NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:500.9k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Gio

Gia langsung bergabung dengan pelanggan club malam lainnya di lantai dansa untuk menikmati alunan musik tecno yang dimainkan oleh seorang DJ terkenal dari kotanya. Saat sedang asyik menggoyangkan tubuhnya tiba-tiba terbesit sebuah ide untuk mendekati DJ tersebut siapa tahu itu adalah jalan untuknya bisa pulang.

Lagipula ia tinggal menyebutkan nama ayah atau kakaknya saja pasti pria itu takkan menolak karena siapa yang tak mengetahui nama besar seorang Gerard Adrian di kotanya.

Dengan bermodalkan kenekatan gadis itu pun langsung mendekati DJ tersebut tak peduli harus berhimpitan dan hampir terjepit oleh beberapa pengunjung, ia harus berhasil karena hanya pria itu satu-satunya harapannya.

Saat hampir sampai dibarisan paling depan, Gia pun langsung melambaikan tangannya untuk mencari perhatian DJ tersebut ditengah musik yang begitu terdengar memekikkan telinganya.

Karena tak kunjung ditanggapi akhirnya gadis itu mencoba menikmati musik sembari menunggu selesai namun tiba-tiba sebuah lengan nampak melingkar di pinggangnya dan tentu saja itu membuatnya langsung menoleh.

"Ayo cantik kita bersenang-senang malam ini," ucap seorang pria asing dengan pandangan nakalnya.

"Lepaskan!" Gia langsung menatap tajam pria itu namun itu justru terlihat menggemaskan.

"Dimana teman-temanmu? apa kau datang sendiri, hm? kebetulan aku juga sendiri jadi bagaimana jika bersamaku saja," ucap pria tersebut dengan sedikit berteriak di telinga gadis itu mengingat suara musik yang begitu nyaring.

Gia mencium aroma alkohol yang begitu menyengat dari bibir pria itu dan itu membuatnya sedikit takut, biasanya ia selalu pergi ke club malam bersama teman-temannya hingga jika ada pria kurang ajar mereka bisa saling menjaga.

"Menjauhlah!" perintahnya seraya melepaskan diri dari pria itu namun larangan tersebut justru terdengar seperti sebuah perintah hingga membuat pria itu langsung menggunakan kedua tangan besarnya untuk memeluknya.

"Ayo sayang, katakan kamu menginap dimana cantik?" ucapnya tak sabar dengan pandangan bak singa yang sedang kelaparan.

"Ti-tidak, lepaskan aku!" Gia mulai memucat ketika pria itu terus memepetnya lalu pandangannya beralih kearah sang suami berada yang rupanya sudah tak ada di tempat duduknya bahkan beberapa teman pria dan wanita yang menemaninya tadi juga telah pergi.

Apakah pria itu telah meninggalkan tempat ini?

Gia pun semakin ketakutan, ia menyesal karena menuruti egonya tanpa mendengarnya ucapan sang suami untuk tetap tinggal di kamarnya saja.

"Ayo ikut aku!" pria itu nampak tak sabar dengan penolakan Gia dan langsung mencengkeram lengan gadis itu untuk dibawanya keluar dari lantai dansa yang penuh dengan pengunjung.

"Tidak mau," Gia bersikukuh menolak namun tenaganya yang tak seberapa tak membuatnya bisa menghindar bahkan kini ia terpaksa mengikuti langkah pria itu yang terus menariknya dengan kencang hingga membuatkan sedikit meringis karena kesakitan.

"Siapa saja tolong aku!" teriak Gia memohon kepada setiap orang yang melihatnya berharap mereka merasa iba dan menolongnya namun hanya dengan melihat wajah pria yang membawanya tersebut mereka seakan tak punya nyali.

"Lepaskan aku!" Gia terus meronta dan berteriak namun suaranya seakan tersamarkan oleh musik yang terdengar begitu kencang.

Kini ia telah keluar dari lantai dansa dan terus dibawa oleh pria itu meninggalkan tempat tersebut hingga membuatnya merasa pasrah dengan nasibnya akan seperti apa pada akhirnya, sepertinya penyesalan memang selalu datang diakhir karena menangis pun juga percuma.

Apakah hidupnya akan segera berakhir?

"Lepaskan dia!" ucap seseorang tiba-tiba hingga membuat Gia maupun pria itu langsung menoleh kearah sumber suara.

Gia yang melihat sang suami nampak berdiri tak jauh darinya itu langsung mengulas senyumnya seakan secercah harapan untuk selamat kembali datang.

"Siapa kamu? apa kekasihnya?" pria itu langsung mendekati Gio seraya mendorong dada pria itu namun sedikit pun tak membuat pria tersebut goyah.

"Bukan," sahut Gio dengan pandangan datarnya hingga membuat Gia sontak menyurutkan senyumnya bahkan kekasih saja tidak diakui apalagi istri gumamnya.

"Kalau begitu kenapa ingin mengganggu kesenanganku hah? apa kamu sudah bosan hidup?" tukas pria itu dengan pandangan menantang sepertinya pengaruh alkohol membuatnya sedikit pun tak merasa takut.

Kemudian kembali ditariknya Gia pergi dari hadapan pria itu dengan sedikit menabrak bahunya seakan ingin menunjukkan siapa pemenangnya namun baru beberapa langkah Gio kembali berucap.

"Dia istriku," ucapnya dengan tegas dan tentu saja membuat pria itu langsung menghentikan langkahnya.

"A-apa?" ucapnya tak percaya.

Gio nampak memainkan matanya menatap beberapa penjaga club malam agar segera membereskan pria itu.

"A-apa yang kamu lakukan?" pria itu pun langsung memberontak ketika beberapa pria nampak memegangi kedua tangannya dan siap membawanya pergi dari sana entah dalam keadaan selamat atau tidak.

Setelah kepergian pria itu Gia menatap suaminya dengan perasaan penuh penyesalan namun pria itu tiba-tiba berlalu pergi tanpa sepatah kata pun dan tentu saja itu membuatnya merasa bingung kemudian segera menyusulnya.

"Terima kasih," ucapnya setelah mereka keluar dari club malam tersebut dan masuk kedalam lift namun Gio yang terus melangkah didepannya nampak tak menanggapi.

"A-aku tadi merasa kesepian jadi aku keluar untuk mencari hiburan," imbuhnya lagi setelah mereka keluar dari lift dan menuju kamarnya tapi lagi-lagi pria itu tak menanggapi sampai akhirnya kini mereka telah sampai di kamar tempatnya menginap.

Gio langsung membuka pintunya dan berlalu masuk begitu saja, sedangkan Gia yang sejak tadi mengekorinya dibelakang masih berusaha untuk mencari pembenaran atas perbuatannya tersebut.

"Ma-maaf." ucapnya tiba-tiba meskipun dengan terpaksa.

Gio yang sedang melepaskan kancing kemejanya langsung berbalik badan menatap gadis itu. "Apa dengan meminta maaf bisa membuatmu mengurangi sifat liarmu itu?" ucapnya menatap tajam padanya.

Gia sontak menelan ludahnya, apa pria itu benar-benar marah saat ini?

"Kamu juga pergi ke club malam jadi apa bedanya aku dan kamu? kamu bahkan sangat menikmati ditemani oleh beberapa wanita penggoda itu sampai lupa untuk kembali," tukasnya balik menyalahkan.

Tentu saja ia takkan mengalah begitu saja, pria itu saja bisa bersenang-senang jadi kenapa ia tidak.

Mendengar itu pun Gio langsung menatapnya sinis. "Apa kamu sedang cemburu, hm?" ucapnya seraya mendekati gadis itu setelah melempar kemejanya ke sembarang arah hingga kini menyisakan celana panjangnya dan membiarkan dada bidangnya terbuka dihadapan istrinya itu.

Gia tiba-tiba merasa ketakutan dan tanpa sadar memundurkan langkahnya. "Omong kosong, kita menikah tanpa cinta jadi aku tidak peduli kamu bersama siapapun itu aku hanya tidak senang saja kamu terus mengurungku di kamar." tegasnya tak mau kalah.

"Benarkah?" Gio kembali tersenyum sinis dengan terus mendekati gadis itu, rasa kesal karena terus dilawan membuat egonya merasa terluka.

"Aku ingin melihat seberapa murahannya dirimu saat ini," imbuhnya lalu mendorong gadis itu hingga jatuh keatas ranjangnya dan segera di tindihnya dengan mengunci kedua tangannya keatas kepala.

1
tanjung....
uppppp ...
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: sejam lg ya😅😅
total 1 replies
nur adam
lnyt
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: nuhun
total 1 replies
Sugiharti Rusli
si Tania karena kebencian nya sama Gia, dia ga pernah mau mendengarkan apa yang Gia bilang, walo tidak secara langsung sih
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: benar😅😅
total 1 replies
Sugiharti Rusli
dan setelah semua pengkhiantan sang suami si Tania apa masih mau balik tuh sama si Jordy, perempuan bodoh memang dia yah kalo masih kasih kesempatan lagi
Sugiharti Rusli
memang dasarnya aja si Tania yang bodoh dalam memilih suami yah, padahal Gia saja yang baru kenal sudah tahu karakter suami dari si Tania
Sugiharti Rusli
sepertinya baik si Rania dan perempuan yang mengaku jadi perempuan simpanan si Jodi serupa tapi tak sama, mereka sama" memohon terhadap Tania maupun Gia sebagai istri sah masing" yang dikehendaki sebagai suami,,,
Sugiharti Rusli
dia terlalu percaya diri kalo perasaan Gio terhadapnya masih sama seperti dulu, walo memang Gio tidak pernah secara gamblang bilang sudah mencintai Gia sekarang yah, tapi dari sikapnya sudah sangat jelas
Sugiharti Rusli
wah si Rania sepertinya memang sudah ga punya urat malu lagi yah dia dan bicara seperti itu ke Gia
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
malulah kau tania
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: 👍👍😂😂😂
total 1 replies
yumna
malu ga tuh dah nuduh gia nyuri uang dan emasnya eh mlah d ambil jordi....🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.....pasti gengsi yakan bilang maaaf k gia....gia km bilng terus terang m kakek suami kamu plinplan mash mau terima mkann dr mantan
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
nyaks 💜
lanjutkan Gia....
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: 👍👍😂😂😂
total 1 replies
Cicih Sophiana
uang ilang perhiasan ilang kamu malah nuduh Gia yg ngambil... padahal pintu di kunci yg punya kunci kan cuma kamu dan si mokondo doang...
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
love_me🧡
sekarang percaya kan kalau gia tidak mengada", kamu pasti malu Tania.. apalagi kalau tahu 1 kebenaran lagi tentang Rania pasti bakal menyesal menyia"kan mempunyai menantu & ipar seperti gia
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: benar
total 1 replies
Syavira Vira
lanjut
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: terima kasih
total 1 replies
Fera Susanti
omongin aja gia dr skr biar c gio tegas, klo kamu tuh ga maen2..
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: 👍👍👍😂😂
total 1 replies
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
laki² yang beristri tak usah kau percaya Mirna sayang😂🤣 omongannya tuh macam baskom kosong nyaring bunyinya🏃🏻 tak ada pembuktian🏃🏻
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: wkwkwk pengalaman yak
total 1 replies
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
elahhh kau pun digoda mau² saja😂🤣 giliran udah tercium baunya baru kau menyalahkan Mirna
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: namanya juga usaha 😂😂
total 1 replies
nuraeinieni
beri tau aja kakek gia,dari pada makan hati,mending kakek tau,biar kakek yg menasehati gio.
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: 👍👍👍😂😂
total 1 replies
Susma Wati
bilang aja gia, kalau mau pisah dari gio, karena gio yang sikapnya gak kelas ke gia, gegantung, tambah si rania masih suka mepet ke gio, Gianyar yang gak tegas,
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: betul
total 1 replies
Syarifah Komsiyah
tak sabyaaaarrr rasanya menunggu bab gio berkeluh kesah pd kakek tentang sikap rania yg menggatal pd gio dan gio yg seakan membiarkan rania megobok obok rumah tangganya.
༄༅⃟𝐐Qinan ananto: sabar ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!