Apa jadinya gadis yang bernama Kayla itu dijodohkan oleh anak dari teman lama Papanya, dengan seorang pria berusia 30 tahun. Gadis bernama Kayla ini memiliki sifat cerewet, kekanakan dan juga manja. Memiliki hobi menghayal, terbukti bahwa ia pernah berfikir ingin menjadi istri dari idol-idolnya yang berasal dari dunia korea selatan itu.
Pria yang dijodohkan dengannya memiliki sifat pemarah, anti dengan yang namanya merepotkan!. Ia juga membangun perusahaanya sendiri, dengan kegigihanya ia bisa duduk dengan jabatan sebagai bos idol.
Bisakah mereka menjalin kehidupan sebagai suami! Istri! Dengan sifat yang bertolak belakang itu?
Yukk langsung simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanda Naomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kericuhan Dirumah Sakit
Kini Devian sudah berada dirumah sakit, ia membawa Kayla kerumah sakit terdekat, karena Devian panik takut jika Kayla terjadi hal yang serius, dia mengendong Kayla dengan tergesa-gesa, terlihat sekali raut kekhawatiran yang terpancar diwajahnya itu.
"Suster! Suster!" teriak Devian. "Suster! Cepat.. Tangani istri saya, dia sedang sakit suster, cepat tangani istri saya" teriak Devian, yang membuat orang terganggu akibat suara Devian itu, ia sepertinya tak tahu jika dirumah sakit tidak boleh ada keributan, karena semua pasien pasti butuh ketenangan, mungkin dikarenakan kepanikanya jadi ia melupakan hal itu.
Para perawat yang mendengar teriakan Devian itu langsung saja menghampirinya. "Tuan tolong jangan buat keributan disini, pasien akan terganggu" ucap salah satu dari perawat pria itu.
"Tapi ini, tentang hidup dan mati istri saya, tolong cepat tangani istri saya" ucap Devian kalang kabut.
"Baik, saya akan membawa bangkarnya" ucap pria itu, lalu membawakan bangkar, agar mempermudah membawa Kayla kedalam ruangan.
Kayla sudah masuk kedalam ruang perawatan. Dokterpun datang dan memeriksa keadaan Kayla.
"Bagaimana dengan keadaan istri saya dok?" ucap Devian diselingi kecemasan.
Dokter itu tersenyum melihat Devian. "Istri anda baik-baik saja tuan, hanya saja magnya kambung dan hal itu membuat istri anda pingsang, sepertinya istri anda belum makan sedari pagi" jelas dokter.
Devian yang mendengar perkataan dokter itu jadi merasa bersalah, pasalnya ia membawa Kayla dari konser dengan paksa, ia tak tau jika Kayla belum makan.
Dokter yang melihat wajah lesu Devian kembali tersenyum, ia menepuk bahu Devian. "Tidak apa-apa tuan, anda tak perlu khawatir, sebentar lagi istri anda akan sadar, tolong rawat istri anda, dan berikan obat setelah istri anda makan" jelas dokter itu. Setelah itu ia berlalu keluar menyisakan Devian dan Kayla diruangan itu.
Devian maju mendekati Kayla yang terbaring lemah itu, ia menghela. "Bocah.. Maaf kan saya, seharusnya saya tak marah-marah dengan mu tadi" ucap Devian frustasi, saat Devian ingin mendudukan dirinya tiba-tiba saja hanponenya berbunyi.
Drt.. Drt.. Drt..
Devian melihat nama yang tertera di handphonenya. "Mama" gumam Devian, yang ternyata mamanya lah yang menelponnya.
Devian dengan cepat mengangkat telfon itu. "Mahh.." ucap Devian terdengar ingin menangis.
Mama Laras yang ada diseberang telfon itu megerutkan keningnya kala mendengar suara anaknya itu.
"Sayang ada apa denganmu? Apa kamu baik-baik saja?"
"Mah.. Boc- Kayla mah.." ucap Devian yang hampir saja mengucapkan kata bocah.
"Ada apa dengan Kayla sayang? Kamu gak ngapa-ngapain dia kan? Jika dia terluka gara-gara kamu awas kamu Devian" ucap Laras yang malah mengancam anaknya itu.
Devian yang mendengar ucapan mamanya itu meneguk ludahnya. "Kayla dirawat dirumah sakit mah" ucap Devian yang mendapat teriakan heboh dari telfonnya itu, Devian menjauhkan hpnya dari telinganya, rasanya gedang telinganya akan pecah jika ia tak segera menjauhkannya.
"Apa yang kamu bilang Devian? Kamu gak bercanda kan?" tanya Laras yang sedikit meninggikan suaranya, suaminya Darius, yang ada disamping istrinya itu pun terkejut, mendengar teriakan istrinya terkesan tiba-tiba itu, ia yang ingin meminum kopinya itu hampir saja ia tumpahkan.
"Mah.. Ada apa sih? Kenapa mamah teriak-teriak, untung saja papa gak jantungan" ucap Darius yang didengar oleh Devian.
"Itu pah, anak kamu itu buat menantu mamah terbaring dirumah sakit" ucapan mamanya itu membuat Devian menghela seketika, padahal mamanya belum mendengar penjelasan, namun mamanya itu main menuduh saja tanpa mengetahui apapun.
"Hah? Yang bener kamu mah" ucap Darius yang tak kalah kaget.
"*Iya pah, mamah serius"
"Sini telfonnya, biar papa yang bicara sama Devian*"
"Nih" ucap Laras memberikan telfonnya.
"Halo Dev, apa bener yang dibilangi sama mama kamu tadi?" tanya Darius.
"Iya pah" jawab Devian.
"Yaampun kamu ini, kenapa kamu lakukan itu Devian, papa gak ngajarin kamu seperti itu" kata Darius yang terdengar ambigu itu.
Devian pun kembali menghela. "Mama sama papa sama aja gak ada yang ngebantu malah nyalahin, emang cocok banget dijadikan pasangan" gumam Devian yang malah mengabaikan pertanyaan papanya itu.
"Hei Devian, kenapa kamu gak jawab pertanyaan papa?"
"Hahhhhh... Pah, Devian gak berbuat yang aneh-aneh sama Kayla pah, papah ini sama anaknya sendiri kok gak perayaan banget" dumel Devian.
"Trus kenapa Kayla bisa masuk kerumah sakit, kan kamu yang tinggal sama Kayla, ya tentu saja dong papa nyalahin kamu"
"Yaampun pah... Dengerin Devian dulu, Kayla masuk kerumah sakit tuh gara-gara magnya kambuh, itu sebabnya Devian bawa Kayla kerumah sakit" ucap Devian menjelaskan.
"Ooo gitu, kenapa kamu gak jelasin dari tadi, kan papa gak akan salah sangka"
"Itu salah papa yang main nyerobot aja" kesal Devian.
"Yaudah-yaudah, papa sama mama akan kesana, kamu tunggu saja disana, awas kamu kalau ngapain-ngapain menantuku"
"Yaampun pah--"
Tuttt...
Telfon dimatikan secara sepihak, Devian yang melihat itu berdecak kesal. "Ukhh.. Dasar papanya siapa sih itu hahh.." kesal Devian tak bisa berkata-kata.
Devian melihat Kayla yang masih menutup matanya itu. "Bocah.. Kamu benar-benar membuatku kerepotan" ujar Devian sambil meraup wajahnya menahan kesal.
💙💙
Dirumah sakit...
Kini, orang tua Devian dan Kayla sudah berada disana, orang tua Kayla juga ikut karena diberi tahu oleh mama Laras, tentu saja Eva selaku maminya Kayla juga ikutan panik, lantaran putri satu-satunya itu terbaring dirumah sakit.
"Jeng.. Beneran Kayla dirawat disini" tanya Eva.
"Iya jeng, Devian yang bilang tadi" jawab Laras.
"Trus dimana ruang rawatnya?" tanya Eva lagi.
Laras menepuk jidatnya seketika. "Aduh jeng... Aku lupa tanya sama Devian, haduh sangking paniknya ini, pah... Papah tanya Devian tadi?" ucap Laras beralih pada suaminya.
"Engak mah.. Papa juga lupa" jawab Darius sambil mengeleng.
"Aduhh... Papah ini memang gak bisa diandelin" gerutu Laras.
"Loh? Kok papa yang disalahin, mama sendiri juga lupa" ujar Darius.
"Udah-udah, jangan ribut dulu, kita tanya sama perawat yang ada didepan itu" ucap Dion menimpali.
"Aku kan kesal yon.. Masa aku disalahin" kata Darius.
"Sudah! Sudah! Kamu ini kayak anak kecil aja"
"Yaudah kita tanya aja sama perawat laki-laki disana" ucap Eva.
Mereka pun berjalan bersama kearah perawat yang sedang berbicara dengan sesama rekan kerjannya itu.
"Permisi mas" ucap Laras.
Pria itu menengok. "Ya bu?" tanyanya.
"Saya mau bertanya, ruangan anak saya yang bernama Kayla Alengka ada dimana ya?"
"Oh! Itu anaknya ibu ya? Tadi suaminya bawa kesini sanggat tergesa-gesa loh bu, ruanganya ada di nomor 201 bu, ibu bisa kesana sekarang tapi jangan buat keributan kayak suami anak ibu, hampir saja mengangu ketenangan pasien" ucap pria itu.
"Hah? Suami? Suami siapa mas, anak saya gak punya suami" timpal Eva yang dibuat bingung itu.
"Suaminya pasien bu, anaknya ibu sendiri, tadi suaminya teriak-teriak seperti orang yang frustrasi, suaminya bilang sendiri katanya itu istrinya" jelasnya.
"Hah? Jeng" ucap Eva memandang laras yang ada disampingnya.
"Apa Devian ya jeng? Kan Devian yang bawa Kayla kesini" ucap Laras menimpali.
"Bisa jadi itu jeng, wah sepertinya Devian sudah siap jadi suami jeng" kata Eva sambil terkekeh.
"Bagus itu jeng" ucap laras yang juga ikut tertawa.
Sedangkan para lelaki yang ada dibelakang itu merasa kebingungan.
"Kenapa ibu-ibu disana itu yon?" tanya Darius.
"Lah aku juga gak tau, kamu kok malah nanya aku"
"Ya aneh aja, ketawa-ketawa sendiri disana apanya yang lucu coba, padahal anaknya sedang dirawat"
Darius dan Dion hanya mengaruk kepala melihat keanehan istrinya itu.
Tbc.