Janda Bengsrat Vs Perjaka Tua

Sebuah penyatuan yang penuh hasrat menemani malam panjang Juki dan Shelo. Dua musuh bebuyutan itu seperti melupakan semua yang telah terjadi pada mereka. Keduanya sama-sama terhanyut menikmati sebuah rasa yang tidak biasa mereka rasakan.

Rasa yang menginginkan lebih dan lebih dari yang mereka lakukan. Seperti serbuk putih yang memabukkan, siapa yang mencobanya maka akan membuat orang itu ketagihan. Sampai hari sudah menjelang dini hari barulah mereka saling melepaskan diri, setelah mendapatkan pelepasan berkali-kali.

"Terima kasih Shelo," ucap Juki seraya mencium kening wanita yang kini berada di bawah kungkungan-nya. Dia pun merebahkan badannya di samping istrinya.

Shelo hanya tersenyum menanggapi ucapan suaminya. Entah bagaimana awalnya, dia bisa pasrah dan ikut terhanyut dengan permainan Juki. Sampai keduanya begitu menikmati malam panas mereka.

Shelo langsung terlelap setelah dia membersihkan sisa-sisa percintaannya. Berbeda dengan Juki yang menuju ke balkon kamarnya dengan benda bernikotin yang baru kemarin dia sentuh karena rasa stres dengan apa yang terjadi padanya.

Dia mulai menyulutnya dan menghisapnya dalam-dalam, lalu mengeluarkannya lewat hidung dan mulutnya. Berulang kali Juki melakukan hal itu dengan pikirannya yang teringat pada kejadian kemarin saat dia ke kantornya untuk memperjelas ucapan Regan ketika mereka sedang makan siang.

Flashback on

"Regan, serius kamu mau memecat aku?" tanya Juki saat berada di ruangan Regan.

"Kenapa tidak? Aku tidak butuh seorang pengkhianat. Aku tidak butuh seorang penipu sepertimu. Aku juga tidak butuh seorang pecundang. Kamu pikir, siapa kamu hah? Sampai berani mempermainkan adikku. Dengar Jupiter, kamu menyakiti adikku berarti kamu menyakiti aku. Kamu menolak adikku, berarti kamu tidak menghargai aku sebagai sahabat kamu. Sebaiknya kamu segera bereskan barang-barang kamu dan ambil gaji kamu di bagian keuangan karena aku sudah menemukan orang yang akan menggantikan posisi kamu."

Regan menatap tajam pada Jupiter dengan sorot mata penuh dengan kekecewaan. Dia benar-benar merasa dipermainkan oleh Juki. Apalagi saat dia teringat kalau dia juga menyukai Shelo. Regan semakin kesal pada laki-laki itu.

"Baiklah, kalau itu keinginan kamu. Aku tidak bisa memaksa kamu untuk mempertahankan aku. Aku pergi," ucap Juki dengan hati yang penuh kecewa.

Sungguh, Juki sangat kecewa dengan sikap Regan. Padahal saat dulu mereka sama-sama membangun platformnovel online itu, Regan mengatakan kalau semua temannya yang menjadi perintis dalam perusahaannya itu, bisa bekerja di sana tanpa batas waktu. Akan tetapi, apa yang di dengarnya dari mulut Regan, sangat melukai harga dirinya.

Meskipun sahabat dia yang lain, banyak yang menahannya. Tetapi Juki tetap memilih untuk keluar dari sana. Sampai saat tiba di apartemen, dia tidak mendapati Shelo padahal hari sudah malam. Untung saja Bara mengirim pesan dan memberitahu tentang Shelo yang berada di rumahnya.

Tadinya Juki akan langsung menjemput istrinya, namun Bara menasehati dia untuk membiarkan dulu Shelo menginap agar kemarahan Shelo sedikit mereda. Bara juga menceritakan semua yang dia tahu dari istrinya kalau Shelo akan meninggalkan Juki karena tidak mau ada orang ketiga dalam pernikahannya.

Flashback off

Juki hanya tersenyum miring setiap kali dia teringat ucapan Regan. Dia pun menghembuskan napas kasar untuk mengusir semua kekecewaan hatinya pada seseorang yang dia sayangi sudah seperti saudaranya sendiri.

"Sudahlah Juki! Kamu jangan terus memikirkannya, semakin kamu memikirkannya, semakin hatimu terasa sakit. Ikhlaskan saja semuanya. Ingat, ridho orang tua yang akan membawa kita pada kesuksesan, bukan ridho sahabat kamu. Jadi kamu harus yakin dengan pilihan orang tuamu," gumam Juki dengan terus meyakinkan hatinya kalau dia tidak salah karena sudah memilih Shelo dan rela melepaskan pekerjaan demi keutuhan pernikahannya.

Setelah puas menghisap benda bernikotin itu, Juki pun kembali ke kamarnya. Dilihatnya Shelo yang sudah tertidur pulas karena kelelahan sudah dia gempur. Juki pun merebahkan badannya di samping wanita selalu menentangnya itu. Dia pun membawa Shelo ke dalam pelukannya sebelum tertidur pulas.

Keesokan harinya, Juki dan Shelo sudah bersiap untuk melamar pekerjaan pada perusahaan tempat Bara bekerja. Mereka terlihat begitu bersemangat untuk menjemput impian baru. Namun, saat mereka sampai di perusahaan itu, ternyata mereka bertemu dengan Regan di sana, karena ternyata perusahaan itu milik orang tuanya.

"Kamu mau melamar kerja ke sini?" tanya Regan dengan nada sinis.

"Iya," jawab Juki singkat. Dia sangat malas menghadapi Regan. Bukannya tidak berani melawan dan balik berkata kasar pada laki-laki itu, Tetapi Juki tidak mau membuat keributan di tempat umum.

"Lebih baik kalian pulang. Di sini tidak menerima seorang pengkhianat dan pembohong seperti kalian," usir Regan dengan tidak berperasaan.

"Baik, Tuan. Saya permisi," pamit Juki dengan menarik tangan Shelo. Dia tidak mau kalau Shelo mendengar Regan menghina mereka.

"Juki, apa itu perusahaan milik orang tua Renata?" tanya Shelo saat mereka ada di mobil.

"Mungkin juga. Shelo, lebih baik kita mencari rumah yang di dekat rumah Audy atau kita main saja ke pantai. Masih bisa hari esok kita cari kerja. Sekalian cari lowongan kerja di web," usul Juki.

"Boleh deh. Aku juga mau cari inspirasi buat cari ide. Sepertinya angin laut baik untuk menyegarkan otak yang lagi mumet."

...~Bersambung~...

...Jangan lupa dukungannya ya kawan! Klik like, comment, rate, vote, gift dan favorite....

...Terima kasih....

Sambil nunggu Juki-Shelo update, yuk kepoin juga karya keren yang satu ini.