"Kesalahan apa yg telah ku lakukan dalam hidupku.Sehingga harus menikah dengan bocah sepertimu" Arzella menatap pria di depan nya ini dengan nyalang dan nafas yang menderu menahan amarah.
tapi berbanding terbalik dengan Rimba,pria tampan itu justru hanya tersenyum jahil serta menarik pinggang Arzella dengan tangan nya agar tubuh Arzella bisa lebih dekat dengan nya.
"Rimba! Lepasin!."
Arzella berontak dan berusaha melepaskan tangan Rimba dari tubuhnya.
"Kamu bilang apa tadi sayang?Bocah?"
"Apa kamu tahu sayang,bocah di depan mu ini bisa membuat banyak bocah bersamamu!".
Ucap Rimba tegas serta menggoda,Membuat bulu kuduk Arzella merinding dan merasa terancam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deanggraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan untuk Zella
"Ma...Mama" teriakan Zella menyadarkan Bu Herlambang dari lamunannya tentang masa lalu. Masa lalu yang yang akan selalu tersimpan di hatinya sebagai kenangan pahit.
Pahit nya seorang ibu yang harus kehilangan putrinya selama 8 tahun hanya karna keegoisan mantan kekasih suaminya.
"Iya sayang mama ada di sini" Bu Herlambang berdiri dari duduknya dan melangkahkan kaki menuju arah suara putrinya yang terlihat berjalan kesusahan dengan perut buncitnya.
Zella tersenyum melihat Mamanya sedang melangkah menghampirinya.
"Ada apa nak, pagi-pagi kok sudah heboh" Bu Herlambang membelai sayang rambut panjang Zella, walaupun umur Zella sudah dewasa dan sebentar lagi menjadi ibu tapi di mata dan hati Bu Herlambang Zella tetaplah putri kecilnya yang manja kesayangannya.
"Ma ayo kita sarapan, kami sudah menunggu mama dari tadi loh. Apa lagi tadi Zella lihat banyak banget makanan, memangnya ada acara apa sih ma?" Zella mengerutkan keningnya berpikir atas jawaban dari pertanyaan yang ia ucapkan tadi.
"Udah jangan terlalu di pikirkan, ayo kita ke meja makan sekarang. katanya tadi semuanya sudah pada kumpul" Bu Herlambang merangkul sebelah tangan putrinya dan mengimbangi gerak langkah Zella agar putrinya tidak terjatuh.
*******
Seluruh keluarga pak herlambang sudah duduk melingkari meja yang terisi penuh dengan makanan.
"Happy birthday to you.... happy birthday to you" para pelayan bernyanyi dan bertepuk tangan saat Zella dan Bu Herlambang baru saja duduk menempati kursi mereka beberapa menit yang lalu.
Semua yang berada di meja makan terkejut mendapati seorang koki berjalan ke arah Zella dengan membawa kue yang di penuhi lilin dan angka di tangannya. Zella hanya bisa menutup mulutnya sesaat karna terkejut dan tersenyum bahagia. ia benar-benar tidak ingat jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.
"Aduh Papa lupa kalau hari ini adalah ulang tahun kamu sayang, Pantasan saja dari tadi suasana dapur ini ramai saja dari tadi. Selamat ulang tahun ya putri cantik Papa" Pak herlambang tertawa renyah dan juga bahagia.
"Terima kasih pa, terima kasih banyak" ucap Zella terharu.
"Ayo nak, ucapkan harapan dan tiup lilin nya" ujar Bu Herlambang pada putrinya yang tersenyum bahagia sedari tadi.
Zella mengangkat kedua telapak tangannya berdoa dan meminta harapan.
tidak banyak doa yang di panjatkan zella, ia hanya meminta kerukunan dalam keluarga dan umur panjang untuk Mama dan Papanya, serta memohon perlindungan untuk anak dalam kandungannya dan dirinya serta kemudahan dalam melahirkan nanti. Semua anggota keluarga dan para pelayan bertepuk tangan tepat di saat Zella meniup semua lilin yang berada di atas kue, membuat suasana rumah begitu hangat dan ceria pagi ini.
"Happy birthday sayang" ucap rimba pada Zella di sampingnya, yang tidak henti tersenyum bahagia sedari tadi. Rimba mengecup kening istrinya dan memberikan kotak kecil sebagai hadiah.
"Ini apa Mas?" Zella menyambut kotak itu di tangannya dan menatap Rimba.
"Buka saja, nanti kamu juga akan tahu" jawab Rimba.
"Iya sayang ayo buka, Mama juga ingin tahu apa isinya?" ujar Bu Herlambang menggoda putrinya.
"Wahhh... ini indah sekali Mas, terima kasih ya" ucap Zella saat ia membuka hadiah dari Rimba, Mata Zella berbinar saat melihat sebuah kalung liontin berlian berbentuk air berwarna violet yang indah.
"Mas senang jika kamu suka, kalung itu tidak ada apa-apanya di bandingkan senyuman istriku" Rimba mengambil kalung di kotak itu dan memasangkannya ke leher Zella.
"Mmmm Pa, Mama berasa ingin muda lagi deh Pa" ujar Bu Herlambang menggoda suaminya yang hanya di jawab gelak tawa oleh pak Herlambang. Semua orang yang berada di ruangan itu tertawa bahagia kecuali seseorang yang sejak tadi menatap tajam dari atas lantai dua kearah ruang makan tersebut.
"Kalian semua tertawa bahagia untuk anak pungut itu, tapi tidak ada satupun dari kalian yang menyadari kepergian ku dari ruangan itu" Amel memegang tiang penyangga ujung tangga dengan erat, ia tidak berhenti menatap Zella dengan tatapan kebencian.
Ia sangat benci melihat Zella lebih di sayang oleh orang tuanya di bandingkan dia. Amel membenci Zella hingga ke dasar hatinya, bagi Amel kehadiran Zella telah merebut semua kasih sayang orang tuanya.
"Tertawalah sepuasmu kakak ku sayang, karna setelah ini aku akan membuat mu menangis hingga sisa hidupmu!
Akan ku tunjukkan di mana tempat yang layak untuk seorang anak pungut sepertimu, wanita jal*ng!" Amel mengumpat dan berlalu pergi keluar rumah menuju pintu belakang.
*******
"Udah dong mesra-mesraan nya, makanan nya udah pada dingin ini di anggurin. Kalian membuat Mama dan Papa jadi pengin muda lagi saja." Ucap Bu Herlambang menggoda anak menantunya, sedangkan yang di goda hanya tersenyum malu.
"Hmmm sepertinya makanan nya enak nih, Papa jadi lapar" pak Herlambang mengambil nasi goreng dan sepotong omelet dan ayam goreng bumbu ke atas piringnya.
Bu Herlambang, Zella, dah Rimba hanya membalas ucapan pak Herlambang dengan tersenyum dan mengikuti apa yang di lakukan pak Herlambang mengambil makanan yang mereka inginkan lalu menikmatinya dalam diam.
"Di mana Amel? Apa dia tidak turun untuk sarapan?" tanya pak Herlambang setelah menyadari jika ia tidak melihat salah satu putrinya sedari tadi.
"Tadi non Amel ada di sini sebentar tuan, lalu ia naik keatas menuju kamarnya. mungkin non Amel lagi tidak enak badan tuan" jawab salah satu pelayan yang berdiri di belakang mereka.
"Hmmm, nanti kalian siapkan makanan lalu antar ke kamarnya?" ucap pak Herlambang pada pelayan tadi yang di jawab hanya dengan anggukan kepala tanda patuh.
"Ma, nanti kamu coba lihat keadaan Amel. Berikan dia obat agar ia cepat sembuh, atau bawa di cek up ke dokter. Papa harus kekantor sekarang ada kerjaan yang harus papa selesaikan" ucap pak Herlambang pada istrinya.
"Iya Pa" jawab Bu Herlambang lalu berdiri mengantar suaminya yang mau berangkat kerja sampai ke depan pintu rumah.
Sedangkan Rimba dan Zella masih asik melanjutkan makan mereka sambil bersenda gurau.
Mereka terlihat seperti pasangan serasi dan sangat manis sekali.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
JDI SKRG NUNGGU BRITA AMEL YG DIKATAKN RIMBA WANITA ULAR OLEH RIMBA..
FIX, UNTUK MASALH DION KYKNYA MMG DIHABISI OLEH RIMBA..