Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pingsan
"Terimakasih bi" ucap Seruni pelan setelah sang bibi meletakkan makan nya.
Setelah sang bibi memberikan makanan nya dia masih tetap berdiri di samping Seruni.
"Kenapa masih di sini bi?"tanya Seruni heran
"Pak Raka minta saya memastikan kalau mbak Seruni harus makan makanan ini setelah itu baru saya pergi mbak"jawab bibi jujur membuat Seruni terdiam, ternyata Raka memperdulikan diri nya.
"Bilang saja sama pak Raka kalau makanan nya sudah saya makan bi"
"Tapi mbak-"
"Udah nggak papa bi nanti saya habiskan,apa bibi mau berdiri di sini terus,kalau bibi berdiri terus justru akan membuat saya tidak mau makan" ancam Seruni
"Ya sudah mbak,tapi beneran di makan ya jangan bohong mbak nanti bibi kena omel lagi sama mas Raka"
"Iya bi, sudah saya mau istirahat dulu" usir Seruni dan dengan terpaksa sang bibi keluar.
*****
"Bagaimana kabar Seruni ya bu?" tanya paman Darma
"Bapak apaan sih nanya anak yatim itu,mau apa?"tanya bik Uut ketus
"Bagaimana pun dia keponakan bapak bu,hanya dia keluarga satu-satunya yang bapak punya"
"Kalau dia harta satu-satunya terus ibu apa pak? Maya sama Sari apa? Mereka anak kandung bapak tapi bapak terus saja mengingat anak yatim itu"
"Bu,ibu Seruni dulu menitipkan Seruni pada bapak,hanya bapak paman nya bu,dan hanya dia keponakan bapak satu-satunya,kalau ibu dan anak-anak itu beda bu"
"Beda gimana? Ibu yang mengurus bapak tiap waktu tapi sedikit pun tidak bapak ingat"
"Bu,bapak hanya merasa bersalah pada ibu Seruni jika hidup Seruni di luar sana susah apalagi ibu sudah menjual Seruni pada orang lain"
"Alah nggak usah di pikirin pak,ibu dan bapak nya juga sudah meninggal lagi pula kata Sari itu sahabat nya Seruni bukan orang jahat jadi ya biarkan saja dia jadi pembantu di rumah orang itu pak hitung-hitung menghemat beras di kita di rumah ini"sahut bik Uut membuat paman Darma hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Semoga kamu bahagia di sana Un, maafin paman yang sudah menelantarkan mu" batin paman Darma.
"Bu,bagi uang dong 200 ribu"ujar Hendra saat melihat sang ibu yang tengah menyiapkan makanan.
"Uang terus kamu Hen,kapan sadar nya kamu,ibu nggak punya uang Hen"
"Bu,aku minta uang begini juga untuk merubah nasib hidup kita,kalau aku menang slot kan ibu juga yang bakalan senang"
"Menang slot! Apa pernah kamu menang? Apa pernah kamu beri ibu mu ini uang ha yang ada tambah melarat gara-gara judi itu Hendra"omel bik Uut
"Ya nggak sekarang bu,sabar dulu nanti pasti menang"
"Sabar kapan Hendra! Sampai kamu gadai ke dua kali nya rumah ini dan seterusnya Sari yang akan menjadi tumbal kamu,kerja Hendra...kerja! Jangan menyusahkan orang tua saja tau nya kamu" sahut paman Darma emosi
"Bapak nggak usah ikut campur,bapak juga nggak kerja kan jadi jangan bawel" lawan Hendra
"Hendra jaga omongan kamu,saya ini bapak kamu, orang tua kamu! tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu pada saya"marah paman Darma
"Terus kalau bapak orang tua saya bapak mau apa? Mau marah gitu? Nggak mempan pak, bukan donatur jangan ngatur deh, bukan bapak yang memberikan saya uang,bapak pengangguran!"
"Kurang ajar kamu" paman Darma berdiri hendak menampar Hendra tapi tiba-tiba dada nya terasa sakit.
"Pak,," pekik bik Uut melihat sang suami terjatuh lalu pingsan.
"Hendra,,kamu benar-benar ya,Sari.....!"
"Sari bapak kamu pingsan Sari bantu ibu cepat"
"Hendra angkat bapak kamu sekarang" marah bik Uut, dengan wajah panik mereka mengangkat paman Darma ke arah sofa.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.