Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salim Meratapi Nasibnya
Ajeng yang mendengar ada suara langsung mendorong pundak Dafa,Dafa sampai kaget,keduanya lalu menengok ke Pintu.
Ternyata yang datang Salim,"Sore Mas,,silakan,,"Ajeng mundur menjauhi Dafa,karena Ajeng tau kalau Salim mau membicarakan pekerjaan.
Salim dengan sedikit ngga enak karena tadi melihat Bosnya yang sedang nyaman sepertinya di pelukan Ajeng,berjalan dengan pelan menuju Dafa.
"Sore Pak,ini berkas berkas yang perlu bapa periksa dan tanda tangani ,"
"Iya Trimakasih,,"
Dafa lalu memeriksanya,karena ada banyak pasti akan butuh waktu lama,"Lim,,tolong kamu antar Ajeng ke apartemen dulu,Ajeng mau ambil baju,"
"Baik Pak,,"
"Ajeng,,kamu pulang dulu di antar Salim,jangan lama lama,cuman ambil baju aja,mengerti,,"
"Iya Tuan,,"
"Lim,,bawa mobilnya hati hati,jangan ngebut,Ajeng balik ke sini ngga boleh ada luka,ngerti,,"
"Siap Pak,,saya akan hati hati,dan akan menjaga Ajeng dengan baik,,"jawaban Salim sedikit meledek,Salim juga sedikit tersenyum,karena Dafa ternyata mengkuatirkan Ajeng.
Salim dan Ajeng lalu keluar dari ruang rawat Dafa,keduanya menuju parkiran mobil.
"Silakan tuan Putri,,"sambil membukakan pintu Mobil,Salim berkata.
"Iihh,,apa sih Mas Salim,,"Salim tersenyum.
Salim lalu masuk setelah Ajeng masuk mobil,Salim menjalankan mobilnya dengan pelan.
"Kamu betah Jeng kerja sama pak Dafa,,?"
"Betah,Tuan Dafa baik sih orangnya,,"
"sepertinya kamu sama Pak Dafa sangat dekat yah,,kamu hebat loh Jeng bisa buat Pak Dafa seperti itu,"
"Maksudnya gimana ya Mas,,kalau dekat ya karena saya kerja dengan tuan Dafa,jadi ya dekat orang tiap hari ketemu,"
"Dekatnya kamu tuh beda,ngga ada loh orang kerja kaya kamu tapi bosnya berani peluk kalau ngga ada hubungan,"
"Saya sama Tuan memang ada hubungan,saya sebagai pembantunya kan,Pak Dafa seperti itu karena sepertinya Pak Dafa butuh seseorang yang bisa membantunya lebih baik,saya melihat Pak Dafa sedang ada masalah,,jadi saya hanya ingin membantunya saja,"Salim tersenyum karena ternyata Ajeng pintar dalam bicara,tapi Salim sudah bisa menebak mereka berdua saling nyaman dan suka tapi belum tau kalau itu cinta.
"Kamu tau Pak Dafa sudah punya istri dan anak kan Jeng,,"
"Iya,,saya sudah tau,,"
"Setau ku,Pak Dafa sangat menyayangi istri dan anaknya,,sampai sampai pak Dafa ke perempuan lain seperti jaga jarak,soalnya di kantor yang kerja itu ngga ada perempuan,semuanya laki laki,dan kalau ada kliyen perempuan,Pak Dafa selalu menyuruhku untuk maju,tapi anehnya ke kamu kenapa begitu perhatian dan sangat baik,,"
"Masa segitunya sih Mas Tuan Dafa,,"
"Iya ,serius,,makanya Aku rasa pak Dafa menyukaimu,,"
"Ngga mungkin lah Mas,tadi kan Mas bilang kalau Tuan Dafa sayang banget ke Istri dan anaknya,"
"Iya memang pak Dafa sayang ke mereka,tapi Aku lihat dia juga seperti suka dan nyaman sama kamu,,"
"Udah Mas,,kita jangan bahas ini yah,takutnya Saya nanti ke GR an,karena saya mah cuman niat kerja cari uang buat orang tua,"
"Iya,,Aku akan setop pembicaraan ini,tapi jawab pertanyaan ku satu ini ya Jeng,"Ajeng langsung bertanya apa itu.
"Apa yang kamu rasakan saat sedang bersama pak Dafa dan saat kamu di peluk tadi,?"Ajeng diam tidak langsung menjawab,karena sedang berfikir mau jawab jujur atau bohong pada Salim.
Karena yang di rasakan Ajeng saat bersama Dafa itu tenang ,nyaman dan seperti ada yang melindunginya,apa lagi kalau kulit mereka bersentuhan,seperti pelukan dan pegangan tangan,Ajeng merasa jantungnya berdetak cepat dan ada perasaan aneh di dalam dadanya.
"Eemm,,jawabnya nanti aja yah Mas,kita udah sampai,Saya harus cepat ambil baju,kasihan tuan Dafa sendirian di rumah sakit,,"Salim hanya menjawab Iya ,lalu memarkirkan mobilnya.
"Kamu yang ke atas aja yah,Aku tunggu di sini aja,ngga papa kan,,"
"Iya Mas ngga papa,"Ajeng lalu keluar dari mobil saat mobil sudah berhenti.
Salim melihat ke arah Ajeng yang berjalan masuk ke apartemen,"Nasib gini amat yah,baru mau deketin,eh udah keduluan Bos,ya pasti kalah lah,,bos di lawan Aku ya ngga bakalan menang,,"Salim bicara sendiri meratapi nasib.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭