NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 15. Semoga Berhasil

Yasa menjatuhkan dirinya ke atas ranjangnya. Badannya serasa begitu lelah dan kepalanya sangat pusing. Namun seketika ia bergegas saat melihat jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 18.30, sebentar lagi waktu magrib habis. Pria itu memasuki kamar mandinya, mengambil wudhu lalu membentangkan sajadah untuk melaksanakan kewajiban 3 rakaatnya.

Yasa bermunajat, meminta petunjuk. Minta pengampunan atas segala dosa yang ia perbuat. Ia meyakini keadaannya sekarang karena dosa yang ia perbuat di masa lalu. Tak terasa air matanya mengalir membasahi pipinya. Ia tidak tahu ada rasa yang berat menghimpit dadanya.

Ting tong

Yasa mengerutkan kedua alisnya. Ia sedikit heran, siapa gerangan yang datang bertamu. Biasanya siapapun yang datang akan memberitahunya terlebih dahulu. Yasa melipat sajadahnya menaruh di atas kasur lalu berjalan ke luar.

Ceklek

" Assalamualaikum pak."

" Waalikumsalam, kamu~"

Teeeeeeengggg

Tiba-tiba kepala Yasa berdenyut, telinganya berdengung dan pandangannya berubah menjadi gelap. Dalam kegelapan ia bisa melihat bayangan wanita itu dan sebuah suara masuk dalam telinganya.

Bruk

" Pak Yasa!"

Yasa jatuh di tubuh Kaluna. Perbedaan tinggi Kaluna dan Yasa membuat wanita itu sedikit terhuyung dan hampir saja jatuh. Sekuat tenaga Kaluna berusaha membawa Yasa untuk masuk ke dalam dan mendudukkan Yasa di sofa.

" Astaghfirullah."

Kaluna teringat kembali pergulatan panas mereka di atas sofa itu 6 tahun yang lalu. Sejenak Kaluna merasa bergetar seluruh tubuhnya. Keringat dingin langsung keluar dari pori-pori kulitnya, terlebih melihat Yasa yang pingsan itu. Sungguh persis seperti waktu dulu setelah mereka selesai melakukan kesalahan besar dalam hidup keduanya.

Akan tetapi Kaluna mencoba untuk membuat dirinya kembali sadar. Trauma kah dia? Entahlah, tapi yang jelas ia harus segera membuat Yasa juga bangun. Kaluna bahkan menggigit tangannya sendiri agar bisa kembali berpikir jernih. Saat ini Taraka membutuhkannya, itu lah yang harus ia kedepankan.

Kaluna memberanikan diri untuk mengobrak-abrik apartemen Yasa, ia harus menemukan minyak angin atau sejenisnya agar Yasa segera bangun. Setelah mendapatkan apa yang di cari, Kaluna segera mengoleskan minyak tersebut di bawah hidung Yasa, ia juga memijit telapak kaki dan tangan pria tersebut.

Kecanggungan yang ia rasakan sirna sudah mengingat ia harus segera berbicara dengan mantan dosennya itu. Kaluna tersenyum kecil saat Yasa mulai mengerjapkan matanya. Ia kemudian berlari ke dapur untuk mengambilkan air hangat.

" Diminum dulu pak."

Kalun membantu Yasa untuk bangun dan bersandar di sofa. Yasa tidak menolak, ia mengikuti apa yang Kaluna perintahkan.

" Terimakasih, tapi maaf siapa kamu?"

Kaluna mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Rupanya formula milik ayah Brisia itu benar-benar hebat. Terbukti sampai sekarang Yasa tidak mengingat dirinya.

" Saya~"

" Mengapa kamu begitu familiar. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Kaluna mengangguk. Tentu saja mereka perna bertemu sebelumnya. Jika bukan karena perbuatan terlarang itu mungkin mereka lebih sering bertemu karena Kaluna adalah mahasiswa Yasa.

" Pak, saya adalah mahasiswa bapak saat kuliah di Universitas Nusantara. Saya juga pernah datang ke apartemen bapak waktu itu untuk memberi bapak kue."

Yasa mengerutkan kedua alisnya, ia mencoba mengingat hal tersebut. Ia menelisik wajah Kaluna yang saat itu sudah tertunduk di depannya. Yasa kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamar.

" Huuft, sepertinya akan susah. Dia sama sekali tidak ingat. Lalu gimana kalau aku bilang dia punya anak. Apa nggak dibilang aku ngehalu."

Kaluna mengusap wajahnya kasar. Ia pun bangkit dari duduknya dan ingin segera pergi dari sana. Namun Panggilan Yasa membuatnya urung dan berbalik menghadap pria tersebut.

" Apa ini milikmu?"

Kaluna membulatkan matanya, bagaimana bisa antingnya tertinggal. Waku itu dia yakin sudah membersihkan semuanya hingga tidak ada yang tersisa. Dan ini sudah 6 tahun berlalu.

" Iya, itu punya saya pak."

" Lalu bagaimana kita bisa bertemu, dan mengapa itu bisa tercecer di ofa ini."

" Apakah kalau saya ceritakan bapak akan percaya?"

Yasa mengangguk, ia merasa wanita di depannya itu menyimpan banyak cerita mengenai dirinya. Dalam hati Yasa berkata apakah mungkin ini adalah sesuatu yang hilang selama ini.

Kaluna menceritakan secara runut apa yang terjadi waktu itu. Ragu, malu, merasa bersalah, semua rasa itu menggelayut dalam diri Kaluna. Tapi ia harus mengalahkan semuanya untuk kesembuhan sang putra.

" Jadi kita melakukan hal itu? dosa yang besar itu sampai kau hamil dan melahirkan anak? Apakah begitu? Astagfirullahhaladzim."

Yasa mengacak rambutnya frustasi. Ia bahkan sudah berdiri dan berjalan mondar-mandir. Antara percaya dan tidak, bagaimana bisa dia tidak ingat sama sekali sudah merenggut kesucian seorang gadis.

" Apakah aku memaksamu waktu itu? tapi mengapa aku tidak mengingatnya sama sekali?"

" Maaf pak, semua ini salah saya. Bapak tidak memaksa saya, semua terjadi karena kebodohan saya. Saya akan membawa satu orang saksi untuk memperkuat cerita saya."

" Suruh dia kesini sekarang."

Kaluna mengangguk, ia mengambil ponselnya dan menghubungi Brisia. Tentu saja Brisia terkejut dengan apa yang dikatakan Kaluna. Tapi gadis itu langsung bergegas. Mungkin ini memang sudah saatnya. Brisia tersenyum ke arah sebuah tabung yang baru saja ia selesaikan. Ia akan mengujinya menggunakan Yasa.

" Heheheh, maaf pak mantan dosen, sepertinya bapak emang cocok untuk menguji formula ini."

Kegilaan Jason rupanya menurun kepada Brisia. Bagaimana tidak, ia sungguh senang menggunakan orang disekitarnya untuk bahan eksperimen. Beruntug bukan racun yang ia ujikan. Tapi kali ini Brisia yakin bahwa semuanya aman, racikan yang ia pakai 70 % adalah tanaman hebal.

" Semoga ini berhasil, dan pak mantan dosen bia ingat tentang maaa lalu nya bersama Kaluna."

" Mau kemana Bri malam-malam begini?"

Brisa tersentak mendengar suara mommy nya saat hendak berjalan keluar rumah. Ya saat ini ia sedang pulang kerumah kedua orang tuanya. Mommy nya mengomel terus karena Brisia memilih tinggal sendiri, sedangkan sang kakak juga tidak ada di rumah. Alhasil Brisia kadang-kadang pulang agar mommy tidak kesepian.

" Mom, Bri harus segera pergi. ini penting. Soal nyawa."

" Bicara yang betul Bri, mommy nggak ngerti apa yang kamu maksud."

" Mom, lama kalau dijelasin, ini sungguh penting. Bri harus segera sampai oka. Next time Bri bakal jelasin ke mommy. Daa mommy, tolong bilangin ke daddy ya."

Wanita paruh baya itu hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan putri bungsunya. Setelah Brisia pergi, Jason pun keluar dari lab nya dan menghampiri sang istri menanyakan keberadaan Brisia.

" Tuuuh bocahnya baru aja pergi."

Jason membuang nafasnya kasar. tidak putranya, tidak putrinya, perasaan tidak ada yang betah untuk tinggal lama di rumah.

" Apa kita perlu memberi mereka adik?"

" Tck jangan aneh-aneh deh kak. umurku sudah tidak cocok untuk punya anak lagi."

" Kata siapa, kau masih sangat cocok untuk itu."

Jason seketika sudah mengangkat tubuh sang istri dan membawanya ke kamar mereka. Fetisia Halbert, wanita yang dulu adalah salah satu pasiennya itu berhasil membuat dirinya jatuh cinta dan menikahinya hingga memberinya putra dan putri.

Disepanjang perjalanan menuju apartemen Yasa, Brisia sungguh senang akhirnya Kaluna mau menemui pria itu. Sungguh Brisia ingin sahabatnya itu menemukan kebahagiaannya. Paling tidak untuk Tara bisa sembuh.

" Aku harap formula ini akan berhasil dan Pak Mantan Dosen bisa sedikit mengingat Kaluna."

TBC

TBC

1
Wayan Sucani
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
Arsip Zega
Kecewa
Izza Nabila
Luar biasa
Erlinda
ayo Thor kasih pelajaran si ulet Keket biar dia merasakan enak nya hotel prodeo
Erlinda
ini si ulat Keket Kiara kapan di eksekusi Thor...?
Erlinda
egois banget si kaluna .biasa nya seorang ibu akan melakukan apa saja demi anak nya
Rita Nurleni
Kecewa
Rita Nurleni
Lumayan
Amiera Noorulzannah
untuk anak umur 5th gak masuk akal banget punya pemikiran kek gini. se genius2 nya anak umur 5th ttp aja jiwa nya anak2.
kalo umur 10th masih agak masuk akal mnrut gw.
💗 AR Althafunisa 💗
Gercep kang 😂
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
Maryati
Buruk
reza indrayana
Baca awal udh bikin sedih nichh...😥😥😥
Naufal hanifah
Luar biasa
Ethoen Fariz Fariha
bagusss
Yati Rosmiyati
jodoh ciara tuh
Umi Denara
bocah pintar
Umi Denara
baru aja mulai sdh kena perihnya bawang😭😭😭😭
Tyaz Wahyu
sur ikuti kata hati loe. zalfa surga n si klerek eh mksdq klara neraka.awas jngn slh pilih Sur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!