NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 2

Pewaris Terhebat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Setelah kemenangannya melawan keluarga Ashcroft, Xander menyadari bahwa kejayaan hanyalah gerbang menuju badai yang lebih besar.

Musuh-musuh lama bangkit dengan kekuatan baru, sekutu berpotensi menjadi pengkhianat, dan ancaman dari masa lalu muncul lewat nama misterius: Evan Krest, prajurit rahasia dari negara Vistoria yang memegang kunci pelatihan paling mematikan.

Di saat Xander berlomba dengan waktu untuk memperkuat diri demi melindungi keluarganya, para musuh juga membentuk aliansi gelap. Caesar, pemimpin keluarga Graham, turun langsung ke medan pertempuran demi membalas kehinaan anaknya, Edward.

Di sisi lain, Ruby membawa rahasia yang bisa mengguncang keseimbangan dua dinasti.

Antara dendam, cinta, dan takdir pewaris… siapa yang benar-benar akan bertahan di puncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Pernikahan Ruby dan pria bernama Ezra Blair berlangsung dengan lancar tanpa kendala apa pun. Keluarga Ashcroft, keluarga Blair, dan para tamu undangan tampak ikut berbahagia. Pesta pernikahan berlangsung meriah dengan alunan musik indah.

Satu per satu tamu undangan menyalami Ruby dan Ezra. Semua tampak normal meski Ruby harus menutupi kegelisahannya dengan

pura-pura bahagia.

“Selamat atas pernikahan kalian berdua. Aku turut berbahagia," ujar Xander.

"Terima kasih atas kehadiran Anda, Tuan Alexander." Ezra tersenyum, menggandeng tangan Ruby lebih erat. “Aku berharap hubungan kita menjadi semakin dekat."

"Terima kasih, Alexander." Ruby memaksakan senyum, menoleh pada Mila dan Fabian, lalu beralih pada Dalton yang tengah mengamatinya. Ia buru-buru mengalihkan pandangan.

Di sisi lain, Dalton mengamati Ruby dengan saksama. la mengenal sepupunya itu dengan baik. Keputusan Ruby menikah dengan Ezra membuatnya bertanya tanya, terlebih ketika mengingat tindakan Ruby yang cukup mencurigakan akhir-akhir ini. “Aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu, Ruby. Ekspresi bahagiamu tidak bisa menutupi perasaan gelisahmu. Apa yang sebenarnya sedang kau sembunyikan?"

Xander menjauh dari kerumunan, memilih berada di pinggiran air mancur, menoleh pada Samuel dan Sebastian yang tengah berbincang dengan Marcus di dekat panggung.

"Tuan, salah satu tim pencari Evan Krest baru saja mengirimkan pesan jika mereka mencurigai seorang pria yang kemungkinan besar mengetahui soal Evan Krest. Saat ini, tim pencari sedang membuntuti pria itu ke pinggiran kota Petalland, sedang tim lain masih mencari keberadaan Evan Krest dipusat kota dan kota lain," ujar Govin.

"Jangan sampai kita kehilangan jejak orang itu. Petunjuk sekecil apa pun tentu akan sangat berguna." Xander berusaha tenang untuk memikirkan cara terbaik. Pencarian Evan Krest tidak boleh sampai memakan waktu terlalu lama.

Xander menoleh saat melihat keramaian di lokasi pernikahan di mana Ruby dan Ezra sedang

melemparkan buket bunga pada para tamu undangan.

Govin menoleh pada jam tangannya yang baru saja berbunyi. Sebaris pesan muncul di layar jam. "Tim pencari kehilangan jejak orang itu, Tuan. Tapi tim pencari lain mendapatkan petunjuk dari seorang wanita yang dicurigai mengenal Evan Krest. Mereka sedang membuntuti wanita itu yang mengarah ke pinggiran kota Petalland."

"Ada kemungkinan jika kedua orang itu memiliki hubungan."

Xander menjadi bimbang antara tetap menunggu kabar atau justru pergi ke kota Petalland. la

mengembus napas panjang untuk menenangkan diri. Meski tidak boleh membuang-buang waktu, tetapi di saat yang sama ia tidak boleh gegabah hingga salah langkah.

Xander menikmati pesta pernikahan dengan perasaan tak tenang. Ia bergabung dengan Sebastian dan Marcus, sesekali berbincang dengan beberapa tamu undangan. Beberapa di antara mereka juga mengenalkan putri-putri mereka padanya.

Xander kembali menjauh dari keramaian. "Apa ada kemajuan, Govin?"

"Tim pencari kehilangan jejak wanita itu, Tuan. Saat ini, mereka mengerahkan lebih banyak

kelompok ke semua sudut kota Petalland.”

Pencarian ini mengingatkan Xander pada pencarian kelompok Pedang Ganda Silang alias keluarga Hillborn dahulu. Semua terasa sulit meski pada akhirnya ia berhasil menemukan keluarga ibunya dengan bantuan banyak pihak. Jika kedua orang itu memang memiliki hubungan dengan Evan Krest sesuai dengan dugaannya, pasti ada semacam petunjuk yang bisa ia temukan.

"Kedua orang itu sama-sama mengarah ke pinggiran kota Petalland. Apa mungkin keberadaan Evan Krest memang berada di pinggiran kota atau justru kedua orang itu sengaja mengecoh setelah tahu kalau mereka dibuntuti? Pencarian sudah berlangsung selama sebulan di kota Petalland, tapi baru kali ini aku mendapat petunjuk," gumam Xander.

Xander mengamati foto Evan Krest di ponsel. Informasi mengenai prajurit rahasia sangatlah terbatas sehingga sulit baginya untuk mengetahui mantan prajurit lain. Akan tetapi, kalaupun bisa mengetahui mantan prajurit rahasia yang lain, bukan berarti mereka bisa memberitahunya soal Evan Krest dengan mudah.

Pesta pernikahan usai satu jam kemudian. Para tamu undangan satu per satu membubarkan diri hingga yang tersisa keluarga Ashcroft dan keluarga Blair.

Xander masih berada di pinggir lokasi pesta pernikahan, menghadap danau kecil dengan

pikiran yang terus bekerja untuk mencari solusi.

"Tuan Alexander, sekali lagi aku ingin mengucapkan terima kasih karena kedatangan Anda ke pesta pernikahanku dengan Ruby," ujar Ezra yang datang mendekat.

Xander perlahan menghadap Ezra, mengamati pria itu sesaat. Ezra tampaknya ingin membina hubungan baik dengannya. "Sudah menjadi kewajibanku untuk datang ke pesta pernikahanmu dan Ruby. Aku turut bahagia dengan pernikahan kalian."

Xander tak sengaja mengamati seorang pria tua seumuran Marcus yang tengah melaju di kursi roda dengan seorang pria muda yang menjaganya.

Ezra memahami siapa yang tengah Xander tatap. "Pria yang ada di kursi roda itu adalah kakekku, Noah Blair, Tuan. Kakekku merupakan salah satu panutanku. Masa mudanya dihabiskan di medan perang dan wilayah konflik, sedang masa dewasanya berada di kantor untuk membesarkan perusahaan keluargaku."

"Apa kakekmu seorang prajurit, Ezra?"

"Betul, Tuan. Kakekku beberapa kali mendapat

penghargaan dari negara atas jasa jasanya. Setelah dia pensiun, dia fokus untuk mengelola beberapa perusahaan keluarga kami. Di masa tuanya, kakekku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah."

Xander tiba-tiba terdiam ketika menyadari sesuatu. la memang pernah bertemu dengan pria tua bernama Noah Blair, tetapi baik dirinya maupun pria tua itu sama sekali tidak terlibat obrolan apa pun.

"Aku harap aku bisa berbincang dengan kakekmu, Ezra."

"Sayangnya, kakekku mengalami kesulitan berbicara sekarang, Tuan. Ingatannya pun mulai bermasalah. Dia hanya bisa berkomunikasi melalui bahasa tubuh sekarang. Jika Anda tidak keberatan, Anda bisa berbincang dengan ayahku."

"Aku pikir itu ide yang bagus. Aku akan meluangkan waktuku untuk berunjung ke kediaman keluargamu."

"Aku merasa terhormat dengan hal itu, Tuan." Ezra membungkuk, memilih bergabung

kembali bersama Ruby.

Xander menatap Ezra sesaat, mengalihkan pandangan ke sisi lain. "Govin, segera cari informasi mengenai Noah Blair. Jika dia mendapatkan penghargaan dari negara, itu tandanya dia adalah sosok yang penting. Ada kemungkinan jika Noah Blair mengenal sosok Evan Krest yang merupakan prajurit rahasia negara Vistoria mengingat umurnya yang tidak jauh dari kakek."

Govin terdiam agak lama. "Kalau tidak salah mengingat, aku pernah berlatih di bawah bimbingan Noah Blair saat aku kecil, Tuan."

"Benarkah?" Xander menatap Govin saksama.

"Hanya saja Noah Blair digantikan dengan sosok lain tak lama setelah dia melatihku. Desas desus beredar jika dia sengaja menghilang setelah pensiun dari militer. Ini adalah kali pertama aku bertemu dengannya setelah dua puluh talhun lamanya."

Govin menoleh pada jam tangannya sesaat “Aku sudah mengirim pesan pada pengawal lain untuk mencari tahu mengenai Noah Blair."

Xander memutuskan pulang. Selama perjalanan, ia memandang sisi jalan dengan pikiran yang tertuju pada obrolan singkatnya dengan Ezra. Ia berharap jika informasi mengenai Noah Blair bisa mengantarkannya pada sosok Evan Krest. Akan tetapi, sebelum itu ia akan bertanya pada seseorang.

1
Siti Norina
untuk beberapa hari kedepan kayaknya gw harus ngepet ni thor buat beli kuota demi PT.
#✌️✌️✌️
y@y@
💥👍🏿🌟👍🏿💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
Glastor Roy
up
Ablay Chablak
lamaaa
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
💥👍🏼👍🏻👍🏼💥
y@y@
🌟👍🏾👍🏿👍🏾🌟
Rocky
Kira2 apa ya 'sesuatu' yg di maksud Kakek Evan ?
Ablay Chablak
noh udh gw kasih hadiah thor...rajin2 ya updatenya
Rahmat BK
penderitaan di mulai
y@y@
🌟👍🏻👍🏼👍🏻🌟
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
💥👍🏼👍🏻👍🏼💥
Ablay Chablak
sehari 4bab lah thor
ikhsan
penasaran sama kelanjutannya gimna perjalanan xander
cepat² di up nya min
Glastor Roy
up
Siti Norina
nunggu up nya smp lupa sarapan thor
#makan2
Ablay Chablak
lama nih alur cerita ivan krest nya sampe 3 hari blm kelar
MELBOURNE: Disaksikan terus jangan sampai kelewatan yaa😘😘
total 1 replies
amienda
up byk2 thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!