Juanda Mahessa, 32 tahun, wajah tampan, dingin, tertutup serta kejam. ia adalah CEO muda Mahessa grup sekaligus pewaris tunggal. Prestasi yang luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuatnya menjadi panutan dikalangan pebisnis dan wanita kalangan atas. Atas desakan sang kakek Solmon Mahessa yang mengharuskan juanda untuk segera menikah sebelum diusianya yang ke 32 tahun.
" Menikahlah dengan ku " kata Juanda, suaranya tenang namun penuh penekanan
" Apa kau mabuk? " Arumi Calista
" Aku serius, aku akan memberi mu uang 20 juta per bulan nya. kau hanya perlu menikah dengan ku " juanda Mahessa
Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lembayung pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Sepuluh tahun kemudian...
Usia juan kini telah mencapai 43 tahun. Sejak meninggal nya arumi 10 tahun yang lalu, Juanda masih saja menyimpan nama arumi rapat-rapat. Dan juga menyimpan semua kenangan yang tak seberapa itu jauh di dalam lubuk hati yang terdalam. Ia mengunci rapat-rapat nama arumi.
"Ciiiittt"
Juanda terpaksa memijak rem dengan cepat tatkala dia hampir menabrak seorang anak perempuan yang masih menggunakan pakaian seragam sekolah SMA yang hendak menyebrang jalan
"Apa aku telah menabrak nya" ucap nya sendiri sedikit gemetar
Lalu Juan keluar dari mobil nya dan menghampiri gadis itu
"Aduh... kaki ku sakit banget" ucap gadis itu sembari memegang pergelangan kaki nya yang terasa sakit
"Hei, apa kah kau tidak apa-apa" juanda menepuk pundak gadis itu
Gadis itu lalu menoleh melihat kearah Juan. Namun betapa terkejutnya juanda saat ia melihat gadis tersebut sampai-sampai juanda terjatuh ke belakang sedikit
Kaget, itu sudah pasti karena ia melihat kembali arumi
"Arumi??" gumam nya pelan saat pertama kali melihat wajah gadis itu
"Om, apa om tidak bisa melihat kalau ada orang yang sedang menyebrang jalan" ucap gadis itu marah-marah dengan juanda
Akhirnya juanda tersadar dari lamunan nya
"Ha, oh oh maaf saya tidak sengaja. Apakah kamu terluka parah. kalau kamu mau saya bisa anter kamu ke rumah sakit, ayo biar saya anterin"
"Gilak, sumpah mirip banget" gumam nya dalam hati
"Om udah pikun ya, kenapa om bisa nabrak orang yang sedang menyebrang jalan. Apa om udah nggak bisa ngeliat lampu lalu lintas lagi apa"
"Maaf, saya memang tidak sengaja. Masak iya saya sengaja, kayak udah nggak ada kerjaan lain aja" Juan mencoba membela dirinya
"Mana yang sakit, kita kerumah sakit aja yok"
"Terus gimana dengan sepeda saya om, masak iya di tinggal gitu aja"
"Kita bawa"
"Ya udah, kalau gitu kita ke rumah sakit sekarang, mana tau ada tulang kaki saya yang patah"
Saat gadis itu hendak berdiri, tiba-tiba ia terjatuh di kerena pergelangan kaki nya mungkin ada keretakan
"Auw" ucap gadis itu yang bernama Aluna damayanti
Aluna damayanti adalah gadis berusia 18 tahun, duduk di bangku sekolah kelas 12 di sekolahan Garuda. Ia hanya tinggal dengan seorang nenek nya yang sudah tua renta. Aluna sendiri adalah seorang anak yatim piatu. Ayah dan ibu nya meninggal dunia pada saat aluna berusia empat tahun. Jadi dia sekarang di besarkan oleh nenek nya bernama nek Lasmi yang berusia hampir 75 tahunan
Dengan spontan, tangan Juan menahan tubuh aluna agar tidak terjatuh
"Biar saya papah kamu ke mobil"
Dan aluna hanya mengangguk tanda setuju
Di dalam mobil, juanda ingin memakai kan sabuk pengaman untuk aluna. Namun aluna terkejut karena posisi juanda saya itu sungguh sangat dekat.
"Om, om mua apa, jangan pernah berpikir untuk melakukan yang tidak-tidak ya" ucap aluna menahan tubuh juan
"Saya hanya ingin memasangkan sabuk pengaman untuk kamu. saya pikir kamu tidak pandai memasang nya, maka itu saya pasang kan"
"O-o-gitu" sahut aluna terbata-bata
Sepanjang perjalanan, juan banyak bertanya terutama mengenai wajah nya yang begitu sangat mirip dengan almarhumah istri nya
"Oo... jadi istri om udah lama meninggal dunia" ucap aluna mengangguk anggukan Kepala nya pelan
"Iya, dan kamu sangat mirip dengan istri saya nama nya arumi"
"Tapi saya bukan dia, saya adalah aluna damayanti"
"Ya kamu benar, kamu aluna bukan arumi"
Dan setibanya di rumah sakit, juanda kembali memapah aluna masuk kedalam.
"Kaki nya terkilir tapi luka nya tak begitu parah. Nanti saya kasih resep tolong di tebus di farmasi" kata seorang dokter muda yang memeriksa kondisi kaki nya aluna
"Baik dok, makasih"
"Iya"
Lalu setelah itu, aluna diantar pulang kerumah nya. Sebuah rumah tua bahkan bisa di katakan tak layak untuk dihuni, namun di situ lah dua orang manusia berada. yaitu aluna dan neneknya Lasmi
"Assalamualaikum nek.. nek..." sapa aluna dari luar rumah saat mereka telah sampai
"wa'alaikum salam" jawab si nenek dari dalam
"Loh aluna, kenapa dengan kamu. Apa yang terjadi cuk" ucap nek lasmi bingung saat ia melihat aluna di papah masuk ke dalam rumah bersama seorang pria dewasa
Perlahan juanda menurunkan aluna di kursi kayu yang sudah sangat tua dan usang
"Sebenarnya ada apa ini nak---" Nek lasmi bingung harus manggil siapa orang yang bersama cucu nya itu
"Saya juanda nek" sahut nya tiba-tiba karena merasa si nenek kebingungan
"Oh ya nak juanda, sebenarnya ada apa dengan aluna. Dan mengapa dia bisa bersama mu. Dan kamu ini siapa?"
Pertanyaan si nenek sungguh begitu banyak. Namun juanda tetep menjawab nya
"Saya juanda, tadi tanpa sengaja saya telah menabrak aluna saat dia hendak menyebrang jalan. Maaf nek saya tidak sengaja. Tapi tenang saja, aluna telah saya bawa ke rumah sakit" jawab juanda
Nek lasmi lalu memeriksa cucu nya
"Apa kamu nggak apa-apa cuk" kata nya
"Nggak nek, tapi kaki ku terkilir"
"Ya udah nanti nenek urut"
"Syukur lah kalau nenek bisa ngurut, saya jadi sedikit lebih tenang" sahut juanda
"Kalau begitu saya permisi dulu nek, nanti kalau memang masih ada masalah, nenek bisa hubungi saya" juanda lalu memberikan sebuah kartu nama milik nya
"Juanda mehessa" gumam nek lasmi membaca kartu namanya
"Ya udah, kalau begitu saya pamit nek, kamu sehat-sehat ya"
Dan juanda akhirnya benar-benar pergi meninggalkan rumah tua itu
"Mengapa di saat aku sudah bisa melupakan arumi, tiba-tiba bayangan nya muncul di diri aluna yang bahkan masih terlalu kecil" gumam juanda sata ia di dalam mobil
Juanda terus saja melamun sambil menyetir mobil nya. Pikirannya terus saja menerawang tentang arumi kembali. Hingga tanpa ia sadari, sebuah mobil truk besar bermuatan bahan baku yang melaju kencang, tiba-tiba menabrak mobil juanda. Mobil Juanda terpental jauh hingga beberapa meter ke depan. Dan disaat itu lah muncul dengan jelas bayangan arumi dengan memakai pakaian serba putih dengan tersenyum manis dan berkata seraya memanggil nama juanda....
"Juanda, ikut lah bersama ku. Kita akan hidup tenang selama nya tanpa ada yang mengganggu hidup kita lagi. Selamanya kita akan bersama sampai akhirnya"
Kata-kata itu, kalimat itu yang terus berada di ingatan juanda saat ini. Disaat mobil nya berguling-guling, ia teringat dengan arumi. Dan di saat nyawa nya sedang berada di hujung tanduk pun ucapan arumi itu terus saja membayangi nya.
Juanda tersenyum lebar di saat nyawa nya sedang di ujung
"Aku akan ikut pergi bersama mu arumi" ucap juanda dalam hati nya dengan senyuman terakhir nya
Orang-orang banyak sudah mengerumuni mobil juanda. Mereka berusaha menyelamatkan juanda dengan mengeluarkan nya dari dalam mobil. Namun sayang, nyawa juanda tak bisa di selamat kan. Juanda meninggal dunia saat itu juga. Tubuh nya langsung di bawah kerumah sakit guna melalui autopsi. Dan keluarga nya juga telah di kabari.
Sementara mobil truk yang menabrak juanda, sang supir tekah di tahan pihak kepolisian. Dan kasus nya terus di usut sampai selesai.
Luna mama nya juanda menangis histeris tak henti-hentinya saat jenazah juanda di makam kan di masuk kan ke dalam liang lahat.
Papa nya, darwis, mencoba untuk tetap tenang dan tegar. Meskipun pada dasarnya hati nya sungguh sangat bersedih dan hancur. bagaimana tidak, anak satu-satunya telah pergi meninggalkan mereka berdua untuk selama nya. Tanpa ada nya keturunan, karena juanda sama sekali tak pernah mau menikah lagi sejak kehilangan arumi tuk selama nya
Sekarang, juanda dan arumi telah bertemu. Mereka akan bahagia di sana untuk selamanya. Cinta yang dulu hanya cinta di atas kertas. Kini telah berubah menjadi cinta abadi....
**Cerita selesai, tamat**
Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.
yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/