Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Beberapa Jam Yang Lalu
Devan yang Sore ini ketinggalan berkas di Mansion Orang Tua nya, langsung menuju ke Mansion mereka, rencana nya Devan setelah mengambil berkas, langsung kembali ke kantor nanti nya
Devan yang baru sampai di parkiran mobil kedua Orang Tuanya mulai memarkirkan mobil nya dan menuju kamar nya yang berada di lantai 2 saat ini, namun saat Devan mulai membuka pintu, Devan terkejut melihat ada seseorang tidur di tempat tidur nya, apalagi seperti nya yang tertidur adalah Seorang wanita, Devan langsung mendekati wanita tersebut dan ingin membangunkan nya, namun saat Devan melihat dari dekat wajah wanita itu, Devan terkejut menatap wanita yang saat ini tidur nyenyak di bantal nya dari dekat
"Nasya" gumam nya pelan
Melihat Nasya tidur dengan nyenyak di kasurnya membuat Devan tersenyum dan bahagia, menatap Nasya dengan sangat senang hingga Devan tak sengaja menatap bibir Nasya saat ini yang sangat di rindukan nya selama ini, lalu Devan pun mulai mengecup nya perlahan, namun karena merasa kan tak ada perlawanan, Devan terus menerus melumat nya hingga Devan merasa Nasya mulai tersadar dari tidur nya dan dengan cepat Devan melepaskan bibir nya, lalu keluar dari kamar dengan sangat terburu-buru saat itu
******
Saat ini Nasya telah selesai makan malam bersama di Mansion Kedua Orang Tua Devan
"Mami, Papi, Nasya pulang dulu ya" pamit nya
"Ya Sya, Mami panggilkan supir dulu ya" ucap nya
"Mi, biar Aku aja yang antar, ayo Sya" ajak Devan dan itu membuat Nasya tak bergerak dari tempat nya berdiri saat ini
"Sya, ayo" panggil Devan lagi dan Nasya pun mulai melirik Mami Devan yang mau tak mau hanya mengangguk pelan dan Nasya yang paham dengan tatapan Sang Mami yang meminta maaf pada nya karena tak bisa menolak Devan, mau tak mau Nasya hanya bisa mengangguk pelan karena menghormati Mami Devan
Nasya langsung masuk di dalam mobil Devan saat ini dan Devan langsung menyalakan mesin mobil nya dan bergegas keluar dari gerbang Mansion Kedua Orang Tua nya
"Mas antar ke mana ini Sya alamat nya?" tanya Devan lembut
"Turun kan Aku di jalan aja, nanti biar Aku naik taksi saja" ucap Nasya ketus dan itu membuat Devan menghentikan mobil nya di pinggir bahu jalan saat ini dan mengunci semua pintu mobil nya saat ini dari dalam
"Sya, kamu kenapa sih masih ketus sama Aku, Kalau kamu gak mau jadi kekasih ku lagi, kan kita bisa baik-baik jadi teman, Sya" ucap Devan lembut
"Boleh kan seorang teman mengantarkan teman nya pulang ke rumah nya dari pada teman nya jalan kaki" ucap nya lagi dan Nasya hanya menghembuskan nafas nya kesal
"Oke teman hanya teman" ucap Nasya tegas dan Devan mengangguk pelan
"Mau di antar ke mana, Sya?" tanya Devan dengan nada bersemangat
"Ke Apartemen Jalan XX" ucap Nasya dan Devan yang tau hanya terkejut karena dia saat ini juga tinggal di Apartemen tersebut namun demi menjaga hati Nasya, takut Nasya nanti kalau tau dia ternyata satu gedung dengan Devan, bisa-bisa Nasya akan pindah diam-diam dari Apartemen tersebut
"Oke" sahut Devan senang
Sesampai nya di Apartemen Nasya, Nasya langsung turun dari mobil Devan
"Makasih Pak Devan" ucap nya sopan yang tak melupakan adat nya untuk berterima kasih walau pun hati nya masih kesal
"Sama-sama Sya" sahut Devan yang langsung pergi dengan mobil nya
Ketika Nasya telah masuk ke dalam bangunan Apartemen, Devan mulai memarkirkan mobil nya di Basement nya dan mulai memasuki unit milik nya sendiri
Ternyata Nasya tinggal di sini juga, apa ke empat teman nya kemaren juga tinggal di Apartemen ini, kira-kira di lantai berapa ya dia tinggal, ah Aku tanya petugas aja, Aku kan pemilik gedung ini gumam Devan dalam hati
Devan langsung menelpon bagian petugas dan menanyakan di mana unit tempat tinggal Nasya Pradipta dan ternyata dia tinggal Satu lantai dengan tempat Devan tinggal hanya berbeda 3 nomer saja saat ini dari nya
Apa Papi ada di balik ini semua ya, tapi kalau ku lihat Nasya di Mansion tadi pasti ini kerjaan Papi dan Mami, apa kira-kira rencana Papi saat ini dengan menaruh Nasya dekat dengan tempat tinggal ku saat ini ya gumam Devan lagi
Evan yang pusing mencari alasan di balik Key tinggal di Gedung Apartemen milik nya akhir nya memilih tidur, rencana nya Evan besok akan kembali ke Mansion dan menanyakan kembali kepada kedua Orang Tua nya
Pagi Hari nya
Nasya yang terbangun pagi bersiap joging di area Apartemen tersebut agar melatih otot-ototnya yang beberapa hari ini beristirahat karena liburan nya di Bali saat lalu
Nasya yang memakai tank top hitam serta celana joging, mulai memencet lift untuk turun ke bawah, namun belum sempat lift yang dia naiki tertutup, sebuah tangan menghadang nya dan Nasya melihat pelaku nya ternyata adalah Devan
Ngapain dia ada di sini? Apa dia ngikuti Aku sepagi ini, ah kayak nya gak mungkin Seorang Devan sampai harus ngikuti Aku, spesial banget kalau itu terjadi gumam Nasya dalam hati
"Pagi Sya" sapa Devan yang menatap Nasya memakai pakaian press body untuk joging di area gedung milik nya
"Pagi Pak" ucap Nasya cuek
"Kamu mau joging dengan pakaian gini Sya?" tanya nya
"Iya Pak, kenapa?" tanya Nasya heran
"Ini Indonesia Sya, bukan Inggris, banyak mata yang melotot melihat body mu yang begitu seksi nanti nya di sana" omel Devan yang tak kuat melihat penampilan Nasya saat ini yang bentuk tubuh nya bahkan membuat para Wanita iri melihatnya
"Oh ya, bagus dong, jadi Aku bisa tunjukkin pada Seseorang betapa seksi dan cantik nya body ku" sindir Nasya dan Devan pun hanya bisa menghembus nafas panjang karena dia tau siapa yang di maksud Nasya saat ini
Tak lama lift pun terbuka, Nasya yang melangkah dahulu dari Devan langsung di pegang tangan nya oleh Devan dan Nasya langsung di bopong seperti karung beras hingga membuat Nasya spontan berteriak
"Aaaa, turun kan Aku, Devan" teriak Nasya yang memberontak di pundak nya
"Turun aja sendiri kalau bisa" ucap Devan terkekeh yang pasti nya perbedaan tinggi mereka antara 170 cm dan 150 cm membuat Nasya hanya bisa pasrah, tak seharus nya dia capek-capek menyerang Devan saat ini karena Devan belum waktu nya tau siapa dia
Nasya pun akhir nya terdiam tanpa perlawanan saat Devan membopong nya ke Basement dan Devan menurunkan Nasya dan membuka mobil agar Nasya masuk ke dalam mobil tersebut
"Bapak mau bawa Saya kemana?" tanya nya
"Ke tempat gym pribadi ku, Sya, di sana kamu bebas mau se seksi apa pun memakai pakaian" ucap Devan tegas dan Nasya hanya melirik tajam saja
Sesampainya di tempat Gym, Devan dan Nasya mulai turun dan memasuki ruangan Gym milik Devan pribadi
Nasya yang melihat peralatan lengkap di sana membuat nya sesaat kagum namun dia malas untuk memuji di depan Devan saat ini
"Ayo masuk Sya" ajak Devan
"Kamu sudah tau kan cara pakai ini alat ini semua?" tanya Devan lembut
"Tau Pak" sahut nya
"Bagus, kalau gitu Aku tinggal ganti pakaian, Aku juga pengen nge gym sebentar, sudah lama gak olahraga" sahut nya dan Nasya hanya mengangguk pelan
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE NYA YA KAKAK..
