mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan ke Paris (2)
tokk.. tokk...
"Mia.. sayang.. kamu udah bangun belum? kita mau sarapan ini?" panggil Sarah pelan.
sebelumnya dia sudah menghubungi ponsel Mia, namun karna tidak ada jawaban jadilah Sarah mendatangi kamar Mia.
"iyaa iyaa maa.. aku baru sudah mandi ini, mau pake pakaian dulu.." jawab Mia dari dalam kamar.
"yaudah.. mama tunggu di kamar mama ya.." ucap Sarah terakhir sebelum dia berbalik pergi kembali ke kamarnya.
"iyaa..."
.
Tak lama kemudian dari depan kamar Mia terdengar suara ketukan pintu lagi.
"iyaaa maa... sabar..." ucap Mia sambil membuka pintu.
Mia baru selesai menggunakan pakaian, tapi rambut masih berantakan.
"hufftt.. rambut lo kenapa?" ucap Lucas sesaat dia melihat rambut basah Mia yang acak acakan.
"ck!! kirain tadi mama!!" ucap Mia kesal sambil dirinya langsung masuk lagi ke dalam kamar.
Lucas yang melihat itu segera mengikuti, tak lupa dia langsung menutup pintu kamar Mia.
"ngapain lo kesini?" ucap Mia keheranan melihat Lucas yang masuk ke kamarnya.
"kangen..." jawab Lucas santai tanpa rasa bersalah dan langsung saja duduk di ranjang Mia.
"ck!! gausah aneh aneh deh lo!! pala gue pusing, semalem ga bisa tidur karna jetlag" ucap Mia kesal sambil bersisir merapikan rambutnya.
"yaa lo sih, semalem mau gue bantuin biar tidur nyenyak malah ga mau.."
mendengar itu Mia langsung memasang wajah kesalnya menatap ke arah Lucas.
"lo kalau ga ada kerjaan mending keluar dari kamar gue!!" ucap Mia kesal sambil menarik tangan Lucas hendak mengusirnya.
namun bukannya berdiri, Lucas malah menarik tangan Mia, membuat gadis itu tersungkur ke arahnya.
BRUKK!!
Mata mereka saling menatap dengan sangat dekat, membuat jantung Mia langsung berdisko ria.
"Mia.." ucap Lucas pelan, sambil tangannya membelai rambut Mia.
Mata Mia membelalak, perasaan dan keinginan yang terus ditahan selama ini tiba-tiba saja tidak bisa terbendung lagi.
"muahh.." Mia secara sadar mencium singkat bibir Lucas.
Mata Lucas membelalak, dia benar-benar terkejut dengan serangan Mia itu.
namun sesaat kemudian Mia malah mendorongnya lagi, hendak berdiri dan menghindari Lucas.
Lucas tentu saja tidak terima, kedua tangannya mengeras, menahan tubuh Mia di dekapannya.
"lo yang mulai, jadi jangan coba coba buat kabur.." ucap Lucas pelan dengan suara seraknya.
lanjut Lucas membalikan posisi, menjatuhkan tubuh Mia ke ranjang, membuat dirinya yang berada di atas.
"sayang.. udah lama banget gue ga liat pemandangan lo dibawah gue gini.." ucap Lucas nakal lengkap dengan senyum nakal dibibirnya.
"Lucas!! please jangan gila!! sorry, gue bener-bener ga sengaja tadi nyium lo.." ucap Mia ketakutan.
Mia mencoba mendorong tubuh Lucas menjauh, namun bukannya kesakitan atau merasa kesal, yang ada diwajah Lucas malah senyum yang penuh gairah.
"nggak sayang.. kamu harusnya jujur dengan perasaan kamu sendiri.. kamu kangen aku juga kan?" ucapan Lucas membuat Mia terdiam.
dan tanpa menunggu jawaban dan reaksi Mia, Lucas langsung menarik kaos yang dipakai Mia ke atas, membuat tubuh bagian atas Mia langsung terlihat jelas.
"Lucas!! lo ngapain!! lepasin gue!!" Mia masih berusaha memberontak sekuat tenaga.
namun tubuhnya langsung tersentak saat Lucas meremas dadanya.
"akhh..." suara Mia keluar begitu saja.
entah karena tenaga Lucas terlalu kuat, atau memang Mia yang juga menginginkan semua ini, tubuh Mia menggeliat saat tangan tangan Lucas menyentuhnya.
disaat yang bersamaan, Lucas mencium dan melumat leher Mia, membuat tubuh Mia semakin menggeliat hebat.
"jangan... ntar merah lagi.." ucap Mia pelan dengan suara terengah-engah.
Tangan Mia mencoba menutupi lehernya sendiri.
"yaudah.. kalau disini gapapakan?" ucap Lucas santai sambil kepalanya turun dan langsung saja mengigit pelan disalah satu gunung kembar Mia.
"ehmm..." disetiap sentuhan yang Lucas lakukan, suara Mia keluar begitu saja.
.
.
"sayang, aku masukin ya..." ucap Lucas sambil dirinya mengambil ancang-ancang.
Mia yang sudah berantakan dengan nafas tersengal tidak bisa mengatakan apapun lagi.
yang bisa Mia lakukan hanyalah menggenggam keras sprei kasur saat Lucas mendorong dirinya untuk masuk.
"akhh...." Suara pelan Lucas terdengar serampak dengan gerakan menusuknya.
.
.
.
.
"Sayang, aku udah mau keluar.." ucap Lucas dengan nafas terengah-engah.
Mia mengangguk pelan, dirinya juga hampir sampai.
"Aku tumpahin di dalem ya.." ucap Lucas pelan masih dengan tubuhnya yang bergerak cepat berirama di dalam tubuh Mia.
"jangan!! tumpahin diluar aja..." jawab Mia cepat.
"Mia.. aku mau punya anak sama kamu.." ucap Lucas terakhir sebelum akhirnya dia mencapai klimaks.
"akhh.." sekali lagi, Lucas dan Mia serempak mengeluarkan suara pelan masih dengan tubuh mereka yang saling menyatu.
Lucas dengan nafas tersengal jatuh di atas tubuh Mia.
Nafas mereka yang tersengal serempak memenuhi ruangan yang sunyi dan kosong ini.
setelah beberapa saat, Mia mendorong tubuh Lucas kesamping.
"lo gila ya!!! ga punya otak!! gimana kalau ntar gue hamil, hah!!!" pekik Mia kesal akibat tingkah Lucas.
"kalau hamil ya udah.." jawab Lucas santai dengan suara manjanya.
"Lucas!! lo bener bener ya!!!" Mia tidak bisa berkata apapun lagi, dia berdiri dan langsung berjalan cepat ke arah toilet yang ada dikamarnya.
Mia pernah baca kalau cairan itu bisa keluar kalau dia melompat-lompat, dan akhirnya setelah mencuci miliknya dengan air mengalir, Mia yang panik terus melompat-lompat di kamar mandi.
"kamu ngapain, hm?? ntar jatuh loh.." ucap Lucas dengan nada perhatian.
"ck!! ini semua gegara lo, bego!!" jawab Mia kesal.
Lucas tidak menjawab, dia hanya berjalan mendekati Mia yang masih sibuk meloncat-loncat.
"udah.. ntar jatoh kepentok bisa bahaya loh.." ucap Lucas sambil memeluk tubuh Mia dari belakang, menghentikan Mia yang terlihat sangat panik.
"ga perlu begini, kalau memang ntar jadi anak, aku bakal tanggungjawab sama kamu.." ucap Lucas dengan nada lembutnya masih dengan tangan tangannya yang memeluk Mia.
"cih!!" Mia melepaskan tangan Lucas. "sebelum lo tanggung jawab, kita berdua udah mati duluan oleh mama sama ayah!!" ucap Mia kesal sambil berjalan masuk ke kamarnya.
"ah sialan!! memang ga seharusnya gue tergoda sama makhluk satu ini!!!" ucap batin Mia kesal sambil mendudukan dirinya ke kursi yang ada di kamar itu.
dalam hati, Mia benar-benar cemas dan merasa panik sekarang ini.
Saat Mia sibuk dengan fikirannya, tiba-tiba saja suara ketukan dipintu terdengar.
Tokk.. tokk..
"Mia, kamu belum selesai siap siapnya.." Suara Sarah terdengar dari balik pintu, membuat jantung Mia rasanya keluar dari tenggorokan.
"sayang..." panggil Sarah lagi.
...****************...