NovelToon NovelToon
Cinta Safira

Cinta Safira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Hendra

Keributan itu membuat semua perhatian pengunjung tertuju pada Vania dan Hana yang sedang di cekik

"Nia udah Nia" panik Sintia mencoba melepaskan tangan Vania yang mencekik Hana

"Biarin sin, dia harus tahu bagaimana rasanya hampir mati seperti dia pernah hampir bunuh aku dulu" jawab Vania penuh amarah

"Udah sin biarin aja tuh ular menderita sebentar" ucap Sari yang bersedekap dada

"Ya ampun Sari! Kamu bukannya bantu malah santai" pekik Sintia yang sudah panik melihat Hana yang sesak nafas

"Salah si ular itu sendiri kenapa nyamperin mautnya dia" jawab Sari sinis

"Astagfirullah Vania" teriak Adrian yang datang untuk menjemput Sari. Dia menghampiri Vania dan melepaskan tangannya dari leher Hana.

"Istighfar Vania" ucap Adrian sambil menatap tajam Vania yang penuh dengan kemarahan

"Dia sudah menghina Safira kak dan aku tidak terima" teriak Vania dengan air mata yang sudah turun

"Sintia telepon Hendra sekarang dan minta dia kemari" pinta Adrian pada Sintia dan Sintia langsung menelepon Hendra

"Semuanya bisa di selesaikan dengan baik Nia, kamu tidak harus melakukan ini" ucap Adrian mencoba menenangkan Vania yang masih menangis sementara Hana dia terkulai lemas meski masih sadar

"Jika dia menurut saat aku memintanya untuk pergi maka semua ini tak akan terjadi kak, dan aku tak akan mengingat rasa sakit hatiku lagi" ucap Vania dengan tatapan kosong

"Sari, pegangi Vania" pinta Adrian yang kemudian berdiri

"Mas ini, orang mah biarin aja si ular pingsan dulu" ketus Sari sambil memeluk Vania agar tidak mendekati Hana

"Pipi kamu kenapa pada merah begitu?" Tanya Adrian menatap tajam Sari

"Ini tuh ulah di ular ini, di nampar aku Sampai perih gini" keluh Sari dengan manja

"Kamu boleh membalasnya nanti saat keluar dari sini" ucap Adrian yang sedang mencoba menelepon seseorang

"Yes" pekik Sari senang "tunggu pembalasanku wanita ular" sinis Sari menatap tajam Hana yang masih lemas

"Halo Waluyo! Bisa kamu urus rekaman CCTV di super market milikmu untuk hari ini?" Ucap Adrian serius. Para bodyguard yang di panggil Adrian telah membersihkan area supermarket dari para pengunjung bahkan sudah menghapus rekaman yang diambil para pengunjung melalui handphone mereka.

"Panggil gue Septian, kenapa Lo selalu manggil nama bapak gue" maki seseorang yang di telepon Adrian yang bernama Septian 

"Sama aja lah,, Lo bisa kan urus rekamannya soalnya istrinya si Hendra baru aja ngamuk" ucap Adrian santai

"Beres Lo nggak usah khawatir, nanti gue telepon petugas keamanan disana" jawab Septian santai

"Memangnya si Nia ngapain?" Tanya Septian serius

"Dia nyekek si Hana" jawab Adrian cuek

"Kenapa Lo tolongin harusnya biarin aja tuh perempuan jahat di cekek sampe pingsan" pekik Septian yang juga tak suka dengan Hana.

"Sensi banget Lo sama tuh ular" ucap Adrian terkekeh

"Gimana nggak sensi, dia dulu hampir jebak si Hendra dan mau bunuh Vania juga" kesal Septian dengan berdecak 

"Ya udah gue ngurusin yang disini dulu ya , assalamu'alaikum" ucap Adrian lalu menutup panggilannya

"Kalian bawa perempuan itu ke area kosong di belakang supermarket" perintah Adrian pada para bodyguardnya.

"Baik tuan" jawab para bodyguard lalu seorang diantaranya mengangkat tubuh Hana yang sudah mulai bisa berontak

"Ayo sayang, kamu mau balas tamparannya kan?" Ajak Adrian merangkul Sari mesra dan membuat Sari semangat

"Sintia kamu tunggu disini atau mau ikut?" Tanya Sari menoleh ke arah Sintia yang masih shok

"Aku disini aja nunggu kak Hendra sama Vania" jawab Sintia datar

"Aku mau ikut, aku mau lihat ular itu mendapat pelajaran" jawab Vania dengan tatapan datar lalu bangun dari sana menyusul Adrian dan Sari.

Sintia mau tak mau juga ikut sambil menggenggam tangan Vania yang masih emosi. Bahkan belanjaan mereka juga mereka lupakan.

"Hendra masih lama sin?" Tanya Adrian yang sedang menikmati pemandangan dimana Sari sedang menampar pipi Hana dengan sepatu milik Adrian

"Katanya sudah sampai dan sedang kemari kak" jawab Sintia yang menelepon Hendra lagi

"Baguslah" ucap Hendra yang gemas melihat Sari dengan sifat aslinya

Tak lama akhirnya Hendra datang ke tempat itu dan kaget melihat Sari yang sedang menampar Hana menggunakan sepatu

"Sayang... Kamu nggak apa apa kan?" Tanya Hendra yang panik melihat Vania hanya berdiri dengan tatapan tajam ke arah Hana

"Istri Lo baik baik aja DRA, yang kenapa kenapa itu si Hana, Vania mencekik Hana" jawab Adrian memandang Hendra serius

Hendra lalu memeluk Vania dan mengusap punggungnya yang mulai bergetar karena Vania mulai menangis histeris.

"Dia sudah menghina anak kita mas, dia menghina Safira" maki Vania tak terima

"Dia bilang aku sudah mandul dan dia akan memberikan kamu anak" ucapnya terisak dalam pelukan Hendra

"Dia juga bilang kalau Safira tidak pantas menyandang nama Adiwinata karena tak memiliki darah Adiwinata di dalamnya dan mengatakan kalau anak kak Irsyad harus menjauh dari keluarga Adiwinata" pekiknya lagi sambil menangis pilu.

Hendra yang mendengarnya begitu emosi dan mengepalkan tangannya dengan rahang yang semakin mengeras. Dia lalu mengurai pelukannya dan meminta Sintia menjaga Vania.

"Kamu tunggu disini, aku akan memberikan pelajaran yang berharga untuk wanita itu" pinta Hendra lembut lalu mencium kening Vania.

Hendra lalu menghampiri Hana dan Sari yang di kelilingi bodyguard Adrian.

"Sari sudah cukup" ucap Hendra tegas dan akhirnya Sari menurut. Dia menatap jijik pada Hana yang terlihat berantakan, bahkan pakaian yang di pakainya sudah ada yang robek.

Hendra lalu berjongkok dan menatap Hana dengan tatapan penuh kemarahan.

"Hendra tolong aku" lirih Hana mencoba menyentuh tangan Hendra tapi Hendra menepisnya

"Berani sekali perempuan seperti kamu merendahkan keluargaku" bentak Hendra melotot ke arah Hana

"Apa yang kau miliki sampai kau menghina istri yang paling aku cintai hah?" Tanya Hendra menatap jijik Hana

"Aku lebih baik dari si Vania itu Hendra, aku bisa memberikanmu anak" bujuk Hana yang tak tahu malu

"Bahkan meskipun kamu memiliki segala kesempurnaan yang tak di miliki Vania, kamu tetap tak pantas untuk bersanding denganku Farhana!" Bentak Hendra menjambak rambut Hana.

"Aku tidak Sudi berdampingan dengan orang menjijikan sepertimu, kamu bahkan tak ada seujung kuku pun di banding istriku Vania" ucap Hendra dengan menggertakkan giginya menahan kesal.

"Dan satu lagi jangan kamu menghina anakku Safira karena dia adalah anggota keluarga Adiwinata yang sudah di akui" ucap hendra lalu menghempaskan tubuh Hana Samapi dia jatuh bersimpuh.

"Kenapa kamu begitu percaya pada Vania Hendra, bisa saja Irsyad itu adalah selingkuhannya, bukankah mereka dekat sejak dulu" ucap Hana yang masih tak takut meskipun sudah mendapatkan penolakan dari Hendra.

"Vania bahkan bilang dia akan menikahkan anaknya dengan anak Irsyad agar anak Irsyad bisa masuk ke keluarga Adiwinata" ucap Hana lagi mencoba mengadu domba Hendra dan Vania.

Meski terkejut tapi Hendra tetap mencoba bersikap datar lalu menatap Hana kembali

"Jika itu yang dikehendaki Vania maka aku juga akan mewujudkannya, dan satu lagi Hana, aku akan menghancurkanmu sampai seluruh keluargamu juga hancur, jadi selagi aku masih punya belas kasihan, menjauhlah dari keluargaku" ucap Hendra dingin lalu berbalik dan meninggalkan Hana

Hendra lalu kembali menghampiri Vania yang masih menangis dan memeluknya.

"Sudah sayang, dia akan mendapatkan balasan atas perbuatannya" ucap Hendra mencoba menenangkan Vania

"Kurung dia sampai semua luka di tubuhnya sembuh dan berikan makanan yang baik agar tak terlihat menyedihkan saat bebas" perintah Adrian pada bodyguardnya

"Terus anaknya gimana kak?" Tanya Sintia khawatir

"Anaknya berada di rumah nenek mereka dan Hana sama sekali tidak pernah mengurusnya" jawab Adrian santai

"Sepatuku jadi kotor sayang" rengek Adrian yang tadinya tegas menjadi manja

"Tinggal beli yang baru mas, yang ini buang aja, aku jijik ada bekas bisa ular keket" pekik Sari bergidik lalu memeluk Adrian

"Dasar pasangan gila" cibir Sintia dan di balas juluran lidah oleh Sari

"Kamu udah tenang kan Nia?" Tanya Sintia mengusap bahu Vania

"Iya Sin.. maaf ya tadi aku terpaksa mengatakan hal itu" ucap Vania memelas

"Its ok Nia, aku juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisimu" balas Sintia tersenyum lembut sambil memeluk Vania.

"Terima kasih" ucap Vania tulus

"Dia nggak akan lapor polisi kan?" Tanya Hendra serius

"Makanya gue kurung dulu, jadi kalaupun dia lapor nanti nggak akan ada bukti dan saksi" jawab Adrian menepuk bahu Hendra.

"Ayo pulang, gue lagi program bayi kembar soalnya" ajak Adrian cuek

"Pipi kamu lucu Sari, terlihat aesthetic" ledek Vania terkekeh meski wajahnya masih sembab.

"Iya mas, pipi aku jadi perih ini" manja Sari gelendotan pada Adrian.

"Nanti aku olesin salep ya, sayangnya aku" bujuk Adrian mengusap pipi Sari yang sedikit lebam

"Aku mual Nia" keluh Sintia terkekeh melihat kelakuan Adrian dan Sari

....................

Di sekolah vandra.

Seorang guru masuk bersama dengan dua orang murid, yang satu perempuan dan satu laki laki.

"Baik anak anak, mohon perhatiannya sebentar, bapak membawa murid baru yang akan berada di kelas kita, mereka adalah pindahan dari Australia dan Surabaya" ucap guru tersebut

"Silahkan perkenalkan diri kalian" pinta guru tersebut sopan

Aliandra maju lebih dulu "Selamat pagi semuanya, namaku Aliandra Barata dan semoga kita bisa berteman baik" ucap Aliandra memperkenalkan diri dan di balas sapaan juga dari para murid disana.

"Halo semuanya namaku Clarissa Tamara, salam kenal" ucapnya sopan dengan tersenyum ramah

"Baiklah kebetulan bangku di belakang Rayyan kosong dan bisa kalian tempati" ucap sang guru menunjuk bangku di belakang Rayyan lalu Aliandra dan Clarissa duduk disana.

"Yes kita sekelas" ucap Rayyan menjabat tangan Aliandra dan diangguki Aliandra senang

"Halo namaku Rayyan dan ini Aisyah" sapa Rayyan pada Clarissa sopan dan diangguki Clarissa

"Kalian bisa berkenalan dengan murid baru, tapi jangan berisik karena saat ini bapak harus menghadiri rapat di kantor kepala sekolah" ucap sang guru dan membuat para murid bersorak senang. Mereka menghampiri bangku Aliandra dan Clarissa kemudian berkenalan satu persatu.

"Kamu nyaman tidak sebangku dengan laki laki? Kalau kamu tidak nyaman kamu bisa pindah duduk dengan Aisyah" ucap Rayyan menawarkan

"Apa boleh?" Tanya Clarissa ragu

"Tentu saja boleh, daripada kamu tidak nyaman, benar kan DRA?" Tanya Rayyan pada Aliandra

"Iya kalau kamu risih kamu bisa tukar tempat duduk" jawab Aliandra sopan lalu Clarissa pindah ke kursi Rayyan dan Rayyan duduk dengan Aliandra.

"Tadinya kita mau cariin teman sebangku buat Lo tapi Lo udah bawa sendiri" ucap Dani terkekeh

"Gue juga nggak nyangka ada dua murid baru di kelas kita" balas Raka ikut terkekeh

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Clarissa yang heran melihat Aliandra sudah akrab dengan yang lain

"Iya kita udah duluan kenalan sama Aliandra tadi" jawab Isabella tersenyum dan diangguki Clarissa

"Aku belum kenalan sama yang di depan ini" ucap Clarissa canggung

"Oh kalau yang duduk di depan kamu jangan di tanya, mereka itu kulkas lima pintu jadi nggak bisa di ajak ngobrol kalau bukan mereka yang ngajak duluan" ucap Dani bercanda dan di tertawakan Aliandra.

"Yang ini Vandra dan yang ini Sagara" tunjuk Raka pada Vandra dan Sagara yang diangguki Clarissa sambil terus menatap ke arah Sagara yang terus membenamkan kepalanya di meja.

"Sebentar lagi jam istirahat, kalian mau ke kantin apa makan disini aja?" Tanya Lila serius

"Makan disini aja, Sagara kayanya lagi kurang sehat" jawab Vandra menepuk bahu Sagara

"Mau ke UKS?" Tanya Vandra serius

"Nggak usah, gue mau makan masakan Fira" jawab Sagara menggeleng

"Kalau sakit tuh istirahat di rumah sa" ucap Raka menyentuh kening Sagara yang sedikit demam.

"Gue nggak apa apa" jawab Sagara datar

"Memangnya Safira bisa masak?" Tanya Aliandra penasaran

"Ini bekal yang ada di tas Vandra, semua Fira yang masak" jawab Dani menunjuk tas bekal Vandra yang lumayan banyak.

"Selain cantik, imut ternyata Fira pintar masak" ucap Aliandra kagum dan membuat Sagara menatapnya tajam.

"Jangan emosi" bisik Vandra mengusap bahu Sagara dan diangguki Sagara.

1
darsih
keren mandala lagsung beres uruan sagata
Nida Rania
pasangan y kuat,Mandala setia bnget y....👍👍👍👍
darsih
bahagia bangt fira ketemu sm mansala yg perhatian sm safira
Ayudya
seru dan gemisin
darsih
good job sagata. gc kasih tau om nya mandala langsung bekerja
ga kaleng2 group dragon punya kuasa klo ada yg main sm keluarga group dragon pasti akan habis
darsih
ga bakal bisa. menggoda bapak2 group dragon apalgi sentuh anak2 nya akan sulit clarissa
Ridwan01: benar sekali kak 👍
total 1 replies
darsih
waduh Rahasia apa ya sagata yg tau tentang Clarisa jd oenasaran
darsih
ga nyangka ketemu saraswati
tp syamg irsyad nya uda ga ada yinggal safira aja
Ridwan01: iya kak, Saraswati tidak tahu kalau Irsyad meninggal
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw
jodohnya ga jauh2
Ridwan01: jodohnya pada dekat kak 🙏
total 1 replies
darsih
wkwkwk
bikin ade aja semia nya biar adiil
Ridwan01: semuanya punya adik ya kak🙏
total 1 replies
darsih
jdnkangen sm drak dragon
darsih
wkwkwkwkwkkw
saingan. berat sagata
Ridwan01: benar sekali kak 🙏
total 1 replies
darsih
waduh kenapa tu aisyah
Ridwan01: Aisyah ketemu Kevin kak
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw Hendra Hendra ada2 aja tingkah nya
Ridwan01: memang kak, Hendra posesif 🙏
total 1 replies
darsih
vandra suka Aisyah nih
Ridwan01: iya kak, tapi mereka sulit bersama.
total 1 replies
darsih
siapa. ya Aisyah vandra mau nolong Aisyah yg HBS d bully KK kelas nya
Ridwan01: iya kak
total 1 replies
darsih
wah wah siapa ya
vandra atau siap ya js Ppenasaran
Ridwan01: Oma Ranti kak 🙏
total 1 replies
darsih
aduh kasihan Isabela. cinta nya tak berambut SM Vandra
Ridwan01: Vandra terlalu dingin
total 1 replies
darsih
pasti bela itu yg denger 5 sahabat nya godain vandra
darsih
bagus Ka cerita nya
Ridwan01: terima kasih kak y
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!