Wanita yang sering menangis dalam sujudnya, dia adalah Syifa Salsabila, seorang istri yang selalu dihina dan direndahkan ibu mertua dan saudara iparnya lantaran ia hanya seorang ibu rumah tangga tanpa berpenghasilan uang membuatnya harus berjuang. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang tak kenal lelah akhirnya kesuksesan pun berpihak padanya. Akankah ia balas dendam setelah menjadi sultan? ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAMALIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Mas Fahri, kamu sengaja kan manas-manasin aku supaya cemburu?"
"Nggak sih sebenarnya, karena aku dan Syifa memang pasangan suami istri, kalau kamu merasa cemburu berarti cemburumu itu salah tempat, segera bertobat lah!"
"Nggak bisa! Ibumu sudah merestuiku, bahkan beliau lebih menyayangi aku daripada istrimu yang pengangguran itu, apa Mas Fahri mau jadi anak durhaka??"
"Iya, Fahri. Ibu lebih setuju kamu menikah dengan Tania ketimbang dengan Syifa itu, sudah jelas Tania lebih dari hal apapun, sedangkan Syifa hanya jadi benalu di rumah ini, apakah matamu itu rabun nggak bisa membedakan mana batu kerikil dan mana batu berlian?" sahut Rita mengungkapkan keinginan hatinya.
"Untuk urusan hati itu butuh kenyamanan bukan kecantikan atau pun jabatan, Bu. Kalau dulu aku memutuskan menikah dengan Syifa berarti hanya Syifa lah yang bisa membuatku nyaman bukan Tania."
"Mas Fahri, apa sih kelebihan istrimu itu jika dibandingkan denganku? Sebisanya aku akan berubah seperti dia?"
"Dia adalah wanita yang bisa menghargai orang lain dan taat pada suaminya. Jika kamu ingin berubah seperti dia maka jangan memaksaku lagi dan tolong hargai keputusanku yang hanya ingin hidup bersama Syifa!"
"Tapi ..."
"Tania, hidup ini tidak lah ideal buat siapapun, jadi please jangan memaksakan semua kehendakmu bisa terpenuhi, mungkin orang tuamu dari dulu bisa memberikan apa yang kamu inginkan, tapi adakalanya kamu harus bisa menahan diri tidak memaksakan keadaan yang hanya akan merugikan orang lain!" jelasnya lembut supaya Tania bisa paham dan mengerti.
"Baiklah, kalau gitu aku permisi dulu!" pamitnya dengan kecewa lalu pergi begitu saja.
"Fahri, kamu apa-apaan sih? Kenapa menolak Tania lagi? Sudah bagus dia bersedia menjadi istri keduamu, padahal tidak semua wanita rela untuk dimadu, Fahri?!"
"Mungkin Tania rela, tapi bagaimana dengan Syifa? Aku tidak ingin menyakiti hati wanita yang aku cintai, Bu."
"Heleh, cinta lagi cinta lagi?! Perasaan bapakmu dulu nggak gitu-gitu amat sama ibu??"
"Mungkin ada yang salah dengan ibu, sehingga perlu di instrospeksi!"
"Maksudmu??"
"Maaf, Bu. Udah lah aku capek, Bu. Aku mau istirahat dulu!"
Fahri melenggang pergi menuju ke kamarnya, sedangkan Rita masih terdiam di ruang itu sambil menyayangkan sikap putranya yang tak mau menuruti kata hatinya.
*
*
Di kantor Tania masih kesal dengan perkataan Fahri, hingga ia berencana untuk mempersulit tugas-tugas salah satu staffnya itu supaya menyesal sudah menolaknya berkali-kali.
"Bu Tania memanggil saya?" tanya Fahri setelah memasuki ruangan manager.
"Ya. Mulai sekarang tolong kemasi semua barang-barang kamu, karena kamu saya mutasi ke bagian lain!"
"Bagian lain? Dimana, Bu?"
"Jadi office boy."
"Apa??"
"Kenapa kaget? kamu kira hanya kamu yang bisa membuat saya kecewa? No. Sekarang saya pun bisa membuatmu kecewa, saya juga bisa membuatmu kerja tak nyaman di kantor ini!"
"Tania, Saya sudah kerja di bagian ini hampir 5 tahun tanpa kesalahan apapun jadi nggak adil banget kamu memutasi pekerjaan saya hanya karena alasan pribadi?"
"Terserah apa katamu! Pokoknya rasa kecewaku yang kemarin itu tidak lah gratis, Sekarang keluar lah dan laksanakan apa yang menjadi perintahku!"
Tanpa berkata-kata lagi Fahri langsung pergi begitu saja, ia tak menyangka managernya itu akan berbuat nekat padanya.
Fahri mulai mengemasi barang-barang miliknya dengan dibantu oleh Tommy "Yang sabar ya, Fah. Emang kalau punya wajah tampan itu banyak cobaannya seperti aku nih akhirnya tak cobain semua, he he ...."
"ini bukan tentang tampang aja, Tom. Tapi tentang obsesi Tania yang melebihi batas kewarasannya padaku, nyatanya di luaran sana masih banyak kok pria tampan dan mapan, tapi entah setan mana yang menggoda Tania terus untuk mengganggu rumah tanggaku hingga menghalalkan segala cara seperti ini, hufft ..."
"He he, Setan Dasim lah yang tugasnya selalu mengacaukan hubungan rumah tangga."
"Mungkin, tapi aku tidak akan menyerah dengan usaha-usaha konyolnya itu."
"Good, wanita-wanita seperti Tania itu berbahaya, Fah. Seandainya pun kamu menuruti keinginannya untuk kamu nikahi, bukan tidak mungkin nanti dia akan menghalalkan segala cara lagi untuk menyingkirkan Syifa dari sisimu."
"..."
Bersambung ...