Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian ke tiga puluh empat
***
"Clara!!!",seru Anita,dari seberang panggilan.
Clara sontak menjauhkan ponsel,dari telinga,sambil memejamkan mata.
"Hufftt",Gumam Clara seraya mengelus di dada.
"Ada apa mbak?",jawab Clara,matanya masih sambil mengawasi deretan angka,pada laptop yang menyala di hadapan Clara.
"Clara,serius!",pekik Anita,terdengar antusias.
Bisa Clara bayangkan seperti apa kondisi ibu dari teman anaknya saat ini.Tanpa sadar senyum tersungging di bibir ranum milik Clara.
"Mbak Anita kayaknya dapat bonus dari mas Rendi nih",ucap Clara sambil terkekeh.
"Lebih dari itu Clara!,kamu tau nggak sih.Wait wait,aku ke cafe sekarang,nanti aku jelasin.Okey,tunggu ya my baby Clara yang manis cantik Denok deblong",Kelakar Anita,terdengar suara gema tawa sebelum akhirnya panggilan terputus.
Clara menatap horor layar ponsel yang menghitam,"my baby Clara..lalu apa tadi??ha ha ha ha".Tawa Clara pecah tanpa bisa di cegah,entah apa yang membuat Anita sebahagia itu.
Sembari menunggu kedatangan Anita,Clara kembali mengerjakan laporan keuangan cafe,serta bahan yang perlu di beli.Sekitar dua puluh lima menit menunggu,akhirnya Anita pun sampai di cafe milik Clara.Dan tentu saja,tujuan wanita dengan badan ramping,tinggi semampai serta berkulit putih pucat dengan rambut panjang lurus yang di gerai indah itu,adalah ruang pribadi milik Clara sang pemilik cafe.
"Clara,yuhuuuu, i'am coming",seru Clara seraya mengetuk pintu ruang kerja Clara yang masih tertutup rapat.
Mendengar suara antusias dari Anita,Clara pun bergegas berdiri lantas berjalan,dan membuka pintu.Dan begitu terkejutnya Clara,karena Anita tanpa aba-aba langsung memeluk tubuh mungil Clara.
"Mbak Anita kenapa sih??menang lotre,atau abis di kasih hadiah sama mas Rendi?",tanya Clara,masih dengan posisi yang saling berpelukan.
Sedangkan Miska sang anak,menatap jengah dengan tingkah sang mama.Miska memutar bola matanya malas,"Miska masuk ya Tante",ucap Miska sambil masuk,dan mendudukan bokongnya di atas sofa yang empuk."Huff",Miska menghembuskan napas,dan menutup mata,malas sekali melihat drama sang ibu.
***
Sedangkan di dalam mobil,kini Bayu tengah melirik pria matang yang mengaku sebagai teman dekat sang mama.Sudah beberapa kali Bayu bertanya,dan jawabannya hanyalah ingin lebih mengenal Bayu.Dan,yang lebih mengejutkan,sang pria matang itu mengatakan ini adalah quality time sesama pria.
Sekali lagi Bayu menatap Arjuna,"Om beneran udah bilang sama mama kan?",ucap Bayu sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.
Arjuna menolehkan pandangan,lantas tersenyum,Udah dong boy",jawab Arjuna,tangannya mengacak gemas rambut Bayu.
Bayu menganggukan kepala,sebagai balasan,"om tau kan,mama kalo marah itu nyeremin".
Arjuna melirik melalui ekor mata,"masa?",jawab Arjuna,dengan raut wajah yang seolah tak percaya atas ucapan Bayu.
Bayu memicingkan mata pada Arjuna,"om nggak percaya sama Bayu?",ucap Bayu sarkas.
Arjuna terkekeh,lantas kembali mengacak rambut Bayu dengan gemas.
"Ck",Bayu berdecak,sambil menepis tangan Arjuna yang besar itu."Om kenapa sih,suka banget berantakin rambut Bayu!".Sungut Bayu dengan bibir yang mengerucut dan matanya yang nyalang.
"Sungguh menggemaskan",batin Arjuna."Maaf ya anak ganteng,abis om gemes banget sih sama kamu".
"Nyebelin banget!",Sarkas Bayu,sambil memalingkan wajah,menatap jalanan yang ramai.
Tak berselang lama,fokus Arjuna pun terpecah karena suara deringan ponsel di atas dasbor mobil.Arjuma tersenyum kecil kala mendapati nama sang wanita pujaan sebagai pemanggil.
Tanpa menunggu lama,Arjuna memasang earphone pada telinga,dan menjawab panggilan.
"Ya Cla".
"Mas,jadi beneran Bayu saat ini sama mas Juna?".
Arjuna tersenyum,sembari melirik Bayu yang tengah menatap Arjuna penuh tanya.
"Iya Cla,tadi aku sengaja jemput Bayu.Aku mau ajak Bayu makan siang,terus jalan-jalan.Kamu nggak keberatan kan Cla?"
Clara menghela napas,dan sejenak memejamkan mata.Bukan Clara tak suka,hanya saja,Clara sedikit khawatir.Kall sampai Bayu nyaman dengan Arjuna,lalu terjadi perpisahan,dan Bayu akan terluka kembali.
"Aku nggak marah mas,hanya saja..."
Clara tak kuasa melanjutkan ucapannya,ada rasa sesak di dada saat membayangkan bagaimana Bayu kehilangan sosok Fahmi di hidupnya.
"Clara,why??.Oke,abis makan siang,aku janji langsung antar Bayu pulang".
"No mas,aku makasih banget karena mas Juna mau ajak Bayu makan siang.Okey,kalo gitu nanti sore apa bisa kita ketemu mas.Ada yang ingin aku bicarakan."
Arjuna tersenyum,dan menganggukan kepala dengan cepat.
"Okey Cla,pulang kantor,aku jemput kamu di cafe".
"mmm,titip Bayu mas,bye mas Juna".
"Bye Clara".
Panggilan pun terputus,tapi rasa berdebardi dalam dada Arjuna belum mereda.Arjuna tersenyum,tangannya meraba dadanya yang masih berdebar kencang.
"Om kenapa?mama kenapa?",tanya Bayu,matanya menelisik wajah Arjuna yang memerah,dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.
"ehem",Arjuna berdehem,mengusir rasa malu akibat ketahuan salah tingkah,di hadapan calon anak sambungnya."Nggak papa,om seneng aja.Dan mama kamu,nitipin kamu sama om.Abis makan,om antar kamu pulang".Jawab Arjuna,sambil mengusap lembut puncak kepala Bayu.
Bayu kembali berdecak,"aku udah gede om,kenapa sih suka banget usap rambut aku!".Rutuk Bayu yang tak terima karena rambutnya di sentuh oleh Arjuna.
***
"Selamat makan",Ucap Arjuna sambil mengambil satu potong pizza,dengan toping daging dan jamur.
Mata Bayu berbinar,dan dengan cekatan ikut mengambil satu potong pizza."Selamat makan juga om Juna",ucap Bayu antusias,sambil menggigit potongan pizza.
"Mmm,enak!",seru Bayu,dengan senyum dan mata yang berbinar.
Arjuna balas tersenyum,dan mengusap lembut lengan Bayu."Habiskan kalo enak".
Bayu mengangguk sebagai jawaban,karena mulutnya yang penuh.
Setelah menyelesaikan semua makanan,kini Arjuna pun mengantar Bayu pulang.Sesuai janji Arjuna,tidak ada acara bermain.Clara menegaskan,tidak ada Timezone saat hari sekolah.Meski Arjuna sedikit tak tega,tetap saja Arjuna harus menghormati cara Clara mendidik anaknya.
Arjuna melihat dengan ekor matanya,lantas senyuman pun tersungging.Bayu,yang tadi berceloteh riang karena rasa senangnya,bisa menikmati makanan favorit nya.Kini pria kecil itu telah terlelap,dengan bibir yang sedikit terbuka.
Hati Arjuna pun terasa menghangat,tangan besar itu pun terulur untuk mengusap lembut dahi Bayu.
"Semoga om,bisa memberi kebahagiaan untuk kamu dan mamamu,om janji,akan selalu menjaga kalian berdua",lirih Arjuna,binar bahagia jelas sangat terpancar di wajahnya.
"Den Bayu",pekik asisten rumah tangga milik Clara,"walah den Bayu tidur".
"iya bik,kamarnya di mana bik?",tanya Arjuna sambil menggendong Bayu.
"Di sini pak",ucap bibik,sambil berjalan,menunjukan letak kamar Bayu.
Arjuna melangkah,memasuki ruangan dengan dinding ber cat biru,serta beberapa ornamen astronot menempel di dinding,dan pesawat di atas nakas.Arjuna tersenyum,lantas dengan perlahan meletakan tubuh mungil Bayu di atas kasur,dengan sprei motif astronot.
"Cowok banget",desis Arjuna, setelah merubah posisi tidur Bayu agar lebih nyaman."Tidur yang nyenyak anak baik,om pulang dulu".Tanpa ragu,Arjuna mengusap kening Bayu,lantas keluar dari kamar.
"Bik,saya permisi dulu",pamit Arjuna,dan di angguki oleh bibik.