Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
...Hai hai hai...
...Sebelum membaca nex partnya, ayo lah jangan lupa Like, Komen dan Vote....
...Mamak Diyah tambah semangat kalau kalian senang 🤭...
...Selamat membaca...
...Terima kasih sudah mampir...
●
●
●
"Ayo Rara ikut abang" ucap Dion menarik tangan adiknya.
Semua teman teman Zahra terkejut karena Dion menyentuh tangan Zahra dan Zahra pun hanya menurut dengan Dion.
"Mereka ada hubungan apa?"
"Ck! Padahal dia tidak mau di sentuh orang lain. Tapi lihat lah dia mau mau saja di sentuh Dion"
"Dasar cewek munafik"
"Iya tuh, cewek sok suci"
Brack
Angel sangat marah dengan ucapan teman temannya itu. Dia memang belum yakin dengan hubungan Dion dan Zahra. Tapi Angel yakin bahwa apa yang di ucapkan teman temannya itu adalah salah.
"Jangan asal bicara kalian, kalau kalian tidak ingin terkena masalah dari gue" Ucap Angel penuh penekanan.
"Siapa lo? Gue tidak perduli"
"Iya lah, temannya saja sama sama sok suci"
"Hei bich, jaga ucapan lo" Ucap Angel.
Angel menghela nafasnya dan tidak perduli dengan ucapan teman temannya itu. Dia lebih memilih untuk menunggu penjelasan dari Zahra lalu melabrak teman temannya yang sedari tadi menggunjing tentang Zahra yang tidak tidak.
Sedangkan Elang saat ini baru saja sampai di ruang Osis. "Lo ngapain ke sini?" Tanya Langit ketika melihat Elang masuk.
"Di mana Dion?" Tanya Elang.
"Bukannya dia belum pulang?" Tanya Langit balik.
"Dia tadi telfon gue dan nyuruh gue ke sini" Ucap Elang.
"Iya, memang gue suruh lo ke sini. Kenapa? Lo nggak mau?" Sahut Dion yang baru saja masuk ke dalam ruang Osis bersama dengan Zahra.
"Sayang, kok kamu di sini juga?" Tanya Elang pada Zahra. Zahra hanya menggelengkan kepalanya.
Dion melepaskan genggaman tangannya pada Zahra, dia berjalan ke arah Elang lalu....
Duack
Satu pukulan dari Dion mengenai wajah Elang hingga darah segar keluar dari sudut bibirnya yang sobek.
"Kalau lo tidak sanggup menjaga Zahra lebih baik lo kembalikan dia pada gue. Gue bisa menjaga dia lebih baik dari pada lo" Ucap Dion mencengkram kerah baju Elang.
"Bang, apa maksud abang?" Tanya Zahra yang memegangi lengan Dion.
"Diam kamu Zahra, ambil tas kamu dan ikut abang pulang sekarang" Bentak Dion.
"Jangan bawa istri gue" Ucap Elang marah.
"Lo nggak pecus untuk menjaga dia, untuk apa dia hidup dengaj pria bre***k seperti lo" Ucap Dion.
Brack
Dion mendorong tubuh Elang sampai membentur meja Osis. "Ikut abang pulang sekarang" Ucap Dion menarik tangan Zahra.
"Bang, aku tidak mau bang" Ucap Zahra menangis.
"Ion tenang lah, ada apa ini sebenarnya? Kita bisa bicarakan dengan baik baik" Ucap Langit yang mencoba menenangkan Dion.
"Diam lo Ngit, lo juga bang***tnya seperti dia" Ucap Dion marah besar.
"Ayo pulang" Bentak Dion pada Zahra.
"Bang aku tidak mau ikut abang, aku mau sama kak Elang bang. Tolong lepasin aku bang" Ucap Zahra memelas.
Namun Dion tidak perduli dengan permintaan Zahra. Dia terus menarik tangan Zahra hingga ke mobilnya yang terparkir di depan pintu gerbang.
"Bang, tolong jangan bawa aku pergi bang" Pinta Zahra memohon.
"Diam Zahra, abang akan tetap membawa kamu pulang. Dia hanya membawa pengaruh buruk untuk kamu. Abang tidak rela kamu di perlakukan seperti itu sama dia" Ucap Dion tegas.
"Jalan pak, kita pulang sekarang" Ucap Dion pada supirnya.
Zahra hanya diam saja di dalam mobil Dion. Percuma juga dia memohon pada Dion, karena saat ini Dipn sedang emosi. Dia lebih memilih untuk menunggu emosi Dion reda.
Zahra mengirim pesan pada Elang uang sedang uring uringan di ruang Osis saat ini.
💬 Jangan khawatir kak, aku akan bicara dengan bang Dion nanti. Kakak tunggu saja kabar selanjutnya dari ku" Zahra.
"Arght"
"Kenapa dia bawa Ara segala sih? Argh" Teriak Elang frustasi.
"Tenang dulu Lang, lo harus berfikir jernih sekarang. Nanti setelah pulang sekolah, gue akan temani lo ke rumah Dion. Semoga saja emosinya sudah lebih baik" Ucap Langit menepuk bahu Elang.
🌹🌹🌹
Ke esokan harinya.
Dion datang ke sekolah bersama Zahra. Semalam Elang dan Langut datang ke rumah Dion. Namun Dion mengusir mereka dan menyuruh Elang datang bersama kakek Dirga jika ingin bertemu dengan Zahra.
Dion menggandeng tangan Zahra berjalan menyusuri lorong sekolah untuk menuju ke kelas Zahra. Dion bahkan mengantar Zahra sampai masuk ke dalam kelas dan menuju ke bangku Zahra.
"Abang harap kamu tidak menemui dia. Abang akan pertemukan kalian jika dia membawa kakek Dirga ke rumah" Ucap Dion di depan Zahra yang saat ini sudah duduk di kursinya.
"Iya" Jawab Zahra cemberut karena dia marah dengan Dion yang melarang untuk bertemu dengan suaminya sendiri.
Dion mencium pucuk kepala Zahra yang tertutup kerudung putihnya. Lalu setelah itu dia berjalan keluar dari kelas Zahra.
Saat akan masuk ke kelas, dia berpapasan dengan Elang dan kedua sahabatnya. Dion menatap tajam ke arah Elang lalu dia berlalu masuk ke dalam kelasnya meninggalkan Elang.
"Lo ada masalah apa sih sama tuh ketos?" Tanya Dika.
"Bukan urusan lo" Jawab Elang dingin.
Bel istirahat telah berdering dengan nyaring. Dion keluar dari kelas namun di hadang oleh Elang yang sudah berdiri di depan pintu kelasnya.
"Gue mau ketemu sama Zahra sekarang. Lo tidak bisa memisahkan kami" Ucap Elang.
"Bukan kah gue sudah bilang ke lo tadi malam? Elo boleh temui adik gue kalau lo bawa pak Dirga ke rumah gue" Ucap Dion.
"Minggir lo" Ucap Dion mendorong tubuh Elang.
Dion berjalan ke arah kelas Zahra dan Elang terus mengikutinya. Dion tidak perduli dengan apa yang di lakukan Elang saat ini karena dia tidak ingin menyakiti Zahra jika dia baku hantam dengan Elang lagi.
"Heh, lo kan cewek yang di gandeng Dion tadi pagi?"
"Maksud lo apa? Lo sudah punya Elang san sekarang lo mau ambil Dion juga?"
"Tubuh lo saja yang lo tutupi dan jadi sok alim. Ternyata lo tidak jauh dari pecun"
"Sok suci lo pecun"
Banyak anak anak wanita yang mengerubungi Zahra dan Angel di kelasnya saat ini. Angel yang sejak tadi sudah beradu mulut dengan anak anak itu kini terdiam karena tidak habis pikir dengan ucapan mereka yang merendahkan Zahra.
...Nex partnya mau lagi nggak nih?...
...Kalau partnya ini suka nggak?...
...Harus komen ya.......
...Mamak mau minta maaf nih kalau ada typo banyak....
...Kalau suka dan seru dengan novelnya, jangan lupa ajak teman temannya buat baca juga 🤭...
...Salam sayang dari mamak Diyah...
...See you nex part ❤...
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜