Guo Liang,adalah anak berusia empat belasan tahun,yang menjadi penguasa alam kefanaan.
Ia hanyalah anak kecil yang dulunya dihina karna bodoh dalam kultivasi,hingga akhirnya ia menaklukan alam bawah dan menjadi sang penguasa.
Setelah menguasai alam bawah,ia pun kemudian naik kelaam atas,menyusul kakak perempuannya yang bernama Guo Ying.
Juga temannya yang bernama jia Sun sipemgemis kecil.
Berasal dari alam bawah dan merupakan penguasa tanpa tandingan,ia akan menemukan banyak ahli kelas atas dan para penguasa lainnya,dimana ia akan menaklukan setiap alam dari alam atas hingga alam semesta,semakin tinggi alam yang ia lewati,semakin kuat para penguasanya.
Guo Liang,sipenguasa kecil dari alam bawah,akan menaklukan semua alam.
Pastinya sulit dan penuh rintangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jamur merah darah
Buz..
Ketiganya muncul didepan hunian didalam pagoda emas.
Wajah Guo Liang nampak semakin pucat setelah menggunakan energi jiwanya,membawa dua lainnya masuk kedalam pagoda.
"Saudara muda Guo,bagaimana kondisimu" kata Bai Be,yang langsung memapah tubuh anak itu yang nampak sempoyongan.
Guo Liang tersenyum kecut "aku terlalu banyak mengeluarkan darah" jawab Guo Liang.
"Aih..mari kami bawa kedalam kamar" kata Bai Be,lalu ia pun memapah Guo Liang masuk kedalam hunian indah bersama Suan Lu.
Begitu masuk,tanpa basa basi Bai Be membaringkan Guo Liang keatas tempat tidur,kecemasan nampak diwajahnya.
Guo Liang tersenyum "jangan khawatir,aku hanya kehilangan banyak darah saja,begitu diobati,semua akan baik baik saja" kata Guo Liang.
"Hais..putri pedang sangat hebat,walau saudara muda mampu melawan,namun ketajaman konsep pedangnya,masihlah sulit untuk dihadapi" desah Suan Lu.
"Yah itu benar,energi konsep pedang,sulit dilawan oleh kekuatan energi tubuhku" kata Guo Liang.
Lalu Guo Liang menatap Bai Be dan Suan Lu,anak itu tersenyum "aku akan beristirahat sambil mengobati luka,mungkin ada baiknya kalian kembali memperkuat diri" kata Guo Liang.
"Eh..saudara muda Guo,kami masih terhitung beberapa mingguan saja naik kelevel kami saat ini,jika naik lagi kelevel lainnya,apakah itu tidak berbahaya" kata Suan Lu.
Bai Be menatap tajam wajah Guo Liang,dahinya nampak berkerut saat itu "saudara muda Guo,apakah anda telah membuka lantai lainnya" kata Bai Be.
Hanya itu yang bisa Bai Be fikirkan,ia tahu disetiap kali lantai pagoda terbuka,akan selalu ada harta kelas atas.
Guo Liang tersenyum "yaah benar,dan kali ini harta itu akan cocok untuk kalian" jawab Guo Liang.
"Ah..jadi saudara muda masih memiliki harta lainnya selain buah roh dewa besar? Pppppppfffffff ini luar biasa" kata Suan Lu penuh kekaguman.
Guo Liang tersenyum "ingatlah kita adalah saudara,jadi jangan gunakan segala macam tatakrama dan kesungkanan,kalian wajib menjadi kuat,agar bila kita menemukan lawan yang kuat,kalian mampu bertahan" kata Guo Liang.
"Yah kami mengerti saudara muda" jawab Bai Be dan Suan Lu bersamaan.
Guo Liang tersenyum lalu ia melambaikan tangannya,dua buah teratai pelangi sembilan warna muncul ditangan anak itu.
Saat melihat harta itu Bai Be dan Suan Lu terlonjak kaget.
Mulut keduanya terbuka lebar,mata terbelalak,kaget dan kagum menjadi satu.
"Pppppfffffff sial,seumur hidup ku barulah kali ini aku menemukan orang,yang mampu mengeluarkan harta kelas atas begitu mudahnya,haais..saudara muda Guo,anda benar benar membuat iri dan kagum pria tua ini" desah Suan Lu.
"Hei..cepat ambil,lalu perkuat diri kalian,aku butuh istirahat" kata Guo Liang.
"Ah..oh yah tentu" jawab Bai Be dan Suan Lu,lalu tanpa sungkan lagi keduanya mengambil teratai pelangi,lalu permisi pada Guo Liang,dan pergi keluar untuk berkultivasi.
Hati dua pria tua itu merasakan bahagia dan hutang Budi yang mendalam akan kebaikan yang Guo Liang berikan pada mereka.
Bahkan ras dan klan mereka sendiri,belum pernah sebaik itu pada mereka,jadi keharuan terasa dihati mereka,hingga mereka merasa,Guo Liang lebih dari sekedar saudara bagi mereka.
Setelah dua ahli itu pergi,Guo Liang mengelurkan pil penyembuhan,lalu tanpa keraguan ia memasukan pil kedalam mulutnya,kemudian ia pun duduk bersila.
Aura pil masuk melalui tenggorokan anak itu,mengalir kedalam perutnya,lalu Guo Liang memejamkan mata,ia menerapkan teknik kultivasinya.
Buz...
Aura tubuhnya sangatlah kuat saat itu,melalui aliran darah ditubuhnya,nampak aura energi qi dan aura kekebalan tubuhnya,yang menjadi satu didalam aliran fisiknya,saat itu terlihat mengalir kearah luka dibahunya.
Kekuatan energi qi,energi penempaan tubuhnya disertai pil penyembuhan,seakan akan bersatu padu melawan aura konsep pedang.
Dalam posisi fokus mengobati dirinya,aura penyembuhan dari teknik kultivasi penempaan tubuhnya,nampak lebih mudah melawan aura pedang.
Ditambah dengan aura pil penyembuhan,maka semua semakin mudah bagi anak itu.
Perlahan lahan,luka diarea kulitnya,nampak merapat,lalu luka diarea daging,disembuhkan dengan sempurna.
Kemudian otot,tulang,dan organ organ halus penting lainya,seperti nadi dan urat syarafnya,nampak disembuhkan dengan sempurna.
Guo Liang membutuhkan waktu belasan menit untuk menyembuhkan semua luka ditubuhnya.
Perbedaan nampak jelas,saat ia bertempur dan kekuatan fisiknya melawan secara mandiri aura pedang,terasa sangatlah sulit,namun begitu ia fokus mengobati luka itu,semua menjadi mudah.
"Ppppffffff" Guo Liang menghela nafas dan membuka dua matanya.
"Aura pedang itu benar benar hebat,sejak aku memahami teknik penempaan tubuh Budha Vajrah,ini adalah pertama kalinya aku terluka dan sulit disembuhkan" gumam anak itu.
Lalu bayangan wajah cantik Huo Na Ra muncul dimatanya "putri pedang,ia memang layak disebut genius terbaik,bukan saja bakatnya hebat,ia juga memiliki teknik pedang yang hebat,selain itu ia adalah satu satunya ahli diera ini yang memahami konsep pedang"
"Haais..jika lain kali harus melawannya,aku wajib lebih berhati hati,apa lagi dilevel awal teknik penempaan tubuh ku,itu belum mampu membuat tubuhku sekeras harta dilevel abadi"
Wajah Guo Liang masih memucat saat itu,walau ia telah sembuh,tapi darah yang telah dikeluarkan,pastinya tidak mudah untuk dibuat ulang.
Apa lagi darahnya berbeda dengan darah orang lain,ia adalah pratiksi penempaan tubuh,darah dan dagingnya,dipenuhi energi qi murni.
Jika kultivator lain menyimpan energi qi kedalam dantian mereka,maka Guo Liang berbeda,selain dantian menjadi pusat penyimpanan energi qi,tubuh,daging dan darahnya,juga menjadi sarana penyimpanan energi qi.
Itu alasan lainnya mengapa ia kuat melebihi level kultivasinya sendiri.
Bisa dikatakan ia memiliki sarana penyimpanan energi qi puluhan kali lipat lebih luas dari pada para kultivator lainnya.
Guo Liang bangkit dari tempat tidur,lalu menghilang dan ia muncul ditingkat keempat pagoda emas.
Anak itu sengaja muncul dikawasan taman herbal.
Berada dikawasan itu,matanya melirik kesegala area,seakan akan mencari sesuatu.
Lalu sepasang matanya menatap pada sebuah area tersembunyi juga lembab.
Area diantara herbal tersudut,dimana dikawasan itu,ia melihat beberapa jamur berwarna merah.
Melihat jamur itu,ia pun tersenyum "ternyata ia ada dikawasan ini,bagus,ini harta yang cocok untuk ku saat ini" kata anak itu.
Buz..
Tubuh Guo Liang bergerak kearah jamur merah darah berada.
Lalu ia memetik beberapa jamur,kemudian menghilang dan muncul dikawasan sebuah pondok kecil yang selalu ada dikawasan taman herbal.
Guo Liang menatap hunian kecil itu dan ia tersenyum "setiap level lantai pagoda,ternyata memiliki pondok kecil yang sama" gumam anak itu.
Dilantai dasar pagoda emas,Guo Liang selalu membuat pil dipondok yang ada disana.
Jadi ia sangatlah mengenal dengan baik setiap detil didalam pondok kecil itu.
Semua yang ada dilantai pagoda keempat,ternyata persis sama dengan yang ada dilantai lainnya.
Guo Liang duduk bersila diatas sebuah dipan batu,lalu ia mengeluarkan jamur yang baru saja ia petik.
"Jamur merah darah,baiklah untuk kali ini aku akan menggunakan mu dalam keadaan mentah saja" gumam Guo Liang.
Sebagai alkemis,pastinya anak itu tahu akan level dan kegunaan setiap harta ditaman herbalnya.
Lalu tanpa keraguan ia pun memasukan jamur kedalam mulutnya.
Setelah itu dua matanya kembali terpejam dan ia pun fokus menyerap energi didalam jamur.
_