Almira Denasya Putri Sekalipun tak pernah terpikir jika secepat itu ia akan menikah dengan pacar nya yang bernama David itu. Ibu Almira yang menjabat sebagai seorang CEO Diperusahaan besar itu ternyata memiliki alasan mengapa Almira dinikahkan secepat itu dengan seorang lelaki yang justru lelaki itu ternyata telah mengkhianati cinta Almira sendiri. Lalu Apakah Almira akan tetap bertahan mempertahankan cinta nya setelah ia tahu siapa perempuan yang telah merebut hati suami nya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CALON JANIN
KEMUDIAN Ayah nya Almira berkata,
"Kau sedang bersama siapa disana Nak? Apa sedang bersama Ibu mu?" Almira lalu menatap wajah ibu nya yang sedikit merah karena marah itu. Almira pun segera berkata kepada Ayah nya,
"Almira hanya sendirian saja dikamar Pah. Kalau Papah sedang apa? Apa Papah sudah tiba di Amerika???"
"Papah sedang berada di kamar hotel bersama istri dan dua anak Papah. Papah baru tiba di Amerika kemarin siang dan sekarang sementara menginap di hotel dulu sebelum esoknya pergi ke rumah baru."
"Apa Papah membeli rumah disana???"
"Iya Papah sengaja membeli rumah disini agar Papah bisa dekat dengan pekerjaan Papah."
"Ouh begitu Pah,..." Lalu Almira melirik wajah ibu nya dan Ibu Melinda terlihat gelisah ketika ditatap oleh Almira.
Kemudian Almira berkata membahas soal pernikahan nya itu dengan David. Ayah nya Almira nampak senang dan terharu sekali sampai menitikan air mata.
"Papah senang mendengar nya Nak. Sayang nya Papah tak bisa menghadiri acara pernikahan mu itu nanti karena tuntutan pekerjaan Papah ini."
"Tak apa-apa kok Pah, Almira memaklumi kesibukan Papah itu. Lagipula ada Mamah yang selalu mendukung Almira Pah."
"Baguslah jika ibu mu mendukung mu Nak. Bilang nanti pada ibu mu bahwa Papah tak bisa menghadiri acara pernikahan mu nanti. Mungkin Papah bisa melihat mu lewat video call seperti ini ketika waktu nya sudah tiba."
"Iya Pah, nanti Almira akan memberitahu Papah kapak waktu nya." Pada saat itu terdengar suara perempuan diponsel nya ayah nya Almira.
"Ayo Pah kita makan malam, anak-anak sudah menunggu."
"Baik Mah, nanti Papah akan menyusul." Setelah berkata begitu, Pak Restu berkata kepada Almira.
"Panggilan ini cukup sampai disini dulu ya Nak. Papah sudah ditunggu oleh mereka."
"Baik Pah, Almira paham kok." Setelah berkata begitu Ayah nya Almira berpamitan dengan Almira.
Kemudian Ibu Melinda bangun dari duduk nya sambil berkata,
"Mamah mau makan malam dulu." Lalu pergi keluar kamar nya Almira. Almira melihat wajah ibu nya itu semburat merah, Mungkin bisa di artikan itu adalah tanda cemburu atau tanda bahwa ibu nya sedang marah kepada nya. Almira pasti mengira bahwa ibu nya cemburu terhadap Ayah nya itu dan kemudian Almira pun menyusul ibu nya di ruangan meja makan.
"Almira lalu duduk di kursi kosong dan menatap wajah ibu nya yang merah merona itu."
"Maaf Mah jika ucapan Mira tadi menyinggung perasaan Mamah."
"Mamah memaafkan nya, sudah kamu makan dulu sayang. Jangan memikirkan hal tadi."
"Baik Mah." Ujar Almira menurut dan kini Almira pun ikut makan dengan Ibu nya.
Disela makan nya itu Almira bertanya kepada ibu nya.
"Apa Mamah tak ada niatan lagi untuk menikah?" Seketika wajah Ibu Melinda menatap Almira dan Almira langsung salah tingkah.
"Mengapa kamu menanyakan hal itu?"
"Tidak apa-apa Mah, Almira hanya ingin tahu alasan Mamah saja. Mengapa Mamah tak ada niatan menikah lagi, padahal Mamah masih muda." Ibu Melinda terdiam dan dalam hati nya membatin,
'Sebenarnya Mamah ingin sekali menikah dan mempunyai seorang suami, tapi sayang nya hal itu sangat berat. Sebab lelaki pilihan Mamah itu adalah calon suami mu Nak.' Tapi dalam lisan Ibu Melinda berkata lain,
"Sudah jangan memikirkan soal Mamah, Nanti juga jika waktu nya sudah tiba pasti juga Mamah akan menikah. Sekarang kamu fokus kuliah saja sampai tiba dihari pernikahan mu setelah kamu lulus Wisuda."
"Baik Mah." Ujar Almira patuh dan ia tak mau bertanya hal-hal yang aneh lagi kepada ibu nya.
Padahal saat itu Ibu Melinda masih memendam rasa cemburu terhadap mantan suami nya itu. Ketika Almira dihubungi oleh Ayah nya itu, Ibu Melinda sebenarnya ingin melihat wajah mantan suami nya dan ingin mengobrol menanyakan beberapa hal kepada nya. Tapi watak sipat gengsi dan ke egoisan Ibu Melinda sangat kuat, makanya ia hanya berkata seakan marah dan acuh tak acuh kepada Almira ketika ditanya oleh Almira. Padahal hati nya sangat rapuh sekali dan ingin sekali mengenang masa muda nya bersama mantan suami nya.
Kini Almira dan ibu nya sudah selesai makan malam. Mereka sekarang berada di kamar nya masing-masing. Ibu Melinda sedang membuka laptopnya karena ia harus mengecek semua kinerja karyawan nya itu. Sedangkan Almira sedang merenung terbaring diranjang nya. Mata nya menatap ke atas flapon kamar nya sambil membatin,
'Mengapa aku selalu mempunyai rasa curiga terhadap Mamah dan David ya? Apa mereka berdua mempunyai hubungan dibelakang ku? Tapi rasanya itu sangat tak mungkin karena watak Mamah keras kepala dan ego nya lebih besar terhadap lelaki manapun. Semoga saja nanti sampai tiba waktu nya hubungan pernikahan ku dengan David bisa langgeng sampai menua dan memiliki cucu.' Almira terus mengusap-usap perut nya yang masih belum terlihat membesar.
Hanya buncit sedikit saja, tapi Almira merasakan bahwa perut nya itu selalu terisi oleh sesuatu tapi bukan terisi oleh makanan. CALON JANIN Almira memang baru saja muncul dan masih menjadi zigot. Hal itulah yang membuat Almira merasakan perut nya kembung, padahal ia tak merasakan masuk angin atau mual-mual seperti yang sudah-sudah. Lambat laun pikiran Almira lelah dan pada akhirnya mata nya terpejam sampai ia tertidur dengan lelap nya.
David malam itu sedang berada di sebuah club malam di daerah Jakarta. Ia sedang ada janji dengan teman kampus nya dan bertemu di club malam. Suara jedag-jedug musik diskotik terdengar keras memekakan telinga David. Ia belum terbiasa pergi ke tempat semacam club malam itu. Apalagi dihadapan nya banyak alkohol dan para wanita cantik yang sedang berjoget ria memakai pakaian serba minim. Semakin membuat David terpesona melihat pemandangan menggairahkan tersebut.
'Kalau dari dulu aku tahu dunia malam seperti ini, mungkin aku akan mencari wanita yang untuk tidak dinikahi. Hanya dipacari dan di manfaatkan kehangatan tubuh nya saja. Tapi semua sudah terjadi dan terlanjur aku untuk bertanggung jawab menikahi Almira. Tapi dipikir-pikir ada bagus nya juga jika aku menikah dengan Almira karena pasti Ibu nya akan selalu meminta jatah kepada ku.' David membatin begitu ketika sedang menatap tubuh-tubuh perempuan seksi yang yang sedang berjoget ria itu.
Ada juga yang menggoda David dan David hanya tersenyum saja terhadap wanita itu. Teman-teman David ada yang sudah mabuk dan beberapa ada yang ikut berjoget bersama wanita di club malam itu. David sebenarnya anak baik, ia tak minum alkohol karena ia tahu minuman itu tak bagus untuk kesehatan nya. Ia berada ditempat tersebut karena ajakan dari teman kampus nya saja.
tapi tapi kalau
seorang istri (pemeran utama wanita) yang selingkuh dengan ayah mertua pasti novel itu sangat banyak penggemarnya, (karena banyak pembaca novel alias reader adalah pecinta PEBINOR dan PRIA TUA BANGKA)