Kirani Anastasia adalah gadis yang bisa di bilang kaya di kota itu, tapi nasib buruk menimpah nya di usianya menginjak 18 tahun. Perusahaan keluarganya di ambang kebangkrutan, hingga membuatnya terpaksa harus menikah dengan seorang CEO perusahaan ternama yang akan menyelamatkan perusahaan keluarganya, yang bernama Marvin Jensen.
Marvin Jensen adalah seorang pria dewasa yang berusia 33 tahun, yang tidak pernah percaya cinta, dia selalu bergonta-ganti teman ranjang setiap saat, dia bahkan tidak pernah menghargai wanita karena di matanya semua wanita itu murahan. Apalagi termasuk Kirani Anastasia yang rela menikah dengannya demi uang, untuk menyelamatkan perusahaan keluarganya.
Jadi bagaimana nasib Kirani Anastasia selanjutnya???....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ita sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAMU SANGAT JAHAT OM CEO
Setelah mendengar percakapan Marvin dan Bram, Kirani langsung naik ke kamarnya, dia sangat gelisah dan mondar-mandir sambil berfikir keras.
"Apa yang harus ku lakukan untuk dua pria yang paling berharga dalam hidupku" ucap Kirani sambil mengigit ujung kukunya berfikir.
"Sudah lah besok akan gue pikiran?" sambung Kirani.
************
Kirani dan Elmira sedang berada di kampus sedang menikmati makan siang, sambil saling curhat dan Kirani menceritakan semua masalahnya pada sahabatnya.
"Apa? apa seperti itu" ucap Elmira terkejut mendengar cerita Kirani.
"Iya Ra kenyataan nya seperti itu" ujar Kirani.
"Maaf Ran gue gak bisa bantu kali ini" balas Elmira memasang ekspresi sedih.
Tiba-tiba HP Kirani berbunyi dan ternyata Mamahnya yang menelpon, dia segera mengangkatnya, "Iya halo mah" ucap Kirani.
"Kirani secepatnya ke rumah sakit sekarang, Penyakit jantung papah mu kambuh" suara mamahnya dari sebrang telpon.
Seketika mata Kirana berkaca-kaca, dia benar-benar syok karena yang dia takutkan sudah terjadi.
"Ra gue ke rumah sakit sekarang" pamit Kirani lalu secepatnya mengemudikan mobil menuju rumah sakit.
Kirani sudah sampai di rumah sakit kemudian langsung menemui Papahnya, "Papah baik-baik saja" tanya Kirani khawatir.
"Kata dokter, untuk secepatnya di bawa ke rumah sakit" sahut Intan yang berdiri di samping putrinya.
Mario yang mendengar kedatangan putrinya, pelan-pelan membuka matanya, "Putriku kamu sudah datang" ucap Mario lemah sambil memegang dadanya.
Kirani langsung menatap Mamanya dan kembali melihat Papahnya, "Papah..." panggil Kirani lirih.
"Kirani sepertinya suamimu itu sengaja ingin membuat perusahaan papah hancur" ungkap Mario lalu terbatuk-batuk.
Kirani menggenggam erat tangan papahnya sambil menatap lurus ke depan penuh tanda tanya, "Papah tenang saja, Kirani janji akan menyelamatkan perusahaan papah" janji Kirani lalu berdiri.
"Mah jaga papah baik-baik, saya akan mengurus semuanya" pesan Kirani pada mamahnya.
Kirani kemudian bergegas meninggalkan rumah sakit dan menuju perusahaan jansen group untuk menemui suaminya.
Kirani langsung naik keruangan Marvin dan membuka pintu tampa mengetuk nya, membuat Marvin dan Ryan terkejut melihat kedatangan Kirani dengan penuh emosi.
Ryan menatap Marvin penuh arti, "Bos saya permisi dulu" pamit Ryan kemudian berjalan keluar dan di balas anggukan oleh Marvin.
Cukup lama Marvin dan Kirani bertatap-tatapan setelah kepergian Ryan, pada akhirnya Marvin mendekati Kirani lalu memeluknya, "Maafkan aku sayang, aku tidak berdaya" ucap Marvin dengan suara bergetar.
Kirani tidak menjawab, dia meluapkan tangisannya di pelukan suaminya, kemudian melepaskan pelukan Marvin, "Kenapa kamu sangat jahat om CEO" tutur Kirani sambil memukul dada kekar suaminya.
Marvin tidak melawan dia membiarkan Kirani memukulnya, untuk meluapkan emosinya sampai puas dan Kirani mengulangi kata-katanya berulang kali, pada akhirnya Marvin menangkap tangan Kirani lalu memeluknya kembali.
"Tenang lah sayang" bisik Marvin.
**********
Malam hari telah tiba, Kirani sedang berada di apartemen Elmira, dia masi berfikir agar semuanya baik-baik saja, Elmira hanya bisa terdiam melihat sahabatnya yang terlihat frustasi.
Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi, dengan malas Elmira berdiri membuka pintu, dan ternyata Ryan yang datang.
"Apa Kirani di sini?" tanya Ryan sedikit panik.
"Kirani di dalam, ada apa yah kak?" tanya Elmira bingung.
"Nomor nya tidak aktif" jawab Ryan sambil berjalan masuk mencari istri bosnya itu.
"Kirani bisa ikut dengan ku sekarang" ucap Ryan, saat sudah melihat Kirani.
"Ada apa kak Ryan?" tanya Kirani penasaran.
"Saat ini Marvin sedang tidak baik-baik saja" jelas Ryan.
"Di mana dia sekarang?" Kirani kembali bertanya.
Kemudian Kirani dan Elmira mengikuti Ryan ke tempat Marvin, dan beberapa saat kemudian mobil Ryan sampai di tempat parkir apartemen Marvin.
"Kak Ryan ini kan apartemen Marvin?" tanya Kirani serius.
"Segera temui Marvin, pasport apartemennya tanggal pernikahan kalian" suruh Ryan.
"Baik kak" balas Kirani lalu turun dari mobil Marvin.
Elmira kemudian pindah di kursi depan samping Ryan, "Benar kan kata gue kak, kalau pernikahan itu menyakitkan" ucap Elmira masi menatap kepergian sahabat nya.
Ryan menoleh melihat Elmira, "Kamu benar, aku gagal membuktikan pada-Mu, jaga dirimu baik-baik Elmira dan jagan berfikir untuk tinggal bersama pacarmu nantinya" ujar Ryan.
"Memangnya kenapa?" tanya Elmira.
"Kalau kamu butuh apa-apa hubungi aku aja, aku tidak akan meninggalkan indo, dan katakan padaku juga kalau kamu sudah siap menikah" ungkap Ryan.
"Apa kak Ryan akan menungguku?" ujar Elmira kembali bertanya sambil mengamati mata Ryan, apa ada kebohongan di sana.
"Aku siap, tapi apa kah kamu mau menikah dengan om-om nanti nya, kalau kamu baru siap untuk menikah 10 tahun lagi" balas Ryan dengan candaan.
"Kalau begitu anterin gue pulang dulu" ujar Elmira.
"Siap apartemen kita kan berdekatan, kamu lupa Ra" ucap Ryan kemudian mengemudikan mobilnya.
Ryan dan Elmira sudah berada di depan pintu apartemen Elmira, "Masuk lah Ra" ucap Ryan sambil memegang lengan Elmira.
Elmira kemudian menatap Ryan penuh arti, "Saat ini gue butuh teman, gimana dong? kan tadi ada yang janji ingin nemenin jika gue butuh" ucap Elmira.
"Jangan di apartemen kamu juga dong Ra, aku bisa khilaf seperti terakhir aku kesini" balas Ryan.
"Ternyata benar ya ucapan pria tidak bisa pegang" ucap Elmira sambil melihat ke sembarang arah.
"Oke jangan salahkan kakak yah jika terjadi apa-apa" ucap Ryan lalu merangkul pundak Elmira, membuat Elmira tersenyum kemudian memencet pasport apartemen nya dan kedua nya berjalan masuk.
Kirani menekan pasport apartemen Marvin dan membukanya pelan-pelan, dan melihat suaminya sedang mabuk berat, sedang duduk bersandar di sofa hampir tidak sadarkan diri.
Kirani mendekati Marvin pelan-pelan dengan mata berkaca-kaca, perihatin dengan keadaan pria yang sangat dia cintai, sedang tidak berdaya dengan hidupnya.
"Sayang apa yang kamu lakukan?" tutur Kirani sambil mengusap air matanya, lalu duduk di samping Marvin.
Kirani kemudian melepas jas suaminya lalu melonggarkan dasinya dan melepas kancing kemejanya juga agar Marvin merasa nyaman.
Marvin menangkap tangan Kirani yang sedang melepas kancing kemejanya, "Sayang aku benar-benar tidak bisa berdaya saat ini" gumam Marvin setengah sadar.
Kirani tidak mempedulikan ucapan Marvin, dia kemudian melepas sepatunya dan menuntunnya berjalan ke ranjang lalu membaringkannya, karena Marvin terlalu berat membuat Kirani terjatuh di atas tubuh atletis suaminya.
Kirani menatap wajah tampan Marvin dan mengusap wajahnya, "Aku akan membantumu, aku tidak bisa melihat orang yang aku cintai harus menderita seperti ini" ungkap Kirani.
"Sayang apapun yang terjadi jangan tinggal kan aku" ucap Marvin mengigau.
Kirani kemudian berdiri lalu menyelimuti tubuh Marvin, dan menatap tajam pada suaminya yang sudah terlelap, "Aku harus menemui pak Bram" ucap Kirani menahan amarahnya.