NovelToon NovelToon
Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fakrullah

Masuk ke situs gelap. Cassia Amore nekat menjajakan dirinya demi bisa membiayai pengobatan ibunya. Kenekatan itu membawa Amore bertemu dengan Joel Kenneth pengusaha ternama yang namanya cukup disegani tak hanya bagi sesama pengusaha, namun juga di dunia gelap!

“Apa kau tuli, Amore?” tanya Joel ketika sudah berhadapan langsung tepat dihadapan Cassia. Tangannya lalu meraih dagu Cassia, mengangkat wajah Cassia agar bersitatap langsung dengan matanya yang kini menyorot tajam.

“Bisu!” Joel mengalihkan pandangan sejenak. Lalu sesaat kembali menatap wajah Cassia. Maniknya semakin menyorot tajam, bahkan kini tanpa segan menghentakkan salah satu tungkainya tepat di atas telapak kaki Cassia.

“Akkhhh …. aduh!” Cassia berteriak.

“Kau fikir aku membelimu hanya untuk diam, hmm? Jika aku bertanya kau wajib jawab. Apalagi sekarang seluruh ragamu adalah milikku, yang itu berarti kau harus menuruti semua perkataanku!” tekan Joel sangat arogan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fakrullah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER—33

Nania tersenyum miring. Tatapannya tak lepas dari Joel yang, tanpa ragu, berdiri membela Cassia di hadapan Irene. Ia tahu Irene adalah tunangannya. Tapi Joel—alih-alih menenangkan—malah menentang. Sikapnya tenang, namun tajam. Semua dilakukan hanya untuk menghentikan kata-kata Irene yang baginya kelewat batas.

Irene terdiam. Rahangnya menegang, jemarinya mengepal sampai buku-buku jarinya memutih. Ia menatap Joel yang kini menggandeng Cassia menuju podium—tanpa sedikit pun menoleh padanya. Ada sesuatu yang menyesak di dadanya, campuran antara marah, cemburu, dan rasa tak percaya.

Bagaimana mungkin Joel yang selama ini begitu menjaga jarak, kini menunjukkan keberpihakan terang-terangan… untuk wanita itu?

Sementara di sisi lain, Jasmine membeku di tempat. Matanya membulat, napasnya tertahan. Sulit baginya menerima pemandangan itu, presiden direktur yang selama ini dikenal dingin, justru berdiri di sisi Cassia—melindunginya, seolah Cassia bukan bawahan, tapi seseorang yang jauh lebih istimewa.

‘Apa sebenarnya yang sudah dilakukan Cassia sampai Presdir membelanya seperti ini? Apa dia memakai pelet? Atau… jangan-jangan sudah merayu Presdir J sampai tidur dengannya?’’ batin Jasmine, getir dan penuh prasangka.

Kepalanya dipenuhi pikiran liar yang bahkan tak semestinya ada. Tapi semakin ia mencoba menepis, semakin rasa ingin tahunya tumbuh. Ada sesuatu di antara Joel dan Cassia—ia yakin itu. Dan keyakinan itu, membuat dadanya mendadak panas oleh iri yang sulit dijelaskan.

Langkah Joel berhenti di depan podium. Cahaya lampu menyorot mereka berdua, memantulkan siluet yang kontras, Joel dengan tatapan tegasnya, dan Cassia yang berdiri di sampingnya—tenang di luar, tapi jelas gugup di balik senyum tipisnya.

Ruangan itu mendadak senyap. Beberapa karyawan saling pandang, berbisik pelan di antara denting gelas dan bunyi langkah hak sepatu. Nama Cassia berdesir di udara, berulang-ulang, seperti bisikan yang berusaha disembunyikan tapi terlalu ramai untuk diabaikan.

Irene masih di tempatnya, menatap tajam ke arah panggung. Sementara Jasmine, menahan napas di barisan belakang, matanya tak lepas dari tangan Joel yang sempat menyentuh punggung Cassia dengan lembut—gerakan kecil, tapi cukup untuk menyalakan gelombang rumor di ruangan itu.

Dan di tengah semua sorot mata yang menelanjangi mereka, Joel menatap Cassia sejenak. Tatapan itu pendek, tapi dalam—cukup untuk membuat waktu berhenti sesaat.

Joel berdiri di depan mikrofon. Sorot lampu mengenai wajahnya, menegaskan garis rahang dan tatapan mata yang sulit ditebak. Sementara Cassia, berdiri di sisinya, mencoba menjaga napas agar tetap stabil di tengah puluhan pasang mata yang memandang.

Suara Joel terdengar rendah, tenang, tapi penuh tekanan yang berwibawa.

“Keberhasilan proyek ini bukan hanya hasil kerja keras tim, tapi ada seseorang yang patut mendapat apresiasi lebih,” katanya, berhenti sejenak, menatap Cassia sekilas.

“Cassia—tim riset utama kita—telah membawa nama perusahaan melangkah lebih jauh. Ia berhasil menggaet investor besar dari Australia, bahkan menjalin kerjasama untuk distribusi produk Rendang Instan kita ke pasar mereka secara langsung. Sebuah langkah yang luar biasa.”

Sorak dan tepuk tangan terdengar, namun sebagian hanya setengah hati. Beberapa karyawan berpura-pura tersenyum, sementara Irene menatap kosong ke arah panggung, menahan emosi yang menggelora di dadanya. Jasmine menggigit bibir, matanya menajam, menatap Cassia seolah menolak mengakui pencapaian itu nyata.

Joel tersenyum tipis, lalu melanjutkan,

“Malam ini, kita merayakan hasil kerja keras semua tim. Terima kasih sudah berjuang bersama. Mari kita nikmati malam ini.”

Musik mulai mengalun pelan. Lampu ruangan berganti lembut, mengubah suasana jadi lebih hangat. Namun di antara gemerlap pesta, masih ada tatapan-tatapan yang tajam—yang menyoroti Cassia dengan bisik-bisik penuh tanda tanya.

Musik lembut mengalun dari sudut ruangan. Para tamu mulai bercengkerama, meneguk sampanye, dan tertawa ringan di bawah cahaya lampu kristal yang berpendar.

Cassia berdiri di tepi ruangan, menatap gelas di tangannya. Wajahnya tampak tenang, tapi matanya menyiratkan ketegangan yang tak bisa disembunyikan. Joel mendekat tanpa suara, lalu berhenti di sampingnya.

“Tak kusangka, kau bisa secepat ini beradaptasi,” ucap Joel pelan, suaranya nyaris tenggelam di antara musik dan percakapan orang-orang. “Bahkan untuk posisi yang biasanya butuh waktu berbulan-bulan, kau hanya perlu beberapa minggu untuk memahami ritme kerjaku.”

Cassia menoleh sekilas. “Saya hanya melakukan yang terbaik, Tuan.”

Joel tersenyum samar. “Hm… kau selalu mengatakan itu.” Ia meneguk sedikit minumannya, lalu menatap Cassia dari sudut mata. “Sayang sekali, ‘yang terbaik’ itu sering kali membuat orang lain salah paham. Seperti Luke, misalnya.”

Cassia terdiam. Matanya membeku sejenak sebelum kembali berusaha netral.

Joel melanjutkan, nadanya tetap tenang tapi mengandung sindiran halus yang mematikan. “Hubungan profesional seharusnya tidak bercampur dengan perasaan. Tapi kau... selalu membuat batas itu tampak kabur.”

Cassia menahan napas, mencoba mencari kata, tapi Joel lebih dulu menunduk sedikit, suaranya turun, lebih dalam. “Dan malam itu…” ucapnya perlahan, nyaris seperti bisikan. “Kau pikir aku bisa melupakannya?”

Cassia tertegun. Seketika semua suara di sekelilingnya terdengar jauh. Joel menatapnya lurus, tanpa senyum. “Aku membelimu, Cassia. Tapi entah kenapa, malam itu justru terasa seperti aku yang kehilangan sesuatu.”

Hening menelusup di antara mereka. Cassia menunduk, jemarinya menggenggam gelas begitu kuat sampai ujungnya bergetar.

Tepat saat itu, suara langkah hak sepatu terdengar mendekat. Irene berdiri di belakang mereka, dengan senyum yang terlalu manis untuk disebut tulus.

“Sepertinya aku datang di waktu yang tepat,” ucapnya pelan, tapi nada suaranya menggigit. “Aku boleh tahu, apa yang sedang dibicarakan di sudut ruangan seserius ini?”

1
partini
wah kaya perek dong
Fakrullah (@fakhiral2013): Hmm... maybe, tapi mungkin lebih terhormat kali ya, karena ngelakuinnya cuma sama Joel (Meski kalimat 'hormat' juga nggak bisa disematin lagi ke dia)
total 1 replies
partini
tahan AE terus Ampe lebaran monyet
partini: wkwkkwkw ini kan istilah Thor saking lama nya jadi ada perkataan seperti itu
total 2 replies
partini
lanjut
Fakrullah (@fakhiral2013): Lanjut sampai Joel dan Cassia ke pelaminan ya😆
total 1 replies
partini
setelah ini aaaaaaaaaaaaa apa terjadi
Fakrullah (@fakhiral2013): Abis main cilukba, pok ame-ame belalang kupu-kupu, lelap bersama🤭😂🤣
total 1 replies
Dede Dedeh
siapa ya?
Fakrullah (@fakhiral2013): Yang jelas pangeran. Cuma yang masih remang, antara naik kuda putih atau hitam😂🤣
total 1 replies
Aisyatul Munawaroh
sebenarnya joel pasti ingat kan tentang cassia? cuma pura-pura lupa aja di depan cassia?
kalea rizuky
terlalu bertele tele np g cpet ketauan jd g mood baca ttep oon
Fakrullah (@fakhiral2013): Sabar... orang sabar tanahnya lebar 🤣 Sebenarnya cerita ini banyak plot twist nya, yang nanti akan kebuka seiring berjalannya cerita🥰
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Fakrullah (@fakhiral2013): Wahh... terima kasih Kak Randa🥰
total 1 replies
Farah
Jasmine lukcnut
F A N A
Untung aja nggak jadi
Fakrullah (@fakhiral2013): Orang Konoha memang banyak untungnya 🤭🤣
total 1 replies
F A N A
Gila!
Fakrullah (@fakhiral2013): Gila kenapa hayo?🤣🤣
total 1 replies
Tara
kasian Luke. pasti kecewa berat jika tau suda tidak perawan lagi🫣😱😓🤔
Fakrullah (@fakhiral2013): Enggak perlu dikasihani Luke mah🤭
total 1 replies
F A N A
Mulai suka? atau memang udah suka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!