ini.

Punya suami rasa single? Sangat menarik.

Alex mengisyaratkan tangannya, dan David yang setia berdiri di belakang pria itu, langsung menyerahkan map cokelat pada Alex. Pria itu mengeluarkan dua buku nikah berwarna merah, dan memberikan satu yang menjadi hal milik Elena.

Elena mengambil buku nikah itu dan membukanya, "18 November 2021?" gumam Elena bertanya.

Di sampingnya ada fotonya bersama Alex, juga tandatangan mereka berdua dan cap jempol resmi mereka, dan stempel dari Office of Vital Statistics, kantor catatan sipil di Amerika Serikat yang di gunakan untuk mendaftarkan pernikahan. Di Amerika, jika ingin mendapatkan buku atau akta nikah, itu harus di lakukan beberapa hari setelah menikah.

Alex juga memberikan akta nikah mereka pada Elena, "Sekarang sudah percaya pada suamimu ini?" tanya Alex, tubuh pria itu menunduk, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Elena, yang lebih kecil darinya.

Elena menatap Alex dengan tajam, "Entahlah, menurut anda siapa yang percaya pada pria, yang tidak muncul selama 4 tahun pernikahan? Dengan santainya muncul, dan mengatakan aku suamimu?" Elena mulai mengeluarkan semuanya, biarkan dirinya mengungkit ini hingga akhir.

"Aku punya alasan sendiri." sambung Alex, yang langsung mendapatkan tatapan dingin dari Elena.

"Ya...ya...terserah pada anda...jangan libatkan aku..." Elena kembali membelakangi Alex, sambil memegang buku nikah itu.

Ada kelegaan di hatinya, senyuman tipis terukir di wajah cantiknya, membuat siapapun yang melihat hal itu, akan langsung terpesona. Alex menatap Elena yang membelakanginya, dirinya lalu melepaskan jasnya dan menutupi tubuh Elena yang hanya memakai gaun hitam saja, yang membuat Elena sedikit tersentak, dengan aksi yang tak terbaca itu.

"Alasanku tidak ingin muncul di depanmu selama 4 tahun, adalah karena nenekku." kata Alex setengah berbisik, setelah memakaikan jasnya pada Elena.

"Apa?" tanpa sadar Elena berbalik dan mendongkak, karena perbedaan tinggi mereka. Dia menatap Alex serius

"Nenekku, dia adalah alasan utama aku tidak muncul di depanmu." Alex mengulangi kalimatnya.

"Pasti seperti itu, memangnya orangtua mana yang akan merelakan cucunya, menikah dengan gadis 9 tahun lebih muda darinya." Elena melihat sekilas, umur mereka di buku nikah itu, sungguh perbedaan umur yang sangat jauh.

"Bukan itu alasan utamaku, nenekku akan menentang hal itu, karena aku bukan menikah dengan wanita pilihannya, dia ingin mengendalikanku sebagai satu - satunya cucu laki - laki di keluargaku." jelas Alex, yang membuat Elena terdiam.

"Di zaman seperti ini, masih ada yang seperti itu ternyata." batin Elena.

"Tapi kamu bahkan tidak mengingatku sama sekali." Alex menghela napasnya, sebagai bentuk protesnya.

"Apa maksudmu?" Elena semakin bingung dengan perkataan pria ini.

"Penjahat balon, tidakkah kamu mengingatnya?" Alex menatap perempuan itu serius.

Elena terdiam beberapa detik, lalu dengan wajah terkejut langsung menunjuk Alex. "Kau...penjahat balon, yang melepaskan balonku hingga terbang tidak tersisa." astaga ternyata mereka, sudah pernah bertemu sebelumnya. Dan itu tepat, di hari ulang tahun Elena yang ke 14 saat itu.

·–·–·–·–·

to be continue...

1
nyonya
jangan bilang lu sengaja menta ditembak lex
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!