Sagaara Arjun Wijaya, pria si pahit lidah kalau bicara sangat menyakitkan. Bahkan semua ucapan yang keluar dari mulutnya membuat Vely sang istri tak mampu berkutik.
Vely ialah seorang gadis yang jauh dari type Sagaara. Terpaksa menikahi tuan muda karena sebuah jebakan seorang Rani yang ternyata dirinya hanya jadi bahan taruhan antara Rani dan Sagaara!
Namun, siapa yang menyangka dalam waktu 3 bulan kontrak pernikahan benih cinta muncul di hati tuan muda, akankah sulit baginya untuk mengungkapkan rasa itu?
...
Kegabutan seorang penulis novel.
Nama pemeran yang ada di novel ini hanya sebuah kebetulan belaka yeee.. jadi jangan heboh sendiri.
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Kireina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.34
Semua persiapan telah di lakukan, jam keberangkatan pun hampir mendekati.
Mobil masih di kemudikan dengan kecepatan sedang, Vely sudah gelisah sejak tadi. Duduk dengan tidak tenang.
Kelakukan nya yang seperti itu malah membuat Gaara semakin gemas.
"Tidak perlu khwatir, aku tidak akan melanggar kesepakatan kita sebelum satu minggu.."
Ya, semoga saja!
Vely sedikit mendongak, menatap wajah tuan muda saat tangan Gaara merangkul bahu nya.
Ars menghentikan mobil nya di area parkir khusus bandara international, "Tuan.. nona.. kita sudah sampai.."
Vely dengan cepat keluar dari dalam mobil, bahkan sebelum sekretaris itu turun.
Kelakukan nya semakin tidak benar saja!
"Tuan, silahkan turun.." ucap Ars sembari membuka kan pintu mobil nya.
Mereka bertiga masuk melalui jalur VVIP, dan yang pasti tak perlu mengantri apa lagi berdesak-desak kan untuk chek-in.
Melewati pemeriksaan ke amanan seperti penumpang lain nya, setelah itu mereka melangkah menuju area penerbangan dimana sebuah jet pribadi telah di siapkan.
Masuk ke dalam jet dan duduk dengan manis di kursi kabin, menikmati suguhan pelayanan super maksimal dari para pramugari yang di pekerjakan nya.
Jet super besar dan mewah ini memang bukan kaleng-kaleng, pemilik nya saja tuan muda Sagaara jadi apa pun yang di beli nya sudah pasti bukan sembarangan.
Setelah 5 menit menunggu, akhirnya jet itu pun lepas landas meninggalkan hanggar, di bawah sana ada sekretaris Ars yang masih menatap jet dengan ketinggian terbang nya.
Memastikan jet tersebut lepas landas dengan sempurna dan hilang di balik awan, Ars segera kembali ke kantor.
***
Awan putih mengapung di udara, menyeruak di sisi kanan dan kiri sayap jet pribadi milik tuan muda.
Musik klasik yang menjadi pengantar tidur kedua nya, dan tak terasa jet itu pun sudah siap mendarat di bandara international kota Liu-Liu.
Hentakan pertama roda jet dan aspal itu mengejutkan Vely yang lelap dalam tidurnya. Mau tak mau hal itu memaksa nya untuk terbangun. Gadis itu sudah berpegangan erat pada sisi kursi, tapi berbeda hal nya dengan si tuan muda Gaara.
Pria itu seolah sudah biasa dengan hal yang seperti ini, jangankan kaget.. bangun saja tidak! Malah semakin lelap tertidur.
Jet telah mendarat dengan sempurna, seorang pramugari datang menghampiri mereka.
"Permisi.. maaf mengganggu nona muda, tuan muda, kita sudah sampai di bandara kota Liu-Liu.."
Vely mengangguk, "Terimakasih nona.." lalu Vely menepuk pelan tangan Gaara, "Tuan muda, bangun kita sudah sampai.."
______
Sekuat tenaga Vely menyeret koper besar milik tuan Gaara, Haah ya ampun.. ini koper atau besi 10 ton? Sangat merepotkan!
Bahkan Vely saja tiada hentinya menggerutu di dalam hati.
Mobil khusus yang di kirimkan oleh hotel X, sudah menunggu sejak 10 menit yang lalu.
"Cepat sedikit, atau kau akan tertinggal.." seru Gaara, yang nyata nya sudah berjalan 7 langkah di depan.
"Dasar tuan muda jahat!" imbuh Vely penuh penekanan.
***
Akhir nya Vely pun bisa membawa koper besar itu hingga ke mobil, membiarkan sang sopir untuk memasukkan nya ke dalam bagasi.
5 menit kemudian, mobil pun melaju meninggalkan bandara itu. Terus melaju menuju hotel X.
"Kau lelah?"
Vely mengangguk, "Iya, tuan.."
"Hm, hanya membawa satu koper saja dan kau sudah kelelahan?" tersenyum remeh.
Terserah!
Tuan muda itu sangat suka sekali menghina upik abu, apa lagi saat dirinya tahu sesuatu hal yang bisa melancarkan hobi nya itu.
