Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Larisha yang juga sudah kelelahan akibat menaiki ranjang bergoyang milik Tuan Lan, kini merebahkan dirinya diatas sofa dikamar itu. Berharap rasa perih dari bagian inti miliknya akan hilang saat esok hari.
Tik, tok, tik, tok, suara jam dinding didalam kamar itu menunjukkan waktu pukul 01.00 dini hari. Tuan Lan terbangun dari tidurnya dan mendapati knalpot miliknya sudah kembali meraung-raung meminta jatah kenikmatannya.
"Sial, sudah mengeras dan berdiri tegak kembali! Aku harus meminta Larisha untuk kembali ke ranjang ini!" Gumam Tuan Lan, yang lalu beranjak dari ranjang miliknya untuk menghampiri Larisha yang sedang tidur nyenyak diatas sofa.
Tuan Lan duduk disamping sofa itu dan memandangi kecantikan wajah Larisha meskipun tanpa riasan make up, kecantikan Larisha adalah kecantikan yang luar biasa. Tuan Lan dengan lemah lembut meraba-raba kedua kelopak mata Larisha, lalu meraba hidung dan terakhir meraba bagian bibir Larisha yang berwarna merah muda.
Sentuhan tangan Tuan Lan membuat Larisha terbangun dari tidurnya, dan kaget bukan kepalang mendapati Tuan Lan ada didekatnya.
"Astaga, Tuan kenapa anda disini? Apa yang anda lakukan?" tanya Larisha sambil sedikit menjauhi Tuan Lan.
"Aku ingin kau kembali ke ranjang ku!" lirih Tua Lan yang tak lagi berlaku kasar pada Larisha.
"Tidak, milikku masih sangat sakit Tuan! Lagipula aku yakin, cukup satu kali kita melakukannya aku pasti hamil, tidak perlu berkali-kali," kata Larisha sambil ketakutan.
"Larisha Mevia! Sadarlah, kau adalah tawanan kamarku bahkan sekarang kau sudah menjadi istriku, kau tidak berhak menolaknya! Sekarang ayo ikut kembali keatas ranjang itu," kata Tuan Lan lalu menggendong tubuh Larisha.
"Tidak! Persetan dengan mu Tuan, kau gila menyingkir dariku!" teriak Larisha sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Tuan Lan.
Namun Tuan Lan masih bersikeras menggendong tubuh Larisha lalu menurunkannya kembali diatas ranjangnya, karena has ratnya sudah diujung puncak, Tuan Lan kembali melucuti seluruh pakaian Larisha hingga pakaian itu berserakan diatas lantai.
"Aaa, tidak! Sudah cukup, jangan lakukan lagi!" teriak Larisha.
Tapi apalah daya, tenaga dari gadis berusia 19 tahun itu tidak mungkin bisa menang dari laki-laki kekar yang saat ini sudah kembali berada diatas tubuhnya. Tuan Lan kembali mengarahkan knalpot traktor sawah miliknya kedalam inti milik Larisa.
"Oughttt sit! Sangat sempit, ahh milikku benar-benar terhimpit." desahh Tuan Lan.
"Aasw sakit!! Tidak, lepaskan aku Tuan! Sudah cukup," kata Larisha.
Larisha harus kembali merasakan perih dibagian inti miliknya akibat knalpot berukuran super besar itu kembali memasuki miliknya secara kasar. Kesakitan yang dirasakan Larisha, seolah tambahan energi untuk Tuan Lan dalam memuaskan has ra tnya.
Tuan Lan bergerak penuh kenikmatan diatas tubuh Larisha, dia men ger aang tiada henti merasakan miliknya dijepit oleh milik Larisha. Gerakan maju mundur dari pinggul Tuan Lan semakin lama semakin membuat Larisha kembali terbiasa akan rasa sakit pada inti miliknya.
"Ah, Tuan! Mmmthhhjhhh," de sahh Larisha.
"Oh yeahh, teruslah keluarkan suara kenikmatan mu Larisha, aku ingin terus mendengarnya!" kata Tuan Lan.
Tuan Lan semakin memperkencang gerakan pinggulnya hingga membuat ranjang dikamar itu berbunyi ngik ngok ngik ngok akibat hentakan-hentakan keras yang dilakukan oleh Tuan Lan pada inti milik Larisha, begitu juga dengan kedua buah melon import milik Larisha yang juga ikut bergerak-gerak sesuai dengan tempo gerakan pinggul Tuan Lan.
Dan akhirnya, Tuan Lan kembali mencapai puncak kenikmatannya yang berhasil dia raih dengan sangat puas. Tubuh Tuan Lan tergeletak disamping tubuh Larisha, namun kali ini Tuan Lan tidak meminta Larisha untuk turun dari ranjangnya dan kembali tidur di sofa.
Saat Larisha hendak turun dari atas ranjang itu, tangan Tuan Lan menahan satu tangan Larisha membuat Larisha berbalik dan menatap wajah Tuan Lan.
"Tetaplah disini!" lirih Tuan Lan.
"Tidak sudi!" kata Larisha.
"Apa kau bilang?" tanya Tuan Lan.
"Kau tuli Tuan? Aku bilang, aku tidak sudi berada diatas ranjang milikmu lebih lama lagi!" kata Larisha sambil meninggikan suaranya.
❤️❤️❤️
Ehh dia malah nambah😂 ya udah deh bonus ya maak! Puas-puasin aja deh Tuan Lan, karena nantinya bakalan ada kejutan buat Larisha dan Tuan Lan yang akan bikin hari-hari mereka mulai gak tenang💃hayukk siram pake kembang dulu maak😉