Petang menjelang fajar.seorang wanita terlelap dengan mimpinya,
namun apalah daya hanya karena kelaparan,dia malah keluar saat hujan deras mengguyur bumi
sambaran petir menggelegar sepanjang jalan,membuatnya menjadi mundur mencari tempat berteduh.
namun malang nasib seorang gadis bernama syalila,entah apa yang terjadi..petir malah membawanya menuju tempat yang asing.dan bertemu seorang penguasa d kerajaan langit.
penasan kelanjutannya yuk baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Dewa racun
Hembusan angin yang hebat melanda kediaman Ratu Axiva, para pengawal dan pelayan menyelamatkan tuannya.
Sedangkan para pejabat istana tak bisa masuk ke kediaman Ratu Axiva. karena tempat itu sudah disegel dinding oleh Dewa Racun.
"Kau tak akan bisa melawanku Zarkha." guman santay pria itu.
"Di sini bukan tempatmu." seru Zarkha sembari menyerang Dewa Racun. Syalila hanya menatap heran pria itu.
"Hebat banget tuh pria." guman syalila dalam hati.
Duarrrrrr..
Duarrrrr..
Suara kilatan petir dari pria itu. yang membuat Zarkha dan Kaisar Xion terluka.
"Wadduhh, mereka bisa kalah." guman Syalila.
"Segel kemati.." rapal pria itu yang terputus, karena dari arah depannya, Syalila langsung muncul dan mencium bibir Dewa Racun dan sedikit mengigit bibirnya, sontak rapalan segel itu pudar seketika.
Entah dari mana, pemikiran kacau itu Syalila dapatkan. Hanya karena ingin menolong Kaisar Xion dan Zarkha dia malah mempertaruhkan harga dirinya dan mencium pria yang baru dia lihat.
"Hemmm." Syalila yang berniat kabur setelah lunturnya segel itu. namun sang Dewa Racun yang merasa murka langsung membawa lenyap tubuh Syalila.
"Syaa!!" seru Kaisar Xion dan Zarkha yang berusaha meraih tubuh Syalila yang di bawa lenyap oleh Dewa Racun.
"Aaaaa!!" seru Zarkha sambil mengeluarkan energi tubuhnya yang membuat dinding kediaman Ratu Axiva retak.
Sedangkan raut wajah Kaisar Xion nampak muram. Karena dia tak bisa menyelamatkan Syalila. Apalagi, semua tak akan bisa melacak keberadaan Dewa Racun, karena tempatnya selalu di bentengi segel dinding yang tak terlihat, namun tak bisa dimasuki.
***** Istana Hutan Hijau ******
"Kyaaaa!!" teriak Syalila yang di lempar ke tanah oleh Dewa Racun.
" ...." tanpa kata, Dewa Racun langsung meninggalkan Syalila.
"Weee, tampan-tampan kok galak banget, di mana ini?"
Syalila yang kebingungan dengan tempat keberadaannya sekarang, merasa khawatir.. tentu, apalagi dengan orang yang baru saja membawanya pergi dari Kerajaan Langit. beberapa saat kemudian, Syalila mencoba mencari keberadaan orang yang telah menculiknya secara paksa.
Dua bola mata cantik milik Syalila terus mencari keberadaan pria itu, terlihat hutan tempat keberadaannya itu sangat indah. Dengan cahaya matahari yang menyinari, saat Syalila sedang melihat-lihat kerajaan itu.. nampak salilah menabrak seseorang.
"Bug..."
Syalila menabrak tubuh Dewa Racun.
"Maaf." guman Syalila sambil mengusap jidatnya.
"Menjauhlah dariku."
Dewa Racun membentak Syalila
saat dirinya ditabrak oleh gadis yang dia bawa paksa, pria itu terlihat sangat marah seperti dia habis diserang oleh musuhnya.
"Hey! enak saja. Setelah membawaku pergi, kau malah mau membuang ku." seru Syalila sambil menunjuk punggung Dewa Racun.
Namun, dari kejauhan terdenga suara lolongan anjing dan serigala.
"Apa itu?" tanya Syalila yang agak panik saat mendengar lolongan anjing.
"Itu adalah lolongan para Siluman." jawab Dewa Racun.
"Apa!! sil..siluman?" tanya Syalila yang panik, karena setahunya siluman cuma ada di sinetron saja.
"Ya, siluman." jawab Dewa Racun.
"Wei-wei, tunggu aku." teriak Syalila sambil berlari mengejar dewa racun dan..
"Bug, aduhhh.." seru Syalila yang menabrak tubuh Dewa Racun.
"Jangan panggil aku Wei, karena aku punya nama." seru Dewa Racun.
"Oya? siapa." tanya Syalila sambil mengelus dahinya.
"Han Zheley, namaku Han." ucap sang Dewa Racun.
"Hei, tuan tampan Ley! jangan tinggalin aku disini."
Syalila yang berteriak saat ini pergi meninggalkan Syalila.
"Memang apa gunamu disini?" tanya Ley sinis.
"Lha..la, memang siapa yang membawaku ke sini? lha kan kau sendiri yang membawaku." cerocos Syalila sambil manyun lebay.
"Terserah." jawab Ley tak menghiraukan Syalila.
Brak..
Pintu pondok yang ditutup kasar oleh Ley.
"Lho, kok ada pondok sih, perasaan tadi cuma hutan. lha-lha, kok ada pondok." Syalila yang binggung tiba-tiba ada pondok peristirahatan.
"Brakk..
Pintu pondok yang dibuka paksa Syalila.
"Kau!!" seru Ley yang kaget Syalila bisa masuk ke pondoknya yang sudah di pasang segel.
"Hey, tuan. tega banget sih! ngebiarin seorang gadis di luar sana, gak di suruh masuk lagi." gerutu Syalila sambil menunjuk Ley.
"Terserah padamu." jawab Ley yang langsung membaringkan tubuhnya di tempat peristirahatannya.
Sedangkan Syalila menatap tempat itu secara detail, mengamatinya dan tersenyum sendiri.
"Angap aja lagi piknik." guman Syalila yang mencoba menenangkan fikirannya. Namun sesaat kemudian, dia sudah terlelap di kursih yang terbuat dari pohon yang sangat besar
** bersambung ***
mohon dukungannya 👍👍❤️❤️❤️🤗🤗🤗
apalagi disini langsung ke peran kaisar, dan kaisar itu pastinya sangat bijak dan berwibawa..