Dinikahi Tuan Muda Buruk Rupa

"Kenapa kamu berpikiran seperti itu? Orang jahat seperti apa yang berani sekali menyakiti keluargamu? Atau mungkin kamu sudah salah sangka?" tanya Sam yang penasaran dengan apa yang terjadi kepada mendiang kakak sang istri. Karena Naura tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan, ia pun berusaha untuk menyembunyikan tentang apa yang terjadi kepada mendiang kakaknya, dimana sang kakak meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis dan membuat sang kakak meninggal dunia, sementara teman wanitanya selamat, tapi mengalami trauma yang mendalam sehingga kekasih Kakaknya memutuskan untuk pindah ke luar negeri agar bisa melupakannya kejadian yang mengerikan itu.

"Sudahlah, Sam! Aku tidak mau membahasnya lagi, cukup ku simpan dendam ini untuk siapapun yang sudah mencelakai Kakakku, biarlah Tuhan yang membalasnya dan aku berharap suatu hari nanti tidak dipertemukan dengan orang-orang jahat seperti mereka, orang-orang kaya yang seenaknya berbuat sekejam itu tanpa memikirkan bagaimana perasaan keluarganya." Ungkap Naura sembari mengusap air matanya.

Sam pun tersenyum dan setidaknya sang istri sudah tidak menangis lagi, sungguh sangat hancur perasaan Sam tatkala dirinya tidak bisa menghapus air mata sang istri secara langsung.

"Ya Tuhan! Kenapa bukan tangan ini yang menghapus air mata istriku, maafkan aku, Naura! Ingin sekali aku ke sana dan menghapus semua kesedihanmu, memelukmu erat dan memberimu ketenangan, aku akan selalu ada untukmu, Sayang!" Sam membatin sembari memperhatikan sang istri dengan berkaca-kaca.

Hingga akhirnya tiba-tiba saja, Naura menghadap ke belakang dan seketika Sam langsung menyembunyikan wajahnya di balik pintu. Sementara itu, Naura terlihat memperhatikan sekeliling, ia mencari dimana sang bodyguard yang tadi berada di belakangnya, mendadak pria itu hilang dan tidak ada di sana.

Justru Naura melihat ada kaki yang mengintip di balik pintu, karena Sam merasa jika Naura sedang memperhatikan dirinya, maka ia pun segera menutup ponselnya dan mengucapkan selamat tidur kepada sang istri.

"Oh ya, Sayang! Sepertinya aku harus pergi, kamu istirahat, ya! Aku pasti datang dalam mimpimu, dan aku akan memelukmu erat," seru Sam.

"Hmm ... iya kamu juga, jangan lupa makan, dan ingat! Jangan nakal di sana, awas saja kalau kamu tergoda dengan gadis-gadis cantik di sana, pulang-pulang aku tebas terongmu." Ucap Naura yang membuat Sam tertawa.

"Astaga, Sayang! Coba kamu pikir, gadis mana yang mau lihat mukaku yang menjijikkan ini, kamu jangan khawatir tidak akan ada yang berani menggoda suamimu, bahkan gorila pun tak sudi melihat wajahku, pasti ketakutan mereka. Kecuali kamu yang tidak pernah takut dengan kondisi wajahku yang seperti ini, makasih Sayang, aku merasa menjadi Pria yang paling tampan sedunia saat kamu bilang aku tampan meskipun kenyataannya mukaku sangat menyeramkan bagi tikus-tikus jalanan." Ucap Sam sembari terkekeh.

"Suamiku memang tampan, siapa bilang wajah suamiku menjijikkan, itukan hanya sampulnya saja, tapi didalamnya menyimpan berjuta keindahan, semua yang kamu miliki tertutup dengan wajah buruk rupa itu, tapi aku masih bisa melihat betapa cantiknya hati suamiku dan betapa gagahnya Samuel Alfonso yang sudah membuatku tergila-gila." Puji Naura kepada suaminya.

"Meskipun ada banyak pria tampan yang mencintaimu? Kamu masih tetap mencintaiku?" pertanyaan Sam tentu saja membuat Naura tertawa kecil.

"Ayolah, Sam! Kamu ini ngomong apa sih! Jangan coba-coba meragukan cintaku, ya! Aku tak peduli meskipun datang padaku seribu pria yang setampan Romeo sekalipun, jika cintaku sudah terpatri padamu, aku tidak akan pernah bisa melepaskannya." Balas Naura sembari tersipu malu.

...BERSAMBUNG...