Cerita ini dibuat hasil dari pemikiran sendiri tanpa plagiat karya siapapun, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dll.
Menceritakan tentang seseorang yang mencari rezeki di Kota Bogor, yang selalu menggunakan angkutan umum KRL.
Selama ini dia hidup di Kota Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan di Bogor.
Selama itu juga dia selalu menggunakan KRL yang dimana terkadang bagi dia ada hal janggal di dalam kereta tersebut.
Bagaimana kisah Perjalanan yang selalu dilalui?
Yuk mau kenal Author nya?
Bisa cek di :
IG : @ptycalam
pitriyanicalam.wordpress.com
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerupai Prita
Arya merahasiakan kejadian tersebut dari kedua orangtuanya. Dia tidak mau papa dan mama nya khawatir dengan apa yang dialami oleh Prita.
Bagaimana esok hari Prita akan berangkat kerja, apa dia akan trauma. pikir Arya
Arya masih sangat cemas dengan Prita.
"Bang, mama lihat kamu melamun aja. Ada masalah?" tanya mama mengelus kepala Arya dengan lembut
"Arya lagi mikir mah, duren yang Arya beli tadi malam kok tinggal sedikit ya" jawab Arya ngasal
"Astaghfirullah bang, masalah makanan doang kamu sampai melamun. Kalau habis ya yang makan antara papa mama dan adikmu, masa mau perhitungan begitu" ucap mama menasehati
"Abang kira hantu durian yang makan, hehehe" jawab Arya terkikik melihat raut wajah mama nya yang kesal
"Nggak sekalian kamu panggil upin ipin untuk cari duriannya" ucap mama memukul pelan kepala Arya
"Mama tau aja ada film itu" jawab Arya
"Adikmu udah dewasa masih hobi nonton upin ipin, Doraemon sama Spongebob. Gimana mama nggak hafal" ucap mama
"Anak itu memang masih aja kaya bocah" jawab Arya
"Biarkan saja dia nonton itu. Dari pada yang aneh-aneh, sudah sana panggil adikmu kita sarapan bersama" ucap mama menyusun makanan dimeja makan
Tok... Tok....
"Dek keluar, nggak keluar abang dobrak" teriak Arya tertawa pelan
Ceklek... Suara pintu
"Apaan sih bang, panggil orang begitu banget" ucap ku kesal dengan tingkah bang Arya
"Alhamdulillah masih bernafas" jawab Arya mengelus dada nya
"Ish abang ini ngeselin" ucap ku ngambek
"Lagian abang panggil nggak ada yang nyaut, jadi abang pikir kamu dalam bahaya" jawab Arya
"Ngaco" sahut ku masih kesal
"Apa ada yang kamu pikirkan?" tanya Arya menatap adiknya dengan sayang
"Semalem aku kenapa ya bang" jawab Prita bertanya balik pada abangnya
"Ngapain ya, mimpi kamu sampe teriak-teriak tolong jangan bawa aku pakai kereta. Lagian siapa yang mau bawa kamu. Pertama kali naik kereta sampe susah move on" ucap Arya mengalihkan
"Masa iya aku mimpi bang" pikir ku masih bingung
Masa Prita nggak ingat apa yang terjadi tadi malam, apa alam bawah sadarnya dia ke tempat berbeda. Apa gimana sih aku jadi nggak paham. Batin Arya ikutan bingung dengan tingkah adiknya
"Besok berangkat ke Bogor jam berapa?" tanya Arya
"Habis shalat subuh aja, Abang anterin sampai stasiun ya" jawab Prita
"ARYA, PRITA SARAPAN" teriak mama dari lantai bawah membuat aku dan bang Arya terkejut
"Eh iya abang lupa, kesini tuh mau panggil kamu disuruh mama sarapan" ucap Arya menepuk dahi nya
"Kebiasaan, hobi ngerumpi" jawab ku senyum
"Abang ngerumpi sama kamu dan dikamar mu. Jadi sekita 95% semua gara-gara kamu, dek." ucap Arya meninggalkan adiknya
"Bang Arya, awas ya" teriak Prita kesal
Hari ini kita tidak makan dimeja, lebih tepatnya lesehan beralasan karpet. Menu makanan sudah tersedia dikarpet.
Mama memasak sayur asam, ikan asin, ayam goreng, tempe tahu, lalapan dan juga sambal. Menu orang sunda banget ini, nggak lupa kerupuk harus ada.
"Mashaallah, nikmat nya nih lihat makanan" ucap ku tergiur dengan sayur asin sambal dan ikan asin
"Alhamdulillah, tapi mah. Masa pagi-pagi sarapan ini" keluh Arya
"Memangnya kenapa?" tanya mama heran
"Ini tuh nikmat bang" jawab ku
"Apa nggak bikin mules makanan ini, masih pagi ini" ucap Arya ngeri makan sambal pagi-pagi
"Kalau takut mules, nggak usah makan. Sana cuci mobil aja" sahut papa duduk bergabung
"Heh, Arya udah lapar banget. Ayo makan sekarang" jawab Arya mengambil piring dan mulai mengisi nasi serta lauk nya
"Giliran cuci mobil aja nggak mau" ledek ku melihat bang Arya semangat untuk makan ngga seperti tadi mengeluh
"Udah jangan bawel" ucap Arya memasukan nasi ke dalam mulutnya
Selama makan mereka tidak ada yang bersuara, sangat menikmati hidangan. Selesai makan aku kembali ke dalam kamar dan memainkan ponsel
Tring
✉️ Ratna
Mbak, dimana?
Kenapa Ratna chat bertanya aku dimana, kemarin kan aku bilang pulang kerumah. Gumam ku pelan
✉️ Prita
Rumah, ada apa?
✉️ Ratna
Tadi subuh Mia lihat teteh lagi duduk di sofa dengan meja Billiard
Aku sangat terkejut membaca pesan dari Ratna.
✉️ Prita
Kok bisa, jelas-jelas saya dirumah ini
✉️ Ratna
Si Mia juga awalnya nggak yakin itu teteh. Karena dia penasaran akhirnya dia dekati, saat udah dekat sambil panggil nama teteh pas berbalik beneran wajah teteh cuma senyum mengerikan
Astaghfirullah, kenapa meniru wajah ku tuh setan. Masa aku mirip setan. Batin ku kesal sedikit
✉️ Prita
Keadaan Mia bagaimana?
✉️ Ratna
Hanya terkejut aja, tadi kamu panggil ustad Zaki dan sudah dikasih air doa
✉️ Prita
Kalian hati-hati ya, ingat baik-baik kalau saya sudah pulang dan nggak ada di kantor. takutnya ada apa-apa yang kena imbasnya saya, setan itu menyerupai saya nih.
✉️ Ratna
Aman teh, kami sepakat habis subuh nggak mau bebersih dulu sampe matahari benar-benar muncul
✉️ Prita
Lagian kalian terlalu rajin, buat apa subuh-subuh membersihkan rumah. saya aja sampai heran lihat kalian awal-awal
✉️ Ratna
Maksudnya tuh biar siang kita bisa istirahat, tapi nyatanya susah juga untuk istirahat
✉️ Prita
Mulai kerja jam setengah 7 aja, kalian kerja bertiga pasti akan lebih cepat kalau bekerja sama
✉️ Ratna
Siap teh, ini berarti teteh beneran dirumah ya
✉️ Prita
Iya saya dirumah.
Perasaan ku semakin nggak enak, kenapa setan tersebut harus menyerupai aku. Dengan cepat aku keluar menemui papa.
Papa lagi membersihkan mobil bersama bang Arya.
"Pah" panggil ku
"Iya sayang" jawab papa tanpa melihat ke arah ku
"Mau bicara sebentar" ucap ku dengan manja
"Bicara apa?" timpal Arya terlihat panik
"Hanya mau minta temenin ke rumah teman papa yang namanya pak Abib" jawab Prita
"Untuk apa?" tanya papa terkejut
"Mau tanya-tanya aja" jawab ku
"Awas dek, takutnya jadi musyrik" sahut Arya
"Hanya tanya bang, nggak sampe gimana-gimana. Inshaallah masih bisa berdoa pada Allah" jawab Prita
"Prita ada masalah atau bagaimana sampai mau ketemu pak Abib" tanya papa serius
"Nggak ada sih, cuma suaminya bu Zahra sedikit aneh buat Prita. Bukan berari Prita mau ikut campur urusan rumah tangga mereka nggak ada untungnya juga buat ku, pah" jawab ku
Aku menceritakan selama seminggu tinggal di kantor. dari tentang tempatnya, pekerjaan begitu juga dengan pak Andi yang selalu bikin orang kesal.
Tapi Prita tidak menceritakan kalau pak Andi sering melakukan kekerasa dalam rumah tangga, cukup mengatakan pak Andi posesif sama istrinya mungkin karena istrinya cantik dan masih muda.
pasti byk demit di sana
Ririn ketemu berarti pintu taubatnya sedang dibukakan.. semoga saja.
Beruntungnya Bagas nggak tergoda sama Ririn ternyata pacarnya malah jauuuuuuhh lebih baik dari Ririn yg seneng bersekutu dengan setan.
maunya di perhatikan 🤭