Terpaksa Memilih Jadi Janda Muda

"Daniel, hentikan!!!" Seru Alesha pada suaminya yang tidak berhenti mencumbu nya.

"Daniel, please. Jangan sekarang." ucap Alesha lagi yang membuat Daniel langsung menghentikan aksinya.

Pria tampan yang mengungkung tubuh Alesha itu langsung menggulingkan tubuhnya disamping istrinya.

"Kenapa sweetie? Apa kamu belum siap melakukan lagi denganku?" tanya Daniel dengan nada berat. Pria itu memejamkan mata nya, sedikit kecewa dengan ucapan Alesha yang terlihat dengan jelas menolak sentuhan nya.

Apa istri nya itu belum siap? Atau masih ragu dengan nya.

Huh! Daniel menghembuskan nafas panjang, dia menoleh menatap wajah istrinya dari samping.

"Maaf sweetie, mungkin aku terlalu terburu buru. Tidak apa jika belum siap. Aku bisa menahannya." ucap Daniel tersenyum lembut setelah berhasil menekan rasa kecewanya.

"Daniel, maafkan aku. Tapi bukan masalah belum siap atau tidak. tapi.." ucap Alesha tergantung membuat Daniel lagi lagi menghela nafas panjang.

"Sudah tidak apa apa. aku tahu kamu belum terbiasa dengan kehadiran ku. Jadi kita harus saling mengenal satu sama lain. Tidak harus langsung ke intinya." ucap Daniel sembari terkekeh.

"Bukan begitu Daniel, tapi a..aku belum mandi. Tubuhku bau keringat Daniel!" ucap Alesha dengan cepat dan kesal diakhir kalimat. Membuat Daniel langsung tersenyum cerah bagaikan matahari disiang hari.

"Jadi, tadi bukan penolakan karena tidak ingin? tapi karena kamu belum mandi?" tanya Daniel dengan antusias. Yang ditanggapi anggukan kepala oleh Alesha. Wanita itu terlihat malu jika Daniel menyentuh tubuhnya yang terasa lengket karena seharian memakai gaun pengantin.

Alesha jadi tidak percaya diri karena dirinya belum sempat mandi. Takut Daniel akan ilfeel padanya.

"Ya ampun sweetie, apa kamu tidak tahu? bahwa aroma keringat yang ada ditubuhmu sudah menjadi candu untukku sayang. Aku sangat menyukai nya " ucap Daniel mencubit hidung Alesha dengan gemas.

"Jadi apa kita lanjutkan yang tadi? Lupakan soal mandi. kita bisa mandi bersama nanti setelah selesai dengan urusan ranjang." ucap Daniel dengan semangat 45. Jangan lupakan tatapan mata nya yang menggoda iman Alesha.

Jiwa Casanova Daniel terpanggil jika dihadapkan dengan pemandangan indah. Apalagi pemandangan indah didepannya sudah halal untuk dirinya sentuh dan nikmati. Membuat Daniel tambah semangat dan keinginan nya untuk melakukan malam kedua dengan Alesha semakin menggebu gebu.

Mendapati jawaban Daniel. membuat Alesha mengangguk kepalanya sembari tersenyum malu. Kedua pipi nya mengeluarkan Rona merah. Alesha sudah seperti anak perawan yang akan menyerahkan mahkota nya pada sang suami.

"Yesssss!!" Seru Daniel yang langsung mulai mengungkung tubuh Alesha lagi. Saat akan kembali mencumbu istri nya. Lagi lagi Alesha menahan dada bidang nya.

"Daniel, sebentar." pinta Alesha.

"Kenapa lagi sweetie?" ucap Daniel dengan heran.

"Pelan pelan oke? ada anak kita didalam sini." ucap Alesha mengusap lembut perutnya.

"Tentu saja sweetie." sahut Daniel dengan tersenyum lembut. Dirinya merasa bahagia melihat Alesha Begitu menyayangi buah cinta mereka.

Tak ingin kembali dicegah oleh Alesha. Daniel mencumbu istri nya sembari melepas celana panjang yang dia kenakan. kedua tangan nya menuntun tangan Alesha untuk membuka kancing kemeja nya. Setelah itu, tangan Daniel sibuk mencari pengait bra yang dikenakan istri nya.

Ah , dapat!

Daniel melepas kacamata busa istri nya dan membuangnya ke sembarang arah. Tangan lalu bergerak lincah meraba punggung polos Alesha.

"Ah, Daniel!" desah Alesha saat cumbuan Daniel turun kearea leher jenjang nya.

Kamar hotel yang dingin karena ac berubah menjadi panas. Hingga kini keduanya sudah polos bak bayi baru lahir.

Ciuman Daniel semakin turun menuju ke bukit kembar istri nya. Dia menjelajahi area itu dengan gemas. tangannya bergerak aktif hingga membuat Alesha mendesah tak karuan.

Srek.

Daniel menarik underwear berbahan renda Alesha dengan sekali tarikan benda segitiga itu sudah terlepas dari area sensitif istri nya.

Daniel memposisikan diri. Dia melakukan nya dengan hati hati karena takut melukai istri dan calon anaknya.

"Ah!" Desah Alesha dan Daniel bersamaan.

*

*

*

Pagi harinya

Terlihat pengantin baru itu masih betah mengarungi mimpi mereka masing masing. Keduanya saling memeluk, saling berbagi kehangatan. tampak Alesha mulai membuka matanya perlahan saat merasakan sesuatu yang menepuk nepuk pahanya.

Alesha mengerutkan dahinya, melihat tangan suaminya yang memeluk dirinya dengan posesif. Lalu yang menyenggol pahanya dari tadi apa? pikir Alesha.

Wanita cantik itu berusaha untuk duduk meski harus menahan rasa sakit diarea intinya. Alesha menyibak selimut untuk memeriksa apa gerangan yang sedari tadi mengganggu tidur nya.

"Aaarggghhhh!!!" Teriak Alesha panik. Yang mana membuat Daniel langsung terbangun dari tidurnya karena terkejut .

"Sweetie ada apa?" Pria tampan itu langsung berdiri didekat ranjang menatap istrinya yang tengah duduk diatas ranjang dengan ekspresi wajah shock.

"Aarrghh! Daniel tutupi ularmu!" teriak Alesha yang mana membuat Daniel bingung. Tatapan mengikuti kearah yang Alesha tunjuk. Tak lama Daniel langsung terkekeh geli saat menyadari apa yang membuat istri nya berteriak dan terlihat shock.

"Sweetie, apa kamu lupa dengan bentuk nya? padahal baru tadi malam kamu menggenggam nya sayang. kenapa kamu kaget seperti itu." ucap Daniel menggoda istrinya.

"Tapi kenapa besar sekali." ucap Alesha mencuri pandang kearah aset Daniel yang berdiri tegak.

"Tentu saja besar. Buktinya tadi malam saja kamu sampai keenakan. masa kamu lupa?!" protes Daniel dengan gemas.

"Benarkah?" tanya Alesha dengan polos.

"Iya sayang, Mana mungkin aku berbohong. Kalau kamu tidak percaya. aku Kita buktikan." Daniel langsung mengunci tubuh Alesha dengan cepat. Pria tampan itu kembali memberikan sentuhan sentuhan lembut pada istrinya.

"Daniel, hentikan. ini sudah siang! ah!!" ucap Alesha disertai dengan rintihan nikmat.

Pagi hari itu, Alesha dan Daniel kembali mereguk indahnya surga dunia. Mereka terus melakukan nya sampai melewatkan sarapan mereka. Hingga menjelang siang , Daniel dan Alesha baru selesai membersihkan diri.

Alesha keluar dari kamar mandi dengan cemberut. Sejak tadi dirinya menahan lapar. Tapi Daniel justru kembali menggempur nya saat mereka mandi bersama.

"Jangan cemberut seperti itu sweetie. Nanti jadi tambah cantik!" ucap Daniel tersenyum geli. yang mana membuat Alesha sedikit luluh mendengar ucapan gombal dari suaminya.

"Huh! aku dan anakku sudah kelaparan sejak tadi tahu!" ucap Alesha dengan bersungut-sungut.

"Maafkan aku sweetie. aku terlalu candu dengan tubuh mu!"

"Tunggu sebentar lagi oke? makanan nya akan segera sampai " ucap Daniel mengusap lembut rambut panjang Alesha.

Hingga selang beberapa menit, pelayan hotel datang membawa makanan pesanan Daniel. Alesha sangat antusias melihat berbagai macam makanan yang menggugah selera nya.

Keduanya langsung menikmati sarapan pagi mereka yang tertunda. Alesha makan dengan lahap tanpa memperdulikan tatapan Daniel yang gemas dengan istrinya. Benar benar wanita yang apa adanya. pikir Daniel.

"Kenapa hanya melihat ku makan? kamu tidak lapar?" tanya Alesha sembari mengunyah makanan nya.

"Tentu saja lapar, Bukankah energi kita harus full lagi untuk ronde berikutnya.." ucap Daniel dengan senyum tipis. Sembari mulai menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Sedangkan Alesha memilih tidak perduli dengan ucapan Daniel. karena bagi nya saat ini yang terpenting adalah perutnya kenyang.

*

*

*

Terimakasih sudah mampir ❤️

Subscribe karya ini,

Beri rating, vote, like, dan komentar kalian 🤗🤗 Jangan lupa saweran kopi dan bunganya 🤪🤪

Thank you ❤️❤️