PERNIKAHAN LUAR BIASA

💖 VOTE DAN LIKE NYA SAYANG 💖

Alex tiba di tempat latihan Taekwondo , Terlihat Tania duduk terisak di antara 2 security penjaga tempat pelatihan itu,

"Tania......" panggil Alex melangkah cepat ke arah Tania.

Tania langsung berlari memeluk Alex.

"Tuan Alex!" isak nya di dalam dada Alex.

Alex merasa canggung merasakan tubuh Tania mendekap dadanya, tangan nya yang terasa kaku perlahan bergerak mengelus pundak Tania.

"Masih belum ada kabar... tentang Angel"..tanya kelaki itu kepad Tania.

Mendapatkan pertanyaan Alex, Tania langsung melepaskan dekapan nya, dan menatap malu.

"Maaf" ..

Alex tidak merespon lagi "Apakah belum ada kabar tentang Angel?"ulang nya lagi.

Tania menggelengkan kepala nya perlaha, dengan wajah yang sudah berantakan.

"Saya sudah tanyakan pada semua anak di sini, saya sudah tanya ke kerumah, Angel tidak pulang kerumah, Angel tidak pernah kemana-mana selain dengan saya.." ucap Tania masih terisak.

Terlihat Rahang Alex yang sudah menegak, terpancar kemarahan di wajah nya

"Apa tugas kalian di sini!" pekik Alex kencang kepada dua security di hadapan nya.

Dua security itu terdiam tertunduk ketakutan seketika. "Maafkan kami pak, sedari tadi kami berjaga, tetapi tidak ada sedikit pun hal yang mencurigakan terjadi" ucap salah seorang security itu

"Tutup mulut mu, mulai besok aku tidak ingin melihat kalian lagi yang berkerja di sini" ucap Alex tersulut kesal

Tania tertunduk tak bergeming dengan kemarahan Alex kepada kedua orang security itu."Kirim kan foto Angel sekarang!" perintah Alex kepada Tania sembari mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang.

Tania melakukan nya terus melihat ke arah Alex yang tampak sibuk berbicara dengan seseorang di ponsel nya.

Lama Tania menunggu Alex yang sibuk dengam ponsel nya, hingga dua puluh menit berlalu, Alex pun kembali berjalan menghampiri Tania. "Pulang lah, aku akan mencari nya, kita akan segera menemukan nya"...

Lagi-lagi Tania kelepasan kembali memeluk Alex lebih erat dan terisak kencang Hikzzz Hikzz."Maafkan saya, saya sudah sangat merepotkan anda tuan, saya tidak tau lagi harus bagaimana"...

Alex pun membalas kembali pelukan Tania.

Entah kenapa hati nya juga merasa sedih dengan hilang nya Angel.

****

Nadilla menatap ke meja makan melihat sepasang suami istri dan seorang anak perempuan sedang bersenda gurau di sana,

si anak sedang tertawa bahagia bersama ke dua orang tua itu.

"Ayah Ibu Nadilla rindu".. Bulir bening itu menetes menatap bayangan di ruangan itu.

Terduduk di lantai dengan lutut sebagai penopang dagu nya.

"Tidak bisa kah waktu terulang, tidak bisa kah Tuhan mengambil ku saja, Ayah ibu Nadilla rindu" ucap nya lagi.

Kembali terbayang senyuman Dimas , terbayang pelukan nya, canda tawa nya, berlari di tepian pantai..

Hikzzz hikzzzz.... Kini Nadilla mulai terisak kencang.

"Dimas kau jahat....Dimas kau jahat aku membenci mu" tangan nya mengepal dan memukul-mukul lantai rumah nya.

Tiba-tiba sesuatu mengingatkan Nadilla.

"kau tidak lapar tapi anak mu aku rasa lapar!"

"Anak"..

Nadilla pun segera membehentikan tangisan nya.

"Maafkan Ibu mu nak, maafkan ibu!" ucap nya perlahan menegakan tubuh nya dan mengusap-usap perut nya yang masih rata.

"Kamu harus sehat ,kamu anak kuat, kita bisa lewati ini bersama sayang!"

Tidak sengaja netra nya mengarah kepada dua paper bag besar di atas meja ,pemberian Alex yang belum sempat di buka nya, ia pun segera bangkit untuk membuka nya.

Nadilla terbelalak melihat isi dalam paper bag itu, beberapa kotak susu hamil ,beberapa botol suplement.

kemudian tangan nya membuka paper bag satu nya lagi, Nadilla melebarkan mata nya tidak percaya melihat beberapa pakaian hamil di dalam nya.

Tidak lupa sebuah kartu ucapan yang bertuliskan. "Happy pregnancy, great woman"

Nadilla berkaca-kaca menatap semua yang ada di hadapan nya."Aku akan menjadi seorang ibu, ya ibu yang hebat..." ucap nya menyemangati diri nya sendiri.

Melangkah seperti baru menemukan tujuan hidup nya lagi, segera mempersiapkan diri nya, ya dia akan mengajukan gugatan perceraian nya hari ini, dengan cekatan dia merapikan semua dokumen yang sudah di siapkan nya.

Memakai kemeja casual di padukan dengan rok selutut, tidak lupa dia sedikit memberikan polesan di wajah nya untuk menyamarkan kesedihan di wajah nya.

Tapi hingga kini tidak pernah terlintas di kepala Nadilla, kenapa Alex begitu peka kepada nya kenapa Alex sangat peduli terhadap nya, Nadilla Hanya berfikir Alex hanya bersikap sewajar nya saja.

.

.

.To be continue