DELUSI

Nisma's pov....

Sudah terhitung 4 bulan setelah kejadian waktu itu, sampai saat ini aku tidak pernah sedikit pun menyinggung tentang trauma suamiku, aku akan memberinya waktu sampai dia siap untuk terbuka padaku tentang kondisinya tapi yang aku tahu dari ibu mertuaku, suamiku kembali menjalani konseling dengan dokternya. Awalnya aku sedikit sedih dia tidak terbuka tentang kondisi nya padaku, tapi setelah mengingat apa yang menimpa nya aku cukup mengerti, aku tahu tidak mudah baginya untuk membuka luka yang dia simpan dan luka yang coba dia sembuhkan.

Usia kandunganku memasuki 33 minggu, sekitar 3 atau 4 minggu lagi aku akan melahirkan karena aku hamil sepasang bayi kembar, aku melahirkan sedikit agak cepat dari. Awalnya aku tidak menyangka bahwa aku akan mendapatkan bayi kembar, saat itu aku sangat takut dan bahagia dalam waktu bersamaan begitu pun dengan suamiku, saat mengetahui bahwa dia akan menjadi ayah dari sepasang bayi kembar mas zykra sangat bahagia begitupun dengan keluarga kami.

Saat ini aku sedang berada di kamar yang mas zykra siapkan untuk bayi-bayi kami. Karena bayi kembar kami sepasang laki-laki dan perempuan jadi tema kamar bayi ini adalah biru dan pink. Kami mendekor kamar ini bersama-sama, mas zykrs mendekor bagian anak perempuan sedangkan aku mendekor bagian anak laki-laki. Di kamar ini terdapat dua box bayi berwarna biru muda dan merah muda, dinding nya juga di hias dengan tema yang sangat menenangkan jadi aku sangat suka berada disini.

Aku duduk di karpet berbulu sambil menata baju gemas untuk bayi-bayiku nanti, aku menatap baju yang sedang aku pegang, sepasang baju bayi berbentuk kelinci dan seekor t-rex aku tersenyum tidak sabar ingin memakaikan baju ini pada mereka.

" Jangan terlalu lama duduk di bawah." ucap suamiku yang tiba-tiba sudah duduk di sampingku. Sekarang aku sudah tidak heran dengan kehadirannya yang suka tiba-tiba.

Aku menoleh untuk menatap suamiku, dia masih mengenakan pakaian kerjanya, aku tebak dia pasti langsung ke kamar ini untuk mencariku. Karena bagas sudah memulai membuka bisnis nya sendiri yang dia dirikan bersama teman nya semasa kuliah, dia mendirikan perusahaan yang beroprasi di bidang pariwisata yang terletak di kota praha. Jadi mas zykra sudah kembali memimpin perusahaan nya sejak 2 bulan terakhir.

" Sejak kapan kamu pulang." ucapku bertanya sambil memperhatikan penampilan setelah bekerjanya. Aku sangat menyukai penampilan nya yang sedikit berantakan sepulang bekerja karena dia terlihat semakin tampan.

" Baru saja." ucap suamiku

Aku kembali memperhatikan baju yang sedang aku pegang setelah mendengar jawabannya.

" Kamu sudah lama berada disini." suamiku bertanya sambil mengelus perut besarku.

" Baru sebentar." ucapku masih dengan memandangi kedua baju yang aku bentangkan. Aku menengok ke arah suamiku dan berkata.

" Aku sudah tidak sabar ingin memakaikan baju-baju ini pada mereka." ucapku sambil tersenyum.

Suamiku hanya mengangguk dan ikut tersenyum kemudian dia berkata.

" Ayo ini sudah malam, kamu harus beristirahat." ucapanya lembut.

Aku mengangguk dan menyimpan kedua baju itu di lemari. Karena perut yang semakin membesar Aku kesulitan untuk bangun bahkan untuk berjalan tapi untung saja mas zykra selalu membantuku dan aku bersyukur untuk itu. Kami melangkah meninggalkan kamar bayi untuk menuju kamar kami yang berada di sebelahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat ini nisma di temani oleh ibu mertuanya, karena sang suami harus menyelesaikan pekerjaan nya agar bisa segera cuti untuk menemani nisma yang sebentar lagi akan melahirkan.

" ini di minum dulu vitamin nya." ucap ibu mertua pada nisma yang sedang duduk di ruang keluarga.

" terimakasih ibu, maaf merepotkan." ucap nisma sambil tersenyum.

" Tidak apa-apa jangan sungkan." ucap sang ibu mertua sambil mengelus rambut panjangnya.

Tapi kali ini nisma melihat raut wajah sang ibu mertua tidak seperti biasanya yang ceria, hari ini ibu mertuanya nampak sedang sedih dan nampak sedang memikirkan sesuatu.

" Ibu ada apa.?" nisma bertanya sambil menatap mata sang ibu mertua yang sedikit meredup dan nisma bisa melihat itu.

Ibu mertuanya menghembuskan napas dan berkata.

" ibu sedih perusaan yang bagas dirikan bersama temannya di praha meningkat cukup baik dan stabil." ucap ibu mertuanya dengan lesu, kentara sekali wajah sedih dam kecewanya.

Nisma mengerutkan alisnya mendengar apa yang ibu mertuanya katakan. Dia sedikit bingung dan heran, kenapa ibu mertuanya sedih melihat kesuksesan anak nya bukan kah seharusnya dia bahagia melihat anaknya sukse di negeri orang, pikir nisma.

Dengan hati-hati nisma berkata.

" Maaf sebelumnya bukankah seharusnya ibu senang dan bangga melihat bahas sukses dengan perusahaannya." nisma berucap dengan hati-hati agar tidak melukai perasaan ibu mertuanya yang nampak gundah.

Mendengar apa yang di katakan nisma Ibu mertuanya menggelang dam berkata.

" Bukannya aku tidak bangga, hanya saja dia pasti akan lupa untuk pulang."

Nisma menggaruk pipi nya yang tidak gatal dan berkata.

" Tidak mungkin dia lupa pulang ibu." ucap nisma berusahan menenangkan sang ibu mertua.

" Aku harap seperti itu." ucap ibu mertua nisma dengan lirih.

Nisma hanya bisa memeluk ibu mertuanya berusaha memberi ketetangan pada hati nya yang sedang gundah.

Siang itu mereka habiskan waktu untuk mengobrol tentang parenting, lebih tepatnya ibu mertua nisma memberi wejangan bagaimana cara mengurus bayi kembar tanpa seorang baby sitter, ya nisma memutuskan untuk tidak memakai jasa baby sitter, selagi mampu dia ingin sebisa mungkin mengurus kedua bayi nya sendiri.

" Oh ya, apa kamu tau dimana mantan asisten bagas sekarang." ibu mertuanya bertanya di luar topik pembicaraan mereka.

Mendengar itu nisma kembali di ingatkan oleh zera yang tiba-tiba resign dan menghilang tanpa jejak.

" Zera." ucap nisma menyebutkan nama asiten itu.

" Yaa zera, dimana dia sekarang."

" aku tidak tahu ibu, setelah resign dia tiba-tiba hilang tanpa jejak." ucap nisma pada ibu mertuanya.

" Padahal aku ingin memberikan bonus padanya karena sudah sabar menghadapi mulut tak berfilter anak itu." ucap ibu mertuanya.

Mendengar apa yang di katakan oleh ibu mertuanya, nisma sedikit mengerti keputusan yang diambil oleh zera, mungkin karena sudah tidak tahan dengan mulut tak berfilter itu dia memutuskan untuk resign tapi nisma juga menyayangkan keputusan itu padahal hanya dalam waktu 3 bulan dia akan menjadi pegawai tetap tapi zera memutuskan untuk resign.

Hai semuanya cerita nisma dan zykra akan segera selesai dan sepertinya cerita zera dan bagas akan di ceritakan di season dua. Buat kalian yang penasaran kenapa zera tiba-tiba resign lalu menghilang dan bagas yang tiba-tiba mendirikan perusahaan di kota praha. Ada apa sebenarnya dengan mereka??

Ikuti dan tunggu yaa cerita mereka ya di season kedua DELUSI .....

Salam hangat...

Terimakasih semuanya😘

Jangan lupa like, comment dan subs yaa agar aku terus semangat untuk update...muach😘😗