Percaya dengan perpindahan jiwa?? itulah yang terjadi pada Ciara...
CIARA AMELYA ALEXANDER ia harus berpindah jiwa di tubuh CLARA ANASTASYA PRATAMA Gadis cantik namun lugu yang kerap sekali dimanfaatkan oleh sahabatnya hingga suatu saat fakta terungkap apa yang akan dia lakukan pada tubuh gadis ini akan ia membalas
buruan baca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham
Dimansion keluarga Pratama Qila terus menangis ia ingin ketemu dengan Clara sebelum ke restoran Clara Sempat menelpon Qila bahwa ia menunggu Qila datang namun dirumah tak ada yang bisa mengantarkan Qila mami Clara sudah tua terlalu malas untuk ia keluar
"Qila sayang kita tunggu papi dulu hmm" bujuknya pada gadis kecil yang masih menangis
"No oma Qila mau sama mommy" Isak Qila
Clara begitu dekat dengan Qila karena itu Qila sangat nyaman bersama Clara tak banyak orang mengira Qila adalah putri Clara dan Gilang karena kedekatan ketiganya
Tia tak ambil pusing akan berita itu Tia mengenal Clara sejak lama ia tak ingin merusak hubungan apapun hanya karena gosip yang tak betul
Bagi Tia Clara adalah ibu Qila juga Clara yang sudah seperti adik baginya dan Gilang ia tak mau merusak hal itu
"Nyonya tuan muda akan segera kemari" ucap salah satu pelayan
"Qila sayang papi akan datang menjemput Qila jangan nangis lagi yah,,gimana kalau Oma belikan es cream banyak-banyak" bujuknya lagi
Mendengar kata es cream Qila dengan cepat menghapus air matanya dan meancung kan jari kelingkingnya
"Janji Oma" ucapnya
"Janji sayang" ucapnya
Qila yang mendengar itu tersenyum bahagia akhirnya ia dan mami Clara menuju lemari es untuk mengambil beberapa es cream
Es cream itu adalah milik Clara ibunya tak memperdulikan jika nanti Clara marah toh yang makan juga putrinya pikirnya
...****************...
Disisi lain keenan masih menangis dan memeluk Clara
"Apa kau tau siapa gadis itu?" tanya sekretaris Keenan
"Dia nona Clara" ketusnya
"Berhenti bertanya" ucapnya saat melihat sekretaris Keenan akan bertanya lagi
sekretaris Keenan mendengus kesal pemandangan yang ada di depannya membuatnya begitu kesal Keenan yang terkenal dingin kini menangis tanpa memperdulikan orang-orang yang memperhatikannya
Clara mencoba melepas pelukan Keenan namun Keenan memberatkan pelukannya
"Biar seperti ini dulu ku mohon" lirih Keenan
huh
Clara hanya mengembuskan napas kesal kakinya terasa pegal sedari tadi berdiri dan di peluk oleh Keenan
Setelah puas Keenan beralih menatap wajah Clara wajah yang selalu cantik Keenan merangkum wajah Clara menatap mata Clara dengan dalam
"Cla " panggilnya
Clara tak menjawab ia sangat malas berbicara pada Keenan Clara hanya diam dan menatap Keenan
Sekretaris Keenan yang sudah tak tahan ia melepaskan cekraman asisten Keenan dan berjalan mendekati Keenan dengan penuh keberanian ia meraih lembut tangan Keenan agar melepaskan pipi Clara
Clara yang melihat itu tersenyum sinis dan menatap Keenan sedangkan Keenan yang di Pengan langsung menepis kasar pada sekretarisnya
"Berani sekali kau menyentuhku" tekan Keenan tepat di wajah sekretarisnya
seketika wajah sekretarisnya menjadi takut ia bisa melihat wajah Keenan yang merah karena amarah ia mencoba biasa saja
"Maaf tuan saya hanya"
"Aris" teriak Keenan pada asisten pribadinya
"Maaf tuan muda" ucap Aris menunduk kepalanya
"Bawah wanita tidak tau diri ini" ucap Keenan tanpa melihat ke arah sekretarisnya
Asisten Keenan mengikuti perintah Keenan ia menarik paksa sekretaris Keenan dengan keras membuat gadis itu merasakan sakit pada pergelangan tangannya
asisten Keenan menghempas kasar tangan sekretaris Keenan
"Sudah ku katakan diam dan jangan ikut campur" ucapnya
"Kenapa apa aku harus diam melihat tuan Keenan seperti itu pada gadis tak tau malu" sentaknya tak terima di salahkan
"Kau tak tau siapa nona Clara" ketusnya
"Dia hanya wanita tak tau diri yang melakukan itu pada tuan Keenan" ucapnya dengan percaya diri
"Dan mengapa tuan Keenan melakukan itu apa bedanya ia dan diriku" ucapnya lagi
"Tentu memiliki perbedaan antara kau dan Nona Clara" ucap asisten Keenan kemudian berlalu dari hadapan sekretaris Keenan
"Aghhhh,,,nggak tuan Keenan harus jadi milikku" gumamnya
"Aku akan bikin perhitungan pada wanita itu lihat saja nanti"
Sekretaris Keenan sangat kesal selama ini ia berusaha untuk mengambil hati Keenan namun keenan sama sekali tak meliriknya sedikit pun
"Cla" panggil Keenan
Keenan terus menatap wajah Clara tak percaya secepat ini takdir mempertemukan dirinya dengan wanita yang selama ini ia cari
"Boleh kita bicara?" Tanya Keenan
"Baiklah,,,tapi setidaknya duduk lah dulu kakiku begitu pegal" ucap Clara
Keduanya pun duduk di salah satu bangku yang ada di restoran tersebut Keenan ingin sekali bicara namun lidahnya terasa kaku
"apa kau akan terus menatapku?" Tanya Clara
Mendengar itu Keenan tersadar sedari tadi ia hanya menatap wajah Clara
"Cla aku"
"Mommy" teriak anak kecil memotong pembicaraan Keenan
Clara membalikkan badan melihat gadis kecil yang datang bersama dengan Gilang Clara meraih menatap Qila dan mengambilnya mencium pipi chubby gadis kecil itu
"cantik banget sih anak mommy" ucap Clara
Keenan yang melihat itu merasakan perih dalam hati gadis kecil itu begitu mirip dengan Gilang dan apa ia memanggil Clara dengan mommy jadi Gilang dan Clara
"Hai" ucap Gilang pada Keenan
Lama keduanya tak bertemu membuat suasana menjadi canggung Gilang tau tatapan dari Keenan pasti seperti orang-orang yang selalu mengira ia dan Clara adalah pasangan
"Gilang" sahut Keenan
Gilang tersenyum kemudian duduk disamping Clara dan Qila
"Mommy tau Qila mam es cream banyak" ucap gadis kecil itu
Mendengar itu clara menatap tajam pada Gilang
"Sayang jangan mengadu pada mommy" sahut Gilang
Gilang tau es cream yang Qila makan adalah milik Clara yang tak bisa di sentuh siapapun Qila yang melihat wajah takut ayahnya tertawa geli ayahnya selalu takut pada Clara
"Papi takut sama mommy" ucap Qila sambil tertawa
Keenan yang melihat keluarga bahagia Clara membuat hatinya teriris ia menunggu Clara agar bisa meminta maaf namun sekarang Clara telah bahagia dengan putri kecilnya
"Halo uncle" sapa Qila pada Keenan
Keenan yang mendengar itu menatap Qila dengan dalam wajah yang mirip dengan Gilang senyum manis gadis kecil itu
"Siapa namamu sayang" sahut Keenan
"AQILA ANGGASTA " sahut gadis kecil itu
"Kau cantik mirip dengan mommy mu" ucap Keenan menatap Clara
Clara ingin sekali tertawa melihat wajah Keenan namun ia urungkan baginya memberi tau Keenan bukan lah hal yang penting sekarang
Keenan merasa tak perlu lagi membicarakan apapun ia memili beranjak dan pamit
"Aku pamit ada hal penting yang harus aku lakukan,,gadis manis nanti kita bermain oke" ucap Keenan
"oce uncle " sahut gadis kecil itu
Keenan tak menunggu jawaban dari Clara dan Gilang ia melangkahkan pergi meninggalkan keduanya rasa sakit yang ia rasa namun ia tak bisa berbuat apapun
"Cla" panggil Gilang
"hmm" sahut Clara
"Keenan pasti mengira "
"Biarkan saja itu bukan hal yang penting " ucapnya
Ketiganya pun melanjutkan makan siang ya g sempat tertunda akibat Keenan
aku sampe terharu
tapi maaf aku ngga bisa lanjut baca nich
semngat terus💪💪💪
....🥳🥳🥳👏👏🤗🤗