NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Ketika Dea tampak membereskan pecahan kaca tersebut, Nanda tiba-tiba menghampiri Dea disana.

"De, Apa yang bisa aku bantu!"Ucap Nanda

"Bisa minta tolong ambilkan mama minuman di dapur!" Pinta Dea.

"Baiklah De,"

Setelah itu, Nanda pun berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk Liora. Ketika Nanda hendak mengambil minuman tersebut, Tiba-tiba pandangan Nanda mengarah pada sebuah bungkusan plastik yang ada di dekat lemari dapur itu.

"Bukankah ini obat tidur! Apakah Dea selama ini mengkonsumsi obat tidur!"Gumam Nanda.

"Lebih baik aku tanyakan saja nanti pada Dea!" Ucap Nanda.

Setelah itu, Nanda pun kembali ke kamar Liora untuk mengantarkan minuman tersebut. Sesampainya di kamar Liora, Nanda langsung memberikan minuman tersebut pada mama mertuanya Dea itu.

"Kamu pembantu baru disini!" Ucap Liora pada Nanda.

"Bukan bu, Saya ini temannya Dea!"

"Oh temannya Dea, Saya pikir kamu pembantu tadi!"

Seusai Nanda memberikan minuman itu pada Liora, Wanita yang merupakan sahabat dari Dea itu langsung menuju kamar tamu untuk segera beristirahat disana.

************

Keesokan paginya, Dea tampak tengah sibuk membuatkan sarapan didapur. Ketika Dea sedang sibuk memasak di dapur, Tiba-tiba Nanda menghampirinya disana.

"Ada yang bisa aku bantu De?" Tanya Nanda

"Enggak usah, Kamu duduk aja! Kamu kan disini tamuku!" Ucap Dea

"Tapi De, Aku enggak enak kalau diam terus. Biar aku bantu masak ya!" Pinta Nanda.

"Baiklah kalau kamu memaksa, Kamu potong-potong bawang itu saja!" Titah Dea

Ketika Nanda tampak memotong-motong bawang itu menjadi ukuran yang kecil, Tiba-tiba Nanda teringat dengan sesuatu yang ditemukannya semalam.

"Oh iya De, Tadi malam aku nemu ini semalam disini!" Tunjuk Nanda

"Ini kan obat tidur, Siapa yang punya obat tidur ini!"

"Loh......loh....Aku pikir malah kamu yang konsumsi obat tidur itu!" Ungkap Nanda

"Ini bukan milikku Nan, Kalau bukan aku pasti ini punya mas Anton! Yang tinggal disini hanya aku dan mas Anton!" Ucap Dea.

"Ya sudah, Nanti kamu tanya sama suamimu itu kalau dia sudah pulang!" Saran Nanda.

"Baik Nan,"

Setelah itu, Dea tampak melanjutkan untuk memasak. Selesai memasak, Dea langsung menghidangkan masakannya ke meja makan. Seusai menghidangkan makanan itu, Dea langsung menuju kamar sang mertua untuk mengajak sang mertua untuk sarapan bersama.

"Ma, Ayo sarapan dulu!" Ajak Dea.

"Iya," Ucap sang mertua

Kemudian, Liora pun berjalan ke arah mej makan. Sesampainya di meja makan, Liora terlihat duduk disana.

"Wah.....wah.....Sepertinya masakannya lezat!" Puji Liora.

"Makanya cobain deh ma, Semoga mama suka!" Ucap Dea.

Lalu Liora pun langsung mencicipi masakan Dea itu. Namun, Dea tampak terkejut melihat reaksi mertuanya itu seusai menyantap masakannya.

"Makanan apa ini, Rasanya asin! Kamu ingin mama cepat mati ya!" Liora tampak menggerutu.

"Asin ma, Perasaan tadi enggak asin deh. Padahal Dea sudah coba terus rasanya pas!" Ucap Dea.

"Mungkin kamu lupa tadi De, Kamu masukkan kebanyakan garam!" Celetuk Nanda.

"Masak sih asin, Sini aku coba cicip!" Dea tampak mencicipi masakannya itu.

"Aduh benar asin sekali, Biar aku ganti masakannya ma!" Dea tampak merasa bersalah.

"Enggak usah, Nafsu makan mama sudah hilang!"

Liora pun tampak geram, Lalu Wanita paruh baya itu pun meninggalkan ruang makan itu saking jengkelnya.

Dea yang melihat mertuanya itu pergi begitu saja menjadi merasa sangat bersalah.

"Padahal baru kali ini aku melihat mama semangat untuk makan, Tapi semuanya hancur karena aku yang enggak becus untuk masak!" Dea tampak merasa bersalah.

"Kamu enggak salah kok De, Mertuamu saja itu yang terlalu cerewet!" Ucap Nanda

"Mertuaku sebenarnya baik Nan, Hanya saja dia iti sakit makanya seperti itu!"

"Kalau menurut aku sih dia itu memang menyebalkan, Kok kamu mau sih De nampung dia disini!"

"Bagaimana pun juga, Dia itu tetap mertuaku Nan!"

"Aku tahu Dea dia mertuamu, Tapi kenapa dia enggak tinggal bersama isteri pertama Anton saja!" Ucap Nanda.

"Menurut mas Anton sih, Mama itu enggak akur sama mbak Rita!"

"Ya wajarlah enggak akur De, Sifatnya saja seperti itu!"

Seusai.berbincang-bincang dengan Nanda, Dea pun membereskan makanan yang ada di meja makan itu.

Ketika Dea tampak membereskan makanan itu, Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah luar rumah.

Tok......tok.....Terdengar suara ketukan pintu itu terdengar. Dea yang mendengar suara ketukan pintu itu, Langsung berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu tersebut.

Didepan pintu, Terlihat Ima tampak sedang berdiri. Dea yang melihat sang kakak datang berkunjung, Segera menyalami tangan kakaknya itu.

"Ayok masuk kak!" Ucap Dea mempersilahkan kakaknya itu masuk.

Setelah itu, Ima pun tampak masuk ke dalam bersama Dea, Kemudian mereka tampak duduk di ruang tengah.

"De, Bagaimana? Apa sudah ada perkembangan kabar Dina?" Tanya Ima.

"Belum ada mbak, Tapi polisi masih mencari titik keberadaan Dina!" Ucap Dea.

"Oh iya De, Anakmu dimana?"

"Ada didalam, Masih tidur mbak!" Ucap Dea.

Oleh karena Rafa masih tidur, Ima memutuskan untuk beristirahat sejenak di dalam kamar tamu yang ada di rumah Dea.

Sementara itu, Ditempat yang berbeda terlihat Anton sedang siap-siap untuk berangkat kerja. Ketika Anton tampak siap-siap, Tiba-tiba terlihat Ciko mendekat ke arahnya.

"Ayah, Ciko mau ikut ayah kerja!" Ucap Ciko dengan polosnya.

"Enggak bisa sayang, Kamu disini sama mama dulu ya!" Bujuk.Anton.

"Enggak mau, Ciko enggak mau sama mama!"

"Terus maunya sama siapa sayang?" Tanya Anton.

"Mau ikut ayah kerja aja!"

"Gini aja, Ciko main sama tante Andin dulu! Nanti pulang kerja ayah belikan ciko apa yang ciko mau!" Bujuk Anton lagi.

"Tapi janji ya ayah, Beliin Ciko makanan yang banyak!"

"Iya sayang,"

Setelah itu, Anton pun berangkat kerja. Diperjalanan menuju kantor, Jalanan sedikit macet sehingga Anton pun harus menghentikan laju kendarannya.

Ketika Anton tampak terdiam di dalam mobilnya, Tiba-tiba tampak seorang anak mengetuk kaca mobilnya.

"Pak, Minta sedekahnya!" Ucap seorang anak yang mengetuk kaca mobil Anton itu.

Anton yang mendengar suara tersebut, Langsung membukakan kaca mobilnya untuk memberikan uang pada anak itu, Namun anak itu sudah menjauh dari mobilnya.

Anton yang melihat anak itu menjauh hendak mengejarnya, Namun para pengemudi mobil dibelakang Anton memintanya untuk memajukan mobilnya sehingga Anton pun mengurungkan niatnya untuk mengejar anak tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Kondisi kepatan dijalan itu mulai berkurang sehingga Anton bisa melanjutkan perjalanan menuju kantornya. Beberapa menit kemudian, Anton telah sampai di depan kantornya. Sesampainya di kantornnya, Anton langsung memarkirkan mobilnya. Disaat Anton tengah memarkirkan mobilnya, Anton teringat sosok anak yang mengemis itu.

"Postur tubuh anak itu mirip sekali dengan Dina!" Gumam Anton.

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!