Sinopsis
Menceritakan tentang gadis bernama Lavanya yang begitu mencintai Aciel, pria dingin yang selalu mengacuhkannya. Namun hal itu tak pernah membuat Lavanya menyerah, bagaikan bekicot yang bergerak perlahan mendekati sang beruang kutub.
Hati Aciel yang beku perlahan mencair karena ketulusan Lavanya, namun disaat dia sudah menyadari perasaannya itu. Dia harus menerima kenyataan pahit bahwa gadis yang dia cintai sedang berjuang melawan maut.
"Siapa kamu? " ucap Lavanya karena dia tidak bisa melihat jelas wajah dari orang yang sedang memangkunya itu.
"Aku El Yaya" ucap Aciel yang kini air matanya sudah meluruh membasahi pipinya.
"El? bohong... El sangat membenci Yaya, kamu bukan El" ucap Lavanya perlahan karena dia susah untuk berbicara.
Mendengar itu hati Aciel terasa sangat sakit, dia merasa dia pria paling bodoh di dunia ini.
"Tidurlah sayang... maafkan aku yang terlambat menyadari keberadaanmu" ucap Aciel dengan deraian air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Bermain Air
"Udah lengkap semuanya? " tanya Tiara.
"Udah mah" ucap Lavanya sambil meperlihatkan tas ransel yang di gendongnya di belakang.
"Ayo turun dibawah udah ditunggu sama Aciel" ucap Tiara.
Mereka berdua menuruni tangga, disana terlihat Aciel dan kedua temannya sedang menunggu.
"Ayo kita berangkat" ucap Tiara bersemangat.
"Ayo..." balas Lavanya yang tak kalah semangatnya.
"Nyokap lo sama Vanya akur banget yahh, mereka itu clop banget" bisik Mark pada Aciel.
"Hemm" balas Aciel, dia tersenyum tipis melihat kedekatan Lavanya dan mamanya itu.
Di sepanjang perjalanan Tiara dan Lavanya terus bernyanyi bersama mereka terlihat sangat bahagia, Aciel sempat milirik mereka dari kaca spion depan.
"Suara mama bagus juga yaa,, tapi lebih bagus suaranya Yaya" ucap Lavanya.
"Kamu baru tau suara mama bagus? mama memang sangat suka bernyanyi tapi papa Aldo dan Aciel bilang kalo mama bernyanyi telinga mereka akan pecah" ucap Tiara, seketika raut wajahnya sedih, dia merindukan suaminya yang saat ini masih tidak ditemukan dan para petugas hanya menemukan sobekan baju dan dompetnya saja sedangkan orangnya diperkiran lenyap bersama ledakan atau di makan oleh ikan besar.
Lavanya pun dapat melihat raut wajah Tiara, "mama jangan sedih nanti papa Aldo juga sedih di alam sana" ucap Tiara memberikan semangat.
"Iya.. sayang ayo kita nyanyi lagi" ucap Tiara.
Sementara tiga laki-laki itu menjadi penonton setia Lavanya dan Mama Tiara.
*Pah, papa apa kabar? Aciel kangen sama papa* batin Aciel.
Aciel sebenarnya rapuh saat mengetahui bahwa papanya memang sudah benar-benar tiada tapi dia akan terlihat kuat hanya demi mamanya, sekarang dia hanya memiliki mamanya seorang.
"Akhirnya sampai juga" ucap Lavanya.
"Mah ayo kita turun" ucap Lavanya menarik tanga Tiara.
"Ayo sayang,, Aciel, Mark, dan Leon kalian mama tugaskan menurukan barang-barang" ucap Tiara terus menyusul Lavanya yang berlari ke arah pesisir pantai.
"Jangan lari-lari sayang nanti jatuh" ucap Tiara.
"Mah liat pemandangannya sangat indah, Yaya suka" ucap Lavanya.
Mama Tiara dan Lavanya pun bermain cipratan air, mereka terlihat sangat bahagia.
"Nyokap lo kayak masih remaja ya bro" ucap Leon.
"Akhirnya mama bisa tertawa lepas juga, semenjak papa pergi mama gak pernah tertawa lagi" ucap Aciel yang masih menatap dua perempuan itu saling bermain air.
"Lo yang sabar ya bro, menurut gua Lavanya kayak moodnya nyokap lo deh" ucap Mark.
Aciel hanya diam tak menanggapi, walau gadis itu sering membuatnya kesal namun mamanya sangat menyukainya bahkan Lavanya mampu membuat mamanya tertawa lagi.
"Makasi... " guman Aciel
"Lo lagi ngomong apa? " tanya Mark karena dia tidak bisa mendengar gumaman Aciel.
Tanpa menjawab pertanyaan Mark Aciel malah meninghalkan Mark sendirian. Mereka bertiga pun membuat dua buah tenda.
"Ahhh capek" ucap Lavanya sambil terduduk.
"Iya sayang capek, ayo kita balik ke tenda, kamu pasti haus" ucap Tiara.
Mereka balik ke tenda semua sudah siap dari tenda dan semua keperluan lainnya, Leon yang sedang memanggang ayam bersama Mark, dan Aciel mengumpulkan kayu bakar untuk nanti malam.
"Ini sayang minum dulu" ucap mama Tiara memberikan air mineral pada Lavanya.
"Makasi mah, mama gak minum?" tanya Lavanya.
"Tadi mama udah minum saat mengambilnya" ucap Tiara.
"Kalain apa semuanya sudah siap? " tanya Tiara pada ketiga sejoli itu.
"Sudah ibunda ratu" jawab mereka yang mebuat gelak tawa Lavanya dan Tiara.
NEXT