NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:241.7k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Gio

Gia langsung bergabung dengan pelanggan club malam lainnya di lantai dansa untuk menikmati alunan musik tecno yang dimainkan oleh seorang DJ terkenal dari kotanya. Saat sedang asyik menggoyangkan tubuhnya tiba-tiba terbesit sebuah ide untuk mendekati DJ tersebut siapa tahu itu adalah jalan untuknya bisa pulang.

Lagipula ia tinggal menyebutkan nama ayah atau kakaknya saja pasti pria itu takkan menolak karena siapa yang tak mengetahui nama besar seorang Gerard Adrian di kotanya.

Dengan bermodalkan kenekatan gadis itu pun langsung mendekati DJ tersebut tak peduli harus berhimpitan dan hampir terjepit oleh beberapa pengunjung, ia harus berhasil karena hanya pria itu satu-satunya harapannya.

Saat hampir sampai dibarisan paling depan, Gia pun langsung melambaikan tangannya untuk mencari perhatian DJ tersebut ditengah musik yang begitu terdengar memekikkan telinganya.

Karena tak kunjung ditanggapi akhirnya gadis itu mencoba menikmati musik sembari menunggu selesai namun tiba-tiba sebuah lengan nampak melingkar di pinggangnya dan tentu saja itu membuatnya langsung menoleh.

"Ayo cantik kita bersenang-senang malam ini," ucap seorang pria asing dengan pandangan nakalnya.

"Lepaskan!" Gia langsung menatap tajam pria itu namun itu justru terlihat menggemaskan.

"Dimana teman-temanmu? apa kau datang sendiri, hm? kebetulan aku juga sendiri jadi bagaimana jika bersamaku saja," ucap pria tersebut dengan sedikit berteriak di telinga gadis itu mengingat suara musik yang begitu nyaring.

Gia mencium aroma alkohol yang begitu menyengat dari bibir pria itu dan itu membuatnya sedikit takut, biasanya ia selalu pergi ke club malam bersama teman-temannya hingga jika ada pria kurang ajar mereka bisa saling menjaga.

"Menjauhlah!" perintahnya seraya melepaskan diri dari pria itu namun larangan tersebut justru terdengar seperti sebuah perintah hingga membuat pria itu langsung menggunakan kedua tangan besarnya untuk memeluknya.

"Ayo sayang, katakan kamu menginap dimana cantik?" ucapnya tak sabar dengan pandangan bak singa yang sedang kelaparan.

"Ti-tidak, lepaskan aku!" Gia mulai memucat ketika pria itu terus memepetnya lalu pandangannya beralih kearah sang suami berada yang rupanya sudah tak ada di tempat duduknya bahkan beberapa teman pria dan wanita yang menemaninya tadi juga telah pergi.

Apakah pria itu telah meninggalkan tempat ini?

Gia pun semakin ketakutan, ia menyesal karena menuruti egonya tanpa mendengarnya ucapan sang suami untuk tetap tinggal di kamarnya saja.

"Ayo ikut aku!" pria itu nampak tak sabar dengan penolakan Gia dan langsung mencengkeram lengan gadis itu untuk dibawanya keluar dari lantai dansa yang penuh dengan pengunjung.

"Tidak mau," Gia bersikukuh menolak namun tenaganya yang tak seberapa tak membuatnya bisa menghindar bahkan kini ia terpaksa mengikuti langkah pria itu yang terus menariknya dengan kencang hingga membuatkan sedikit meringis karena kesakitan.

"Siapa saja tolong aku!" teriak Gia memohon kepada setiap orang yang melihatnya berharap mereka merasa iba dan menolongnya namun hanya dengan melihat wajah pria yang membawanya tersebut mereka seakan tak punya nyali.

"Lepaskan aku!" Gia terus meronta dan berteriak namun suaranya seakan tersamarkan oleh musik yang terdengar begitu kencang.

Kini ia telah keluar dari lantai dansa dan terus dibawa oleh pria itu meninggalkan tempat tersebut hingga membuatnya merasa pasrah dengan nasibnya akan seperti apa pada akhirnya, sepertinya penyesalan memang selalu datang diakhir karena menangis pun juga percuma.

Apakah hidupnya akan segera berakhir?

"Lepaskan dia!" ucap seseorang tiba-tiba hingga membuat Gia maupun pria itu langsung menoleh kearah sumber suara.

Gia yang melihat sang suami nampak berdiri tak jauh darinya itu langsung mengulas senyumnya seakan secercah harapan untuk selamat kembali datang.

"Siapa kamu? apa kekasihnya?" pria itu langsung mendekati Gio seraya mendorong dada pria itu namun sedikit pun tak membuat pria tersebut goyah.

"Bukan," sahut Gio dengan pandangan datarnya hingga membuat Gia sontak menyurutkan senyumnya bahkan kekasih saja tidak diakui apalagi istri gumamnya.

"Kalau begitu kenapa ingin mengganggu kesenanganku hah? apa kamu sudah bosan hidup?" tukas pria itu dengan pandangan menantang sepertinya pengaruh alkohol membuatnya sedikit pun tak merasa takut.

Kemudian kembali ditariknya Gia pergi dari hadapan pria itu dengan sedikit menabrak bahunya seakan ingin menunjukkan siapa pemenangnya namun baru beberapa langkah Gio kembali berucap.

"Dia istriku," ucapnya dengan tegas dan tentu saja membuat pria itu langsung menghentikan langkahnya.

"A-apa?" ucapnya tak percaya.

Gio nampak memainkan matanya menatap beberapa penjaga club malam agar segera membereskan pria itu.

"A-apa yang kamu lakukan?" pria itu pun langsung memberontak ketika beberapa pria nampak memegangi kedua tangannya dan siap membawanya pergi dari sana entah dalam keadaan selamat atau tidak.

Setelah kepergian pria itu Gia menatap suaminya dengan perasaan penuh penyesalan namun pria itu tiba-tiba berlalu pergi tanpa sepatah kata pun dan tentu saja itu membuatnya merasa bingung kemudian segera menyusulnya.

"Terima kasih," ucapnya setelah mereka keluar dari club malam tersebut dan masuk kedalam lift namun Gio yang terus melangkah didepannya nampak tak menanggapi.

"A-aku tadi merasa kesepian jadi aku keluar untuk mencari hiburan," imbuhnya lagi setelah mereka keluar dari lift dan menuju kamarnya tapi lagi-lagi pria itu tak menanggapi sampai akhirnya kini mereka telah sampai di kamar tempatnya menginap.

Gio langsung membuka pintunya dan berlalu masuk begitu saja, sedangkan Gia yang sejak tadi mengekorinya dibelakang masih berusaha untuk mencari pembenaran atas perbuatannya tersebut.

"Ma-maaf." ucapnya tiba-tiba meskipun dengan terpaksa.

Gio yang sedang melepaskan kancing kemejanya langsung berbalik badan menatap gadis itu. "Apa dengan meminta maaf bisa membuatmu mengurangi sifat liarmu itu?" ucapnya menatap tajam padanya.

Gia sontak menelan ludahnya, apa pria itu benar-benar marah saat ini?

"Kamu juga pergi ke club malam jadi apa bedanya aku dan kamu? kamu bahkan sangat menikmati ditemani oleh beberapa wanita penggoda itu sampai lupa untuk kembali," tukasnya balik menyalahkan.

Tentu saja ia takkan mengalah begitu saja, pria itu saja bisa bersenang-senang jadi kenapa ia tidak.

Mendengar itu pun Gio langsung menatapnya sinis. "Apa kamu sedang cemburu, hm?" ucapnya seraya mendekati gadis itu setelah melempar kemejanya ke sembarang arah hingga kini menyisakan celana panjangnya dan membiarkan dada bidangnya terbuka dihadapan istrinya itu.

Gia tiba-tiba merasa ketakutan dan tanpa sadar memundurkan langkahnya. "Omong kosong, kita menikah tanpa cinta jadi aku tidak peduli kamu bersama siapapun itu aku hanya tidak senang saja kamu terus mengurungku di kamar." tegasnya tak mau kalah.

"Benarkah?" Gio kembali tersenyum sinis dengan terus mendekati gadis itu, rasa kesal karena terus dilawan membuat egonya merasa terluka.

"Aku ingin melihat seberapa murahannya dirimu saat ini," imbuhnya lalu mendorong gadis itu hingga jatuh keatas ranjangnya dan segera di tindihnya dengan mengunci kedua tangannya keatas kepala.

1
🏡s⃝ᴿ ༄SN⍟MakMikha ˢ⍣⃟
Kayaknya hidup bakal lebih berwarna kalau bikin Tania kesel ya Gia/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🏡s⃝ᴿ ༄SN⍟MakMikha ˢ⍣⃟
Karena Gio lebih senang beli barang bekas kayaknya 🫤
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
Gia mau nonton live streaming lgi keknya 🤣
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
enak dikamh dong Gio, sudah menjadikan Gia istri seutuhnya mlh dgn lancarnya kamu blg kek gtu, Ck
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
"ingin" bukan sih kek😁🙊
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
mampuslah
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
kau aja ga ada usaha sama sekali
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
ihh sdh kau reguk manis madunya baru kau blg begitu
sryharty
mau gentayangan buat nagih utang ya gia
wkwkwk
🕳️
up up diink🙄🙄🙄
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Jangan bilang kalau mau bikin ontran-ontran pada Tania 😂😂😂..
Ooohhh tapi nanti kalau zonk jangan pernah menyesal sudah memberi pinjaman 😂..
Penasaran akal bulusnya kira-kira apa ya 😂...
Tapi jangan sebut nama Gia kalau tidak bisa membuat lawanya berasa dapat double kill 😂...
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Tuh kan sebenarnya Gia anak yang manis hanya saja butuh seseorang yang benar2 mau membimbingnya dan dilakukan oleh orang yang tepat..
Secara tidak langsung aksimu membuat Gia tersadar bisa membuka pikiran dan mata hatinya...
Sejenak Gia mampu melawan egonya..
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Memohon untuk kembali ke kota asalnya kan bukan berarti harus berpisah Gioooo...
Di sini peranmu masih terbilang minimalis ...
Jika kamu mau berbincang empat mata dari hati ke hati dengan Gia menjelaskan tujuan pernikahan yang akan jalani serta mau di bawa kemana hubungan kalian selanjutnya, tentunya Gia juga akan berpikir serta mendengarkan..

Lha dirimu pun tidak pernah ada obrolan serius membahas rumah tangga kalian..
Yang ada ya Gia nya seringkali memohon dan minta pulang..
Karena kamu tidak memberikan kepastian..
Tidak pernah memberi kesempatan membuka pintu dan ruang pada Gio untuk berkeluh kesah dan menyampaikan isi hatinya apa yang dia mau..
Kalian berdua butuh komunikasi dua arah , apa yang sebenarnya kalian mau dan inginkan..
Biar Gia juga bisa sejalan seiya sekarang seperti apa yang kamu mau..
Kalau kamu mau berusaha membimbingnya sebenarnya Gia bisa diatur..
Tidak seburuk seperti yang kamu pikirkan...
Gia minta pulang karena dia juga merasa penasaran..
Sebenarnya apa yang sudah direncanakan oleh orang tuanya beserta teman2 nya..
Kenapa mereka susah sekali dihubungi seperti sengaja menjauh dari Gia..
Itu yang menjadi pertanyaan besar buat Gia..
Cobalah sesekali ajak Gia ngobrol sersan (serius tapi santai), biar dia merasa dihargai dan dibutuhakan ...
Rasanya sedikit egois juga di case ini hanya kamu yang mengetahui dari awal jika memang ada niat perjodohan.
Sedangkan Gia tidak mengetahui sama sekali..
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Open minded Gio, dengarkan nasehat kakek Hadikusumo..
Beliau tentu tidak akan menjerumuskan hidupmu..
Dari perjodohan itu beliau berharap kamu bisa melepaskan masa lalaumu..
Masa lalu yang menurut kakek tidak baik2 saja..
Firasat serta feeling orang yang lebih tua seperti kakek biasanya lebih tajam dan peka..
Mungkin beliau mengetahui sesuatu hal tentang Rania yang kamu sendiri pun bahkan tidak mengetahuinya ...
Tidak mungkin kakek bertindak gegabah memberikan jalan dan restu perjodohan dengan Gia..

Dan yang lebih penting jangan menjadi pecundang Gio...
Sedari awal jika memang punya niat tidak mau bertahan dan berusaha mempertahankan yaa jangan menyentuh Gia..
Enteng banget ngomongnya setelah merenggut mahkota berharga milik Gia seketika mau balek kanan dan lari dari kenyataan. /Sob/..
Gara-gara othor ini bikin huruf-hara, mulut nyablaknya Gio 🙊😂✌...
Readers mulai tantrum...
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀JB_Adin💜⃞⃟𝓛 §𝆺𝅥⃝
benarvtuh kata kakek masa habis manis kamu buang,, secara pelan2 gia pasti nanti akan menurut kok.

hayo gia apa yg akan kmu lakukan pada Tania
Rahmawati
bener tuh nasehat kakek, barang yg udah dipakai mending di rawat aja
Rohima
suka bnget sama novel ini antusiasme bnget buat nunggu up kakanya tiap hari, apalagi pas libur gelisah bnget nunggunya, kecintaan bnget sama alurnya nggk ngebosenin, kadang pas nunggu ku baca ulang" hihihihi
lucu aja sma mereka😁
tiap baca aku selalu bayangin visualnya kak bara valentino sama esta pramanita
kyak cocok bnget melekat bnget sama mreka visualnya 😊😊😊
semangat upnya tor👍👍👍👍
kalok boleh crazy up lh ya sekali "😊😊😊😊
Rohima
suka bnget s
Piet Mayong
gia kalau kamu gabut mending ngerjain Tania aja dirumah biar g garing hidupmu🤣🤣🤣
Sugiharti Rusli
wah si Gia mau melakukan apa dia di depan kamar si Tania tuh nanti😛😛😛
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!