NovelToon NovelToon
Suamiku, Musuhku...

Suamiku, Musuhku...

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Seorang gadis yang di paksa orang tuanya untuk menikah muda untuk melindunginya dari masa lalu yang terus menganggunya. Namun siapa sangka jika gadis itu di jodohkan dengan seorang pemuda yang menjadi musuh bebuyutannya. Lalu bagaimana pernikahan mereka akan berjalan jika mereka saling membenci?mungkin kah cinta akan tumbuh dalam diri mereka setelah kebersamaan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Gisella masih asyik dengan ponselnya saat seorang satpam keluar dari pos dan berkata jika ia akan segera pulang dan gerbang akan ditutup. Namun sampai saat ini ia belum melihat tanda - tanda kakaknya itu akan sampai. Gisella berdecak kesal.

"Ck..kak Marcel kemana sih? Katanya tadi bentar lagi tapi ini udah setengah jam belum sampe juga. Tahu gitu aku tadi naik taksi aja."gerutunya kesal.

Namun tak lama ia melihat mobil kakaknya berhenti di depan sekolah. Dengan wajah kesal dan cemberut ia masuk ke mobil Marcel, tanpa disadari mereka berdua ada sebuah mobil lain pula yang berhenti di pinggir jalan,mengamati Gisella masuk mobil dan saat mobil itu berjalan keluar gerbang sekolah.

Revan yang memang masih di dalam sekolah pun dapat melihat dengan jelas mobil sedan yang tengah memperhatikan Gisella dan Marcel.

"Sebenarnya siapa dia? Kenapa dia mengincar Gisella? Apa dia salah satu pesaing bisnis papa Rizal?"gumam Revan dalam hati. Setelah memastikan Gisella aman ia pun melajukan motornya keluar dan berjalan menuju markas dimana teman - temannya sudah menunggu.

***

"Kak Marcel lama banget sih, aku sampai lumutan nungguin kakak. Tadi katanya cuma bentar tapi sampe setengah jam belum muncul juga."gerutu Gisella. Marcel tertawa gemas melihat adiknya yang mengomel dengan wajah cemberutnya. Wajah itu tidak pernah berubah, sejak kecil saat Gisel cemberut justru terlihat begitu imut dan lucu.

"Maaf dek, tadi itu jalanan macet. Jadi kakak agak lama tapi yang penting kamu belum berubah jadi lumut beneran kan?"goda Marcel tertawa geli.

"Ya belum tapi kan aku bete kak, nggak ada temen ngobrol yang ada cuma buka sosial media yang isinya gosip - gosip yang nggak jelas."gerutunya.

"Lain kali kalau kakak nggak bisa jemput aku ya udah nggak papa aku bisa kok naik taksi."tambahnya lagi. Dengan cepat Marcel menggeleng. "Nggak boleh,pokoknya kamu nggak boleh sampai naik kendaraan umum. Pokonya sebisa mungkin kakak akan antar jemput kamu. Kalau nggak bisa nanti biar kakak cari supir tambahan." Kekeh Marcel yang membuat Gisella kembali merengut kesal.

"Gisel tuh udah gede kak, udah bisa jaga diri. Kenapa nggak boleh sih naik angkutan umum."

"Bahaya dek, kita nggak tahu supir itu baik atau jahat. Nanti kalau kamu malah di culik gimana? Terus kamu dimutilasi atau lebih parah lagi organ tubuh kamu dijual gimana hayo.."Marcel mencoba menakut - nakuti adiknya supaya tidak nekat naik angkutan umum. Dan sepertinya hal itu berhasil, dapat dilihat dari wajah Gisella yang kini tampak pucat pasi dan merinding membayangkan tubuhnya di mutilasi atau di belah paksa lalu diambil organ tubuhnya. "Ih aku nggak mau kak..ngeri kali.."

Mereka terus berceloteh hingga tanpa sadar mobil telah sampai di halaman rumah megah itu.

***

Revan turun dari motornya lalu masuk menuju dimana teman - temannya berada. Rio dan Rendi yang melihat Revan baru datang langsung melayangkan pertanyaannya. "Elo dari mana aja? Lama banget baru sampe?" Tanya Rendi.

"Ada urusan.."sahutnya datar dan dingin.

"Ck..datar banget elo pasti ada yang lagi elo pikirin. Cerita sama kita, siapa tahu kita bisa bantu."tutur Rio." Revan terdiam, ia memikirkan mobil yang tadi sempat mengikuti mobil Gisella. Dalam hati selalu bertanya - tanya sebenarnya siapa dia dan apa tujuannya. Karena terlalu asyik dengan lamunannya hingga tanpa ia ketahui seorang wanita datang dan memeluk lehernya dari belakang. Revan terlonjak kaget lalu melepas pelukkan itu. Ia menoleh dan mendapati Nadin tengah tersenyum manis kepadanya. "Elo..elo kenapa bisa masuk sini?"

"Gue kesini bareng sama sepupu gue, Reno."ujarnya seraya menunjuk Reno yang berada di belakangnya.

"Sorry bos, gue nggak tahu kalau kalian nggak akrab. Gue pikir kalian satu sekolah jadi deket juga. Nadin juga bilang kalau elo nggak akan keberatan jika ia ikut ke markas."ujarnya menunduk takut.

Kini tatapan Revan hanya tertuju kepada Reno yang tertunduk karena merasa takut dan bersalah.

"Ini pertama dan terakhir kalinya elo bawa dia kesini."terangnya lalu memgambil tas dan pergi.

"Woi bos lo mau kemana baru juga nyampe." Teriak Rendi namun tak digubris oleh Revan. Pemuda tampan nan gagah itu terus melangkah keluar hingga kini sudah tidak terlihat dibalik pintu.

***

Keesokkan harinya sekolah sudah tampak ramai oleh kedatangan siswa siswa dari SMA Pelita Jaya yang akan menyaksikan pertandingan basket antar sekolah tersebut. Revan sebagai kapten basket tengah memberi arahan kepada teman - temannya.

Tak lama tribun mulai penuh diisi dengam siswa Pelita Jaya dan Harapan Bangsa. Sama seperti siswa yang lain, Gisella dan sahabatnya kini tengah duduk di tengah tribun menunggu pertandingan di mulai.

Saat tim dari Pelita Jaya semua siswa bersorak heboh. Gisella sibuk dengan ponselnya saat Kania menyenggol lengannya lalu berucap " Sel, itu bukannya Fathan ya. Selly menatap ke arah depan "eh iya itu Fathan Sel."tambahnya lagi.

Gisella pun mengalihkan pandangannya dari ponselnya, menatap ke arah tunjuk sahabatnya.

Di lapangan, terlihat pemuda tampan yang tengah menatapnya dengan senyuman manis seraya melambaikan tangannya. Gisella membalas senyum itu dan ikut melambaikan tangan. Sedangkan di sudut lapangan, pemuda yang sedari tadi fokus kepada tim nya kini tengah menatap mereka dengan sorot tajam. "Van elo kenapa? Kok malah diem aja." Tegur Aldo salah satu tim basket Revan.

"Gue nggak papa." Tak lama pertandingan pun di mulai. Revan dan Fathan sebagai kapten berjabat tangan namun ada ketegangan di sana.

"Revan elo terlalu banyak menarik perhatian cewek - cewek dari sekolah gue. Dan gue akan buka mata mereka kalau elo nggak sehebat dan sekeren yang mereka kira."tuturnya dengan senyum licik.

Revan yang tadi sempat melihat interaksi Fathan dan Gisella pun mempererat genggamannya.

"Silahkan..gue tunggu apa yang bisa elo lakukan untuk membuat gue kalah."tantangnya. Fathan meringis kecil,merasakan tangannya yang digenggam erat oleh Revan. Pertandingan pun dimulai, yang tadinya terlihat normal dan sportif kini tim lawan mulai berbuat curang dengan mendorong tim Revan. "Woi yang sportif dong lo..nggak usah main dorong - dorong gitu."teriak Rio emosi.

"Kenapa kita dari tadi sportif kok, elo aja yang nggak bisa jaga keseimbangan."sahut Diki.

Revan mencoba melerai dan meminta tim mereka tetap fokus dan tidak boleh terkecoh oleh kecurangan lawan. Waktu bergulir begitu cepat dan kini poin pun seimbang. Hanya tinggal beberapa detik pertandingan akan berakhir. Revan menggiring bola dengan tenang lalu dengan jarak yang cukup jauh ia menembakkan bola ke ring. Hal ini seperti kejadian slow motion dimana detik bergulir begitu lambat dan akhirnya...."hhuuuuaaaaaaahhhh horeeee."teriakan siswa Harapan Bangsa memenuhi lapangan dengan Revan yang berhasil menambah poin. Dan permainan di menangkan oleh tim Revan.

Fathan mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya. "Ini semua belum berakhir."batinnya lirih.

Semua siswi meneriakan nama Revan entah itu dari sekolahnya atau sekolah lawan. Nadin mendekati Revan dan memberikan minuman dingin untuknya.

Dari tempatnya duduk ia dapat melihat jelas Nadin yang mencoba mendekati Revan. Tatapan mereka beradu beberapa detik sebelum Gisella bangkit dari duduknya lalu keluar dari lapangan.

"Sel, elo mau kemana.?"tanya Kania dan Selly.

"Keluar, disini panas. "Ujarnya dingin. Namun belum sempat ia keluar dari pintu seseorang mencekal tangannya...

"Gisella...."

1
HitNRUN
Meresap dalam hati
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Ryner
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!