NovelToon NovelToon
Panggung Kehidupan

Panggung Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Model / Bullying di Tempat Kerja / Karir / Persahabatan
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Kairos Lim, aktor papan atas yang terpaksa menghadapi badai terbesar dalam hidupnya ketika kabar kehamilan mantan kekasihnya bocor ke media sosial. Reputasinya runtuh dalam semalam. Kontrak iklan dibatalkan, dan publik menjatuhkan tanpa ampun. Terjebak antara membela diri atau menerima tanggung jawab yang belum tentu miliknya. Ia harus memilih menyelamatkan karirnya atau memperbaiki hidup seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

H-3 Pertunangan

M/V Shin Hanna yang baru saja di rilis pada akun resmi Luminar Entertainment beberapa jam yang lalu kini telah menuai jutaan tayangan. Setiap detiknya pun tayangan terus bertambah dan mulai menyebar ke seluruh pengemar musik.

Namun, kebahagia itu tidak disambut dengan baik oleh pemiliknya. Alih-alih bersenang-senang Hanna malah mengurung dirinya di dalam kamar. Terus menatap laptop di mana M/V nya di tayangkan berulang kali.

Tatapan itu kosong, pikirannya sedang berkelana tidak tentu arah. Rasa sepi menghinggapinya sebab kebahagian yang ia terima tidak dapat dia bagikan pada orang yang dia cintai.

Tiga hari lagi pertunangannya dengan Park Minho, selama itu pula dia tidak bertemu atau bertukar suara dengan sang kekasih. Shin Hanna hanya mengetahui kabar Kairos Lim dari layar tv dan berita yang sedang beredar.

Tidak terasa air matanya terjatuh begitu saja. Kesal dan sedih bercampur menjadi satu dalam hatinya.

"Kenapa oppa bisa hidup bahagia tanpaku? Kenapa aku tidak bisa?" tanyanya dengan nada serak. Terlebih melihat senyuman lebar Kairos Lim yang mengikuti kegiatan di beberapa program Tv.

Ia larut dalam kesedihan sampai akhirnya deringan ponsel berhasil menarik dirinya dari dunia sepi yang ia ciptakan.

"Kenapa Oppa?" tanyanya pada Park Minho, suaranya dibuat senormal mungkin.

"Tiga hari lagi pertunangan kita, aku tahu sulit membatalkannya sebab nama baik kita di pertaruhkan. Tapi jika kamu ragu aku akan membatalkan semuanya Hanna. Aku tidak tega melihat dirimu yang sekarang."

"Aku tidak sedih karena pertunangan kita Oppa." Shin Hanna mengelengkan kepalanya padahal Park Minho tidak akan melihat.

"Lalu?"

"Aku sedih karena tidak bisa berbagi kebahagiaan dengan oppa Kai. Aku sangat merindukannya."

"Maka temui, dia juga sangat merindukanmu."

"Tidak bisa. Aku yang memutuskan hubungan kami. Aku lebih membela appa, aku yakin appa tidak bersalah."

"Aku mengerti kebimbanganmu." Terdengar helaan nafas dari seberang telepon. "Oh iya, selamat atas kesuksesan M/V mu, aku yakin konsermu yang akan datang akan menjadi konser terbesar sepanjang masa."

"Semoga saja." Shin Hanna berusaha tersenyum. "Btw kenapa Oppa meneleponku?"

"Um itu, aku ingin bicara dengan appamu, tapi tidak menjawab panggilanku, sepertinya appamu sangat sibuk."

"Tidak, tadi aku melihatnya di rumah. Tunggu, aku akan menemuinya."

Shin Hanna keluar dari kamar tanpa memutus sambungan telepon, Park Minho pun tidak mematikannya dan menunggu Hanna bicara.

"Eomma, appa di mana?" tanyanya pada sang mama yang dia temui di ruang tamu.

"Baru saja keluar rumah."

Shin Hanna pun mempercepat langkahnya takut papanya meninggalkan rumah. Ia tersenyum mendapati papanya masih ada di taman, ia terus mengikuti sampai pada ruang bawah tanah.

Ini pertama kali untuknya menginjakkan kaki di tempat terlarang papanya. Ruangan itu tidak terlalu buruk, bahkan terkesan mewah meski pencahayaannya tidak terlalu terang.

Langkahnya berhenti menyadari papanya tidak sendirian, di dalam sana orang yang Hanna kira sudah dipecat oleh papanya, tersenyum dan menyambut kedatangan sang papa.

"Apakah semuanya sudah siap?" tanya Shin Jun-Ha duduk di kursi kebesarannya.

"Sudah Tuan, setelah pertunangan, tuan Park akan menjadikan anda kandidat dan 95% terpilih menjadi calon walikota."

"Dan ini ...." Orang kepercayaan Tuan Shin Jun-Ha memberikan sebuah map yang entah apa isinya. "Salinannya sudah saya kirimkan kepada reporter. Jika Tuan Lim mempersulit anda sedikit saja, maka Identitas Kairos Lim akan tersebar ke seluruh dunia. Kali ini dia dan Tuan Lim benar-benar akan hancur."

"Appa!" bentak Hanna yang tidak bisa mengendalikan diri mendengar identitas Kairos akan tersebar dan kembali hancur bersama Tuan Lim.

"Ha-Hanna?"

"Hanna tidak akan membiarkan appa berbuat jahat kepada oppa."

Tanpa siapapun sangka, Hanna mengambil map yang terletak di atas meja dan berlari sekuat yang ia bisa. Namun, pergerakannya tidak secepat sang papa.

"Hanna-ya berhenti menentang kehendak appa! Berikan berkasnya dan pergilah. Anak Haram sepertinya tidak pantas untukmu. Dia pantas hancur bersama pria tua arogan itu."

"Tidak Appa, oppa Kai bukan anak Haram. Appa tidak akan bisa menyakiti oppa jika pertunangan batal kan? Maka aku tidak mau bertuangan dengan Park Minho."

"Hanna!"

Suara tamparan mengema di dalam ruangan tersembunyi itu. Cap tangan tercetak jelas di pipi mulus Hanna bahkan ada darah yang keluar melalui hidung.

"Ap-appa tidak bermaksud untuk ...."

"Jangan menyentuh Hanna!" Perempuan itu melayangkan tatapan kebencian pada appanya, tidak lupa melempar berkas yang barusaja ia bawa tadi.

Mengingat berkas itu tidak berguna meski dia membawanya pergi sebab salinannya sudah ada pada reporter.

"Ini semua kesalahanmu!" bentak Shin Jun-Ha setelah Hanna pergi. Tidak lupa melayangkan pukulan keras sehingga orang kepercayaannya jatuh tersungkur dan membentur dinding ruang bawah tanah.

"Maaf kan saya Tuan, saya berjanji jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saya akan menyerahkan diri kepada polisi. Tuan tidak terlibat jadi jangan ganggu istri dan putri saya. Tolong jangan cabut biaya pengobatan putri saya."

"Dengarkan ini baik-baik." Shin Jun-Ha maju selangkah dan menginjak pundak orang kepercayaanya. "Kamu dalang dari hancurnya karir Kairos dan kamu adalah pria yang menghamili Han Sena. Kamu adalah pengkhianat partai oposisi Tuan Lim. Satu lagi, kamu adalah pemilik hotel The Horizon House di Gangpyong-gu."

"Iya saya akan mengakui semuanya Tuan, saya pelakunya tapi jangan usik keluarga saya."

1
Maria Kibtiyah
bener kan kairos tuh anak appanya
Maria Kibtiyah
masih ada tapinya
Maria Kibtiyah
apa sebenarnya si kai emng anak kandung appannya tapi dia anak hasil hubungan gelap
Arsyad Algifari.
jadi yang hamilin Sena itu apa nya hanna
Maria Kibtiyah
wah dalangnya appa nya hanna ... apa jgn2 yg hamilin senna appa nya hanna...
Maria Kibtiyah
wah dalangnya appa nya hanna ... apa jgn2 yg hamilin senna appa nya hanna...
Arsyad Algifari.
para orang tua yang egois
Maria Kibtiyah
rumit banget kisah mereka
Maria Kibtiyah
wah ternyata bpk mereka ini yg mau menghancurkan mereka
Arsyad Algifari.
mungkin kebanyakan belum tau kalau mamaknya avegas bikin karya baru 🙏
Arsyad Algifari.
semangat ya ka .aku selalu setia ko .😁😁
Maria Kibtiyah
semangat ya thor mungkin karena lama vacum jd pembaca gk tau ada karya baru
Maria Kibtiyah
siapa tuh yang ngomong
Maria Kibtiyah
wah ternyta yg hamilin si senna tuh orang kepercayaan appa hanna...
indriyanii
siapa dalang sebenarnya sih..gregetan jadinya
Maria Kibtiyah
hadehhh gimana nanti hubungan hanna sama kai
Arsyad Algifari.
dan Hanna mengetahui nya. itu lah rahasia yang di sembunyikan Hanna
Maria Kibtiyah
aduh gimana nanti hubungan mereka yh
Arsyad Algifari.
apa maksud Hanna bicara seperti itu
Maria Kibtiyah
nah kan bpknya si hanna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!