NovelToon NovelToon
Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:56.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Erchapram

Luna Aurora Abraham rela meninggalkan nama belakang dan keluarganya demi menikah dengan lelaki yang dicintainya yaitu Bima Pratama. Seorang pria dari kalangan biasa yang dianggap Luna sebagai dewa penyelamat saat dirinya hampir saja diperkosa preman.

Dianggap gila oleh suami dan Ibu mertuanya setelah mengalami keguguran. Dengan tega, Bima memasukkannya ke Rumah Sakit jiwa setelah menguasai seluruh harta kekayaan yang dimilikinya.

Tidak cukup sampai di situ, Bima juga membayar orang-orang di RSJ untuk memberikan obat pelumpuh syaraf. Luna harus hidup dengan para orang gila yang tidak jarang sengaja ingin membunuhnya.

Hingga suatu hari, Bima datang berkunjung dengan menggandeng wanita hamil yang ternyata adalah kekasih barunya.

"Aku akan menikah dengan Maya karena dia sedang mengandung anakku."

Bagaimana kelanjutan kisah Luna setelah Tuhan memberinya kesempatan kedua kembali pada waktu satu hari sebelum acara pernikahan.

Update setiap hari hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usaha Atlas Memberantas Hama

Hari ini, Luna sudah diperbolehkan pulang. Kondisi fisiknya sudah membaik. Tapi tidak dengan kondisi mentalnya, oleh sebab itu Atlas berinisiatif untuk mengajak istrinya itu healing.

Tidak jauh, hanya jalan-jalan ke mall siapa tahu istrinya ingin shoping yang dia mau.

"Kita mampir ke mall dulu mau? Mungkin beli baju baru?"

"Hmm... Boleh, kita belanja baju untuk senam khusus ibu hamil. Kira-kira ada gak ya mas, tapi saat ini perutku masih rata sih. Apa tidak apa beli sekarang?" Tanya Luna.

"Tidak masalah, ayo hati-hati jalannya." Ucap Atlas sambil menuntun sang istri masuk ke dalam mobil yang terparkir di basement.

"Mas, apa kamu benar tidak akan meninggalkan aku dengan kondisiku yang seperti ini?" Tanya Luna.

"Tidak, mas akan selalu membersamai kamu dalam kondisi apa pun. Baik suka maupun duka. Jadi, jangan pikirkan apa pun lagi."

"Hmm... Iya, terima kasih mas."

Luna sadar arti kehidupan kedua untuknya, bukan sekedar balas dendam.

Tapi lebih pada memperbaiki dirinya sendiri, mengobati luka di hatinya. Setelah itu baru dia bisa menjalani hidup barunya dengan jiwa baru yang sehat tanpa penyakit.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di sebuah mall. Dengan penuh kasih sayang, Atlas senantiasa menuntun Luna tanpa sedikit pun beranjak meninggalkan istrinya berjalan sendirian saja.

"Kita masuk ke toko itu mas, kok aku pingin baju hamil ya. Terlihat lucu-lucu." Iya, terserah kamu saja honey.

Luna memasuki sebuah toko pakaian khusus untuk kebutuhan ibu hamil. Atlas tetap berada di sampingnya, hingga membuat iri para wanita. Atlas sungguh tipe suami siaga yang menjaga istri dengan baik.

Tapi saat Atlas sedikit lengah, ada seorang wanita yang tiba-tiba datang kemudian mencium pipi kanan Atlas membuat Luna yang ada di sebelah kirinya meradang.

"MAS..." Teriak Luna dengan tubuh bergetar hebat, air mata kembali mengalir. Bukan karena lemah, sekuat-kuatnya manusia pasti saat mempunyai trauma dia akan terlihat lemah.

Apalagi penyakit mental yang diderita oleh Luna ada dua jenis.

PLAK

PLAK

PLAK

"Berani sekali kamu mencium suami orang sembarangan." Tunjuk Luna dengan aura kemarahannya.

Wanita asing berseragam OB di mall itu terlihat memegang kedua pipinya yang berdenyut. Bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah karena tamparan yang dilayangkan Luna sangat keras.

"Siapa dia mas, kenapa mencium pipimu?" Tanya Luna dengan sorot mata tajam, seolah dia bisa mencabik lawan hanya dengan tatapan.

"Aku Laras, calon istri Atlas. Dan siapa kamu ngaku-ngaku Atlas adalah suamimu?" Ucap Laras.

"Aku gak tahu apa yang pernah terjadi di antara kalian. Tapi aku tidak suka. Sungguh!"

"Mas urus dia, atau aku yang urus. Aku akan pulang naik taxi." Ucap Luna yang gagal belanja karena kedatangan Laras.

Mata Atlas sudah menyala merah, pria berwajah tampan khas bule itu sungguh marah luar biasa. Dia menyeret paksa tangan Laras hingga tubuh wanita itu terhuyung. Laras pikir dirinya telah menang.

Dengan kasar, Atlas menghempaskan tubuh Laras ke dalam mobilnya. Kemudian Atlas melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Bunyi klakson bersahutan kala Atlas menerobos rambu lalu lintas.

"Atlas, kamu gila. Kita bisa mati kalau begini." Ucap Laras ketakutan, bahkan keringat dingin mengucur deras membasahi seluruh kepalanya. Tapi, Atlas tidak peduli dengan itu.

Ternyata tujuan Atlas tetap ke markas Shadowy Angel milik Dom. Setelah dibukakan pintu oleh anggota mafia itu, Atlas dengan kasar menghempaskan tubuh Laras hingga tersungkur.

"Dom, aku bawa satu lagi wanita gatal. Kali ini aku pinjam alat milik kalian. Biar aku yang menghabisinya dengan tanganku sendiri." Ucap Atlas penuh dendam.

"Kamu bisa menghabisinya di luar, kenapa dibawa kemari?" Tanya Dom.

"Karena aku tidak ingin direpotkan dengan mayatnya, dan aku malas berurusan dengan polisi. Setelah ini, biar para buaya yang menghilangkan jejaknya." Jawaban Atlas membuat Dom menyeringai, ternyata Atlas kejam juga.

"Atlas apa yang kamu katakan, kamu tidak bisa melenyapkan nyawaku."

Teriakan Laras tidak ada yang mendengar, semua menganggapnya hama pengganggu.

Atlas mengambil seutas tali kuat berukuran panjang, kemudian dia mengingat kedua tangan Laras pada sebuah tiang di tengah-tengah lapangan. Ya, tempat eksekusi bagi semua musuh Shadowy Angel. Tidak peduli pria dan wanita, semua diperlakukan sama saat mereka melakukan kesalahan.

"Dom, dia ini pelacur yang sudah pernah hamil. Kemudian menjebakku dan memintaku menikahinya. Aku sudah berhasil menyingkirkannya, tapi ternyata dia tidak kapok. Hari ini dia berulah yang menyebabkan istriku marah. Kira-kira hukuman apa yang pantas untuk wanita murahan sepertinya."

"Kalau dibuat seperti wanita yang kemarin bagaimana menurutmu?" Tanya Dom.

"Boleh, tapi gunakan dosis tinggi supaya dia langsung mati karena tidak bisa pelepasan." Ucap Atlas.

"Oh ya, aku lupa memberi tahukanmu jika tiga hari lagi wanita itu akan aku kirim ke Israel tepat di jalur Gaza. Ada pesanan senjata dari sana, dan aku sudah bicara dengan yang punya kapal itu."

"Bagus, biarkan dia merasakan neraka yang sesungguhnya. Mati segan, hidup tersiksa. Untuk yang satu ini, langsung saja eksekusi mati." Ucap sadis Atlas membuat Laras ketakutan.

"Atlas, aku mohon maafkan aku. Aku menyesal, tolong lepaskan aku. Setelah ini aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi." Ucap Laras sambil menangis sesenggukan penuh penyesalan.

"Sayangnya penyesalanmu sudah terlambat, andai waktu mama mengusirmu kamu tahu diri dan tidak serakah. Mungkin kamu masih bisa hidup dengan baik hari ini. Tapi justru pilihan hidupmu adalah mengganggu kebahagiaanku. Maka hukuman yang pantas untukmu hanya kematian. Kamu sudah membuat wanita yang ku cintai bersedih, dan mungkin salah paham terhadapku."

"Ampun Atlas, aku mohon ampuni aku." Ucap Laras menjerit meronta.

Karena dianggap terlalu berisik, Dom memberikan kode pada anak buahnya untuk membungkam mulut Laras dengan kain. Sekarang hanya tetesan air mata yang bisa menggambarkan kesedihan Laras. Siapa yang peduli, pelakor adalah hama mengganggu yang wajib dimusnahkan dari muka bumi ini.

"Suntik sekarang, aku ingin melihat dia tersiksa sebentar. Setelah itu aku harus segera pulang menyusul istriku yang tadi nekat pulang sendiri menggunakan taxi." Ucap Atlas.

Satu jarum suntik penuh berisi obat perang sang dosis tinggi mulai masuk perlahan mengalir melalui pembuluh darah Laras. Resikonya jika tidak ada pelepasan adalah kematian.

Ya, henti jantung menjadi dampak paling mengerikan bagi orang yang mengkonsumsi obat perang sang dengan dosis tinggi. Mungkin bagi Dom ini hal biasa, tapi membunuh adalah hal pertama bagi Atlas. Semoga saja Tuhan mengampuni dosa Atlas, dan tidak ada karma yang harus diterimanya di kemudian hari mengingat Luna sedang mengandung.

"Ehhmmm..." Laras bergerak dengan susah payah karena ikatan yang melilit tubuhnya sangat kuat. Hasrat dalam tubuhnya seketika naik tapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Atlas hanya menatap dingin wanita yang pernah menolongnya tapi juga pernah menggodanya dengan cara murahan.

"Terima kasih Dom, dan jika dia mati buang saja mayatnya."

Kemudian Atlas langsung pulang menuju rumahnya, dia harus menjelaskan pada Luna tentang siapa Laras sebenarnya.

"Honey, semoga kamu tidak terguncang lagi. Semua sudah selesai, tidak ada lagi wanita dari masa laluku yang akan datang mengganggu." Gumam Atlas sambil meneteskan air mata. Hati pria itu bagaikan tersayat setiap melihat istrinya bersedih.

Perjalanan yang cukup jauh, karena lokasi markas Shadowy Angel berada di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. Lebih tepatnya ada di balik gunung dekat hutan belantara. Di mana jeritan dan tangisan dari tawanan yang hendak dijemput ajalnya menggema menyayat hati.

Sesampainya di halaman rumahnya, Atlas langsung berlari mencari keberadaan Luna.

"Honey... Sayang... Kamu di mana?" Teriak Atlas, karena dia tidak menemukan istrinya di dalam kamar.

Sedangkan yang dicari sedang sibuk menghabiskan satu mangkok besar mie instan yang baru saja dimasaknya.

Begitu melihat Luna dalam keadaan baik-baik saja, Atlas langsung menarik tubuh istrinya itu masuk ke dalam pelukannya yang hangat.

"Ih... Mas Atlas bau, ngapain peluk-peluk aku. Sana pergi. Ganggu aja, orang lagi menikmati mie instan." Ucap Luna ngomel.

"Sayang, kamu tidak marah?" Tanya Atlas was-was menatap Luna.

"Tidak, aku hanya takut mas pergi tadi. Tapi ternyata mas kembali. Terima kasih untuk tetap setia menemani aku." Ucap Luna.

1
Cicih Sophiana
semoga semua di beri kesembuhan dan bahagia untuk keluarga Luna dan Daisy...
Cicih Sophiana
manusia bia dab si Anthony
Cicih Sophiana
ketemu cowok yg kelewat gila...
Cicih Sophiana
waduh cari penyakit aja tuh orang...
bisa di musnahkan dia...
Cicih Sophiana
musnahka pelakor Atlas... boleh gak Atlas aq titip satu pelakor untuk di mustahil kan...🤭😁
Cicih Sophiana
ternyata luar biasa cobaan cinta nya untuk Luna... gimana gak sesakit itu klo kejadian nya memang seperti itu...
Cicih Sophiana
waduh tersiksa sekali mau mati nya... judul novel terdahulu apa ya thor klo boleh tau..
Erchapram: Pelacur Cantik Di Tubuh Istri Sampah
total 1 replies
Cicih Sophiana
siapa itu yg datang... pasti si kadal buntung🤭😂
Binti Shl
kalo atlas bener2. berubah,ok lah.buka hatimu. Luna mungkin udah takdir mu bersama atlas
Binti Shl
ada juga ya bidan yang gemblung 😀
Binti Shl
lah gak sadar mak e bima punya dosa apa 🤦
Cicih Sophiana
uek Luna mau muntah mendengar Bima cinta Luna hanya untk dia...
Cicih Sophiana
wah Ervan gak pake pemanasan dulu main coblos aja... gak sabaran banget🤭😁
Cicih Sophiana
Dahsyat orang beruntung mendapatkan Ervan yg baik, mertua yg baik ade iparpun baik.. dari kluarga yg kaya raya pula
Erchapram: Betul
total 1 replies
Cicih Sophiana
wow yg jd Luna cantik nya 🥰😍😍
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Cicih Sophiana
5 tahun bertemu lagi...
Cicih Sophiana
seribu satu untuk laki" yg mulus belum ada bekas perempuan lain... walau itu hanya ciuman
Cicih Sophiana
klo jodoh ya Van... qta tdk tau datang nya dari mana dgn siapa dan tdk tau siapa dia... klo Allah berkehendak akan datang sendiri
Cicih Sophiana
heis siapa jg yg mau bunuh diri... aq malah sedang melihat air sungai mengalir 🤫
Erchapram: Haha bisa saja kak
total 1 replies
Cicih Sophiana
terbuka kan hati dan mata kamu Ervan... siapa kekasih kamu yg kamu cintai sebenar nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!