NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehamilan Kedua

Hari yang dinanti tiba, setelah mengurus segala sesuatunya untuk persiapan umroh. Orang tua Hulya sudah menginap dua hari yang lalu di rumah anak dan menantunya ini.

Pengajian pun akan di laksanakan sabtu ini. "Alhamdulillah yah pak, kita bisa umroh. Mungkin kalau Hulya enggak menikah dengan nak Athar, kita tidak bisa umroh pak." ucap bu Annisa.

"Alhamdulillah bu wasyukurillah. Hulya mendapatkan jodoh terbaik dari Allah. Anak kita benar benar di muliakan oleh suaminya. Bapak bersyukur." Jawab pak Jafar.

Ternyata obrolan bu Annisa dan pak Jafar di kamarnya terdengar oleh Athar. Ia ke dalam dengan permisi.

"Nak Athar... Masuk nak."

Athar juga mengucapkan rasa syukurnya mempunya mertua yang sangat baik dan memaafkan kesalahannya di masa lalu. Ia berjanji akan selalu setia dengan Hulya.

"Kami percaya nak. Tolong jangan kecewakan kami dan Hulya ya nak." Ucap pak Jafar.

"Iya pak, percaya sama saya." Jawab Athar.

-

-

-

Ketika Athar masuk ke kamar, istrinya tidak ada di sana. Ia mencari cari istrinya ternyata ada di dapur. Athar memeluk istrinya dan mengecupnya.

"Jangan capek capek sayang. Kamu baru sembuh."

"Mas cobain deh, aku tadi habis buat brownis. Mas masih pusing enggak?" Tanya Hulya.

Tadi sebelum Athar tidur siang, ia mengeluh sakit kepala dan mual. Mungkin karena masuk angin. Hulya memberikannya obat sakit kepala, lalu suaminya tidur siang.

"Udah enggak terlalu sayang. Sini mas cobain."

Hulya menyuapi brownis yang ia buat pada suaminya. Keduanya mengobrol santai di meja makan di selingi canda tawa. Athar sedari tadi mengusap-ngusap pipi merah istrinya.

"Mas jangan di belai terus, nanti sayang loh." Ucap Hulya dengan tersipu malu.

"Udah sayang... Sayang banget." Jawab Athar lembut.

Selesai dengan makan brownis-nya Athar keduanya kembali ke kamar. Tiba tiba Atharya muntah muntah lagi. Hulya sangat khawatir, ia menelepon kakak iparnya yaitu Alana.

"Iya kak tolong ya kak, makasih ya kak."

Hulya membersihkan dulu muntahan bekas suaminya. Ia juga mengganti pakaian suaminya. Hulya pergi ke bawah untuk membuatkan teh jahe, lalu ia ke atas lagi. Dengan telaten Hulya merawat suaminya.

"Mas jangan kerja dulu yah besok."

"Iya sayang maaf ya mas ngerepotin kamu."

"Kok mas gitu ngomongnya? Ini kan udah kewajiban aku mas. Pokoknya mas harus sembuh, mas udah janji loh mau ajakin aku ke taman hiburan." Ucap Hulya dengan menyebikkan bibirnya.

Athar terkekeh pelan ia memeluk istrinya dan menciumnya. Ia tahu jika istrinya saat ini tengah banyak pikiran. Athar hanya tak ingin istrinya semakin terbebani karena harus mengurus dirinya.

"Mas imam-ku dan aku ini kewajiban ku merawat dan mengurus suamiku. Udah deh mas jangan aneh aneh."

"Iya iya sayang... Gitu aja ngambek."

TOK TOK TOK Hulya membuka kan pintu, rupanya kakak iparnya. Alana datang dengan membawa stetoskop dan tespack kehamilan. Ia memberikan pada Hulya.

"Ta-tapi kak?"

"Coba dulu... Jangan takut yah. Ayo sana kakak tunggu."

Hulya dengan ragu ke kamar mandi dan memakai tespack itu. Alana juga memeriksa adiknya yang terbaring. "Kak, kasihan Hulya nanti dia kepikiran lagi." Keluh Atharya.

Alana menenangkan adiknya, setelah di periksa apa yang Atharya alami adalah gejala syndrome couvade. Yap betul Hulya tengah hamil.

"Seriusan kak? Masuk angin kali kak?" Ucap Athar.

"Kita tunggu Hulya keluar."

CEKLEK

Hulya keluar dan memberikan tespack-nya pada kakak iparnya ini. Benar saja tespack itu menunjukan dua garis, Alana langsung memeluk adik iparnya itu. Hulya juga tak kuasa menahan tangisannya.

Di saat Hulya dan Athar akan berangkat ke rumah Allah, di saat itu pula mereka mendapatkan rezeky yang tak terduga. Alana memberikan tespack itu ke Athar.

"Sa-sayang kamu hamil? Ini benar kan?"

"Iya mas... Aku hamil lagi Alhamdulillah mas."

Keduanya menangis bersama sore itu, Alana juga ikut menitikan air matanya. Ia menyarankan Hulya dan Athar ke rumah sakit malam ini. Kebetulan dokter kandungan senior Alana masih praktek sampai malam.

"Iya kak kita kesana, ayo sayang siap siap dulu."

"Makasih ya kak Alana." Hulya memeluk erat kakak iparnya ini.

-

-

-

Malamnya Athar dan Hulya pergi ke rumah sakit bersama orang tua Hulya. Bu Annisa bahagia sekali Hulya hamil lagi ia juga meminta Hulya agar tidak kelelahan.

Mobil mereka sampai di rumah sakit. Keempatnya pergi ke dokter kandungan. Orang tua Hulya ingin melihat anaknya di usg.

Rupanya benar Hulya tengah mengandung. Semua mengucap syukur. Athar sampai bersujud syukur disana. Dokter Inne mengusap ngusap punggung Athar.

"Selamat ya nak Athar."

"Alhamdulillah makasih ya dok." Athar memeluk erat istrinya. Mertuanya pun ikut menangis.

Dokter Inne memberikan vitamin dan obat penguat kandungan. Hulya dan Athar pun diberikan nasihat tentang kehamilan.

"Mas akhirnya aku hamil lagi. Aku janji akan lebih hati hati lagi mas." Lirih Hulya.

"Iya sayang mulai sekarang kamu jangan keluar tanpa aku. Mengerti? Mas enggak mau kamu celaka lagi."

Setelah selesai di periksa, Athar dan Hulya juga orang tuanya pamit dari sana. Athar memutar setir mobilnya menuju restorant untuk makan malam. Sesampainya di sana mereka makan bersama sambil mengobrol santai.

Hulya juga menghubungi mertuanya memberikan kabar tentang kehamilannya. Kabarnya mamih dan papihnya Athar akan datang kerumah besok.

"Aku sudah meminta dokter pengganti untuk memantau kesehatan kamu selama kita umroh nanti. Atau mau di batalkan saja?" Ucap Athar pada istrinya.

"Jangan mas, jangan dibatalkan. Aku ingin sekali melihat ka'bbah. Aku ingin bersujud di sana. Sebagai bentuk rasa syukur ku atas segala nikmat ini. Terima kasih ya mas sudah bertanggung jawab sepenuhnya sama aku." Lirih Hulya.

Bu Annisa juga berterima kasih pada menantunya ini. Ia juga masih tidak menyangka akan ada di tahap ini. Mempunyai menantu seorang konglomerat dari keluarga terpandang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!